Deferred Revenue: Pengertian dan Cara Mencatatnya di Laporan Keuangan

oleh | Mei 29, 2024

source envato.

Deferred revenue adalah salah satu konsep penting dalam akuntansi keuangan yang sering kali menjadi fokus utama dalam pengelolaan keuangan perusahaan.

Pada dasarnya, deferred revenue merujuk pada uang yang telah diterima oleh perusahaan untuk produk atau layanan yang belum diserahkan atau dilakukan.

Konsep ini tidak hanya penting bagi akuntan dan manajer keuangan, tetapi juga bagi pemangku kepentingan lainnya yang ingin memahami kondisi keuangan perusahaan secara lebih mendalam.

Tapi, apa sebenarnya deferred revenue itu? Bagaimana cara mencatatnya di laporan keuangan? Baca terus artikel ini untuk mendapatkan jawabannya.

Apa itu Deferred Revenue?

Apa itu Deferred Revenue?

ilustrasi deferred revenue. source envato.

Alicia Tuovila dalam laman Investopdia menjelaskan bahwa  deferred revenue adalah uang yang diterima oleh perusahaan sebelum layanan atau produk terkait diserahkan atau dilaksanakan.

Dalam dunia akuntansi, istiliah ini merujuk pada kewajiban karena perusahaan masih memiliki tanggung jawab untuk memberikan produk atau layanan tersebut di masa depan.

Pendapatan ini belum dapat diakui sebagai pendapatan aktual dalam laporan laba rugi sampai kewajiban tersebut dipenuhi.

Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan aplikasi menerima pembayaran di muka untuk langganan satu tahun dari pelanggannya, jumlah yang diterima tersebut akan dicatat sebagai deferred revenue.

Seiring berjalannya waktu dan layanan diberikan setiap bulan, perusahaan akan mengakui sebagian dari deferred revenue tersebut sebagai pendapatan aktual.

Secara lebih detail, berikut ini adalah beberapa karakteristik penting dari deferred revenue:

  1. Tercatat sebagai kewajiban: Dalam neraca, deferred revenue akan dicatat di sisi kewajiban karena perusahaan berkewajiban untuk memenuhi layanan atau produk tersebut di masa depan.
  2. Diakui secara bertahap: Pendapatan ini akan diakui secara bertahap sesuai dengan terpenuhinya kewajiban perusahaan, yang bisa dalam hitungan bulan, kuartal, atau tahun tergantung pada ketentuan perjanjian.
  3. Indikator likuiditas: Deferred revenue dapat menjadi indikator kesehatan likuiditas perusahaan karena menunjukkan adanya aliran kas masuk yang sudah diterima untuk produk atau layanan yang akan diserahkan di masa mendatang.

Pemahaman yang baik tentang deferred revenue sangat penting bagi para pemangku kepentingan untuk menilai kondisi keuangan dan performa operasional perusahaan secara akurat.

Baca juga:  Revenue Accrual: Pengertian dan 10 Langkah Sederhana dalam Menerapkannya

Apa bedanya accrued revenue dan deferred revenue?

Apa bedanya accrued revenue dan deferred revenue?

ilustrasi deferred revenue. source envato.

Accrued revenue dan deferred revenue adalah dua konsep akuntansi yang berbeda. Nah, berikut ini adalah perbedaannya:

1. Accrued revenue

Accrued revenue terjadi ketika pendapatan telah diperoleh, tetapi belum diterima secara tunai atau dicatat dalam akuntansi.

Hal tersebut sering terjadi ketika barang atau jasa telah disediakan kepada pelanggan, tetapi pembayarannya belum diterima pada saat akhir periode pelaporan.

Misalnya, perusahaan telah memberikan layanan kepada pelanggan pada bulan tertentu, tetapi faktur untuk layanan tersebut belum dikeluarkan.

Pendapatan ini akan diakumulasi atau diakrualkan meskipun pembayaran belum diterima.

2. Deferred Revenue

Deferred revenue terjadi ketika pendapatan diterima oleh perusahaan, tetapi layanan atau produk yang berkaitan dengan pendapatan tersebut belum disediakan.

Hal tersebut biasanya muncul ketika pelanggan membayar di muka untuk layanan atau produk yang akan diterima di masa mendatang.

Misalnya, seorang pelanggan membayar biaya langganan tahunan untuk layanan tertentu pada bulan Januari. Perusahaan harus menunda pendapatan tersebut sampai layanan atau produk yang terkait disediakan sepanjang tahun.

Jadi, perbedaan utama antara accrued revenue dan deferred revenue terletak pada saat pendapatan diakui dalam akuntansi.

Accrued revenue diakui ketika pendapatan diperoleh tetapi belum diterima, sementara deferred revenue diakui ketika pendapatan diterima tetapi layanan atau produk yang berkaitan belum disediakan.

Baca juga: Service Revenue: Pengertian, Manfaat dan Faktor yang Memengaruhinya

Cara mencatat deferred revenue di laporan keuangan

Cara mencatat deferred revenue di laporan keuangan

ilustrasi deferred revenue. source envato.

Mencatat deferred revenue dalam laporan keuangan melibatkan beberapa langkah spesifik untuk memastikan bahwa deferred revenue diakui dengan benar sebagai kewajiban hingga layanan atau produk diserahkan.

Berikut ini adalah langkah demi langkah untuk mencatat deferred revenue:

 1. Penerimaan pembayaran di muka

Saat Anda menerima pembayaran di muka untuk produk atau layanan yang belum diserahkan, entri jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

Debit: Kas / Bank

Mengakui penerimaan kas dari pelanggan.

Kredit: Deferred Revenue (Pendapatan Tanggguhan)

Mengakui kewajiban untuk menyerahkan produk atau layanan di masa mendatang.

Contoh:

Debit: Kas / Bank  Rp 10,000

Kredit: Pendapatan Tanggguhan Rp 10,000

 2. Pengakuan pendapatan secara bertahap

Seiring berjalannya waktu, saat perusahaan mulai memenuhi kewajibannya dengan menyerahkan produk atau layanannya, maka sebagian dari deferred revenue akan diakui sebagai pendapatan aktual.

Entri jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:

Debit: Deferred Revenue

Mengurangi kewajiban karena layanan atau produk sudah diserahkan sebagian.

Kredit: Pendapatan

Mengakui pendapatan aktual dalam laporan laba rugi.

Contoh:

Jika layanan diserahkan secara bulanan selama satu tahun, maka untuk setiap bulan, entri jurnalnya adalah sebagai berikut:

Debit: Pendapatan Tanggguhan  Rp 833.33

Kredit: Pendapatan Rp 833.33

(Mengasumsikan total deferred revenue Rp 10,000 dibagi 12 bulan)

 3. Pelaporan dalam laporan keuangan

Neraca:

Deferred revenue dicatat sebagai kewajiban lancar (current liabilities) jika layanan atau produk akan diserahkan dalam waktu satu tahun.

Jika kewajiban akan dipenuhi lebih dari satu tahun, sebagian deferred revenue bisa dicatat sebagai kewajiban jangka panjang (non-current liabilities).

Laporan Laba Rugi :

Pendapatan akan diakui secara bertahap sesuai dengan penyerahan layanan atau produk dan dicatat sebagai pendapatan operasional.

Contoh Skema Akuntansi

Misalkan perusahaan menerima pembayaran di muka sebesar Rp 12,000 untuk layanan yang akan diberikan selama satu tahun:

1. Saat menerima pembayaran

Debit: Kas / Bank   Rp  12,000

Kredit: Pendapatan Tanggguhan  Rp 12,000

2. Setiap bulan, saat layanan diberikan

Debit: Pendapatan Tanggguhan Rp 1,000

Kredit: Pendapatan   Rp 1,000

Dengan cara ini, deferred revenue akan diakui secara bertahap sebagai pendapatan aktual sesuai dengan periode penyerahan layanan atau produk, sehingga akan mencerminkan kondisi keuangan Anda secara lebih akurat dan transparan.

Baca juga: 5 Jenis-jenis Laporan Keuangan, Fungsi, & Contohnya

Penutup

Deferred revenue adalah uang yang diterima oleh perusahaan sebelum layanan atau produk yang dijanjikan diserahkan atau dilaksanakan.

Konsep ini sangat penting dalam akuntansi keuangan karena mencerminkan kewajiban perusahaan untuk memberikan layanan atau produk di masa depan.

Dalam laporan keuangan, deferred revenue dicatat sebagai kewajiban dan diakui sebagai pendapatan secara bertahap seiring dengan pemenuhan kewajiban tersebut

Proses pencatatannya melibatkan pengakuan awal sebagai kas masuk yang diimbangi oleh kewajiban deferred revenue, dan kemudian pengakuan pendapatan aktual secara periodik.

Pemahaman yang tepat mengenai deferred revenue akan sangat membantu Anda dalam menilai kondisi kesehatan keuangan dan performa operasional perusahaan dengan lebih akurat.

Namun, untuk bila Anda masih menggunakan cara yang manual untuk mencatat dan membuat laporan keuangan di atas, tentu akan ada banyak sekali waktu yang Anda butuhkan. Belum lagi adanya risiko terkait kesalahan input data.

Nah, Accurate Online hadir sebagai solusi aplikasi akuntansi dan bisnis yang akan membantu Anda dalam menyelesaikan masalah tersebut lewat berbagai fitur di dalamnya yang saling terintegrasi.

Dengan Accurate Online, Anda bisa membuat lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa di akses di mana saja dan kapan saja secara real-time.

Terlebih lagi, Anda juga bisa mengintegrasikannya dengan sistem POS dari Accurate POS dan program loyalitas pelanggan dari Bliss.

Dengan begitu, Anda bisa mengelola dan mengembangkan bisnis secara lebih mudah, serta mencapai kesuksesan bisnis jangka panjang.

Jadi tunggu apa lagi? Coba dan gunakan Accurate Online sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah ini.

Referensi:

akuntansibanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait