10 Cara Membuat Laporan Keuangan Bank Syariah dan Contohnya

oleh | Feb 19, 2024

source envato.

10 Cara Membuat Laporan Keuangan Bank Syariah dan Contohnya

Dalam era keuangan yang terus berkembang, laporan keuangan menjadi landasan utama bagi para pemangku kepentingan dalam mengukur kesehatan dan kinerja sebuah lembaga keuangan. Salah satu entitas yang menjadi fokus perhatian adalah bank syariah, yang memiliki karakteristik unik dalam operasional dan pelaporan keuangannya.

Laporan keuangan bank syariah bukan sekadar kumpulan angka-angka, tetapi juga mencerminkan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang mendasari seluruh aktivitasnya. Sebagai bagian integral dari sistem keuangan global, transparansi dan akuntabilitas menjadi aspek kritis dalam menyajikan informasi keuangan yang dapat dipercaya.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang pentingnya laporan keuangan bank syariah sebagai instrumen analisis yang mendalam.

Melalui penggunaan bahasa semi-formal, kita akan menjelajahi peran laporan keuangan dalam membantu pemangku kepentingan memahami sejauh mana kinerja keuangan bank syariah mencerminkan prinsip-prinsip syariah yang dipegang teguh.

Mari kita telusuri bersama bagaimana laporan keuangan bank syariah bukan hanya sekadar kewajiban regulasi, tetapi juga sebagai alat yang memberikan gambaran menyeluruh tentang stabilitas dan pertumbuhan lembaga keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip keadilan ekonomi Islam.

Pengertian Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan

ilustrasi laporan keuangan bank syariah. source envato

Laporan keuangan adalah suatu rangkuman formal dari aktivitas keuangan dan posisi keuangan suatu entitas, baik itu perusahaan, organisasi, atau individu, selama suatu periode waktu tertentu, seperti yang dijelaskan dalam laman Investopedia.

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan akurat mengenai kinerja finansial suatu entitas, serta menyajikan informasi yang relevan bagi para pemangku kepentingan untuk mengambil keputusan.

Laporan keuangan umumnya mencakup tiga elemen utama, yaitu:

  • Laporan Laba Rugi (Income Statement): Menyajikan informasi mengenai pendapatan, biaya, dan laba bersih suatu entitas selama periode tertentu. Laporan laba rugi memberikan gambaran tentang seberapa baik entitas tersebut menghasilkan laba atau mengalami kerugian.
  • Neraca (Balance Sheet): Merupakan gambaran mengenai posisi keuangan suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu. Neraca mencantumkan aset (hak milik dan sumber daya yang dimiliki), kewajiban (hutang dan tanggung jawab finansial lainnya), dan ekuitas (modal pemilik) entitas.
  • Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement): Menyajikan aliran masuk dan keluar kas selama periode tertentu. Laporan arus kas membantu pemangku kepentingan untuk memahami dari mana sumber-sumber kas berasal dan bagaimana kas tersebut digunakan.

Laporan keuangan memiliki standar penyusunan yang ditetapkan oleh otoritas keuangan, seperti Financial Accounting Standards Board (FASB) di Amerika Serikat atau International Financial Reporting Standards (IFRS) secara internasional.

Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi yang relevan, reliabel, dan terkini, sehingga dapat digunakan sebagai dasar bagi para investor, kreditur, manajemen, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam mengambil keputusan finansial.

Baca juga: Urutan Laporan Keuangan yang Lengkap dan Tepat Sesuai Standarisasi Akuntansi

Apa itu Laporan Keuangan Bank Syariah?

Apa itu Laporan Keuangan Bank Syariah?

ilustrasi laporan keuangan bank syariah. source envato

Laporan keuangan bank syariah adalah dokumen resmi yang memuat informasi tentang posisi keuangan, kinerja operasional, dan perubahan-perubahan keuangan suatu bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam atau syariah.

Bank syariah berbeda dengan bank konvensional dalam hal prinsip-prinsip operasional, termasuk penghindaran bunga dan keterlibatan dalam kegiatan bisnis yang sesuai dengan hukum Islam.

Laporan keuangan bank syariah mencakup beberapa elemen utama yang mirip dengan laporan keuangan bank konvensional, namun dapat memiliki karakteristik khusus yang mencerminkan prinsip-prinsip syariah. Berikut adalah elemen-elemen utama dalam laporan keuangan bank syariah:

1. Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Laporan laba rugi merupakan laporan yang menyajikan pendapatan dan biaya selama suatu periode waktu tertentu. Bank syariah menghindari penghasilan bunga, dan laba atau kerugian dapat berasal dari kegiatan investasi atau pembiayaan sesuai prinsip syariah.

2. Neraca (Balance Sheet)

Laporan ini mampu menunjukkan posisi keuangan bank pada suatu titik waktu tertentu. Neraca bank syariah mencantumkan aset, kewajiban, dan ekuitas sesuai dengan prinsip syariah, misalnya, dalam hal pembiayaan yang tidak melibatkan bunga.

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

Menunjukkan aliran kas masuk dan keluar selama suatu periode. Bank syariah akan mencantumkan aliran kas yang berasal dari kegiatan operasional, investasi, dan pembiayaan yang sesuai dengan prinsip syariah.

4. Catatan Atas Laporan Keuangan

Bagian ini memberikan penjelasan lebih rinci terkait dengan kebijakan akuntansi, estimasi, dan informasi lainnya yang mendukung pemahaman laporan keuangan.

Laporan keuangan bank syariah harus mematuhi standar akuntansi syariah yang dikeluarkan oleh otoritas keuangan Islam dan organisasi-organisasi seperti Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI).

Pemahaman yang mendalam tentang laporan keuangan bank syariah penting untuk para pemangku kepentingan, termasuk nasabah, investor, regulator, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Baca juga: Mengenal 5 Manfaat Laporan Keuangan Bagi Calon Investor

Cara Membuat Laporan Keuangan Bank Syariah

Cara Membuat Laporan Keuangan Bank Syariah

ilustrasi laporan keuangan bank syariah. source envato

Membuat laporan keuangan bank syariah melibatkan beberapa langkah penting untuk memastikan bahwa informasi yang disajikan akurat, sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, dan memenuhi standar akuntansi yang berlaku. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan laporan keuangan bank syariah:

1. Pemahaman Prinsip Syariah

Pastikan tim keuangan dan akuntansi memahami prinsip-prinsip syariah yang mengatur operasional bank. Pemahaman mendalam mengenai transaksi dan instrumen keuangan syariah, serta kepatuhan terhadap hukum-hukum Islam yang berlaku.

2. Perencanaan dan Pengumpulan Data

Tentukan periode laporan keuangan, apakah harian, bulanan, kuartalan, atau tahunan. Kumpulkan data keuangan dari seluruh departemen bank, termasuk catatan transaksi syariah dan keuangan.

3. Pengklasifikasian dan Pengukuran Aset serta Kewajiban

Terapkan prinsip syariah dalam pengklasifikasian dan pengukuran aset serta kewajiban. Pastikan transaksi yang dilakukan sesuai dengan prinsip syariah. Identifikasi dan klasifikasikan transaksi ke dalam kategori yang sesuai, seperti pembiayaan, investasi, atau kegiatan operasional.

4. Penyusunan Laporan Laba Rugi

Hitung dan presentasikan pendapatan dan biaya sesuai dengan prinsip syariah. Pastikan bahwa laporan laba rugi mencerminkan keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari kegiatan yang sesuai dengan prinsip syariah.

5. Penyusunan Neraca

Klasifikasikan aset, kewajiban, dan ekuitas sesuai dengan prinsip syariah. Pastikan keseimbangan antara aset dan kewajiban dan identifikasi modal pemilik bank syariah.

6. Penyusunan Laporan Arus Kas

Hitung aliran kas masuk dan keluar dari kegiatan operasional, investasi, dan pembiayaan sesuai dengan prinsip syariah.

7. Catatan Atas Laporan Keuangan

Sertakan catatan atas laporan keuangan yang memberikan penjelasan mendalam mengenai kebijakan akuntansi, estimasi, dan informasi lainnya yang relevan.

8. Audit dan Verifikasi

Lakukan audit eksternal oleh pihak yang independen untuk memverifikasi keakuratan dan kepatuhan laporan keuangan terhadap prinsip-prinsip syariah dan standar akuntansi yang berlaku.

9. Pengungkapan dan Publikasi

Sajikan laporan keuangan dengan jelas dan transparan sesuai dengan persyaratan regulasi. Publikasikan laporan keuangan untuk pemangku kepentingan seperti nasabah, investor, dan regulator.

10. Evaluasi dan Perbaikan

Lakukan evaluasi terhadap laporan keuangan dan identifikasi area yang memerlukan perbaikan. Terapkan perbaikan dan tindakan korektif untuk meningkatkan kualitas dan kepatuhan laporan keuangan.

Penting untuk diingat bahwa bank syariah harus mengikuti pedoman dan standar yang dikeluarkan oleh otoritas keuangan Islam, seperti Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI).

Baca juga: 5 Cara Menganalisa Laporan Keuangan dengan Mudah

Contoh Laporan Keuangan Bank Syariah

Contoh Laporan Keuangan Bank Syariah

ilustrasi laporan keuangan bank syariah. source envato

Berikut ini adalah contoh fiktif dari laporan keuangan bank syariah untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2023:

Tahun 2023   31 Dec 2022
Pendapatan Operasional Rp2,500,000 Rp2,200,000
Biaya Operasional  Rp800,00 Rp750,00
Rp2,500,000 Rp1,450,000
Pendapatan Pembiayaan  Rp3,000,000 Rp2,800,000
Biaya Pembiayaan Rp1,200,000 Rp1,100,000
Laba Pembiayaan Bersih Rp1,800,000 Rp1,700,000
Laba Sebelum Pajak Rp3,500,000 Rp3,150,000
Pajak Penghasilan  Rp500,00 Rp450,00
Laba Bersih  Rp3,000,000 Rp2,700,000

 2. Neraca (Balance Sheet)

31 Dec 2023  31 Dec 2022
Aset
Kas dan Setara Kas Rp2,000,000 Rp1,800,000
Investasi Rp4,500,000 Rp4,200,000
Pembiayaan Rp10,000,000 Rp9,500,000
Aset Tetap Rp3,200,000 Rp3,000,000
Lainnya Rp500,00 Rp450,00
Total Aset Rp20,200,000 Rp18,950,000
Kewajiban dan Ekuitas
Dana Nasabah Rp15,000,000 Rp14,200,000
Kewajiban Pembiayaan Rp3,000,000 Rp2,800,000
 Lainnya Rp1,200,000 Rp1,150,000
Total Kewajiban Rp19,200,000 Rp18,150,000
Ekuitas Rp1,000,000  Rp800,00
Total Kewajiban dan Ekuitas Rp20,200,000 Rp18,950,000

3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)

2023 2022
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp2,500,000 Rp2,200,000
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Rp1,300,000 Rp1,100,000
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan Rp800,000 Rp750,000
Peningkatan Bersih Kas Rp400,000 Rp350,000
Kas Awal Rp1,600,000 Rp1,250,000
Kas Akhir Rp2,000,000 Rp 1,600,000

Catatan Atas Laporan Keuangan:

  • Laporan keuangan di atas disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi syariah yang sesuai dengan pedoman AAOIFI.
  • Pendapatan operasional termasuk pendapatan dari layanan dan produk yang sesuai dengan prinsip syariah, seperti jasa tabungan dan pembiayaan berdasarkan musyarakah atau mudharabah.
  • Biaya operasional mencakup biaya-biaya operasional bank, termasuk gaji karyawan, biaya administrasi, dan biaya promosi.
  • Pendapatan pembiayaan berasal dari kegiatan pembiayaan syariah, seperti murabahah, ijarah, dan mudharabah.
  • Biaya pembiayaan mencakup biaya-biaya yang terkait dengan sumber pendanaan bank syariah, seperti bagi hasil dan biaya administrasi pembiayaan.
  • Arus kas dari aktivitas operasi mencakup penerimaan dan pembayaran kas dari aktivitas pokok bank syariah, seperti penerimaan dana nasabah dan penyaluran pembiayaan.
  • Arus kas dari aktivitas investasi mencakup penerimaan dan pembayaran kas dari investasi bank syariah, seperti penjualan investasi dan pembelian aset tetap.
  • Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencakup penerimaan dan pembayaran kas terkait dengan pembiayaan bank syariah, seperti penerimaan dan pembayaran bagi hasil kepada pemilik modal.

Catatan: Data dalam contoh ini bersifat fiktif dan hanya digunakan untuk tujuan demonstrasi. Laporan keuangan sebenarnya dari bank syariah akan berbeda tergantung pada aktivitas, ukuran, dan karakteristik bank tersebut

Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap

Penutup

Membuat laporan keuangan bank syariah melibatkan langkah-langkah yang hati-hati untuk memastikan akurasi, kepatuhan terhadap prinsip-prinsip syariah, dan transparansi informasi. Proses ini penting untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada pemangku kepentingan tentang kesehatan keuangan dan kinerja bank syariah. Kesimpulannya, laporan keuangan bank syariah mencerminkan:

  • Kepatuhan Syariah: Laporan keuangan harus mencerminkan bahwa semua transaksi dan operasional bank dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Ini mencakup penghindaran bunga dan kepatuhan terhadap prinsip keadilan dan transparansi dalam kegiatan keuangan.
  • Kinerja Keuangan: Laporan laba rugi mencerminkan kinerja operasional dan keuangan bank syariah, menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba bersih. Hal ini membantu para pemangku kepentingan untuk memahami sejauh mana bank tersebut berhasil dalam mengelola keuangan dengan mematuhi prinsip syariah.
  • Posisi Keuangan: Neraca mencerminkan posisi keuangan bank pada suatu titik waktu tertentu, menyajikan aset, kewajiban, dan ekuitas. Ini membantu dalam menilai stabilitas keuangan bank syariah dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban dan tanggung jawab finansial.
  • Arus Kas: Laporan arus kas mencerminkan aliran masuk dan keluar kas dari berbagai aktivitas, seperti operasional, investasi, dan pembiayaan. Hal ini memberikan gambaran tentang kemampuan bank untuk menghasilkan dan menggunakan kas dengan efektif.
  • Transparansi dan Publikasi: Laporan keuangan harus disajikan dengan transparan, jelas, dan sesuai dengan persyaratan regulasi. Publikasi laporan keuangan membantu membangun kepercayaan pemangku kepentingan dan memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah tersebut, bank syariah dapat menyusun laporan keuangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan regulasi, tetapi juga memberikan informasi yang berharga kepada pemangku kepentingan untuk memahami, menilai, dan mendukung perkembangan lembaga keuangan yang berbasis pada prinsip-prinsip syariah.

Nah, untuk membantu Anda dalam membuat atau menyusun laporan keuangan, Anda bisa memercayakannya pada software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Aplikasi yang sudah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis ini mampu membantu Anda dalam membuat lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat, dan akurat. Laporan tersebut juga bisa Anda akses secara real-time.

Lebih dari itu, operasional bisnis Anda juga akan berjalan lebih efektif dan efisien karena berbagai fitur di dalamnya yang saling terintegrasi.

Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa meningkatkan keuntungan bisnis dan mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.

Jadi tunggu apa lagi? Coba dan gunakan Accurate Online sekarang juga selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.

akuntansibanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait