Ijarah: Pengertian, Jenis, Akad, dan Rekomendasinya Sesuai Kebutuhan

by | May 6, 2025

source envato.

Sedang penasaran dengan konsep ijarah dalam ekonomi syariah? Anda tidak sendirian! Ijarah sering muncul dalam diskusi seputar keuangan syariah, terutama saat membahas sewa-menyewa atau penggunaan jasa tanpa harus memiliki barang tersebut.

Melalui artikel ini, kita akan mempelajari secara lengkap tentang ijarah, mulai dari pengertian, manfaat, sampai contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Pastikan Anda membaca artikel ini sampai tuntas supaya tidak ketinggalan insight menarik seputar ijarah yang bisa langsung diterapkan.

Pengertian Ijarah

Secara sederhana, ijarah adalah transaksi sewa-menyewa antara dua pihak, di mana Anda sebagai penyewa membayar sejumlah imbalan kepada pemilik barang atau jasa untuk mendapatkan hak guna tanpa harus memiliki barang tersebut.

Kata ijarah sendiri berasal dari bahasa Arab “al-ajru” yang berarti imbalan atau kompensasi atas penggunaan suatu barang atau jasa.

Dalam praktiknya, ijarah sering digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari sewa kendaraan, properti, hingga alat produksi untuk bisnis.

Anda bisa memanfaatkan akad ijarah jika ingin menggunakan suatu barang dalam jangka waktu tertentu tanpa harus membelinya langsung.

Misalnya, Anda menyewa rumah, mobil, atau alat berat untuk kebutuhan usaha. Semua transaksi tersebut menggunakan prinsip ijarah, di mana pembayaran sewa sudah disepakati di awal dan tidak terjadi perpindahan kepemilikan barang.

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, akad ijarah adalah perjanjian yang memindahkan hak guna (manfaat) suatu barang dengan sistem sewa-menyewa, bukan jual beli.

Jadi, Anda hanya membayar untuk manfaat yang Anda dapatkan selama masa sewa berlangsung.

Dalam dunia perbankan syariah, ijarah juga diterapkan pada produk seperti kartu kredit syariah dan pembiayaan rumah dengan skema ijarah muntahia bittamlik, di mana Anda bisa menyewa rumah dan memiliki opsi membeli di akhir masa sewa.

Tertarik untuk mengetahui bagaimana ijarah bisa jadi solusi keuangan syariah Anda? Yuk, lanjutkan membaca dan temukan manfaat serta contoh aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari!

Baca juga: Solusi Modal Halal: Fintech Syariah atau Bank Syariah, Mana Pilihan Anda?

Jenis-jenis ijarah dan akadnya

1. Ijarah murni sebagai sewa-menyewa

Anda pasti sudah tidak asing dengan konsep ijarah murni, yaitu akad sewa-menyewa tanpa adanya opsi kepemilikan di akhir masa sewa.

Dalam ijarah jenis ini, Anda hanya membayar biaya sewa untuk menggunakan barang atau jasa selama periode tertentu. Setelah masa sewa berakhir, barang atau jasa tersebut kembali ke pemilik aslinya tanpa ada proses jual beli.

Contoh sederhananya, Anda menyewa kendaraan, rumah, atau alat berat untuk kebutuhan usaha. Semua hak dan kewajiban selama masa sewa sudah diatur dalam akad ijarah yang disepakati di awal.

2. Ijarah muntahia bittamlik (IMBT) sebagai sewa dengan opsi kepemilikan

Jika Anda ingin memiliki barang setelah masa sewa berakhir, ijarah muntahia bittamlik atau IMBT bisa menjadi pilihan menarik.

Dalam akad ijarah jenis ini, Anda menyewa barang dalam jangka waktu tertentu, lalu di akhir masa sewa ada opsi untuk membeli barang tersebut dengan harga yang sudah disepakati sejak awal.

Skema ijarah ini sering digunakan pada pembiayaan rumah atau kendaraan di perbankan syariah.

Anda dapat menikmati manfaat barang selama masa sewa, lalu mengambil alih kepemilikan setelah seluruh pembayaran selesai.

3. Ijarah jasa untuk penggunaan tenaga kerja atau keahlian

Selain barang, ijarah juga dapat diterapkan pada jasa atau tenaga kerja. Akad ijarah jasa memungkinkan Anda menggunakan keahlian seseorang dalam periode tertentu dengan imbalan yang sudah disepakati.

Contohnya, Anda menyewa jasa arsitek, konsultan, atau tenaga ahli lainnya untuk proyek tertentu. Semua hak dan kewajiban diatur dalam akad ijarah, sehingga kedua belah pihak merasa aman dan jelas selama kerja sama berlangsung.

Dengan memahami jenis-jenis ijarah dan akadnya, Anda bisa memilih skema yang paling sesuai dengan kebutuhan.

Baca juga: Cara Mendapatkan Pembiayaan Syariah dengan Mudah

Rekomendasi ijarah berdasarkan skala dan kebutuhan bisnis

1. Ijarah untuk bisnis skala kecil

Anda yang sedang mengelola bisnis skala kecil pasti sering menghadapi tantangan keterbatasan modal untuk membeli aset baru.

Akad ijarah bisa menjadi solusi tepat, terutama jika Anda membutuhkan alat produksi, kendaraan, atau ruang usaha tanpa harus mengeluarkan biaya besar di awal.

Dengan skema ijarah murni, Anda dapat menggunakan barang atau jasa sesuai kebutuhan, lalu mengembalikannya setelah masa sewa berakhir.

Skema ini sangat cocok untuk bisnis startup, usaha rumahan, atau UMKM yang ingin tetap efisien dalam mengelola pengeluaran.

2. Ijarah untuk bisnis skala menengah

Jika Anda menjalankan bisnis skala menengah, kebutuhan akan aset produktif seperti mesin, peralatan, atau kendaraan operasional pasti semakin meningkat.

Akad ijarah muntahia bittamlik atau IMBT menjadi rekomendasi yang pas karena Anda tidak hanya bisa menikmati manfaat aset selama masa sewa, tapi juga berkesempatan memiliki aset tersebut di akhir periode.

Dengan begitu, Anda bisa mengatur cash flow secara lebih fleksibel tanpa harus langsung membeli aset secara tunai.

Skema ijarah ini sering digunakan oleh perusahaan yang ingin memperluas kapasitas produksi secara bertahap.

3. Ijarah untuk bisnis skala besar

Bagi Anda yang mengelola bisnis skala besar, efisiensi dan pengelolaan aset menjadi prioritas utama. Akad ijarah dalam bentuk sewa jasa sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional, konsultan, atau layanan khusus dalam proyek besar.

Anda dapat memanfaatkan jasa ijarah untuk mengoptimalkan sumber daya manusia tanpa harus merekrut pegawai tetap.

Selain itu, skema ijarah juga memungkinkan perusahaan besar untuk mengelola aset dengan lebih adaptif sesuai perkembangan bisnis dan kebutuhan proyek jangka panjang.

Dengan memilih akad ijarah yang sesuai, Anda bisa menyesuaikan kebutuhan bisnis tanpa terbebani pengeluaran besar di awal.

Baca juga: 5 Skema Pembiayaan Syariah UMKM: Modal Usaha Halal Tanpa Bunga

Penutup

Beradarkan penjelasan lengkap di atas, bisa kita simpulkan bahwa ijarah bukan sekadar transaksi sewa-menyewa biasa. Dengan memilih akad ijarah yang tepat, Anda dapat mengatur keuangan usaha lebih efisien, baik untuk skala kecil, menengah, maupun besar.

Setiap jenis ijarah menawarkan fleksibilitas bagi Anda dalam mengelola aset atau jasa tanpa harus terbebani pembelian langsung.

Agar pengelolaan transaksi ijarah dan keuangan bisnis Anda semakin mudah, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Accurate Online mendukung pencatatan akuntansi berbasis syariah, termasuk transaksi ijarah, sehingga Anda tidak perlu khawatir soal keakuratan dan kepatuhan terhadap prinsip syariah.

Dengan fitur yang lengkap dan tampilan yang user-friendly, Anda dapat memantau seluruh transaksi bisnis secara real time, mulai dari sewa aset hingga pembayaran jasa.

Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba Accurate Online secara gratis sekarang juga. Klik tautan gambar di bawah dan rasakan kemudahan mengelola bisnis berbasis syariah bersama Accurate Online!

Referensi:

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait