Untuk Anda, para pemilik bisnis atau akuntan atau manajer keuangan, perlu Anda ketahui bahwa cash outflow adalah jumlah uang yang keluar untuk membiayai berbagai aktivitas, seperti membayar utang, biaya operasional, dan investasi.
Untuk itu, Anda harus memantau dan mengelola cash outflow secara efektif demi menghindari masalah likuiditas dan memastikan kelancaran operasional bisnis Anda.
Lantas, bagaimana cara mengelolanya? Bagaimana cara menghitungnya? Baca terus artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya.
Pengertian cash outflow
Arjun Ruparelia dalam laman Agicap menjelaskan bahwa cash outflow adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengeluaran uang oleh perusahaan atau individu.
Di dalamnya mencakup berbagai jenis pembayaran, seperti biaya operasional, pembayaran utang, pembelian aset, atau pengeluaran lainnya.
Cash outflow merupakan bagian penting dari laporan arus kas dan akan membantu ANda dalam memahami seberapa banyak uang yang keluar dalam periode tertentu.
Dalam hal ini, Anda harus bisa memantau cash outflow dengan cermat agar Anda memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban dan untuk merencanakan strategi keuangan yang efektif.
Baca juga: Cashflow Quadrant: Pengertian dan 4 Bagian yang Ada di Dalamnya
Jenis-jenis cash outflow
1. Biaya operasional
Biaya operasional adalah pengeluaran yang dilakukan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Biaya tersebut mencakup gaji karyawan, sewa gedung, utilitas seperti listrik dan air, serta bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
Biaya operasional merupakan bagian penting dari cash outflow karena memastikan bahwa Anda dapat terus beroperasi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2. Pembayaran utang
Pembayaran utang mencakup pengeluaran untuk melunasi kewajiban keuangan yang telah diambil sebelumnya, seperti pinjaman bank, kredit pemasok, atau obligasi.
Pembayaran utang mencakup pembayaran bunga dan pokok utang yang jatuh tempo.
Mengelola pembayaran utang dengan baik sangat penting untuk menjaga reputasi kredit perusahaan Anda dan menghindari denda atau bunga tambahan.
3. Pembelian aset
Pembelian aset adalah pengeluaran untuk memperoleh barang atau properti yang diperlukan untuk operasional jangka panjang perusahaan. Contoh sederhananya seperti pembelian mesin, kendaraan, atau properti.
Pembelian aset ini biasanya memerlukan pengeluaran yang besar dan biasanya didanai melalui pinjaman atau modal ekuitas.
Cash outflow untuk pembelian aset berfungsi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi operasional.
4. Pengeluaran investasi
Pengeluaran investasi akan sangat melibatkan alokasi dana untuk peluang investasi yang diharapkan dapat menghasilkan keuntungan di masa depan.
Contohnya seperti investasi dalam proyek baru, riset dan pengembangan, atau akuisisi perusahaan lain.
Investasi ini biasanya membutuhkan cash outflow yang signifikan namun diharapkan memberikan hasil yang positif dalam jangka waktu yang panjang.
5. Pembayaran dividen
Pembayaran dividen adalah distribusi laba kepada pemegang saham sebagai bentuk imbalan atas investasi mereka.
Dividen ini dibayarkan secara periodik dan merupakan bentuk cash outflow yang mempengaruhi likuiditas perusahaan.
Pembayaran dividen harus dikelola dengan hati-hati untuk memastikan bahwa Anda tetap memiliki cukup dana untuk melakukan operasional dan pengembangan.
6. Pajak
Pengeluaran untuk pajak mencakup membayar kewajiban pajak kepada pemerintah berdasarkan berdasarkan laba perusahaan, pajak penjualan, atau pajak lainnya.
Pembayaran pajak ini adalah bagian penting dari cash outflow yang harus diperhitungkan untuk tetap mematuhi peraturan perpajakan dan menghindari sanksi.
Dengan memahami berbagai jenis cash outflow, Anda bisa mengelola keuangan secara lebih baik dan memastikan bahwa Anda memiliki cukup likuiditas untuk memenuhi berbagai kewajiban dan mendukung pertumbuhan bisnis.
Baca juga: Pengertian Cashflow, Contoh, Metode, dan Cara Membuatnya
Cara menghitung cash outflow
1. Identifikasi semua pengeluaran
Langkah pertama dalam menghitung cash outflow adalah mengidentifikasi semua jenis pengeluaran yang terjadi dalam periode tertentu, seperti biaya operasional, pembayaran utang, pembelian aset, pengeluaran investasi, pembayaran dividen, dan pajak.
Mengumpulkan data dari laporan keuangan, catatan akuntansi, dan dokumen terkait lainnya akan memberikan gambaran yang lengkap mengenai semua pengeluaran yang perlu Anda perhitungkan.
2. Kategorisasi pengeluaran
Setelah mengidentifikasi pengeluaran, Anda harus mengkategorisasikan setiap jenis pengeluaran untuk memudahkan perhitungan dan analisis.
Kategorisasi ini dapat mencakup biaya operasional, pembayaran utang, pembelian aset, dan sebagainya.
Mengelompokkan pengeluaran akan membantu Anda dalam memahami aliran kas keluar dan mempermudah pelaporan serta pengelolaan keuangan.
3. Hitung total pengeluaran dalam setiap kategori
Hitunglah jumlah pengeluaran dalam setiap kategori yang telah diidentifikasi. Misalnya, total biaya operasional seperti gaji, sewa, dan utilitas harus dijumlahkan untuk memberikan total pengeluaran operasional.
Lakukan hal yang sama untuk kategori pembayaran utang, pembelian aset, dan kategori lainnya. Totalkan semua pengeluaran dalam setiap kategori untuk memperoleh total cash outflow dalam kategori tersebut.
4. Jumlahkan semua total pengeluaran
Setelah menghitung total pengeluaran dalam setiap kategori, jumlahkanlah semua total tersebut untuk mendapatkan cash outflow secara keseluruhan.
Misalnya, jika total biaya operasional adalah Rp100.000.000, total pembayaran utang Anda Rp50.000.000, dan total pengeluaran lainnya adalah Rp30.000.000, maka cash outflow keseluruhan adalah Rp180.000.000.
Jumlahkan semua total kategori pengeluaran untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang cash outflow dalam periode yang sudah ditentukan.
5. Analisis dan interpretasi
Setelah menghitung total cash outflow, analisis hasilnya untuk memahami dampaknya terhadap likuiditas dan kesehatan keuangan perusahaan Anda.
Bandingkan dengan cash inflow atau pendapatan untuk menilai keseimbangan arus kas dan identifikasi potensi masalah likuiditas.
Analisis ini akan membantu Anda dalam merencanakan strategi pengelolaan kas yang lebih baik dan mengambil keputusan finansial yang tepat.
6. Dokumentasi dan pelaporan
Terakhir, dokumentasikan hasil perhitungan dan analisis cash outflow Anda dalam laporan keuangan atau catatan akuntansi.
Pelaporan yang akurat dan teratur akan membantu Anda dalam memantau arus kas keluar secara berkala dan memastikan bahwa pengelolaan keuangan perusahaan Anda tetap berada dalam jalur yang benar.
Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, Anda dapat menghitung cash outflow secara akurat dan memperoleh informasi penting mengenai pengeluaran yang mempengaruhi keuangan perusahaan Anda
Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian, Jenis, dan, Tujuannya Untuk Bisnis Anda
Penutup
Mengelola cash outflow secara efektif adalah kunci penting untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan dan memastikan kelancaran operasional.
Dengan memahami berbagai jenis cash outflow, seperti biaya operasional, pembayaran utang, pembelian aset, dan pengeluaran investasi, Anda dapat merencanakan keuangan secara lebih baik dan menghindari masalah likuiditas.
Proses perhitungan cash outflow dilakukan dengan mengidentifikasi dan kategorisasi pengeluaran, menghitung total pengeluaran dalam setiap kategori, serta menganalisis dampaknya terhadap arus kas keseluruhan.
Untuk mempermudah Anda dalam mengelola cash outflow dan laporan keuangan, menggunakan software akuntansi yang handal seperti Accurate Online bisa menjadi solusi yang sangat efektif.
Accurate Online menyediakan fitur lengkap yang akan memudahkan Anda dalam mencatat transaksi, menghitung cash outflow, dan membuat laporan keuangan secara otomatis.
Dengan Accurate Online, Anda dapat memantau arus kas keluar dan masuk dengan lebih mudah, serta mendapatkan informasi yang mendalam untuk mengambil keputusan finansial yang lebih baik.
Jangan biarkan pengelolaan cash outflow menghambat kemajuan bisnis Anda. Coba Accurate Online secara gratis sekarang juga dan rasakan kemudahan dalam mengelola keuangan perusahaan Anda. Klik tautan gambar dibawah ini untuk mencoba Accurate Online selama 30 hari.
Referensi: