Arti Revenue: Jenis, Cara Hitung, Tips Meningkatkan

by | Dec 8, 2020

source envato.

Keuangan menjadi salah satu pekerjaan yang memang memerlukan tingkat ketelitian dan juga keuletan.

Selain itu, para pekerja atau pelaku di dalamnya juga harus mengetahui, seperti revenue dan income.

Pada dasarnya, Revenue adalah hasil dari tindakan operasional pokok dari perusahaan.

Istilah finansial ini masih sering di salah artikan oleh kebanyakan orang awam dan juga para pekerja yang bekerja pada bidang finansial.

Selain itu, kebanyakan orang juga masih sulit untuk membedakan istilah revenue dan income.

Hasil dari adanya kesalahpahaman ini tentunya akan melahirkan kebingungan antara para pebisnis dan orang lain yang bersangkutan di dalamnya.

Bahkan, jika disampaikan secara tidak tepat, bisa saja melahirkan kerugian finansial atau kesalahan dalam hal menyampaikan laporan keuangan.

Untuk itu, kesalahpahaman ini harus diluruskan dan dimengerti agar tidak melahirkan kerugian yang tidak diharapkan.

Nah, pada kesempatan kali ini, mari kita bahas bersama tentang pengertian revenue dan juga perbedaannya dengan income secara lebih mendalam.

Apa itu Revenue?

Ketika membuat laporan keuangan perusahaan, kata yang paling pertama disebutkan di dalamnya pasti adalah revenue.

Penjelasan tersebut akan dicantumkan dengan jumlah total kas yang diperoleh dari hasil penjualan barang ataupun jasa perusahaan

Seperti yang sebelumnya memang sudah dijelaskan, bahwa arti revenue adalah hasil dari kegiatan operasional utama perusahaan.

Sederhananya, revenue adalah pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dengan adanya kegiatan atau aktivitas utama perusahaan tersebut.

Jumlah nilai revenue termasuk ke dalam penanaman modal yang harus dilakukan oleh para investor, yang selanjutnya akan dikurangi dengan jumlah total nilai retur atau diskon jika memang ada.

Jadi, pengertian lain dari revenue adalah laba bersih yang didapat dari kegiatan bisnis dalam kurun waktu tertentu.

Sedangkan income ataupun profit, adalah nilai keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan.

Jadi, jika revenue lebih fokus terhadap pendapatan yang mampu diterima oleh perusahaan, maka income akan lebih cenderung pada nilai jumlah keuntungan bersih yang mampu diperoleh perusahaan.

Sama seperti revenue, income juga bisa diartikan sebagai laba bersih karena jumlahnya adalah hasil dari total pendapatan yang dikurangi dengan seluruh biaya produksi, yang meliputi biaya beban pajak, pokok penjualan, dan biaya operasional bisnis.

Income juga akan menilai seluruh pemasukan tambahan yang mampu diraih oleh perusahaan.

Pemasukan dari nilai tambahan tersebut bisa berbentuk bunga akumulasi dari hasil investasi, dan penjualan aset fisik ataupun yang tidak terwujud, dll.

Jadi, proses perhitungan income nanti akan lebih rumit jika dibandingkan dengan revenue.

Baca juga: Apa itu Total revenue? Berikut Pengertian dan Rumus Menghitungnya

Jenis-jenis Revenue

Memahami jenis-jenis revenue sangat penting untuk menyusun strategi pertumbuhan yang efektif dan mengelola keuangan dengan lebih akurat.

Berikut ini adalah beberapa jenis revenue yang umum ditemukan dalam berbagai jenis bisnis:

1. Revenue Operasional (Operating Revenue)

Revenue Operasional merupakan pendapatan utama yang diperoleh dari aktivitas inti perusahaan. Misalnya, penjualan barang bagi perusahaan ritel atau pendapatan jasa bagi perusahaan konsultan.

2. Revenue Non-Operasional (Non-Operating Revenue)

Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas di luar kegiatan utama, seperti bunga deposito, keuntungan dari penjualan aset, atau pendapatan investasi.

3. Revenue Produk (Product Revenue)

Pendapatan yang berasal dari penjualan barang fisik. Umum pada bisnis ritel, manufaktur, dan perdagangan.

4. Revenue Jasa (Service Revenue)

Service Revenue adalah pendapatan yang diperoleh dari jasa atau layanan yang diberikan, seperti jasa kebersihan, transportasi, konsultasi, atau servis teknologi.

5. Revenue Berulang (Recurring Revenue)

Pendapatan yang diterima secara rutin dan konsisten dalam periode tertentu. Contohnya seperti langganan aplikasi, sewa bulanan, atau kontrak jangka panjang.

6. Revenue Transaksional (Transactional Revenue)

Pendapatan yang diperoleh dari transaksi satu kali tanpa hubungan jangka panjang, seperti penjualan eceran atau proyek sekali jalan.

7. Revenue Pasif (Passive Revenue)

Pendapatan yang masuk tanpa keterlibatan langsung secara terus-menerus. Contohnya royalti, dividen, atau komisi dari afiliasi.

Baca juga: Unearned Revenue: Pengertian, Contoh dan Cara Pencatatan dalam Akuntansi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Revenue

Besar kecilnya revenue tidak hanya ditentukan oleh berapa banyak produk yang dijual, melainkan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal.

Memahami faktor-faktor ini sangat penting agar perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan.

Berikut ini beberapa faktor utama yang memengaruhi revenue bisnis:

1. Harga Produk atau Jasa

Penentuan harga yang tepat sangat berpengaruh terhadap total pendapatan.

Harga yang terlalu tinggi bisa menurunkan minat beli, sedangkan harga terlalu rendah dapat menurunkan margin keuntungan.

2. Volume Penjualan

Semakin banyak unit produk atau jasa yang terjual, semakin besar revenue yang dihasilkan. Volume penjualan dipengaruhi oleh kualitas produk, pemasaran, dan kebutuhan pasar.

3. Kualitas Produk atau Layanan

Produk atau layanan yang unggul mendorong pembelian ulang dan meningkatkan kepuasan pelanggan, yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan secara jangka panjang.

4. Segmentasi dan Target Pasar

Menentukan target pasar yang tepat membuat penawaran menjadi lebih relevan, sehingga meningkatkan konversi penjualan dan efisiensi strategi pemasaran.

5. Strategi Pemasaran

Pemasaran yang efektif mampu menjangkau lebih banyak pelanggan, meningkatkan visibilitas brand, dan memperbesar peluang terjadinya transaksi.

Baca juga: 3 Rumus & Cara Menghitung BEP (Break Even Point)

Cara Menghitung Revenue

Pada dasarnya, terdapat tiga jenis cara menghitung revenue, yaitu:

1. Total Pendapatan atau Total Revenue (TR)

Cara perhitungan revenue dengan cara total pendapatan adalah cara yang paling dasar.

Karena, jumlah total revenue pada jenis ini akan menjadi dasar dalam perhitungan revenue pada jenis uang lainnya.

Untuk bisa mendapatkan informasi terkait total pendapatan perusahaan, maka rumus revenue yang bisa digunakan adalah:

Total pendapatan = harga jual x jumlah produksi

2. Pendapatan Rata-Rata atau Average Revenue (AR)

Cara yang kedua adalah dengan mengetahui pendapatan rata-rata pada perusahaan tersebut.

Cara menghitungnya adalah dengan membagi total pendapatan dengan nilai jumlah produk yang mampu dijual, atau dengan menggunakan rumus revenue berikut ini:

AR = Total Pendapatan : Jumlah Produk Terjual

3. Pendapatan Marginal atau Marginal Revenue (MR)

Cara yang ketiga adalah dengan menghitung marginal revenue atau MR. MR adalah suatu pendapat tambahan karena adanya tambahan pada tiap unit barang yang dijual.

Rumus menghitungnya adalah sebagai berikut:

Marginal Revenue = Tambahan TR : Tambahan Jumlah Barang yang Terjual

Menghitung revenue secara manual mungkin cukup untuk bisnis kecil. Namun, saat transaksi semakin kompleks, pencatatan manual rentan kesalahan dan memakan waktu.

Untuk itu, Anda bisa menggunakan software akuntansi Accurate Online yang secara otomatis mencatat, menghitung, dan menyajikan data revenue secara real-time.

Dengan fitur seperti pelacakan penjualan, laporan keuangan otomatis, hingga integrasi pajak dan stok barang, Accurate Online membantu bisnis Anda menyusun laporan pendapatan yang akurat dan siap pakai.

Baca juga: Cara Menghitung Biaya Total dan Contoh Kasusnya

Tips Meningkatkan Revenue Bisnis

Setiap bisnis pasti menginginkan revenue yang terus bertumbuh. Untuk mencapainya, selain strategi utama yang sudah dijalankan, berikut beberapa tips tambahan yang dapat membantu:

1. Kontrol arus kas secara efektif

Pastikan pengeluaran dan pemasukan tercatat dengan baik agar keuangan tetap sehat dan stabil.

2. Catat pemasukan dan pengeluaran secara rinci

Pencatatan yang akurat memudahkan analisis keuangan dan pengambilan keputusan strategis.

3. Optimalkan kegiatan marketing tanpa melebihi anggaran

Fokus pada promosi yang tepat sasaran dan efisien agar biaya promosi sebanding dengan hasil penjualan.

4. Tetap bijak saat target penjualan tidak tercapai

Fokus pada menutup modal dan mencari strategi alternatif untuk meningkatkan penjualan ke depan.

5. Maksimalkan efisiensi proses kerja

Revenue yang besar akan sia-sia jika operasional tidak efisien. Pastikan semua bagian perusahaan berjalan optimal.

6. Selaraskan revenue dengan profitabilitas

Pastikan pertumbuhan revenue sejalan dengan peningkatan keuntungan, bukan hanya omzet tinggi tanpa margin yang sehat.

Baca juga: Apa Itu Cost of Revenue? Bagaimana Cara Mudah dalam Menghitungnya?

Perbedaan Revenue dan Income

Setidaknya ada dua poin penting yang menjadi pembeda antara revenue dan income, keduanya adalah:

1. Berdasarkan Sumbernya

Nilai revenue tidak hanya bisa diperoleh dari hasil penjualannya saja, tapi bisa juga didapatkan dari imbal hasil ataupun bunga deposito serta investasi pada instrumen tertentu yang bisa dinilai  sebagai sumber pendapatan.

Disisi lain, income hanya bisa diperoleh dari hasil bisnis perusahaan. Jadi, seluruh hasil penjualan perusahaan, baik itu pada produk barang atau jasa, akan dihitung menjadi income perusahaan secara keseluruhan.

2. Berdasarkan Cara Menghitungnya

Untuk proses perhitungan revenue, setiap perusahaan atau akuntan di dalamnya hanya harus menjumlahkan komponen biaya atau komponen pada penerimaannya.

Namun dalam menghitung nilai income, pihak perusahaan mempunyai dua cara, yaitu net profit dan gross profit.

Dalam hal menghitung gross profit, maka perusahaan harus mengurangi nilai pendapatan dengan harga pokok penjualan atau HPP.

Sedangkan untuk menghitung dengan cara net profit, maka perusahaan harus mengurangi gross profit dengan biaya lain yang secara tidak langsung berhubungan dengan proses produksi, seperti beban pajak, beban iklan, dan beban biaya lainnya agar barang atau jasa dari perusahaan tersebut bisa dinikmati oleh para konsumennya.

Baca juga: PSAK 72: Revenue Recognition yang Wajib Anda Kuasai di Era Digital

FAQ Seputar Revenue

Apa bedanya revenue dan omzet?

Revenue dan omset sering digunakan bergantian, namun secara teknis:

  • Omzet: total pendapatan dari penjualan produk atau jasa (bruto).
  • Revenue: bisa berarti omzet, tapi dalam konteks akuntansi bisa termasuk pendapatan lain seperti bunga, sewa, dll.

Apakah revenue sama dengan laba kotor?

Tidak, Revenue adalah total pendapatan sebelum dikurangi biaya apa pun. Sedangkan laba kotor adalah revenue dikurangi harga pokok penjualan (HPP).

Apa itu revenue stream?

Revenue stream adalah sumber atau jenis aliran pendapatan yang dimiliki oleh suatu bisnis.
Contoh:

  • Penjualan produk
  • Langganan bulanan
  • Iklan
  • Komisi afiliasi

Setiap revenue stream menggambarkan cara perusahaan menghasilkan revenue.

Baca juga: Rumus MC (Marginal Cost) dan Cara Menghitungnya

Penutup

Berdasarkan penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa revenue adalah pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan dengan adanya kegiatan atau aktivitas utama perusahaan tersebut.

Dalam hal sumber daya, revenue didapatkan dari imbal hasil ataupun bunga deposito serta investasi pada instrumen tertentu yang bisa dinilai  sebagai sumber pendapatan, sedangkan income hanya bisa diperoleh dari hasil bisnis perusahaan.

Dalam hal cara menghitungnya, revenue dihitung dengan cara menjumlahkan komponen biaya atau komponen pada penerimaannya. Sedangkan income, bisa dihitung dengan net profit dan gross profit.

Nah, agar lebih mudah lagi dalam menghitung keduanya, Anda bisa coba menggunakan software akuntansi khusus dari Accurate Online.

Accurate Online akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mendapatkan nilai revenue dan income perusahaan secara mudah.

Selain itu, Anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait