8 Perbedaan Supply Chain dan Supply Chain Management

oleh | Des 4, 2024

source envato.

Pernahkah Anda merasa bingung saat mendengar istilah supply chain dan supply chain management (SCM)? Dua konsep tersebut memang sering digunakan bergantian dalam dunia bisnis, padahal keduanya memiliki peran dan fungsi yang berbeda.

Supply chain merupakan serangkaian proses perjalanan produk dari pemasok hingga ke tangan konsumen, sementara SCM adalah seni mengelola seluruh aliran tersebut.

Melalui artikel kali ini, kita akan mempelajari secara mendalam tentang kedua konsep penting tersebut, mulai dari definisi dasar hingga implementasinya dalam bisnis.

Pengertian supply chain dan supply chain management

Pengertian supply chain

Supply chain atau rantai pasok merupakan jaringan terintegrasi yang melibatkan berbagai pihak dalam menghasilkan dan mendistribusikan produk ke konsumen akhir.

Jaringan tersebut adalah pemasok bahan baku, produsen, gudang penyimpanan, pusat distribusi, hingga outlet ritel.

Menurut Council of Supply Chain Management Professionals (CSCMP), supply chain tidak hanya mencakup perpindahan fisik barang, tetapi juga aliran informasi dan keuangan antara semua pihak terkait.

Setiap mata rantai memiliki peran spesifik dalam menciptakan nilai tambah produk.

Pengertian supply chain management (SCM)

SCM atau Supply Chain Management merupakan pendekatan terintegrasi dalam mengelola seluruh aktivitas rantai pasok. Fokus utama SCM adalah koordinasi dan optimalisasi proses, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk ke tangan konsumen.

Professor Martin Christopher dari Cranfield School of Management mengartikan SCM sebagai pengelolaan hubungan hulu dan hilir dengan pemasok dan pelanggan untuk memberikan nilai superior dengan biaya lebih rendah.

Beberapa elemen penting di dalam SCM adalah sebagai berikut:

  • Planning: Perencanaan dan pengelolaan sumber daya
  • Sourcing: Pemilihan dan evaluasi pemasok
  • Manufacturing: Proses produksi dan kontrol kualitas
  • Delivery: Sistem logistik dan transportasi
  • Returns: Penanganan produk retur dan layanan purna jual

Sedangkan manfaat dalam menerapkan SCM secara efektif adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi biaya operasional
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan
  • Optimalisasi inventori
  • Mempercepat waktu pengiriman
  • Meningkatkan daya saing perusahaan

Baca juga: Mengenal Supply Chain: Fungsi, Komponen, dan Contoh

Perbedaan supply chain dan supply chain management

Supply chain dan Supply Chain Management (SCM) sering dianggap sama, namun sebenarnya kedua konsep tersebut memiliki perbedaan mendasar, yaitu:

1. Definisi dan ruang lingkup

Supply chain merupakan sebuah rangkaian atau jaringan fisik, mencakup semua pihak yang terlibat dalam proses penyediaan produk atau layanan. Rangkaian tersebut dimulai dari pemasok bahan mentah hingga konsumen akhir.

Sementara itu, SCM adalah metode pengelolaan seluruh aktivitas dalam rantai pasok tersebut, termasuk perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

2. Fokus utama

Supply chain berfokus pada struktur dan komponen dalam rantai pasok, seperti fasilitas produksi, pusat distribusi, sistem transportasi, dan jaringan supplier.

SCM lebih menekankan pada proses koordinasi dan integrasi antarkomponen untuk menciptakan sistem kerja efisien.

3. Cakupan aktivitas

Supply chain mencakup aktivitas fisik seperti pergudangan, transportasi, dan distribusi barang. Di sisi lain, SCM melibatkan aktivitas manajerial seperti perencanaan permintaan, manajemen inventori, koordinasi antar departemen, dan pengambilan keputusan.

4. Tujuan dan sasaran

Supply chain bertujuan untuk menciptakan jalur distribusi barang dari produsen ke konsumen.

SCM memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu mengoptimalkan kinerja rantai pasok, meningkatkan efisiensi, meminimalkan biaya, dan memaksimalkan nilai bagi pelanggan.

5. Pengelolaan informasi

Dalam supply chain, informasi mengalir searah dengan pergerakan barang. Sedangkan pada SCM, aliran informasi dikelola dua arah, yang memungkinkan komunikasi berjalan lebih baik antara semua pihak dalam rantai pasok.

6. Keterlibatan teknologi

Supply chain tradisional dapat beroperasi tanpa teknologi canggih. Sebaliknya, SCM terkini sangat bergantung pada sistem teknologi informasi seperti Enterprise Resource Planning (ERP)Warehouse Management System (WMS), dan Transportation Management System (TMS).

7. Pengukuran kinerja

Supply chain umumnya diukur dari metrik operasional seperti waktu pengiriman dan jumlah inventori. Di sisi lain, SCM menggunakan indikator kinerja yang lebih kompleks, seperti tingkat layanan pelanggan, efisiensi biaya, dan kecepatan respons terhadap perubahan pasar.

8. Fleksibilitas dan adaptasi

Supply chain cenderung kaku dan membutuhkan waktu lama untuk berubah. Semantara pada SCM, metode ini mampu memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi karena melibatkan perencanaan dan koordinasi aktif yang memungkinkan adaptasi cepat terhadap perubahan kondisi pasar.

Baca juga: Contoh Supply Chain Management, Proses, & Manfaatnya bagi Bisnis

Penerapan supply chain dan supply chain management dalam bisnis

1. Perencanaan supply chain

Perencanaan merupakan langkah awal dalam menerapkan supply chain. Anda perlu memperhatikan jumlah permintaan pasar, kapasitas produksi, dan ketersediaan bahan baku.

Melalui perencanaan yang matang, Anda dapat memastikan kelancaran aliran barang dari pemasok hingga konsumen akhir.

2. Implementasi procurement

Procurement atau pengadaan bahan baku menjadi kunci kesuksesan supply chain. Anda perlu membangun hubungan baik dengan pemasok, menegosiasikan harga terbaik, dan memastikan kualitas bahan baku sesuai standar.

Proses procurement terkini sudah menggunakan sistem e-procurement untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi.

3. Manajemen produksi

Proses produksi membutuhkan pengawasan yang ketat untuk memastikan standar kualitas terpenuhi. Anda dapat menerapkan sistem Just-in-Time (JIT) untuk mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Penerapan teknologi otomatisasi juga mampu membantu mempercepat proses produksi Anda.

4. Pengelolaan gudang

Warehouse management terkini sudah menggunakan sistem WMS (Warehouse Management System) untuk mengoptimalkan penyimpanan dan pergerakan barang.

Anda dapat melacak inventori secara real-time, mengatur tata letak gudang efisien, dan mengurangi risiko kerusakan barang.

5. Distribusi dan pengiriman

Sistem distribusi memerlukan koordinasi antara berbagai moda transportasi.

Anda dapat menggunakan Transportation Management System (TMS) untuk mengoptimalkan rute pengiriman, mengurangi biaya transportasi, dan memastikan ketepatan waktu pengiriman.

6. Customer relationship management

Customer Relationship Management (CRM) menjadi bagian penting dalam supply chain. Anda perlu memahami kebutuhan pelanggan, memberikan layanan berkualitas, dan mengelola umpan balik untuk perbaikan berkelanjutan.

7. Integrasi teknologi

Penerapan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT)Artificial Intelligence (AI), dan Blockchain akan membantu Anda mengoptimalkan supply chain.

Teknologi tersebut memungkinkan pemantauan secara real-time, prediksi permintaan yang lebih akurat, dan meningkatkan keamanan data.

Baca juga: Material Requirement Planning: Fungsi, Manfaat, Cara Kerja

Penutup

Mengelola supply chain memerlukan pendekatan yang terintegrasi mulai dari perencanaan hingga pelayanan pelanggan. Melalui perencanaan yang matang, Anda dapat mengontrol aliran barang secara efisien dari pemasok sampai ke tangan konsumen akhir.

Keberhasilan supply chain akan ditentukan oleh kemampuan Anda dalam mengelola berbagai aspek bisnis secara simultan. Mulai dari procurement, manajemen produksi, pengelolaan gudang, distribusi, hingga hubungan dengan pelanggan – semuanya membutuhkan sistem yang terpadu untuk hasil optimal.

Di era digital, penerapan teknologi menjadi kunci sukses pengelolaan supply chain. Sistem WMSTMS, dan CRM membantu Anda mengotomatisasi proses bisnis, meminimalkan kesalahan manual, dan meningkatkan akurasi data.

Accurate POS hadir sebagai solusi digital terpadu untuk mendukung pengelolaan supply chain bisnis Anda. Aplikasi kasir digital ini memungkinkan Anda untuk

  • Memantau stok secara real-time
  • Mengelola pesanan dengan lebih efisien
  • Mengintegrasikan data penjualan dengan inventory
  • Menganalisis performa bisnis melalui laporan terperinci
  • Mengoptimalkan manajemen hubungan pelanggan

 

Melalui integrasi dengan sistem supply chain, Accurate POS akan membantu Anda untuk mengambil keputusan berbasis data. Platform intuitif ini menyajikan informasi lengkap tentang pergerakan barang, tren penjualan, dan preferensi pelanggan.

Transformasi digital bisnis ini menjadi lebih mudah dengan Accurate POS. Sistem terintegrasi yang siap membantu Anda untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan inventory, dan memberikan pelayanan pelanggan terbaik.

Jangan biarkan pengelolaan supply chain manual menghambat pertumbuhan bisnis Anda. Saatnya beralih ke solusi digital modern bersama Accurate POS.

Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda sekarang dengan klik gambar di bawah ini dan rasakan sendiri bagaimana Accurate POS dapat mengoptimalkan pengelolaan supply chain perusahaan.

Referensi:

aplikasikasirbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikelpos-sidebar

Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait