Perusahaan Unicorn Adalah: Pengertian dan Bedanya dengan Decacorn serta Hectocorn
Pada dasarnya, unicorn adalah salah satu istilah yang merujuk pada salah satu perusahaan startup besar. Istilah ini sering digunakan untuk mengklasifikasikan kelas perusahaan startup tersebut dalam sisi finansialnya.
Beberapa tahun lalu, istilah ini pun menjadi perbincangan masyarakat, baik itu yang dibicarakan secara langsung maupun di dunia maya. Namun, belum banyak masyarakat awam yang memahami istilah tersebut, karena namanya sendiri yang memang asing.
Daftar Isi
Perusahaan Unicorn Adalah
Jadi, perusahaan unicorn adalah sebutan yang digunakan untuk merujuk perusahaan besar dengan nilai valuasi yang mencapai USD 1 miliar atau sekitar Rp 140 triliun. Istilah ini pertama kali digunakan oleh seorang kapitalis ventura asal Amerika Serikat bernama Aileen Lee.
Nah, selain unicorn, ada juga istilah lainnya, yaitu decacorn dan hectocorn. Sederhananya, decacorn adalah istilah yang merujuk pada suatu perusahaan startup dengan nilai valuasi USD 10 miliar dan hectacorn merujuk pada perusahaan startup dengan nilai valuasi sebesar USD 100 miliar.
Saat pertama kali istilah unicorn ini digunakan, jumlah perusahaan unicorn masih berjumlah 39 perusahaan saja. Namun, di bulan Maret 201 lalu, jumlah perusahaan unicorn di seluruh dunia mencapai 279 perusahaan.
Baca juga: Membuat Strategi Bisnis yang Efisien Di Tengah Ketidakpastian Tahun 2021
Apa Bedanya dengan Decacorn, dan Hectocorn?
1. Decacorn
Decacorn adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Yunani, Deka merujuk pada angka 10 yang ditambah akhiran dari unicorn. Sama seperti namanya, perusahaan yang disebut decacorn adalah perusahaan yang memiliki nilai valuasi 10 kali lipat dari nilai unicorn, yakni USD 10 miliar.
Beberapa perusahaan asal Asia yang mampu mencapai level ini diantaranya adalah Toutiao (Bytedance), DJI Innovations, Grab, dan tujuh perusahaan lain.
Selain itu, Indonesia pun turut menyumbang perusahaan Decacorn. Berdasarkan data yang diperoleh dari CBInsight Real Time Unicorn Tracker di tahun 2019, Gojek berhasil menjadi perusahaan pertama di Indonesia dengan gelar Decacorn. Nah, Tokopedia diharapkan mampu menyusul kesuksesan Gojek untuk meraih gelar Decacorn ini
2. Hectocorn
Hectocorn sendiri memiliki kedudukan dua level lebih tinggi daripada unicorn. Artinya, gelar ini ditujukan untuk perusahaan dengan nilai valuasi yang sudah menyentuh nilai USD 100 miliar.
Walaupun ada banyak perusahaan yang memiliki nilai valuasi melebih USD 100 miliar, tapi gelar ini tidak bisa disandangkan lagi untuk mereka. Kenapa? Karena, hectacorn yang bisa diberikan pada perusahaan rintisan atau startup yang sebenarnya masih dalam tahap pengembangan.
Untuk saat ini, Indonesia belum memiliki perusahaan dengan level hectocorn. Dari seluruh perusahaan di dunia, perusahaan yang mampu menyandang gelar ini adalah Ant financial yang sebelumnya dikenal dengan Alipay, salah satu perusahaan teknologi financial yang bekerjasama dengan Alibaba Group.
Karena sulitnya sebuah perusahaan memiliki gelar Hectocorn, maka Menteri Komunikasi dan juga Informatika, Johnny G, Plate, kala itu berinisiatif untuk mendorong berbagai bisnis startup untuk segera menyentuh level unicorn hingga hectoron agar bisa meningkatkan strata ekonomi digital dalam negeri.
Tren Perusahaan Startup di Seluruh Dunia
-
On Demand Economy
Perusahaan yang bergerak pada bidang ini menggunakan konsep sumber daya personal. Tiga dari lima perusahaan di dunia yang menggunakan konsep ini dan menjadi perusahaan yang memiliki nilai paling tinggi di dunia adalah ber, DiDi, dan Airbnb.
Hal tersebut tidak lain karena didukung dengan kondisi ekonomi yang kala itu tengah tidak stabil dalam beberapa tahun terakhir, dan memaksa masyarakat diseluruh dunia untuk menghemat pengeluarannya.
-
E-commerce
Perusahaan dengan basis e-commerce dan marketplace online perlahan-lahan mulai mengusir dominasi toko fisik yang ada di seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan semakin berkurangnya jumlah mall di Amerika Serikat.
Perusahaan e-commerce terbesar di dunia seperti Amazon dan Alibaba pun adalah salah satu perusahaan dengan gelar unicorn sebelum akhirnya menjadi perusahaan publik.
Sejak kehadiran dua perusahaan itu, seluruh keperluan toko fisik sudah semakin menurun. Kehadiran e-commerce ini membuat waktu konsumen menjadi semakin efisien karena konsumen bisa berbelanja tanpa harus repot-repot pergi ke pasar.
Perusahaan besar lainnya seperti Walmart pun turut membeli perusahaan e-commerce Amerika yang bernama jet.com guna mengikuti arus tren ini.
-
Model Bisnis Inovatif
Dengan mendukung model bisnis on-demand economy, perusahaan startup dan unicorn pun turut bekerja sama dengan melakukan interaksi dan juga memberikan informasi yang akrab disebut dengan network orchestrator.
Hal ini memungkinkan mereka untuk menjual produk dan layanan secara kolaboratif serta menjalin relasi melalui bisnisnya masing-masing. Salah satu contoh network orchestrator di dunia saat ini adalah Uber dan Airbnb yang turut memberikan informasinya melalui TripAdvisor.
Perusahaan Unicorn Terbesar di Dunia
Jumlah Unicorn di seluruh dunia di tanggal 13 Maret 2018 lalu tercatat berjumlah 271 perusahaan dengan total nilai valuasi sebesar USD 1000 miliar bila digabungkan seluruhnya.
Nah, berdasarkan data yang diinput di Wikipedia, inilah beberapa perusahaan Unicorn terbesar di dunia
1. WeBank
WeBank merupakan perusahaan startup yang berasal dari China yang dibangun pada akhir tahun 2014. Perusahaan ini merupakan perusahaan bank komersial swasta pertama asal China yang berbasis digital. Fokus layanan mereka adalah menggunakan aplikasi yang lebih mengedepankan fitur pengenalan wajah.
We Bank pun turut menawarkan pinjaman dengan jumlah yang kecil serta berbagai produk investasi yang seluruhnya dilakukan melalui aplikasinya. Total nilai evaluasi dari perusahaan ini per tanggal 2018 lalu menyentuh angka CNY 1,2 miliar
2. DoorDash
Door Dash adalah perusahaan yang didirikan pada bulan Juni 2013 oleh Andy Fang, Stanley Tang, Tony Xu, dan Evan Moore di California, Amerika Serikat. Pada dasarnya, perusahaan ini adalah perusahaan yang bergerak pada pengiriman makanan yang kala itu didirikan oleh keempat orang tersebut ketika masih menjadi mahasiswa di Stanford University.
Nah, di tahun 2018 lalu, nilai evaluasi yang diraih oleh perusahaan ini mampu menyentuh nilai USD 1.4 miliar dan terus berkembang menjadi 56 pasar di lebih dari 600 kota yang berada di Amerika Bagian Utara.
3. Palantir Technologies
Palantir merupakan perusahaan swasta yang bermarkas di Amerika Serikat dan bergerak pada bidang analisis big data. Nama Palantir itu sendiri terinspirasi dari film The Lord of The Rings di tahun 2003, yang mana Palantir adalah salah satu artefak kuno yang digunakan untuk bisa melakukan interaksi dengan dunia yang jauh di sana.
Saat ini, klien Palantir berasal dari sejumlah lembaga besar Amerika Serikat yang mempercayakan analisa datanya pada Palantir.
Lalu, Siapa Saja Daftar Unicorn Indonesia di Tahun 2020 Lalu?
1. GoJek
Aplikasi Gojek adalah startup pertama asal Indonesia yang diberikan gelar unicorn. Perusahaan ini didirikan dengan prinsip mampu menyelesaikan berbagai tantangan setiap hari dengan bantuan teknologi.
Sejak pertama kali diluncurkan, mampu meraih jumlah pengguna yang luar biasa. Selain mampu menyediakan moda transportasi yang murah dan juga cepat, Gojek juga sudah berevolusi dari hanya menawarkan tumpangan, menjadi memiliki 20 layanan saat ini.
2. Tokopedia
Startup platform e-commerce ini didirikan pertama kali oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison di tahun 2009. Di tahun 2017 lalu, perusahaan ini berhasil menyandang gelar unicorn dan pada tahun yang sama juga Tokopedia berhasil mengumumkan pendanaan yang mencapai total USD 1,1 miliar.
Bahkan pada tahun 2020 lalu, Tokopedia mengklaim sudah mampu menguasai 1,5 jumlah total perekonomian di Indonesia. Mereka mencatat ada lebih dari 7,2 juta UMKM yang sudah tergabung langsung dengan jumlah pengguna aktif bulanan yang menyentuh angka 90 juta pengguna.
3. Traveloka
Startup selanjutnya yang berhasil menyandang gelar unicorn adalah Traveloka yang pertama kali dibangun pada tahun 2012 lalu. Perusahaan ini bergerak pada bidang pemesanan hotel dan juga travel.
Gelar unicorn tersebut berhasil diraih oleh Traveloka sejak bulan Juli tahun 2017 setelah sukses meraih pendanaan yang mampu meningkatkan kekuatan posisi traveloka sebagai pasar industri travel di Indonesia. Pada tahun sebelumnya, Traveloka mengumumkan berhasil meraih pendanaan sebesar USD 500 juta.
4. Bukalapak
Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2010, Bukalapak telah sukses melayani lebih dari 6 juta pelapak, 5 juta mitra Bukalapak, dan 90 juta lebih pengguna aktif. Bukalapak berhasil mendapatkan status unicorn pada tahun 2017 lalu.
Pada bulan Oktober 2019 lalu, seri pendanaan F mencatat tingkat valuasi Bukalapak yang berhasil menyentuh angka USD 2, miliar.
5. OVO
OVO berhasil menjadi perusahaan startup unicorn kelima di Indonesia dengan nilai valuasi yang sebesar USD 2,9 miliar, yang artinya lebih tinggi dari Bukalapak serta Traveloka. Saat ini, aplikasi pembayaran yang serba bisa ini menjadi perusahaan fintech paling besar di Indonesia yang pada tahun 2018 lalu mengklaim sudah menjalankan lebih dari 1 miliar transaksi.
Baca juga: Pengertian Modernisasi dan Perannya dalam Dunia Bisnis
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang pengertian perusahaan unicorn. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa perusahaan unicorn adalah perusahaan yang memiliki tingkat valuasi mencapai USD 1 miliar atau setara Rp 140 triliun lebih.
Beberapa perusahaan startup yang berhasil meraih gelar unicorn di Indonesia adalah Gojek,Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO. Perusahaan tersebut memiliki pendanaan lebih dari USD 1 miliar.
Salah satu kunci keberhasilan mereka dalam meraih gelar tersebut tentunya berasal dari manajemen perusahaan yang baik, terutama dalam hal manajemen keuangan. Sehingga, para investor bersedia untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut karena baik nya laporan keuangan yang mereka sajikan.
Nah, perusahaan Anda juga masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan gelar unicorn tersebut bila Anda mampu melakukan manajemen keuangan yang baik. Untuk lebih mempermudah Anda dalam melakukan manajemen keuangan yang baik tersebut, maka gunakanlah aplikasi akuntansi dari Accurate Online.
Dengan menggunakan aplikasi ini, sebagai pebisnis Anda akan mudah memantau kondisi keuangan Anda dan melakukan kegiatan akuntansi dimanapun dan kapanpun secara mudah. Karena, aplikasi ini berbasis cloud system dan tampilan dashboard nya juga sangat sederhana.
Selain itu, software akuntansi ini juga dilengkapi dengan fitur persediaan, perpajakan, perbankan, pembelian dan penjualan yang akan memudahkan Anda dalam melakukan bisnis online maupun offline.
Tertarik? Ayo coba gunakan Accurate Online selama 30 hari secara cuma-cuma dengan klik tautan gambar di bawah ini.