Supply chain atau rantai pasok adalah sistem yang menghubungkan berbagai proses bisnis mulai dari pengadaan bahan baku hingga produk sampai ke tangan konsumen akhir.
Daftar Isi
Apa itu Supply Chain?

ilustrasi supply chain activities. source envato
Supply Chain adalah sistem yang mengatur aliran barang, informasi, dan uang dari pemasok bahan baku hingga sampai ke konsumen akhir.
Secara keseluruhan, supply chain mencakup semua aktivitas, proses, serta pihak-pihak yang terlibat dalam pengadaan, produksi, distribusi, dan pengiriman barang atau jasa ke pelanggan.
Tujuan utama dari supply chain adalah untuk memastikan bahwa barang atau jasa disampaikan kepada pelanggan dengan cara yang efisien, tepat waktu, dan dengan biaya yang efektif.
Berdasarkan laman Investopedia, supply chain mencakup berbagai tahap, mulai dari perencanaan, pengadaan, produksi, penyimpanan, pengiriman, distribusi, hingga layanan purna jual.
Baca juga: 10 Metode Inventory Control, Fungsi, dan Contohnya
Perbedaan Supply Chain dengan Supply Chain Management
Supply Chain adalah jaringan dari semua individu, organisasi, sumber daya, aktivitas, dan teknologi yang terlibat dalam menciptakan dan menjual produk.
SC mencakup seluruh aliran barang dan informasi dari pemasok bahan baku hingga ke konsumen akhir.
Sementara itu, Supply Chain Management adalah proses pengelolaan dan pengkoordinasian semua aktivitas di dalam supply chain untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
SCM mencakup perencanaan, pengelolaan, pengadaan, produksi, penyimpanan, dan distribusi hingga pengiriman barang ke konsumen akhir.
Baca juga: Pengertian Supply Chain Management, Proses, Manfaatnya bagi Bisnis
Fungsi Supply Chain

ilustrasi supply chain activities. source envato
Fungsi utama dari supply chain adalah untuk memastikan aliran barang, informasi, dan uang yang efektif dan efisien dari pemasok hingga konsumen akhir.
Secara lebih spesifik, berikut adalah beberapa fungsi dari supply chain:
1. Pengadaan Bahan Baku
Supply chain memastikan pasokan bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi.
Fungsi ini melibatkan pencarian dan pemilihan pemasok, negosiasi harga, serta pengelolaan hubungan dengan pemasok.
2. Produksi dan Manufaktur
Supply chain mengatur proses konversi bahan baku menjadi produk jadi.
Hal ini mencakup perencanaan produksi, pengelolaan sumber daya, pengendalian kualitas, serta efisiensi proses produksi.
3. Penyimpanan dan Manajemen Persediaan
Mengatur penyimpanan bahan baku, barang setengah jadi, dan produk jadi di gudang.
Supply chain juga memantau tingkat persediaan untuk menghindari kekurangan atau kelebihan stok.
4. Distribusi dan Logistik
Supply chain memastikan pengiriman barang dari produsen ke pengecer atau konsumen akhir.
Fungsi ini melibatkan pengaturan transportasi, pengiriman, serta manajemen rute untuk mengoptimalkan waktu dan biaya pengiriman.
Baca juga: SOP Gudang: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya
Komponen Supply Chain
Setiap tahap dalam aktivitas dari pekerjaan rantai pasokan di bawah ini akan berkontribusi pada upaya untuk memastikan produk tersedia dengan sempurna untuk pelanggan.
Berikut adalah beberapa tahapan kegiatan dari supply chain:
1. Perencanaan Rantai Pasokan
Tahap awal dalam supply chain activities melibatkan perencanaan strategis untuk menentukan kebutuhan, permintaan, dan tujuan rantai pasokan.
Hal ini mencakup pemilihan pemasok, perencanaan produksi, dan strategi persediaan.
2. Pengadaan (Procurement)
Aktivitas ini melibatkan pengadaan bahan baku, komponen, atau produk jadi dari pemasok eksternal.
Proses pengadaan ini harus efisien dan berkualitas tinggi untuk memastikan ketersediaan bahan yang dibutuhkan.
3. Produksi
Produksi adalah langkah di mana barang atau layanan dibuat atau diproduksi sesuai dengan permintaan dan spesifikasi.
Proses produksi harus dioptimalkan untuk menghindari pemborosan dan memenuhi standar kualitas.
4. Penyimpanan dan Manajemen Persediaan
Aktivitas ini melibatkan penyimpanan bahan dan produk jadi dalam gudang atau fasilitas penyimpanan.
Manajemen persediaan yang efektif sangat penting untuk menghindari kelebihan atau kekurangan persediaan.
5. Distribusi
Distribusi melibatkan pengiriman produk dari produsen ke pelanggan akhir atau peritel.
Di dalamnya mencakup pengangkutan, pengelolaan titik pengiriman, dan manajemen pengiriman.
6. Layanan Pelanggan
Setelah produk sampai ke pelanggan, supply chain activities juga mencakup layanan pelanggan seperti perawatan purna jual, pemeliharaan produk, dan penanganan keluhan pelanggan.
Baca juga: Value Chain: Pengertian, Fungsi dan Strategi Menerapkannya
Contoh Supply Chain

ilustrasi supply chain activities. source envato
Berikut adalah contoh supply chain pada sebuah perusahaan manufaktur produk makanan, misalnya perusahaan yang memproduksi biskuit:
1. Pemasok (Suppliers)
Pemasok menyediakan bahan baku utama untuk produksi biskuit, seperti tepung terigu, gula, susu, mentega, telur, dan bahan tambahan lainnya.
Perusahaan biasanya memiliki beberapa pemasok untuk setiap bahan baku guna memastikan pasokan yang stabil.
- Pemasok A: Menyediakan tepung terigu dalam jumlah besar.
- Pemasok B: Menyediakan gula pasir dan mentega.
- Pemasok C: Menyediakan bahan tambahan seperti bahan pengembang, coklat, dan kemasan plastik.
2. Pabrik Produksi (Manufacturer)
Bahan baku yang telah diperoleh dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi biskuit. Di pabrik ini terjadi berbagai proses, seperti:
- Proses Pengolahan: Campuran bahan baku menjadi adonan biskuit.
- Proses Pemanggangan: Pemanggangan adonan hingga menjadi biskuit siap makan.
- Pengemasan: Biskuit yang sudah jadi dikemas ke dalam kemasan kecil atau kotak besar sesuai permintaan pasar.
3. Gudang (Warehousing)
Biskuit yang telah diproduksi dan dikemas disimpan di gudang perusahaan.
Gudang berfungsi untuk menyimpan produk jadi sebelum didistribusikan ke distributor atau pengecer.
Manajemen gudang akan mengelola persediaan dan memastikan kualitas produk tetap terjaga.
4. Distribusi (Distribution)
Setelah penyimpanan di gudang, produk akan dikirimkan ke distributor besar, pengecer, atau langsung ke pasar.
Pengiriman dilakukan menggunakan armada transportasi, baik milik perusahaan atau pihak ketiga (logistik). Distribusi bisa dibagi menjadi beberapa tahap:
- Distributor Regional: Produk biskuit dikirim ke distributor besar yang berlokasi di berbagai wilayah.
- Agen atau Pengecer: Distributor kemudian menyuplai produk ke toko-toko, supermarket, minimarket, dan penjual kecil.
5. Pengecer (Retailers)
Supermarket, minimarket, dan toko-toko kecil menjadi tempat dimana produk biskuit dijual kepada konsumen.
Pengecer menerima produk dari distributor dan memajangnya di rak-rak toko agar dapat dibeli oleh konsumen akhir.
6. Konsumen Akhir (Consumers)
Konsumen adalah pelanggan yang membeli produk dari pengecer untuk dikonsumsi. Konsumen akhir inilah yang menjadi target utama dalam supply chain perusahaan.
Baca juga: Pengertian Sistem Inventory, Manfaat, serta Tips Pengelolaannya
Contoh Perusahaan Supply Chain
Contoh perusahaan yang memiliki sistem supply chain yang kompleks dan efektif di Indonesia dan dunia adalah sebagai berikut:
1. Unilever
Supply chain Unilever melibatkan pengadaan bahan baku dari berbagai pemasok global, proses produksi di pabrik-pabrik mereka, penyimpanan di gudang, dan distribusi ke pengecer besar hingga ke toko kecil.
2. Toyota
Toyota, perusahaan otomotif asal Jepang, dikenal dengan sistem supply chain yang sangat efisien melalui konsep Just-In-Time dan Lean Manufacturing.
Mereka memiliki banyak pemasok komponen otomotif yang dikirimkan tepat waktu ke pabrik-pabriknya di berbagai negara.
3. Indofood
Indofood mengelola supply chain mulai dari pengadaan bahan baku pertanian (seperti gandum, minyak sawit, dan lainnya) hingga pengolahan menjadi produk makanan jadi seperti mie instan, snack, dan makanan ringan lainnya.
4. Amazon
Amazon mengelola ribuan produk dari pemasok berbeda, kemudian memprosesnya di berbagai pusat distribusi sebelum didistribusikan ke konsumen.
Amazon juga memiliki sistem logistik yang canggih dengan armada pengiriman sendiri serta bekerja sama dengan pihak ketiga untuk memastikan pengiriman cepat dan efisien.
5. Astra International
Astra International, sebuah perusahaan konglomerasi besar di Indonesia, memiliki rantai pasokan yang mencakup berbagai sektor mulai dari otomotif, agribisnis, hingga infrastruktur.
Pada sektor otomotif, Astra memproduksi dan mendistribusikan mobil serta motor dengan mengelola pemasok komponen, proses perakitan, hingga distribusi ke dealer di seluruh Indonesia.
Baca juga: Pengertian Manajemen Persediaan, Fungsi Dan Metode Yang Digunakan
Penutup
Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa supply chain bukan hanya elemen krusial dalam dunia bisnis modern, tetapi juga memiliki dampak yang sangat signifikan pada masyarakat dan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan mengoptimalkan proses-prosesnya, aktivitas rantai pasokan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan standar hidup, dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Namun, penting untuk mengelola rantai pasokan dengan bijak dan bertanggung jawab guna meminimalkan dampak negatifnya, seperti polusi dan risiko terhadap kesehatan masyarakat.
Seiring dengan terus berkembangnya teknologi dan tantangan global yang terus berubah, penting bagi perusahaan dan pemerintah untuk terus memperbarui dan memperbaiki strategi rantai pasokan mereka.
Hal ini akan memastikan bahwa manfaat positif dari supply chain dapat lebih maksimal, sementara risiko dan dampak negatifnya dapat diminimalkan.
Nah, untuk lebih memaksimalkan rantai pasokan di dalam bisnis, Anda bisa coba menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Dengan aplikasi berbasis website ini, Anda bisa mengelola aktivitas rantai pasokan Anda dengan mudah dan Anda bisa mendapatkan laporannya secara otomatis.
Selain itu, berbagai pekerjaan yang sifatnya administratif juga akan terselesaikan dengan cepat.
Dengan Accurate Online, seluruh kegiatan bisnis Anda akan terselesaikan secara efektif dan efisien. dengan begitu, Anda bisa memiliki banyak waktu untuk mengembangkan bisnis.
Tertarik dengan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini untuk langsung menggunakan Accurate Online selama 30 hari, Gratis!