Apa Perbedaan Gaji dan Upah? Ini jawabannya!

oleh | Jan 3, 2025

source envato.

Pernahkah Anda merasa bingung saat mendengar istilah salary dan wages? Sebagai pekerja atau calon pekerja, memahami perbedaan antara gaji dan upah menjadi kunci sukses dalam mengelola keuangan pribadi.

Sistem pembayaran kompensasi karyawan memang memiliki beragam bentuk, mulai dari pembayaran bulanan hingga perhitungan per jam kerja.

Dalam artikel kali ini, kita akan mempelajari seluk-beluk perbedaan mendasar antara gaji dan upah, termasuk cara penghitungan, kelebihan, serta kekurangan masing-masing sistem.

Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini agar Anda bisa membuat keputusan karier lebih cerdas dan mengelola pendapatan dengan lebih baik!

Pengertian gaji dan upah

Membahas dunia kerja tentu tidak lepas dari istilah gaji dan upah sebagai bentuk kompensasi atas jasa karyawan. Kedua istilah tersebut memang sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya memiliki perbedaan mendasar dalam penerapannya.

Gaji merupakan pembayaran tetap bersifat periodik kepada karyawan, biasanya dibayarkan setiap bulan. Sistem fixed payment ini tidak bergantung pada jumlah jam kerja atau output pekerjaan.

Saat Anda bekerja sebagai karyawan tetap di sebuah perusahaan, Anda akan menerima gaji pokok dalam jumlah sama setiap periode pembayaran.

Menurut Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, gaji adalah hak pekerja/buruh dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh dengan jumlah tertentu secara berkala.

Berbeda dengan gaji, upah dihitung berdasarkan satuan tertentu seperti jam kerja, jumlah produk, atau penyelesaian tugas spesifik. Sistem pembayaran upah bersifat lebih fleksibel dan umumnya diterapkan untuk pekerja harian atau freelancer.

Dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan, upah didefinisikan sebagai hak pekerja dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja, ditetapkan dan dibayarkan sesuai perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan.

Sebagai contoh, seorang pekerja konstruksi menerima upah Rp100.000 per hari, atau seorang content writer freelance dibayar Rp200 per kata. Jumlah pendapatan mereka akan bervariasi tergantung pada kuantitas pekerjaan selesai atau durasi kerja.

Pemahaman mendalam tentang perbedaan gaji dan upah membantu Anda menentukan pilihan karier sesuai preferensi sistem pembayaran.

Karyawan dengan gaji tetap mendapatkan kepastian pendapatan bulanan, sementara pekerja dengan sistem upah berpeluang memperoleh penghasilan lebih tinggi sesuai produktivitas mereka.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Komponen Gaji Karyawan pada Bisnis Anda

Perbedaan gaji dan upah

1. Periode pembayaran

Gaji dibayarkan dalam interval waktu tetap, biasanya setiap bulan atau dua minggu sekali (biweekly). Sementara upah dapat dibayarkan harian, mingguan, atau berdasarkan penyelesaian pekerjaan (project-based).

Sistem pembayaran upah lebih fleksibel menyesuaikan kesepakatan antara pekerja dan pemberi kerja.

2. Jumlah pembayaran

Penerima gaji mendapatkan nominal tetap setiap periode, terlepas dari variasi jam kerja atau volume pekerjaan. Misalnya, seorang office worker menerima Rp5 juta per bulan.

Sedangkan penerima upah menerima pembayaran bervariasi berdasarkan satuan kerja, seperti Rp50.000 per jam atau Rp300.000 per proyek.

3. Status kepegawaian

Gaji umumnya diterima oleh karyawan tetap (permanent employee) dengan ikatan kerja jangka panjang. Upah lebih sering diterapkan untuk pekerja kontrak, harian lepas, atau freelancer.

Status kepegawaian akan mempengaruhi jaminan keberlanjutan pendapatan seseorang.

4. Tunjangan dan benefit

Penerima gaji biasanya akan mendapatkan berbagai tunjangan seperti health insurance, BPJS, THR, cuti berbayar, dan bonus tahunan.

Pekerja dengan sistem upah jarang mendapatkan additional benefits, kecuali disepakati khusus dalam kontrak kerja.

5. Stabilitas pendapatan

Sistem gaji menawarkan kepastian dan stabilitas pendapatan bulanan, memudahkan perencanaan keuangan jangka panjang. Sistem upah cenderung menghasilkan pendapatan fluktuatif, tergantung ketersediaan pekerjaan dan produktivitas personal.

6. Potensi penghasilan

Meski gaji mampu menjamin stabilitas, sistem upah berpotensi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Seorang freelance developer bisa mendapatkan beberapa kali lipat dibanding gaji tetap, asalkan mampu mengelola waktu dan proyek secara efektif.

7. Risiko finansial

Penerima gaji menghadapi risiko lebih rendah karena pendapatannya terjamin setiap bulan. Pekerja dengan sistem upah menghadapi ketidakpastian yang lebih tinggi, terutama saat pekerjaan sepi atau mengalami kendala kesehatan.

8. Fleksibilitas kerja

Sistem upah menawarkan fleksibilitas lebih tinggi dalam mengatur jadwal dan beban kerja. Anda bisa memilih proyek sesuai minat atau mengambil libur tanpa prosedur formal.

Sistem gaji biasanya menuntut kehadiran rutin dengan jadwal kerja terstruktur.

Memilih antara sistem gaji atau upah sebaiknya disesuaikan dengan tujuan karier, gaya hidup, dan kemampuan mengelola risiko.

Untuk itu, pertimbangkanlah fase kehidupan, tanggungan keluarga, dan rencana finansial jangka panjang sebelum memutuskan sistem kompensasi terbaik untuk Anda.

Baca juga: Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan serta Cara Menerapkannya

Cara mengelola gaji dan upah

1. Budgeting bulanan

Mulailah dengan mencatat seluruh pemasukan dan pengeluaran setiap bulan. Gunakan metode 50-30-20: 50% untuk kebutuhan dasar, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan.

Manfaatkan juga aplikasi money management untuk memudahkan pencatatan.

2. Dana darurat

Siapkanlah dana darurat minimal 3-6 kali pengeluaran bulanan. Simpan dana tersebut di rekening terpisah untuk menghindari penggunaan impulsif. Dana darurat akan membantu Anda menghadapi situasi tidak terduga seperti PHK atau masalah kesehatan.

3. Investasi terencana

Alokasikanlah minimal 10% pendapatan untuk investasi jangka panjang. Pilih instrumen investasi sesuai profil risiko, seperti mutual funds, saham, atau property. Terapkan juga sistem dollar cost averaging dengan berinvestasi rutin setiap bulan.

4. Multiple income streams

Kembangkanlah sumber pendapatan tambahan melalui side hustle atau passive income. Manfaatkan keahlian Anda untuk membuat konten digital, menjadi freelancer, atau memulai bisnis kecil di waktu luang.

5. Manajemen utang

Hindarilah utang konsumtif dan prioritaskan pelunasan utang berbunga tinggi. Terapkan metode debt snowball atau debt avalanche untuk melunasi utang secara sistematis.

6. Tax planning

Pahamilah struktur pajak penghasilan dan manfaatkan fasilitas pengurangan pajak. Simpan dokumen pendukung dan rencanakan pembayaran pajak dengan baik untuk menghindari denda.

7. Financial goals

Tetapkanlah target finansial jangka pendek, menengah, dan panjang. Buat rencana aksi terukur untuk mencapai setiap target, seperti membeli rumah atau dana pensiun.

8. Lifestyle management

Terapkanlah gaya hidup sesuai kemampuan finansial. Hindari lifestyle inflation saat mendapat kenaikan pendapatan. Prioritaskan pengeluaran memberikan nilai tambah bagi masa depan Anda.

Mengelola gaji dan upah membutuhkan kedisiplinan dan perencanaan matang. Evaluasi pengelolaan keuangan secara berkala dan sesuaikan strategi berdasarkan perubahan kondisi finansial Anda.

Baca juga: Utang Gaji: Pengertian, Faktor, Dampak dan Tips Mencegahnya

Penutup

Sistem penggajian karyawan memegang peran vital dalam kesuksesan bisnis Anda. Dengan memahami perbedaan antara gaji dan upah, Anda bisa mengambil keputusan yang lebih tepat untuk sistem payroll perusahaan.

Gaji merupakan kompensasi tetap diberikan setiap bulan kepada karyawan, terlepas dari jumlah jam kerja atau output. Para white collar workers umumnya menerima gaji tetap dengan tambahan benefits seperti asuransi kesehatan dan tunjangan hari raya.

Sementara itu, upah dihitung berdasarkan satuan waktu kerja, jumlah produksi, atau commission-based. Sistem upah sering diterapkan untuk blue collar workers atau pekerja lepas dengan perhitungan per jam, per hari, atau berdasarkan hasil kerja.

Nah, mengelola sistem penggajian secara manual sangat rentan terjadi kesalahan perhitungan dan memakan waktu. Aplikasi kasir digital dari Accurate POS hadir sebagai solusi digital untuk administrasi gaji dan upah lebih efisien.

Platform ini menyediakan fitur payroll management terintegrasi dengan sistem absensi dan perhitungan overtime.

Dengan Accurate POS, Anda dapat:

  • Mengotomatisasi perhitungan gaji dan upah
  • Mencatat kehadiran karyawan secara digital
  • Membuat laporan payroll secara detail
  • Mengintegrasikan dengan sistem akuntansi
  • Mengelola data karyawan dalam satu platform

Jangan biarkan masalah penggajian menghambat pertumbuhan bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan sistem payroll dengan tim Accurate POS sekarang dengan klik gambar di bawah ini.

Referensi:

aplikasikasirbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikelpos-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait