4 Jenis Akuntansi Biaya, Fungsi, Siklus,& Contohnya

oleh | Jul 26, 2024

source envato.

Akuntansi biaya adalah satu istilah di dalam teori akuntansi. Akuntansi biaya diajarkan di SMK maupun menjadi mata kuliah karena dianggap penting sebagai bagian dari keteraturan pencatatan keuangan.

Tidak dipungkiri istilah akuntansi jenis ini sering diucapkan oleh para pelaku bisnis dan para profesional keuangan.

Tetapi bagi masyarakat awam, tentu istilah ini masih terdengar asing. Tentu ini berisiko bagi mereka yang ingin memulai membuka usaha.

Pertanyaannya adalah apakah akuntansi biaya itu? Pxelajari secara lengkap dengan baca artikel ini!

Apa itu Akuntansi Biaya?

Pengertian Akuntansi Biaya

ilustrasi akuntansi biaya. source envato

Dikutip dari Jurnal Atma Jaya, Akuntansi biaya adalah proses untuk mengumpulkan dan menguraikan informasi yang terkait dengan segala biaya yang keluarkan perusahaan selama proses pembuatan suatu produk.

Akuntansi Biaya bisa dimaknai atau diartikan jika tidak dilepaskan dari definisi biaya. Karena berbeda frasa tentu pengertiannya juga berbeda.

Atas dasar hal tersebut, sebelum mengartikan akuntansi biaya secara definitif, maka perlu dijabarkan terlebih dahulu pengertian dari biaya.

Menurut pengertian umumnya, biaya bisa diartikan sebagai seluruh pengeluaran perusahaan atau organisasi. Pengeluaran tersebut dialokasikan semata untuk memenuhi tujuan / target usaha.

Sedangkan menurut makna yang lebih khusus, biaya adalah bagian dari strategi penetapan harga pokok produksi yang dikeluarkan semata agar mendapatkan pendapatan atau penghasilan.

Maka pengertian akuntansi biaya adalah aktivitas pencatatan, klasifikasi, membuat ikhtisar dan penyajian laporan terkait dengan biaya dan transaksi pembiayaan yang digunakan dalam proses produksi maupun distribusi.

Baca juga : Apa itu Prime Cost? Ini Pengertian dan Cara Menghitungnya!

Elemen-elemen Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya mencakup berbagai elemen yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mencatat, dan menganalisis biaya produksi atau layanan dalam suatu organisasi.

Lantas elemen apa saja yang ada dalam akuntansi biaya? berikut adalah jawabannya:

1. Bahan Baku (Direct Materials)

Bahan baku yang secara langsung digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk jadi.

Contoh: Kayu untuk membuat furnitur, kain untuk membuat pakaian.

2. Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor)

Upah atau gaji yang dibayarkan kepada pekerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi.

Contoh: Gaji tukang kayu di pabrik furnitur, upah penjahit di pabrik pakaian.

3. Overhead Pabrik (Factory Overhead)

Biaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk mendukung proses produksi.

Contoh: Biaya listrik untuk pabrik, biaya penyusutan mesin produksi, biaya pemeliharaan pabrik.

4. Biaya Tidak Langsung (Indirect Costs)

Biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung dengan produk tertentu.

Contoh: Biaya administrasi, biaya pemasaran, biaya penyimpanan.

5. Biaya Tetap (Fixed Costs)

Biaya yang tidak berubah dengan perubahan volume produksi dalam jangka pendek.

Contoh: Sewa pabrik, gaji manajer pabrik.

6. Biaya Variabel (Variable Costs)

Biaya yang berubah secara proporsional dengan volume produksi.

Contoh: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.

7. Biaya Semi-Variabel (Semi-Variable Costs)

Biaya ini memiliki komponen tetap dan komponen variabel.

Contoh: Biaya listrik (biaya tetap untuk langganan bulanan dan biaya variabel berdasarkan penggunaan).

8. Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)

HPP merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang jadi dalam periode tertentu.

Komponen: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.

9. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)

Total biaya dari barang yang telah terjual dalam periode tertentu.

Komponen: Harga pokok produksi dari barang yang terjual.

10. Penganggaran dan Perencanaan Biaya (Budgeting and Cost Planning)

Proses merencanakan dan menganggarkan biaya yang akan dikeluarkan dalam periode mendatang.

Hal ini bertujuan untuk mengendalikan biaya dan memastikan efisiensi operasional.

11. Analisis Varians (Variance Analysis)

Proses membandingkan biaya aktual dengan biaya anggaran atau standar untuk mengidentifikasi perbedaan dan penyebabnya.

Dengan analisis ini Anda dapat mengendalikan biaya dan meningkatkan efisiensi produksi.

12. Penentuan Biaya Berdasarkan Aktivitas (Activity-Based Costing)

Metode penentuan biaya yang mengalokasikan overhead pabrik berdasarkan aktivitas yang menyebabkan biaya. Hal ini memberikan informasi biaya yang lebih akurat.

Baca juga: 5 Tahapan Siklus Akuntansi Pemerintah Daerah

Fungsi Akuntansi Biaya

Fungsi Akuntansi Biaya

ilustrasi akuntansi biaya. source envato

Akuntansi biaya harus diterapkan atau dijalankan di dalam sebuah perusahaan.

Sebab, aktivitas ini yang akan menjadi jaminan keteraturan pencatatan keuangan dengan fungsi-fungsi tertentu.

Berikut adalah tugas akuntansi biaya terhadap pencatatan keuangan:

1. Menghitung Biaya Pokok Produk

Fungsi akuntansi biaya yang pertama adalah untuk menghitung berbagai biaya pokok produksi.

Tujuannya tentu untuk mengetahui berapa biaya yang sudah dikeluarkan sehingga bisa dikalkulasi untuk menentukan harga pokok dari produk atau jasa.

Hal ini perlu dilakukan jika ingin mengetahui untung atau rugi di awal sebelum produk mulai didistribusikan.

Jika biaya produksi tidak dihitung di awal, tentu akan kebingungan untuk mencari harga jual sekaligus untuk memastikan berapa profit yang akan didapatkan.

2. Merinci Harga Pokok Produk

Fungsi yang kedua adalah untuk merinci secara cermat terkait dengan harga pokok produk.

Jadi dengan adanya aktivitas ini bukan hanya harga produk secara umum yang ditemukan tetapi memang sudah sesuai dengan harga setiap unsur produksi.

Karena di dalam akuntansi jenis ini, pencatatan harga pokok dirinci dari hal yang terkecil hingga yang terbesar.

Sehingga kesalahan pemberian harga pada produk terasa tidak mungkin asalkan pencatatan biayanya tepat dan detil.

Baca juga : Pengertian Harga Pokok Produksi, Unsur, dan Cara Perhitungannya

3. Informasi Dasar Perencanaan Biaya dan Beban

Perlu diketahui segala jenis biaya produksi maupun distribusi harus direncanakan terlebih dahulu.

Tentunya perencanaan ini membutuhkan argumen valid dan tertulis supaya pelaksanaan (action) memang sesuai dengan harapan perusahaan.

Nah, pencatatan biaya diperlukan sebagai bahan argumentasi yang valid tersebut.

4. Data Proses Penyusunan Anggaran

Akuntansi biaya juga dibuat untuk dijadikan dasar data yang digunakan dalam proses penyusunan anggaran.

Karena sebelum anggaran dibuat, harus dirinci terlebih dahulu apa yang harus disediakan dan berapa total biayanya.

Jika tanpa adanya pencatatan biaya yang benar dan terperinci, tentu anggaran tidak bisa dibuat.

Karena uang yang ada tidak akan dikeluarkan disebabkan tidak adanya kebutuhan pokok produksi yang akan dibeli.

Ada rincian kebutuhan produksi yang bisa dibeli, tetapi harganya tidak tercatat, juga uang di dalam anggaran tidak bisa digunakan. Karena dianggap data yang kurang lengkap.

5. Informasi Biaya untuk Pengendalian

Fungsi terakhir adalah sebagai informasi pembiayaan yang akan dilaporkan kepada pihak atasan atau manajemen.

Sehingga pihak pemangku kebijakan atau stakeholder bisa melakukan serangkaian pengendalian dan semacamnya.

Jika catatan pembiayaan nominalnya terlalu besar, pihak manajemen bisa menurunkannya atau sebaliknya.

Hal ini tidak akan bisa dilakukan jika sebelumnya tidak dilakukan pencatatan biaya produksi maupun distribusi produk.

Baca juga : Pentingnya Penganggaran Perusahaan Untuk Kemajuan Menyeluruh

Jenis-jenis Akuntansi Biaya

Jenis-Jenis Akuntansi Biaya

ilustrasi akuntansi biaya. source envato

Akuntansi biaya tidak hanya memiliki fungsi-fungsi tertentu, tetapi juga terdiri dari berbagai jenis. berikut adalah jenis-jenis yang dimaksud:

1. Standard Cost Accounting

Standard Cost Accounting adalah jenis akuntansi biaya yang berfokus untuk mengukur efisiensi sumber daya manusia, alat produksi serta bahan baku produk yang akan digunakan.

Selain itu, Standard Cost Accounting juga tergolong jenis akuntansi yang mencatat segala biaya kebutuhan yang terkait langsung dengan proses pembuatan produk.

2. Activity Based Accounting

Activity Based Accounting memiliki fungsi untuk mengukur biaya produksi dengan biaya hasil produksi.

Ada fungsi singkronisasi semata untuk menemukan keuntungan dari produk yang sudah dibuat.

Jika dilihat dari fungsi ini tentu jenis Activity Based Accounting mengarah pada pencatatan biaya terkait dengan aktivitas produksi.

Termasuk di dalamnya biaya yang dikeluarkan terkait dengan kehadiran tenaga kerja, desain produk serta operasional mesin yang digunakan.

3. Cost Volume Profit

Cost Volume Profit berfungsi untuk menentukan besaran pembiayaan jika disingkronkan dengan volume produk yang dibuat.

Asumsi yang digunakan adalah besaran biaya pokok produksi tidak akan berubah, tetapi volume produk yang dihasilkan yang bisa berubah. Sehingga bisa dimungkinkan terdapat pendapatan di sana.

4. Contribution Margin

Fungsi dari jenis ini ialah untuk menganalisis break even point atau menganalisa di poin mana perusahaan bisa mendapatkan keuntungan.

Apakah dari biaya produksi, aktivitas produksi atau di volume produk?

Nah, dengan pencatatan Contribution Margin, bisa terlihat dengan jelas berapa keuntungan yang didapatkan perusahaan dari produk.

Karena masih sebatas pencatatan, tentu di saat itu, atau saat evaluasi, pihak perusahaan bisa melakukan peningkatan produksi atau sebaliknya.

Baca juga : 10 Asumsi Dasar Akuntansi sebagai Dasar Pembukuan Usaha Anda

Siklus Akuntansi Biaya

Siklus akuntansi biaya adalah serangkaian tahapan yang dilakukan untuk mencatat, mengolah, dan melaporkan informasi biaya dalam suatu periode akuntansi.

Siklus ini penting untuk perusahaan dalam mengontrol dan mengelola biaya produksinya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai siklus akuntansi biaya:

1. Pengumpulan Biaya

  • Mengidentifikasi dan mencatat semua biaya yang berkaitan dengan produksi, termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
  • Biaya-biaya ini dikumpulkan dari berbagai dokumen sumber seperti faktur pembelian, slip gaji, dan formulir biaya overhead.

2. Pengelompokan Biaya

  • Mengelompokkan biaya-biaya yang sudah dikumpulkan berdasarkan jenisnya (misalnya, bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik).
  • Biaya juga dapat diklasifikasikan berdasarkan departemen, aktivitas, atau proyek.

3. Penentuan Harga Pokok Produksi

  • Menghitung total biaya produksi untuk periode tertentu.
  • Menyusun laporan harga pokok produksi yang mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

4. Penentuan Harga Pokok Penjualan

  • Menghitung biaya produksi barang yang terjual selama periode tertentu.
  • Menyusun laporan harga pokok penjualan yang mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik dari barang yang telah terjual.

5. Penyusunan Laporan Biaya

  • Menyusun laporan biaya yang mencakup informasi mengenai biaya produksi dan harga pokok penjualan.
  • Laporan ini digunakan untuk analisis kinerja dan pengambilan keputusan manajemen.

6. Analisis Biaya

  • Melakukan analisis terhadap laporan biaya untuk mengidentifikasi efisiensi dan inefisiensi dalam produksi.
  • Membandingkan biaya aktual dengan anggaran atau standar biaya untuk menilai kinerja.

7. Pengendalian Biaya

  • Mengimplementasikan langkah-langkah untuk mengendalikan biaya produksi berdasarkan hasil analisis biaya.
  • Mengambil tindakan korektif untuk mengatasi inefisiensi dan menurunkan biaya produksi.

8. Penutupan Periode

  • Melakukan penyesuaian akhir dan menutup akun biaya pada akhir periode akuntansi.
  • Menyusun laporan keuangan akhir yang mencakup biaya produksi dan laba kotor.

Baca juga: Mengenal Siklus Akuntansi, Tahapan, Jenis, Tujuannya

Contoh Penerapan Akuntansi Biaya pada Bisnis

Penerapan Akuntansi Biaya pada Jenis Bisnis Berbeda

ilustrasi akuntansi biaya. source envato

Penerapan akuntansi biaya tidak boleh sembarangan, karena ini terkait dengan berapa total keuntungan perusahaan dari produk yang dihasilkan.

Nah, di uraian berikut akan dijelaskan tentang penerapan akuntansi biaya di setiap perusahaan. Hal ini penjelasannya:

1. Perusahaan Dagang

Penerapan akuntansi biaya di perusahaan dagang hanya terbatas pada analisa tentang produk yang masuk dan keluar.

Hal ini terjadi karena sejatinya perusahaan semacam ini hanya menjualkan dan tidak membuat produk sendiri.

Jika dipetakan lebih khusus, yang perlu diterapkan terkait akuntansi atas pembukuan di perusahaan dagang adalah dengan melakukan pencatatan dan analisis tentang akun-akun tertentu.

Seperti akun promosi, potongan pembelian, persediaan, beban pemasaran, dan selainnya.

2. Perusahaan Manufaktur

Nah untuk perusahaan manufaktur, penerapan akuntansi biaya terlihat lebih kompleks. Karena perusahaan ini tidak hanya menyalurkan produk melainkan juga membuat produk.

Maka dari itu, yang perlu dimasukkan ke dalam akuntansi biaya adalah biaya tenaga kerja, biaya overhead produksi, harga pokok bahan baku dan selainnya.

Maka dari itu untuk mengelola pembukuan pada bisnis manufaktur dibutuhkan lebih banyak upaya untuk mencatat semua pengeluaran dan pemasukan, dan Anda akan memakan banyak waktu jika Anda menggunakan proses pembukuan manual.

Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap

Penutup

Dengan menerapkan konsep akuntansi biaya dengan bijak, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pemborosan, dan mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat.

Akuntansi biaya adalah alat penting dalam mengelola keuangan bisnis dan memastikan kelangsungan operasional yang sehat.

Ingatlah bahwa dunia akuntansi biaya terus berkembang dengan perubahan teknologi dan perubahan dalam dinamika bisnis.

Oleh karena itu, penting untuk tetap memperbarui pengetahuan Anda dan memastikan bahwa Anda selalu memanfaatkan praktik terbaik dalam manajemen biaya.

Untuk mengoptimalkan seluruh proses akuntansi biaya pada bisnis Anda, gunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki fitur terlengkap.

Saran kami, gunakanlah software akuntansi cloud yang memiliki keamanan data yang mempuni dan sudah digunakan oleh banyak pengguna. Contohnya Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun lalu dan sudah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna, dari berbagai jenis bisnis.

Mulai dari UMKM sampai perusahaan manufaktur, dari perusahaan jasa sampai perusahaan dagang, dan Accurate Online pun cocok untuk bisnis Anda.

Tidak percaya? Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini :

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait