Pengertian Depresiasi Dalam Akuntansi dan Cara Menghitungnya
Dalam dunia akuntansi tentu saja secara umum selalu digambarkan dengan perhitungan untung, rugi, debit, kredit, modal dan hal keuangan lainnya. Dimana ilmu akuntansi sendiri didalamnya membahas berbagai hal termasuk pengertian depresiasi dan bisa digunakan dalam perhitungan bisnis.
Selain dalam perhitungan dunia bisnis, tentu depresiasi juga bisa diterapkan dalam penghitungan nilai aset lainnya pada kehidupan sehari-hari.
Penerapan dan pengertian depresiasi dalam akuntansi akan dibahas dan dikupas tuntas pada uraian berikut ini. Termasuk dibahas didalamnya mengenai bagaimana cara menghitung depresiasi dalam akuntansi itu sendiri.Â
Berikut adalahk uraian mengenai pengertian depresiasi dalam akuntansi dan cara menghitungnya!
Daftar Isi
Pengertian Depresiasi dalam Dunia Akuntansi
Pertama-tama sebelum membahas mengenai peranan penting dan penghitungan depresiasi dalam dunia akuntansi, akan menjadi lebih lengkap dengan memahami pengertiannya. Istilah dari depresiasi oleh banyak kalangan diidentikan sebagai sebuah bentuk dari kerugian usaha dan bisnis.Â
Dalam istilah akuntansi, depresiasi didefinisikan sebagai pengurangan biaya tercatat dari aset tetap secara sistematis sampai nilai aset menjadi nol atau tidak memiliki nilai ekonomi.
Contoh aset tetap adalah bangunan, furnitur, peralatan kantor, mesin, dll. Sebuah tanah adalah satu-satunya pengecualian yang tidak dapat disusutkan karena nilai tanah meningkat seiring dengan waktu.
Penyusutan atau depresiasi memungkinkan sebagian dari biaya aset tetap untuk pendapatan yang dihasilkan oleh aset tetap.
Hal ini wajib berdasarkan prinsip pencocokan karena pendapatan dicatat dengan biaya terkaitnya dalam periode akuntansi saat aset digunakan. Ini membantu mendapatkan gambaran lengkap dari transaksi yang menghasilkan pendapatan.
Contoh Depresiasi – Pada saat membeli truk untuk kegiatan pengiriman, perusahaan kmengeluarkan biaya Rp. 100.000.000 dan penggunaan truk yang diharapkan adalah 5 tahun, bisnis mungkin mendepresiasi aset di bawah biaya penyusutan sebagai Rp. 20.000.000 setiap tahun untuk jangka waktu 5 tahun.
Download eBook Panduan dan Template Pembukuan Sederhana dengan Excel untuk Bisnis Kecil
Peranan Penting Penghitungan Depresiasi dalam Akuntansi
Setelah mengetahui pengertian dari depresiasi secara umum dalam dunia akuntansi. Maka kini saatnya mengetahui peranan penting penghitungan depresiasi dilakukan dalam menunjang bisnis.
1. Bisa Dijadikan Data Penilaian Keuntungan
Peranan penting penghitungan depresiasi dalam akuntansi yang pertama adalah bisa dijadikan data penilaian keuntungan.
Dalam berbisnis tentu saja ada kemungkinan kegagalan transaksi,penurunan nilai aset atau kerugian. Namun hal tersebut tentu saja bisa diminimalisir dengan mengetahui data penilaian aset yang didapatkan dengan depresiasi.
2. Mengetahui Harga Perolehan Aset yang Diterima dalam Berbisnis
Selanjutnya untuk peranan penting dari depresiasi dalam dunia bisnis adalah bisa dijadikan patokan data harga perolehan pada aset yang mengalami penurunan nilai.
Mengapa demikian? Hal ini didasarkan pada penilaian akuntansi mengenai kepemilikan aset dan hak guna kerja. Dimana kepemilikan aset dan hak kerja ini tentu saja menghasilkan harga perolehan yang bisa dijadikan laba dan biaya operasional.
3. Menjadi Metode Meminimalisir Kerugian Jika Aset Sewaktu-waktu Menurun
Dengan mengetahui dan menerapkan depresiasi dalam dunia bisnis dan usaha maka menjadi mungkin untuk pebisnis meminimalisir kerugian.
Hal ini dikarenakan adanya kesadaran bahwa kepemilikan aset nilainya bisa turun sewaktu-waktu. Sehingga ada sebuah tahapan usaha ketika nilai aset turun dan alokasi aset lainnya untuk tetap mempertahankan keuntungan.
4. Mengetahui Nilai Residu
Residu merupakan hasil dari nilai aset yang dijual, disewakan, dijadikan jaminan atau diputarkan sebagai cara memelihara kebijakan bisnis.
Dengan memahami dan menerapkan depresiasi dalam dunia bisnis maka tentu pelaku bisnis bisa mengetahui nilai residu. Residu juga dikenal sebagai nilai sisa yang dihasilkan dari hasil penjualan, penyewaan atau jaminan yang bisa dijadikan modal perputaran usaha.
5. Mengetahui Estimasi Manfaat Nilai Barang dan Aset
Selanjutnya peranan penting penerapan dan perhitungan depresiasi dalam akuntansi guna melakoni bisnis adalah untuk mengetahui estimasi nilai barang dan aset.
Estimasi manfaat dari nilai barang dan aset ini bisa dijadikan masa dan tolak ukur pengambilan keputusan dalam berbisnis. Sehingga pelaku bisnis sewaktu-waktu bisa melakukan pertimbangan guna melakukan suatu tindakan ekonomi jika dibutuhkan.
Baca juga: 5 Kesalahan Anggaran Bisnis yang Dapat Mengacaukan Usaha Anda
6. Mengetahui Nilai Total Kalkulasi Total Beban Per-periode
Mengetahui kalkulasi total beban per-periode barang, keuangan dan nilai aset dalam berbisnis juga menjadi penting dilakukan. Hal ini bisa diketahui salah satunya dengan memanfaatkan perhitungan dan penerapan depresiasi dalam akuntansi. Pola pemakaian, kerja, hutang maupun piutang bisa dicatat per-periode untuk evaluasi kerja atau strategi lanjutan.
Bagaimana Cara Menghitung Depresiasi Aset untuk Menunjang Bisnis?
Setelah mengetahui peranan penting depresiasi dalam akuntansi yang ternyata memiliki banyak manfaat. Nah berikut ini sebagai pendukung akan dibahas bagaimana cara menghitung depresiasi dalam akuntansi untuk menunjang bisnis.
1. Menggunakan Metode Garis Lurus
Cara menghitung nilai depresiasi yang pertama adalah dengan menggunakan metode garis lurus yang banyak digunakan berbagai kalangan.
Meski metode dianggap kurang valid karena metodenya menggunakan catatan aset yang sama per tahun dan setiap periodenya. Untuk rumus metode garis lurus adalah harga perolehan dikurangi nilai residu, dibagi umur ekonomis dan hasilnya adalah penyusutan itu sendiri.
Contohnya seperti pada penghitungan nilai aset pada saat membeli truk untuk kegiatan pengiriman yang kami bahas diatas, perusahaan mendepresiasi aset dengan nilai yang sama, yaitu Rp. 20.000.000 setiap tahun.
Baca juga: Anggaran Kas: Pengertian, Cara Penyusunan, Jenis dan Contohnya
2. Memanfaatkan Cara Menghitung dengan Metode Beban Menurun
Kemudian untuk cara menghitung depresiasi dalam akuntansi untuk menunjang bisnis bisa menggunakan metode beban menurun. Dimana metode ini sendiri merujuk pada jumlah angka tahunan yang didapat dan saldo menurun yang ada.
Metode depresiasi ini sendiri biasanya memunculkan beban penyusutan yang lebih besar pada periode awal dan lebih rendah pada metode setelahnya.
Contohnya adalah seperti biaya mesin $ 5.000, memiliki nilai sisa $ 1.000, masa pakai 5 tahun, dan disusutkan sebesar 20% setiap tahun, sehingga biayanya adalah $ 800 pada tahun pertama ($ 4.000 jumlah yang dapat didepresiasi * 20 %), $ 640 di tahun kedua (($ 4,000 – $ 800) * 20%), dan seterusnya.
3. Menggunakan Cara Menghitung Metode Aktivitas
Cara hitung depresiasi dalam bidang akuntansi yang selanjutnya adalah merujuk pada penggunaan metode aktivitas. Dimana metode ini sendiri cenderung memanfaatkan penilaian masa waktu penggunaan aset yang ada.
Rumusnya sendiri adalah sebagai berikut Biaya Perolehan – Residu x Perkiraan Masa Manfaat kemudian dibagi Usia Produktif.
4. Menggunakan Cara Menghitung Depresiasi Khusus
Selain beberapa mode cara perhitungan depresiasi seperti beberapa pilihan di atas, berikut ini ada juga cara perhitungan depresiasi yang bisa dipilih. Dimana cara menghitungnya bisa menggunakan metode depresiasi khusus yang memiliki tujuan mengetahui manfaat dari penyusutan nilai aset yang ada.Â
Untuk metode depresiasi khusus ini sendiri ada dua skema yang bisa dipilih oleh pebisnis, perusahaan atau akuntan.
Pertama adalah menggunakan skema metode kelompok yang mana ditandai dengan penghitungan aset secara homogen dan memiliki fungsi yang hampir sama.Â
Sedangkan skema selanjutnya adalah dengan menggunakan metode campuran. Untuk metode campuran ini sendiri perhitungannya biasanya disesuaikan dengan kemampuan dan kemauan akuntan, sehingga jauh lebih fleksibel.
Baca juga: 9 Tips Pembukuan yang Efektif untuk Toko Online Anda
5. Memanfaatkan Cara Menghitung Saldo Menurun Ganda
Untuk cara selanjutnya menghitung depresiasi dalam akuntansi untuk dunia bisnis adalah dengan memanfaatkan saldo menurun ganda. Pada metode ini sendiri tidak melibatkan nilai residu dan digunakan pada awal periode bisnis.
Rumusnya detailnya adalah harga perolehan dibagi umur ekonomis kemudian dikalikan dua dan hasilnya merupakan nilai depresiasi.
Contohnya, aset dengan masa manfaat lima tahun akan memiliki nilai timbal balik 1/5 atau 20%. Gandakan tarif, atau 40%, diterapkan pada nilai buku aset saat ini untuk penyusutan.
Meskipun kurs tetap konstan, nilai uang akan menurun seiring waktu karena kurs dikalikan dengan basis yang dapat didepresiasi yang lebih kecil setiap periode.
6. Gunakan Cara Menghitung Depresiasi dengan Skema Unit Produksi
Untuk metode atau cara menghitung depresiasi yang terakhir bisa menggunakan skema unit produksi yang dirasa paling detail. Dimana pada semua ini sendiri metodenya diharuskan menghitung nilai aset dalam satuan waktu yaitu jam atau beratnya yaitu kilogram. Rumusnya sendiri:Â
Depresiasi sama dengan (Harga Perolehan – Nilai Sisa) × (Pemakaian ÷ Estimasi Umur)
Baca juga: Laba Kotor dan Laba Bersih: Pengertian, Perbedaan, Contoh dan Rumusnya
Kesimpulan
Itulah diatas adalah uraian dari pengertian depresiasi dalam akuntansi dan bagaimana cara penghitungannya. Dimana depresiasi itu sendiri dapat dimanfaatkan dalam penunjang bisnis agar senantiasa mendapatkan kestabilan kinerja juga keuntungan.Â
Jika Anda adalah seorang pemilik usaha yang kesulitan dalam menghitung aset pada bisnis, Anda bsia menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur penghitungan aset tetap, seperti Accurate Online.
Tidak hanya memudahkan Anda dalam menghitung nilai aset secara menyeluruh, Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terlengkap seperti Business & Financial Reports, Accounting, Transaction, Invoicing, Product & Inventory, Expenses, Tax Management, dan Mobile Accounting.
 Tertarik menggunakan Accurate Onlline? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: