Apa itu Piutang? Arti, Jenis, Ciri-ciri, & Contoh

oleh | Mei 27, 2024

source envato.

Pengertian Piutang dalam Akuntansi dan 4 Cara Mudah Mencatatnya

Dalam dunia akuntansi Indonesia, manajemen piutang merupakan suatu aspek yang sangat vital dalam menjaga kelangsungan keuangan suatu perusahaan.

Piutang, sebagai bagian dari aktiva lancar, memiliki peran penting dalam siklus keuangan perusahaan.

Dalam konteks ini, pengelolaan piutang tidak hanya mencakup pencatatan transaksi secara akurat, tetapi juga melibatkan strategi yang efisien guna memastikan likuiditas dan kelancaran arus kas.

Piutang, sebagai klaim atas pembayaran yang harus diterima oleh perusahaan dari pelanggan atau pihak lainnya, menuntut perhatian khusus dalam konteks regulasi akuntansi Indonesia.

Dalam standar akuntansi yang berlaku, terdapat prinsip-prinsip yang harus diikuti untuk memastikan pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan piutang yang tepat.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap standar akuntansi yang berlaku menjadi krusial dalam upaya meminimalkan risiko keuangan dan meningkatkan transparansi laporan keuangan.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari bersama tentang peran piutang dalam akuntansi di Indonesia, melibatkan aspek-aspek seperti pengakuan piutang, metode pengukuran yang digunakan, serta dampaknya terhadap posisi keuangan perusahaan.

Dengan memahami secara komprehensif aspek-aspek tersebut, perusahaan dapat mengoptimalkan manajemen piutangnya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Apa yang dimaksud dengan Piutang?

Pengertian Piutang dalam Akuntansi

ilustrasi piutang dalam akuntansi. source envato

Berdasarkan laman Investopedia, pengertian piutang adalah klaim atau hak perusahaan atas pembayaran yang masih harus diterima dari pihak lain, seperti pelanggan atau pihak yang berutang.

Piutang mencerminkan jumlah uang yang harus diterima oleh perusahaan dari penjualan barang atau jasa yang telah dilakukan, namun pembayarannya belum diterima secara tunai pada saat transaksi tersebut terjadi.

Penting untuk memahami bahwa piutang melibatkan unsur kepercayaan yang diberikan oleh perusahaan kepada pelanggan atau pihak lainnya untuk membayar jumlah yang terutang pada waktu yang telah disepakati.

Dalam akuntansi, utang memiliki ciri-ciri berikut:

  1. Jangka Waktu Pembayaran: Memiliki jangka waktu tertentu, baik jangka pendek (kurang dari satu tahun) maupun jangka panjang (lebih dari satu tahun).
  2. Adanya Kontrak atau Perjanjian: Berdasarkan perjanjian tertulis yang menetapkan syarat-syarat pembayaran.
  3. Pembayaran Bunga (untuk Utang Berbunga): Beberapa utang memerlukan pembayaran bunga secara periodik.
  4. Klasifikasi dalam Neraca: Diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar atau jangka panjang.
  5. Mempengaruhi Likuiditas dan Solvabilitas: Besarnya utang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjang.
  6. Pengungkapan dalam Laporan Keuangan: Utang harus diungkapkan secara jelas dalam laporan keuangan.
  7. Beban Bunga dan Biaya Tambahan: Utang dapat menimbulkan biaya bunga dan biaya tambahan lainnya.

Piutang dapat berasal dari penjualan kredit, pemberian pinjaman, atau transaksi lain di mana pembayaran belum dilakukan secara langsung.

Dalam aspek akuntansi, pengelolaan piutang melibatkan pencatatan transaksi dengan akurat, pengukuran nilai piutang, serta pengungkapan informasi terkait dalam laporan keuangan.

Standar akuntansi yang berlaku mengatur prinsip-prinsip pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan piutang agar informasi keuangan perusahaan menjadi transparan dan dapat dipercaya.

Artinya, piutang harus diakui pada saat terjadinya transaksi, diukur dengan nilai yang wajar, dan diungkapkan dengan jelas dalam laporan keuangan perusahaan.

Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap

Piutang Termasuk ke dalam Akun Apa?

Piutang Termasuk ke dalam Akun Apa?

ilustrasi piutang dalam akuntansi. source envato

Piutang dalam akuntansi termasuk ke dalam kategori akun aset pada neraca suatu perusahaan.

Secara khusus, piutang dapat ditemukan dalam kelompok aset lancar atau yang sering disebut sebagai “aset lancar” (current assets).

Aset lancar adalah aset yang diharapkan akan dicairkan atau diubah menjadi uang tunai dalam jangka waktu satu tahun atau siklus operasional normal perusahaan, tergantung pada mana yang lebih lama.

Dalam hal ini, piutang mencakup berbagai jenis, seperti:

  • piutang dagang (piutang dari penjualan barang atau jasa),
  • piutang wesel (hak untuk menerima pembayaran dari wesel atau promes), atau
  • piutang lainnya yang mungkin timbul dari transaksi seperti pinjaman kepada pihak ketiga.

Pada neraca, piutang biasanya dicatat dengan nilai bersih, setelah dikurangi dengan perkiraan kerugian piutang yang mungkin timbul sebagai akibat dari ketidakpastian pembayaran.

Ini mencerminkan nilai yang diharapkan dari piutang yang mungkin tidak sepenuhnya terbayar.

Baca juga: Pengertian Perlengkapan dalam Akuntansi dan Bedanya dengan Peralatan

Jenis-jenis Piutang dan Contohnya

Jenis-jenis piutang dalam akuntansi dapat dikategorikan berdasarkan beberapa kriteria seperti sifat transaksi, jangka waktu pembayaran, dan kolektibilitas.

Berikut ini adalah penjelasan dari macam-macam piutang yang umum ada dalam akuntansi:

1. Piutang Usaha (Accounts Receivable)

Piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa kepada pelanggan secara kredit.

Contoh: Jika sebuah toko menjual barang kepada pelanggan dengan pembayaran yang dijadwalkan untuk 30 hari mendatang, jumlah yang terutang oleh pelanggan tersebut adalah piutang usaha.

2. Piutang Non-Usaha (Non-Trade Receivables)

Piutang yang timbul dari transaksi selain penjualan barang atau jasa.

Contoh: Piutang bunga, piutang pajak, piutang dari penjualan aset tetap, atau piutang kepada karyawan.

3. Piutang Wesel (Notes Receivable)

Piutang yang didukung oleh surat wesel atau promes yang mengandung janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa depan.

Contoh: Sebuah perusahaan menerima wesel dari pelanggan yang menyatakan bahwa pelanggan akan membayar sejumlah tertentu dalam 90 hari.

4. Piutang Karyawan (Employee Receivables)

Piutang yang timbul dari pinjaman atau uang muka yang diberikan perusahaan kepada karyawannya.

Contoh: Pinjaman untuk biaya pendidikan atau uang muka gaji.

5. Piutang Jangka Pendek (Short-Term Receivables)

Piutang yang jatuh temponya dalam waktu kurang dari satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan.

Contoh: Piutang usaha yang biasanya jatuh tempo dalam 30-60 hari.

6. Piutang Jangka Panjang (Long-Term Receivables)

Piutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun.

Contoh: Piutang dari pinjaman jangka panjang yang diberikan kepada karyawan atau pihak lain.

7. Piutang Pajak (Tax Receivables)

Piutang yang timbul dari kelebihan pembayaran pajak yang akan dikembalikan oleh otoritas pajak.

Contoh: Kelebihan bayar pajak penghasilan yang akan dikembalikan oleh kantor pajak.

8. Piutang Subsidi Pemerintah (Government Grants Receivables)

Piutang yang timbul dari subsidi atau bantuan pemerintah yang telah disetujui tetapi belum diterima.

Contoh: Subsidi pemerintah untuk proyek tertentu yang sudah disetujui tetapi pembayarannya tertunda.

9. Piutang Royalti (Royalty Receivables)

Piutang yang timbul dari royalti yang akan diterima dari penggunaan hak cipta, paten, atau merek dagang.

Contoh: Royalti dari lisensi penggunaan merek dagang perusahaan.

10. Piutang Tak Tertagih (Bad Debts)

Piutang yang dianggap tidak mungkin dapat ditagih lagi karena berbagai alasan, seperti kebangkrutan pelanggan.

Penanganan: Biasanya dihapuskan dari pembukuan dan dicatat sebagai kerugian.

11. Piutang Dagang (Trade Receivables)

Piutang yang timbul dari penjualan barang dagang atau jasa yang merupakan bagian dari operasi normal perusahaan.

Contoh: Penjualan produk atau jasa kepada pelanggan dengan pembayaran kredit.

Dengan memahami berbagai jenis piutang ini, perusahaan dapat mengelola piutang mereka dengan lebih efektif, meningkatkan arus kas, dan meminimalkan risiko piutang tak tertagih.

Cara Mencatat Piutang dalam Akuntansi

Cara Mencatat Piutang di Dalam Akuntansi

ilustrasi piutang dalam akuntansi. source envato

Mencatat piutang dalam akuntansi melibatkan serangkaian langkah untuk memasukkan transaksi piutang ke dalam catatan keuangan perusahaan.

Saat ini sudah bukan zamannya lagi menggunakan pencatatan manual, untuk mencatat piutang dalam bisnis Anda dapat menggunakan Aplikasi Akuntansi.

Aplikasi Akuntansi Accurate Online mampu mengelola utang-piutang di dalam bisnis Anda secara efektif, mencatat transaksi bisnis, mengelola arus kas, hingga menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara akurat.

Jadi dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa lebih mudah dalam mengelola bisnis dan mengembangkan bisnis.

Baca juga: Langkah Awal Menggunakan Accurate Online untuk Pembukuan Bisnis

Berikut adalah cara untuk mencatat piutang dalam akuntansi:

1. Pencatatan Penjualan atau Pemberian Layanan

Ketika perusahaan melakukan penjualan barang atau memberikan layanan, catat transaksi tersebut di dalam jurnal penjualan atau jurnal umum.

Pada saat ini, piutang dicatat sebagai debet (penerimaan) dalam akun Piutang Usaha dan kredit (penerimaan) dalam akun Pendapatan Penjualan.

2. Pencatatan Pembayaran

Ketika pelanggan membayar piutangnya, catat transaksi tersebut di dalam jurnal kas atau jurnal umum.

Debet (peningkatan) akun Kas atau Bank sesuai dengan jumlah yang diterima, dan kredit (pengurangan) akun Piutang Usaha sebesar jumlah yang dibayarkan.

3. Pencatatan Penyisihan Kerugian Piutang (Jika Diperlukan)

Jika perusahaan menganggap ada risiko ketidakmampuan pelanggan membayar piutangnya, mungkin perlu membuat penyisihan kerugian piutang.

Catat transaksi ini di dalam jurnal umum dengan mendebet (peningkatan) akun Beban Penyisihan Kerugian Piutang dan mengkredit (pengurangan) akun Penyisihan Kerugian Piutang.

4. Pencatatan Penagihan Kembali (Jika Diperlukan)

Jika terjadi pembayaran setelah penyisihan kerugian piutang dibuat, catat transaksi ini dengan mendebet (peningkatan) akun Penyisihan Kerugian Piutang dan mengkredit (pengurangan) akun Piutang Usaha.

Perhatikan bahwa proses ini dapat bervariasi tergantung pada kebijakan akuntansi perusahaan dan jenis transaksi yang terlibat.

Penting untuk mengikuti standar akuntansi yang berlaku dan menjaga catatan keuangan yang akurat untuk mendukung transparansi dan akuntabilitas perusahaan.

Juga, disarankan untuk berkonsultasi dengan seorang akuntan profesional jika diperlukan, terutama dalam kasus transaksi yang kompleks atau jika perusahaan memiliki kebijakan khusus terkait piutang.

Perbedaan Piutang dan Hutang

Piutang adalah hak untuk menerima pembayaran, sedangkan utang adalah kewajiban untuk melakukan pembayaran.

Piutang adalah aset di neraca, sedangkan utang adalah kewajiban di neraca.

Piutang meningkatkan likuiditas saat ditagih, sementara utang menurunkan likuiditas saat harus dibayar.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dengan Accurate Online

Penutup

Piutang dalam akuntansi merupakan klaim atau hak perusahaan atas pembayaran yang harus diterima dari pihak lain, seperti pelanggan atau pihak berutang.

Piutang termasuk dalam kategori aset lancar pada neraca perusahaan, mencerminkan nilai yang diharapkan akan diterima dalam waktu satu tahun atau siklus operasional normal.

Proses pencatatan piutang melibatkan langkah-langkah seperti mencatat penjualan atau pemberian layanan, pencatatan pembayaran, dan mungkin pencatatan penyisihan kerugian piutang jika diperlukan.

Penting untuk menjaga catatan keuangan yang akurat dan mengikuti standar akuntansi yang berlaku agar informasi keuangan perusahaan dapat dipercaya dan transparan.

Pengelolaan piutang yang baik membantu perusahaan memastikan likuiditas dan kelancaran arus kas, serta mengurangi risiko kerugian akibat ketidak mampuan pelanggan untuk membayar.

Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap prinsip-prinsip akuntansi dan kebijakan internal perusahaan sangat penting dalam manajemen piutang yang efisien.

Nah, untuk lebih mudah lagi dalam mengelola piutang dan akuntansi secara menyeluruh, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.

Klik tautan gambar di bawah ini untuk langsung mencoba dan menggunakan Accurate Online selama 30 hari, Gratis!

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait