Beragam Syarat yang wajib Dipenuhi untuk Menjadi Auditor
Demi menjaga performa auditor dan hasil audit, maka auditor diwajibkan untuk mampu memenuhi berabagai standar profesi auditor. Standar audit akan lebih fokus pada kualitas profesional seorang auditor serta cara mereka dalam mengambil pertimbangan dan keputusan ketika sedang melakukan pemerikasaan dan juga pelaporannya.
Jika Anda tertarik untuk menjadi auditor, atau ingin menggunakan jasa auditor untuk mengaudit perusahaan Anda, maka Anda wajib mengetahui berabagai syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi atau menyewa seorang auditor. Namun sebelum itu, mari kita menngenal lebih jauh dulu tentang apa saja yang terdapat dalam sistem audit itu.
Daftar Isi
Mengenal Macam Macam Audit
Audit Internal
Audit internal merupakan kegiatan yang dibuat khusus untuk meningkatkan nilai dan meningkatkan operasi suatu badan secara independen. Tujuannya adalah untuk membantu suatu badan dalam mencapai tujuannya secara lebih sistematis dengan pendekatan yang khusus dalam hal nilai dan ekfetivitas dari risiko manajemen, proses badan organisasi, dan kontrol.
Audit internal juga dilakukan sebagai perantara dalam meningkatkan nilai keefektivitasan dan keefisienan dalam suatu organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan berbagai rekomendasi berdasarkan analisa dan dugaan yang bersumber dari data dan proses usaha yang sebelumnya dicapai. Pada umummnya, auditor internal merupakan seorang karyawan yang ditugaskan untuk melakukan audit internal.
Sementara itu, pengertian audit internal berdasarkan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam SPAP (Standar Pelaporan Akuntan Publik) adalah sebagai berikut:
“Suatu aktivitas penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen”. (1998:322)
Audit Eksternal
Dalam business dictionary, audit eksternal memiliki arti audit yang dilaksanakan oleh suatu badan independen eksternal yang telah mampu memenuhi berbagai persayaratan.
Tujuannya adalah untuk bisa menentukan dan memastikan pencatatan akuntansi secara akurat dan lengkap sesuai dengan ketentuan PSAK. Juga untuk memastikan laporan yang telah disiapkan dari data mampu menampilkan posisi dan hasil finansial usaha secara wajar.
Audit eksternal juga bisa diartikan sebagai pemeriksaan yang dilakukan secara berkala pada pembukuan dan catatan dari suatu bentuk entitas yang dilakukan oleh pihak ketiga secara independen.
Tujuannya adalah guna memastikan apakah berbagai catatan tersebut sudah diperiksa dengan baik, akurat dan sudah sesuai dengan konsep, serta demi memberikan suatu pandangan yang tepat dan wajar terkait kondisi finansial badan tersebut.
Selain itu, audit eksternal juga dapat diartikan sebagai suatu ulasan dari sebuah laporan finansial suatu bisnis atau pemerintahan yang dilakukan oleh mereka yang tidak berafiliasi dengan entitas tersebut.
Untuk hal ini, audit eksternal berperan besar dalam mengevaluasi kondisi finansial perusahaan atau pemerintahan. Hal ini dilakukan karena audit eksternal ini dilakukan oleh individu yang berasal dari luar, sehingga tidak akan memihak golongan manapun. Biasanya, audit eksternal ini juga dilakukan secara berkala oleh perusahaan, dan secara tahunan oleh lembaga pemerintahan.
Baca Juga: Biaya dan Beban: Pengertian, Perbedaan, dan Contohnya pada Akuntansi
Jenis-Jenis Auditor
Sebelum mengetahui syarat menjadi auditor, Anda harus mengethaui jenis auditor yang ada di Indonesia. Berdasarkan kelompok pelaksanaan audit, maka auditor terbagi menjadi empat, yaitu:
Auditor Internal
Tugas utama dari uditor internal ini adalah membantu pemilik perusahaan dalam mengawasi aset dan kegiatan yang dilakukan perusahaan. Auditor internal akan bekerja untuk perusahaan yang mereka audit. Oleh sebab itu, tugas mereka adalah mengaudit sistem manajemen perusahan.
Auditor Eksternal
Biasanya, auditor eksternal ini bekerja pada suatu lembaga atau akuntan publik. Artinya, status mereka adalah berasal dari luar perusahaan dan melakukan tugasnya secara independen dan objektif. Hasil yang mereka akan laporkan biasanya adalah laporan audit finansial.
Auditor Pajak
Tugas auditor pajak adalah melakukan ketaatan wajib pajak yang sudah diaudit berdasarkan undang-undang perpajakan yang sedang berlaku. Untuk di Indonesia, audit pajak biasanya dilakukan oleh Direktorat Jendral Pajak (DJP) yang berada di bawah payung Departemen Keuangan Republik Indonesia.
Auditor Pemerintah
Mereka adalah suatu lembaga yang bertaggung jawab dalam menilai tingkat kewajaran terhadap informasi laporan instansi pemerintah atas pelaksanaan progran dan penggunaan aset milik negara. Biasanya, yang melakukan audit instansi pemerintah adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atau Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Baca Juga: Harga Perolehan: Pengertian dan Cara Menghitungnya Pada Aktiva Tetap
Berbagai Syarat yang Harus Dipenuhi untuk Menjadi Auditor
Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang auditor atau perusahaan Anda menuntut Anda untuk menjadi auditor, maka Anda harus memahami berbagai persyaratan ini. Umumnya, syarat yang harus dipenuhi adalah:
- Mempunyai kemampuan dan pelatihan teknis yang memadai untuk menjadi auditor
- Mampu bersikap independen dalam setiap permasalahan
- Mampu menggunakan kemampuan profesionalnya secara cermat dan teliti sebagai seorang auditor
Pada dasarnya, kegiatan audit bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap tingkat kelayakan dipercaya atau tidaknya suatu laporan pertanggung jawaban suatu manajemen. Peniliaian yang baik akan keluar dari mereka yang mampu melakukan penilaian secara objektif oleh orang yang ahli dan cermat dalam melakukan perannya.
Kompeten
Seorang auditor wajib mempunyai keahlian dalam bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang luas di bidang yang mereka audit demi menjamin kompetensinya. Kompetensi auditor dinilai berdasarkan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang mereka punya.
Seorang auditor yang ideal adalah mereka yang memiliki latar belakang di bidang audit. Sedangkan dalam hal pengalaman, biasanya auditor dinilai berdasarkan seberapa lamanya mereka memiliki karir dibidang auditor, atau variasi perusahaan yang sudah mereka audit.
Apabila ada seorang auditor yang menugaskan seseorang yang masih minim pengalaman, maka orang itu harus dipimpin terlebih dahulu oleh seniornya yang memang sudah berpengalaman. Auditor yang bertugas dalam mengaudit laporan finansial juga harus mempunyai latar belakang pendidikan, pemahaman laporan finansial, dan standar akuntansi yang sedang berlaku.
Hal yang sama berlaku pada mereka yang berugas dalam mengaudit operasional dan ketaatan, mereka harus mempunyai pengetahuan tentang berbagai kegiatan operasional yang diauditnya. Hal ini berkaitan dengan tata cara pelaksanaan, serta kriteria penilaiannya. Apabila auditor tersebut kurang atau tidak memiliki keahlian ini, maka perusahaan wajib menggunakan tenaga professional yang sesuai.
Baca juga: Break Even Point: Pengertian, Fungsi, Rumus dan Contoh Kasus
Independensi
Independen dalam hal ini adalah terbebas dari berbagai pengaruh, baik itu dari manajemen yang memiliki tanggung jawab atas adanya penyusunan laporan ataupun dari pengguna laporan terkait. Tujuannya adalah agar auditor tersebut bisa terbebas dari berbagai pengaruh subjektivitas berbagai pihak yang terkait. Sehingga, pelaksaanaan dan hasil audit akan bisa dilakukan secara objektif.
Independensi ini meliputi kenyataan dan penampilan. Independensi kenyataan akan ditunjukkan dalam sikap mental yang tidak bisa dipengaruhi oleh siapapun, sedangkan independensi penampilan akan ditunjukkan dengan keaadan tampilan yang mampu memengaruhi pendapat orang lain terkait independensi auditor.
Cermat dan Teliti
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus memanfaatkan kemampuannya secara cermat dan bisa direncanakan dengan baik. Mereka juga harus memanfaatkan pendekatan yang pas, serta memberikan opininya berdasarkan bukti yang jelas dan sudah diriset secara teliti. Artinya, institusi audit tersebut harus bisa melakukan pengendalian mutu yang sesuai.
Selain itu, mereka juga harus bergabung dalam pelatihan yang dilakukan secara berkesinambungan, pelaksanaan kegiatannya harus diawasi dengan baik oleh senior, dan hasil pekerjaannyapun wajib dinilai secara teliti.
Kecermatan merupakan suatu hal yang harus dilakukan auditor dalam melakukan tanggung jawabnya. Karena hasil audit mereka akan berpengaruh pada sikap yang akan menentukan hasil audit atas apa yang dilakukannya. Oleh karena itu, auditor harus sadar bahwa keputusan hasil audit yang mereka ambil akan dipertanggung jawabkan, termasuk jika mereka tidak menemukan adanya kesalahan sebenarnya dalam laporan audit yang mereka buat dan tidak mampu mengungkapkannya.
Baca juga: Mengetahui Pengakuan Pendapatan Dalam Dunia Akuntansi
Kesimpulan
Sebagai seorang pebisnis, maka Anda wajib mempunyai catatan keuangan yang baik sejak awal bisnis itu Anda dirikan. Catatan akuntansi yang baik tidak hanya dibutuhkan dalam proses audit, namun juga untuk keperluan bisnis lain, seperti pengajuan kredit, pembayaran pajak, dll. Oleh karena itu, Anda harus membuat laporan keuangan yang baik, sehingga akan mendapatkan penilaian wajar tanpa adanya pengecualian dari auditor.
Agar Anda bisa membuat laporan keuangan secara lebih murah dan akurat, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online merupakan solusi efektif dalam membantu proses akuntansi bisnis Anda. Aplikasi ini akan memudahkan Anda dalam mengurus segala hal yang menyangkut akuntansi bisnis Anda secara lebih mudah dan cepat. Sehingga, Anda bisa fokus dalam mengembangkan bisnis Anda saja.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: