Pengertian Order Cycle Time dan Cara Mengoptimalkannya

oleh | Jul 1, 2024

source envato.

Pengertian Order Cycle Time dan Cara Mengoptimalkannya

Dalam dunia bisnis, salah satu kunci keberhasilan adalah efisiensi operasional. Nah, salah satu metrik yang menjadi fokus utama dalam mengukur efisiensi operasional adalah order cycle time.

Pada dasarnya, order cycle time adalah total waktu yang diperlukan dari saat pemesanan produk atau layanan oleh pelanggan hingga saat produk atau layanan tersebut diterima oleh pelanggan. Semakin cepat proses ini berlangsung, maka akan semakin efisien operasi perusahaan Anda dan akan semakin tinggi juga kepuasan pelanggan.

Lalu, bagaimana cara mengoptimalkan metrik tersebut agar bisa mendapatkan manfaat yang besar dalam bisnis? Baca terus artikel di bawah ini untuk mendapatkan penjelasan lengkapnya.

Pengertian order cycle time

Pengertian order cycle time

ilustrasi teknik analisis data kualitatif. source envato

Seperti yang dijelaskan dalam laman Indeed, order cycle time adalah total waktu yang diperlukan oleh pelanggan saat pemesanan produk atau layanan hingga saat produk atau layanan tersebut diterima oleh pelanggan.

Dalam dunia bisnis bisnis, order cycle time mencakup semua tahapan proses, mulai dari pemrosesan pesanan, pemilihan barang, pengemasan, pengiriman, dan penerimaan oleh pelanggan.

Artinya, order cycle time merupakan total durasi dari awal hingga akhir pada proses pemesanan dan pengiriman suatu produk atau layanan.

Semakin cepat proses order cycle time, maka akan semakin efisien operasional perusahaan Anda dan akan semakin tinggi juga rasa kepuasan pelanggan, karena pesanan dapat dipenuhi dengan lebih cepat.

Oleh karena itu, pengelolaan order cycle time menjadi sangat penting demi meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan bagi pelanggan.

Baca juga: Memahami pentingnya etalase digital dalam era digitalisasi

Cara mengoptimalkan order cycle time

Cara mengoptimalkan order cycle time

ilustrasi teknik analisis data kualitatif. source envato

Untuk mengoptimalkan order cycle time, diperlukan pendekatan yang terencana dan sistematis. Nah, berikut ini adalah beberapa langkah penting untuk meningkatkan efisiensi order cycle time:

1. Analisis proses

Lakukanlah analisis menyeluruh terhadap seluruh proses order cycle time dari awal hingga akhir. Identifikasi setiap tahapan dalam proses, dan evaluasi apakah ada bottleneck atau hambatan yang dapat memperlambat proses.

2. Identifikasi penyebab permasalahan

Tentukan faktor-faktor utama yang bisa menghambat order cycle time, seperti masalah dalam proses internal perusahaan, keterlambatan dari pemasok, atau kurangnya koordinasi antar departemen.

3. Automatisasi dan teknologi

Manfaatkanlah teknologi dan sistem otomatisasi untuk mempercepat proses order cycle time. Automatisasi dapat digunakan untuk memproses pesanan, mengelola inventaris, dan pengiriman, sehingga akan mengurangi waktu yang diperlukan dalam setiap tahapan.

4. Integrasi sistem

Pastikan bahwa sistem yang digunakan oleh berbagai departemen dalam perusahaan Anda sudah terintegrasi dengan baik. Integrasi sistem akan memungkinkan informasi yang lebih cepat dan akurat untuk bergerak melalui seluruh rantai pasokan, menghemat waktu dalam proses pengolahan atau memperbaiki komunikasi antar departemen.

5. Meningkatkan komunikasi

Meningkatkan komunikasi antara departemen terkait artinya informasi dan permintaan dapat ditangani dengan cepat dan efisien. Koordinasi yang baik dapat membantu mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan dalam proses pesanan.

6. Memantau dan Menghitung

Lakukanlah pemantauan secara berkala terhadap kinerja order cycle time Anda dan identifikasi area mana saja yang bisa lebih ditingkatkan. Gunakanlah metrik yang jelas dan terukur untuk mengevaluasi efisiensi proses, dan tetapkan target yang realistis untuk ditingkatkan.

7. Pelatihan karyawan

Berikanlah pelatihan kepada karyawan mengenai pentingnya efisiensi order cycle time dan teknik untuk meningkatkannya. Karyawan yang terampil dan terlatih dapat membantu Anda dalam mempercepat proses dan mengurangi kesalahan yang mampu memperlambat proses.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah di atas secara efektif, Anda bisa mengoptimalkan order cycle time dan meningkatkan efisiensi operasional, sehingga Anda bisa lebih responsif terhadap permintaan pelanggan dan bersaing lebih baik di pasar.

Baca juga: Batch Number: Pengertian, Manfaat dan Cara Menerapkannya dalam Bisnis

Teknologi terkini untuk mengoptimalkan order cycle time

Teknologi terkini untuk mengoptimalkan order cycle time

ilustrasi teknik analisis data kualitatif. source envato

Teknologi terkini memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan efisiensi order cycle time. Nah, berikut ini adalah beberapa teknologi yang dapat Anda gunakan untuk mencapai tujuan tersebut:

1. Rfid (radio-frequency identification)

Teknologi RFID memungkinkan Anda untuk melakukan pelacakan pada setiap barang di seluruh rantai pasokan secara real-time.

Dengan menggunakan tag RFID pada setiap barang, Anda bisa memantau lokasi dan status setiap item secara otomatis, sehingga akan mempercepat proses pemrosesan pesanan dan pengiriman.

2. Internet of Things (IoT)

IoT memungkinkan setiap objek fisik Anda untuk terhubung dan berkomunikasi dengan jaringan, sehingga memungkinkan Anda untuk mengumpulkan data secara real-time tentang kondisi dan lokasi barang-barang.

Hal tersebut memungkinkan Anda untuk memantau kondisi persediaan dan proses produksi secara otomatis dan memungkinkan identifikasi dini masalah atau bottleneck yang dapat memperlambat order cycle time Anda.

3. Sistem pemrosesan pesanan otomatis

Menggunakan sistem pemrosesan pesanan otomatis dapat mempercepat proses pemesanan dengan mengurangi keterlibatan manusia dan kesalahan yang dilakukan secara manual.

Teknologi seperti pemrosesan pesanan berbasis AI atau chatbot dapat membantu Anda dalam mengelola pesanan secara efisien dan memberikan respons yang cepat kepada pelanggan.

4. Analitika prediktif

Menggunakan analitika prediktif untuk menganalisis data historis dan tren pasar dapat membantu Anda untuk memperkirakan permintaan pelanggan dengan lebih akurat.

Dengan memiliki perkiraan yang lebih baik tentang permintaan, Anda bisa mengatur persediaan dengan lebih efisien dan mengurangi waktu tunggu dalam memproses pesanan.

5. Teknologi pencarian lanjutan

Menggunakan teknologi pencarian lanjutan, seperti mesin pencari berbasis AI, dapat mempercepat proses pencarian produk oleh pelanggan dan membantu mereka menemukan produk yang mereka cari dengan lebih cepat.

Hal tersebut dapat mengurangi waktu yang diperlukan bagi pelanggan untuk menyelesaikan proses pemesanannya.

6. Sistem manajemen persediaan berbasis cloud

Menggunakan sistem manajemen persediaan yang berbasis cloud memungkinkan akses real-time pada informasi persediaan dari mana saja dan kapan saja.

Hal ini memungkinkan Anda untuk mengelola persediaan dengan lebih efisien, mengurangi waktu yang diperlukan untuk memproses pesanan dan menghindari kekurangan atau kelebihan stok yang tidak perlu.

Nah, salah satu sistem manajemen persediaan yang harus Anda pertimbangkan adalah Accurate POS.

Aplikasi ini lebih dari sekedar aplikasi kasir biasa. Kenapa? Karena selain mampu mempercepat proses transaksi di konter kasir, aplikasi ini juga sudah dibekali dengan fitur manajemen persediaan yang akan memudahkan Anda dalam mengelola produk dan aset bisnis Anda.

Selain itu, karena sudah terintegrasi dengan ekosistem Accurate Online dan Bliss, Anda juga bisa menyelesaikan berbagai kegiatan akuntansi secara otomatis dan meningkatkan kepuasan pelanggan agar mereka bersedia menjadi pelanggan tetap Anda.

Penasaran dengan Accurate POS? Silakan hubungi kami untuk mengonsultasikan bisnis Anda dengan klik tautan gambar di bawah ini.

Referensi:

aplikasikasirbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikelpos-sidebar

Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait