10 Strategi Ampuh Pertahankan Bisnis saat Deflasi Indonesia

oleh | Okt 21, 2024

source envato.

Sebagai pebisnis, Anda pasti pernah mendengar istilah deflasi, bukan? Fenomena ekonomi ini bisa membuat Anda merasa was-was, terutama jika terjadi di Indonesia.

Bayangkan saja, harga-harga barang dan jasa turun, daya beli masyarakat meningkat, tapi profit margin bisnis Anda malah terancam menyusut.

Jangan khawatir! Meskipun terdengar menakutkan, deflasi tidak selalu berarti bad news bagi business owner seperti Anda.

Ada berbagai strategi yang bisa Anda terapkan untuk mempertahankan cash flow dan bahkan memanfaatkan situasi ini demi pertumbuhan bisnis Anda.

Penasaran bagaimana caranya? Yuk, simak artikel ini sampai habis untuk mengetahui seluk-beluk deflasi di Indonesia dan tips jitu menghadapinya dari sudut pandang pebisnis!

Pengertian deflasi Indonesia

Sebagai seorang pebisnis, Anda perlu memahami bahwa deflasi di Indonesia merupakan fenomena ekonomi di mana terjadi penurunan harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian.

Fenomena ini adalah kebalikan dari inflasi yang biasanya lebih sering Anda dengar. Bayangkan saja, ketika deflasi terjadi, harga-harga di pasar cenderung turun, dan daya beli mata uang rupiah seolah-olah meningkat.

Deflasi bisa dilihat sebagai kondisi di mana purchasing power atau daya beli uang meningkat dalam periode tertentu.

Hal ini terjadi karena jumlah uang yang beredar di masyarakat relatif lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia.

Sebagai contoh, jika bulan lalu Anda bisa membeli sebuah produk seharga Rp100.000, maka saat deflasi, Anda mungkin bisa mendapatkan produk yang sama dengan harga Rp95.000.

Meskipun terdengar menguntungkan bagi konsumen, deflasi dapat membawa tantangan tersendiri bagi Anda sebagai pelaku bisnis.

Penurunan harga yang berkelanjutan bisa mempengaruhi profit margin dan pendapatan usaha Anda.

Oleh karena itu, Anda harus bisa memahami konsep ini dan bagaimana dampaknya terhadap strategi bisnis Anda ke depan.

Baca juga: Inflasi Dan Deflasi : Pengertian, Perbedaan, dan Penyebabnya secara Lengkap

Cara deflasi Indonesia mempengaruhi bisnis

Sebagai seorang pebisnis, Anda perlu memahami bagaimana deflasi di Indonesia dapat mempengaruhi bisnis Anda. Berikut adalah beberapa cara deflasi berdampak pada dunia usaha:

1. Penurunan harga jual

Deflasi menyebabkan penurunan harga barang dan jasa secara umum. Sebagai pebisnis, Anda mungkin akan terpaksa menurunkan harga jual produk atau layanan Anda untuk tetap kompetitif di pasar.

Hal ini tentunya dapat mengakibatkan penurunan revenue dan profit margin bisnis Anda.

2. Peningkatan nilai utang

Selama periode deflasi, nilai mata uang akan meningkat. Jika Anda memiliki utang bisnis, beban pembayarannya secara riil akan menjadi lebih berat.

Hal ini terjadi karena nilai nominal utang tetap sama, sementara nilai uang meningkat, yang akan membuat debt burden Anda lebih sulit untuk dilunasi.

3. Penurunan permintaan

Konsumen akan cenderung menunda pembelian saat terjadi deflasi, mereka berharap harga akan turun lebih jauh di masa depan.

Akibatnya, Anda bisa mengalami penurunan permintaan terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan sales volume dan mengganggu cash flow bisnis Anda.

4. Tekanan pada biaya operasional

Meskipun harga barang menurun, biaya operasional bisnis Anda bisa saja tidak mengalami penurunan yang sebanding.

Anda mungkin menghadapi tantangan dalam menyesuaikan biaya tetap seperti sewa, gaji karyawan, dan biaya utilitas. Hal ini dapat menekan profit margin Anda secara lebih lanjut.

5. Perubahan strategi investasi

Deflasi dapat mempengaruhi keputusan investasi bisnis Anda. Anda mungkin akan lebih cenderung menahan ekspansi atau pembelian aset baru, karena nilai uang yang Anda miliki saat ini akan lebih tinggi di masa depan.

Hal tersebut akan memperlambat pertumbuhan bisnis Anda dalam jangka panjang.

6. Persaingan yang lebih ketat

Dalam lingkungan deflasi, persaingan antar bisnis akan cenderung meningkat karena perebutan pangsa pasar yang menyusut.

Anda mungkin perlu berinvestasi lebih banyak dalam hal marketing dan inovasi produk untuk mempertahankan customer base Anda.

7. Perubahan perilaku konsumen

Deflasi dapat mengubah pola konsumsi masyarakat. Konsumen mungkin lebih selektif dalam berbelanja dan lebih fokus pada value for money.

Anda perlu menyesuaikan strategi pemasaran dan penawaran produk Anda untuk memenuhi perubahan preferensi ini.

8. Tantangan dalam perencanaan keuangan

Deflasi dapat membuat perencanaan keuangan jangka panjang menjadi lebih sulit. Anda perlu mempertimbangkan skenario di mana pendapatan nominal bisnis Anda mungkin menurun dari tahun ke tahun, meskipun volume penjualan tetap stabil.

Baca juga: Cara Mengatasi Deflasi dan Penyebabnya

Cara mempertahankan bisnis saat terjadi deflasi

Sebagai pebisnis yang siap menghadapi deflasi, Anda perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mempertahankan bisnis Anda. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda terapkan:

1. Optimalkan manajemen kas

Fokuslah pada pengelolaan cash flow yang efisien. Anda perlu memastikan bahwa bisnis Anda memiliki cukup uang tunai untuk bertahan selama periode deflasi.

Pertimbangkanlah untuk menunda pengeluaran yang tidak mendesak dan fokuslah pada pemeliharaan likuiditas.

2. Tingkatkan efisiensi operasional

Evaluasi dan tingkatkanlah efisiensi operasional bisnis Anda. Identifikasi area-area di mana Anda dapat mengurangi biaya tanpa mengorbankan kualitas produk atau layanan.

Pertimbangkan juga untuk menggunakan teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional jangka panjang Anda

3. Fokus pada nilai tambah

Alih-alih bersaing semata-mata berdasarkan harga, fokuslah dalam memberikan nilai tambah kepada pelanggan Anda.

Tingkatkanlah kualitas produk atau layanan, tawarkan after-sales service yang lebih baik, atau berikan bundling produk yang menarik untuk meningkatkan nilai yang diterima pelanggan.

4. Diversifikasi portofolio produk

Pertimbangkanlah untuk memperluas atau mendiversifikasi lini produk atau layanan Anda. Dengan memiliki beragam penawaran, Anda dapat mengurangi risiko dan menjangkau segmen pasar yang berbeda, yang mungkin lebih tahan terhadap dampak deflasi.

5. Kelola utang dengan bijak

Jika Anda memiliki utang bisnis, pertimbangkan untuk melunasi atau merestrukturisasi utang tersebut. Dalam lingkungan deflasi, beban utang ajab menjadi lebih berat.

Bernegosiasilah dengan kreditor untuk mendapatkan persyaratan yang lebih menguntungkan jika memang memungkinkan.

6. Investasi dalam digital marketing

Manfaatkan digital marketing untuk menjangkau pelanggan dengan lebih efisien. Fokuslah pada strategi content marketingsocial media marketing, dan search engine optimization (SEO) yang dapat memberikan Return on Investment (ROI) yang lebih tinggi dibandingkan metode pemasaran tradisional.

7. Tingkatkan loyalitas pelanggan

Fokuslah dalam membangun dan mempertahankan loyalitas pelanggan. Implementasikan program customer retention yang efektif, seperti program loyalitas atau personalized marketing, untuk memastikan pelanggan Anda tetap kembali ke bisnis Anda meskipun dalam situasi deflasi.

8. Pertimbangkan ekspansi pasar

Jika memungkinkan, pertimbangkanlah untuk memperluas pasar Anda ke daerah atau negara lain yang mungkin tidak terkena dampak deflasi.

Diversifikasi geografis dapat membantu Anda dalam memitigasi risiko yang terkait dengan kondisi ekonomi lokal.

9. Investasi dalam inovasi

Teruslah berinovasi dalam produk, layanan, atau proses bisnis Anda. Inovasi dapat membantu Anda untuk tetap relevan di pasar dan bahkan menciptakan kebutuhan baru di tengah lingkungan ekonomi yang sangat menantang.

10. Kelola inventori dengan cermat

Optimalkanlah manajemen inventori Anda untuk menghindari kelebihan stok yang dapat menurun nilainya selama deflasi.

Pertimbangkanlah untuk menerapkan sistem just-in-time inventory untuk mengurangi biaya penyimpanan dan risiko penurunan nilai barang.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Inflasi Dan Perhitungan Rumus Inflasi

Penutup

Deflasi memang bisa menjadi tantangan bagi pebisnis seperti Anda, namun dengan strategi yang tepat, Anda bisa mengubah tantangan ini menjadi peluang.

Salah satu kunci untuk bertahan dan bahkan berkembang di masa deflasi adalah dengan meningkatkan efisiensi operasional dan pengambilan keputusan berbasis data.

Di sinilah Accurate Online dapat membantu Anda. Sebagai software akuntansi dan bisnis yang komprehensif, Accurate Online memungkinkan Anda untuk mengelola keuangan dengan lebih efisien, memantau cash flow secara real-time, dan membuat keputusan bisnis berdasarkan data yang akurat.

Yang lebih menarik, Accurate Online kini sudah terintegrasi dengan Accurate POS, aplikasi kasir digital yang memudahkan Anda mengelola penjualan, serta Bliss, program loyalitas pelanggan yang dapat membantu Anda mempertahankan dan meningkatkan basis pelanggan Anda di tengah situasi ekonomi yang menantang.

Untuk membantu Anda lebih memahami bagaimana teknologi dapat mendukung bisnis di era digital, Accurate juga akan menyelenggarakan event bernama ATalks Level Up. Event ini akan membahas topik-topik menarik seperti transformasi digital, pengambilan keputusan berbasis data, dan revolusi AI dalam bisnis.

Event ini adalah kesempatan emas bagi Anda untuk mendapatkan informasi eksklusif dari para ahli dan membangun jaringan dengan sesama pebisnis.

Jangan lewatkan kesempatan ini! Daftarkan diri Anda sekarang juga di ATalks Level Up yang akan diselenggarakan pada Selasa, 5 November 2024 di Thamrin Nine Ballroom Jakarta.

Dapatkan harga early bird dengan diskon hingga 30% dengan klik banner di sisi kanan Anda. Yuk, #growandlevelup bisnis Anda bersama Accurate!

Referensi:

 

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait