Tingkatkan Profit Bisnis Anda dengan 7 Metode Budgeting ini!

oleh | Okt 18, 2024

source envato.

Perlu Anda ketahui bahwa mengelola keuangan secara efektif sangatlah penting untuk mencapai kesuksesan. Salah satu tool paling ampuh yang bisa Anda gunakan adalah metode budgeting.

Teknik perencanaan keuangan ini akan membantu Anda mengalokasikan sumber daya, mengontrol pengeluaran, dan mencapai tujuan bisnis Anda.

Baik Anda menjalankan startup kecil atau perusahaan besar, menerapkan metode budgeting yang solid bisa menjadi pembeda bagi kesehatan keuangan perusahaan Anda.

Mulai dari zero-based budgeting tradisional hingga pendekatan yang lebih fleksibel seperti rolling budgets, ada berbagai macam strategi yang bisa Anda pilih.

Penasaran teknik budgeting mana yang mungkin paling cocok untuk bisnis Anda? Baca terus artikel ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari berbagai metode dan temukan yang paling sesuai dengan kebutuhan perencanaan keuangan Anda.

Pengertian metode budgeting

Budgeting adalah proses perencanaan keuangan yang membantu Anda mengalokasikan sumber daya finansial perusahaan secara sistematis untuk periode tertentu, biasanya satu tahun fiskal. Dengan budgeting, Anda bisa membuat peta jalan keuangan yang jelas untuk bisnis Anda.

Di dalamnya memerlukan estimasi pendapatan dan pengeluaran, serta perencanaan investasi modal yang akan Anda lakukan.

Anda bisa bayangkan budgeting sebagai GPS finansial yang membantu Anda dalam menavigasi perjalanan bisnis Anda dengan lebih terarah.

Budgeting bukan hanya soal angka-angka kering. Budgeting adalah tool penting yang akan membantu Anda menyelaraskan tujuan finansial dengan visi bisnis Anda secara keseluruhan.

Dengan budgeting yang baik, Anda bisa lebih mudah mengambil keputusan tentang pengeluaran, investasi, dan bahkan perekrutan karyawan baru.

Ingat, budgeting bukan hanya tugas tim keuangan. Sebagai pebisnis, keterlibatan Anda dalam proses ini sangat penting untuk memastikan anggaran bisnis sejalan dengan strategi dan tujuan perusahaan Anda.

Baca juga: Strategi Jitu Mengelola Anggaran Operasional

Jenis-jenis metode budgeting

1. Zero-based budgeting

Dengan metode ini, Anda akan memulai anggaran dari nol di setiap periode. Anda perlu membenarkan setiap pengeluaran, memastikan setiap biaya berkontribusi pada tujuan bisnis Anda.

Hal tersebut akan membantu Anda menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.

2. Incremental budgeting

Metode ini menggunakan anggaran tahun sebelumnya sebagai dasar, dengan penyesuaian untuk perubahan yang diharapkan.

Anda hanya perlu mempertimbangkan perubahan dari tahun ke tahun, membuatnya lebih sederhana dan kurang memakan waktu.

3. Activity-based budgeting

Fokus metode ini adalah pada kegiatan yang menghasilkan biaya. Anda harus mengidentifikasi aktivitas utama bisnis dan mengalokasikan sumber daya berdasarkan kepentingan relatifnya.

Metode ini akan membantu Anda memahami hubungan antara biaya dan hasil bisnis.

4. Rolling budget

Dengan metode ini, Anda akan terus memperbarui anggaran Anda secara berkala, biasanya setiap bulan atau kuartal.

Hal tersebut akan memberikan fleksibilitas dan memungkinkan Anda untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar atau bisnis.

5. Performance-based budgeting

Metode ini menghubungkan pendanaan dengan hasil yang terukur. Anda harus mengalokasikan sumber daya berdasarkan kinerja yang diharapkan, yang nantinya akan membantu Anda fokus pada pencapaian tujuan bisnis yang lebih spesifik.

6. Value proposition budgeting

Dalam metode ini, Anda akan mengalokasikan sumber daya berdasarkan nilai yang dihasilkan untuk pelanggan.

Hal ini akan membantu Anda memastikan bahwa pengeluaran Anda sejalan dengan apa yang paling dihargai oleh pelanggan Anda.

7. Flexible budgeting

Metode ini memungkinkan Anda untuk menyesuaikan anggaran berdasarkan perubahan tingkat aktivitas bisnis. Metode ini sangat berguna jika bisnis Anda mengalami fluktuasi permintaan yang signifikan.

Baca juga: Pentingnya Membuat Penganggaran Perusahaan

Contoh metode budgeting

1. Zero-based budgeting untuk startup teknologi

Katakanlah Anda memiliki startup teknologi. Dengan metode ini, setiap tahun Anda akan memulai anggaran dari nol.

Anda bisa mengalokasikan 40% untuk research and development, 30% untuk pemasaran, 20% untuk operasional, dan 10% untuk contingency.

Setiap pengeluaran harus dibenarkan, yang akan memastikan efisiensi maksimal dalam penggunaan dana investor Anda.

2. Incremental budgeting untuk toko ritel

Sebagai pemilik toko ritel, Anda bisa menggunakan anggaran tahun lalu sebagai dasar.

Misalnya, jika tahun lalu Anda menghabiskan Rp500 juta untuk persediaan, tahun ini Anda mungkin menambahkan 5% untuk mengantisipasi inflasi, yang menjadikannya sebesar Rp525 juta.

Metode ini akan memudahkan Anda dalam perencanaan cepat.

3. Activity-based budgeting untuk perusahaan manufaktur

Jika Anda menjalankan perusahaan manufaktur, Anda bisa memecah anggaran berdasarkan aktivitas.

Misalnya, 30% untuk produksi, 25% untuk distribusi, 20% untuk pemasaran, 15% untuk administrasi, dan 10% untuk research and development.

Cara ini akan membantu Anda memahami biaya setiap proses bisnis Anda.

4. Rolling budget untuk agensi digital

Sebagai pemilik agensi digital, Anda bisa menggunakan rolling budget yang diperbarui setiap bulan. Jika Anda mendapatkan proyek besar, Anda bisa segera menyesuaikan anggaran untuk sumber daya tambahan.

Hal tersebut akan memberikan pada Anda fleksibilitas dalam industri yang cepat berubah.

5. Performance-based budgeting untuk perusahaan konsultan

Bayangkan Anda mengelola firma konsultan. Anda bisa mengalokasikan anggaran berdasarkan kinerja tim.

Misalnya, tim yang mencapai target mendapat alokasi lebih besar untuk pengembangan dan bonus. Hal tersebut akan mendorong produktivitas dan hasil yang terukur.

6. Value proposition budgeting untuk restoran

Sebagai pemilik restoran, Anda bisa mengalokasikan anggaran berdasarkan nilai bagi pelanggan.

Mungkin 40% untuk bahan makanan berkualitas tinggi, 30% untuk staf yang terampil, 20% untuk suasana restoran, dan 10% untuk pemasaran.

Hal tersebut akan memastikan pengeluaran Anda fokus pada apa yang paling dihargai pelanggan.

7. Flexible budgeting untuk bisnis musiman

Jika Anda menjalankan bisnis musiman seperti toko pakaian, flexible budgeting bisa sangat berguna.

Anda bisa mengalokasikan lebih banyak untuk persediaan dan pemasaran selama musim puncak, dan menguranginya di musim sepi.

Cara ini akan membantu Anda mengelola arus kas dengan lebih efektif sepanjang tahun.

Baca juga: Pengertian Perencanaan Anggaran: Fungsi, Manfaat

Penutup

Metode budgeting yang tepat dapat menjadi kunci kesuksesan bisnis Anda. Dari zero-based budgeting hingga flexible budgeting, setiap metode memiliki kelebihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan unik perusahaan Anda.

Namun, implementasi yang efektif membutuhkan alat yang tepat. Di sinilah Accurate POS hadir sebagai solusi.

Aplikasi kasir digital ini tidak hanya akan memudahkan transaksi harian, tetapi juga menyediakan fitur budgeting yang komprehensif.

Dengan Accurate POS, Anda dapat dengan mudah melacak pendapatan, mengelola pengeluaran, dan membuat proyeksi keuangan yang akurat – semua dalam satu platform yang terintegrasi.

Bayangkan kemudahan menjalankan bisnis Anda dengan sistem yang dapat mengotomatisasi proses budgeting, memberikan laporan secara real-time, dan membantu Anda membuat keputusan berbasis data.Accurate POS menawarkan semua itu dan lebih banyak lagi.

Jadi tunggu apa lagi? Saatnya mengoptimalkan strategi budgeting bisnis Anda. Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim ahli kami sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah ini.

Referensi:

ekonomikeuanganbanner
popupatalks
Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait