Kartu kredit telah menjadi alat pembayaran yang umum digunakan, baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.
Di berbagai negara, termasuk di Indonesia, penggunaan kartu kredit terus tumbuh dan menjadi bagian penting dalam aktivitas finansial masyarakat dan pelaku usaha.
Misalnya di Indonesia, jumlah transaksi kartu kredit terus meningkat setiap tahunnya.
Menurut data Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) pada Agustus 2024 mencapai 38,85 juta transaksi atau meningkat signifikan dari 33,88 juta transaksi pada Agustus 2023.
Hal ini menunjukkan tren adopsi kartu kredit yang semakin luas dalam berbagai kebutuhan pembayaran.
Namun, ternyata masih banyak pengusaha yang belum memahami betul terdapat perbedaan antara kartu kredit pribadi dengan kartu kredit bisnis.
Padahal, penggunaan kartu kredit yang tepat dapat membantu pengelolaan arus kas, pencatatan biaya, hingga membantu strategi pertumbuhan bisnis secara lebih profesional.
Pengertian kartu kredit pribadi
Kartu kredit pribadi adalah alat pembayaran non-tunai yang diterbitkan bank untuk kebutuhan individu.
Limit kartu ditentukan berdasarkan penghasilan dan riwayat kredit pemiliknya, serta seluruh tagihan menjadi tanggung jawab pribadi.
Kartu ini umumnya digunakan untuk kebutuhan konsumtif sehari-hari, meskipun dalam praktiknya sering juga dipakai untuk transaksi usaha skala kecil.
Pengertian kartu kredit bisnis
Kartu kredit bisnis adalah kartu kredit yang dirancang khusus untuk mendukung aktivitas operasional usaha.
Kartu ini digunakan untuk membiayai kebutuhan bisnis seperti pembelian bahan baku, pembayaran vendor, biaya pemasaran, hingga langganan layanan bisnis.
Penggunaannya membantu pemilik usaha memisahkan transaksi pribadi dan bisnis sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih tertata dan profesional.
Baca juga: Mengenal Limit Kartu Kredit dan Cara Meningkatkan Limit-nya
Perbedaan kartu kredit bisnis dan kartu kredit pribadi
Berikut penjelasan perbedaan kartu kredit bisnis dan kartu kredit pribadi yang perlu dipahami pengusaha secara lebih mendalam:
1. Tujuan penggunaan
Kartu kredit pribadi digunakan untuk memenuhi kebutuhan individu, seperti belanja pribadi, hiburan, atau perjalanan.
Sementara itu, kartu kredit bisnis secara khusus ditujukan untuk membiayai aktivitas dan operasional usaha.
Perbedaan tujuan ini penting karena akan memengaruhi cara pencatatan dan evaluasi keuangan.
Penggunaan kartu kredit bisnis membuat biaya operasional lebih mudah diidentifikasi dan dianalisis.
2. Pemisahan keuangan
Penggunaan kartu kredit pribadi untuk bisnis berisiko mencampur keuangan pribadi dan usaha.
Hal ini sering menyulitkan saat membuat laporan keuangan atau menghitung keuntungan bisnis.
Sebaliknya, kartu kredit bisnis membantu menjaga pemisahan keuangan, sehingga pengusaha dapat melihat kondisi keuangan bisnis secara lebih objektif.
Pemisahan ini juga memudahkan pencatatan transaksi di software akuntansi karena kategori pengeluaran lebih jelas.
3. Tanggung jawab dan administrasi
Pada kartu kredit pribadi, seluruh transaksi dan tagihan melekat pada individu.
Sedangkan kartu kredit bisnis biasanya dikelola atas nama usaha dengan sistem administrasi yang lebih terstruktur.
Dalam jangka panjang, administrasi yang rapi mempermudah proses pembukuan, rekonsiliasi transaksi, hingga penyusunan laporan keuangan bulanan dan tahunan.
4. Limit dan fleksibilitas transaksi
Limit kartu kredit pribadi umumnya disesuaikan dengan penghasilan pemilik kartu.
Kartu kredit bisnis memiliki limit yang lebih relevan dengan kebutuhan usaha, tergantung pada skala dan aktivitas bisnis.
Dengan limit yang sesuai, pengusaha memiliki fleksibilitas lebih besar dalam mengatur pembayaran tanpa mengganggu arus kas harian.
5. Dampak terhadap pengelolaan keuangan
Penggunaan kartu kredit bisnis memudahkan pengusaha memantau utang usaha dan jadwal pembayaran.
Jika dicatat dengan baik, transaksi kartu kredit dapat langsung terintegrasi ke laporan keuangan sehingga posisi keuangan bisnis lebih transparan.
Inilah alasan mengapa kartu kredit bisnis sering dikombinasikan dengan sistem pencatatan keuangan atau software akuntansi agar kontrol keuangan tetap terjaga.
Karena itu, kartu kredit bisnis idealnya dikombinasikan dengan software akuntansi seperti Accurate Online, agar pencatatan transaksi, pemantauan utang, dan laporan keuangan dapat dikelola otomatis, rapi, dan lebih akurat.
Coba Accurate Online gratis selama 30 hari dan rasakan kemudahan mengelola keuangan bisnis Anda!
Baca juga: Kartu Kredit Korporat vs Bisnis: Temukan 5 Perbedaannya di Sini!
Kapan sebaiknya memiliki kartu kredit bisnis?
Tidak semua usaha harus langsung menggunakan kartu kredit bisnis sejak awal.
Berikut beberapa kondisi yang menandakan bahwa kartu kredit bisnis sudah mulai dibutuhkan:
1. Saat transaksi bisnis mulai rutin
Jika bisnis sudah memiliki transaksi operasional yang berjalan setiap bulan, kartu kredit bisnis membantu mempermudah pembayaran tanpa harus selalu menggunakan dana tunai.
2. Ketika pengeluaran usaha semakin besar
Saat biaya operasional meningkat, kartu kredit bisnis memberikan fleksibilitas pembayaran sekaligus membantu mengatur arus kas agar tetap stabil.
3. Ketika perlu memisahkan keuangan pribadi dan bisnis
Pemisahan keuangan menjadi penting ketika bisnis mulai berkembang. Kartu kredit bisnis membantu menciptakan batas yang jelas antara keuangan pribadi dan usaha.
4. Saat membutuhkan pencatatan keuangan yang lebih rapi
Jika bisnis mulai membutuhkan laporan keuangan yang akurat, penggunaan kartu kredit bisnis mempermudah pencatatan transaksi dan pengelompokan biaya.
5. Ketika bisnis ingin dikelola lebih profesional
Kartu kredit bisnis mendukung citra usaha yang lebih profesional, terutama saat bekerja sama dengan vendor, supplier, atau klien korporat.
Baca juga: Optimalisasi Penggunaan Kartu Kredit untuk Meningkatkan Efisiensi Pembayaran Bisnis
Penutup
Kartu kredit bisnis dan kartu kredit pribadi memiliki peran yang berbeda dalam pengelolaan keuangan.
Bagi pengusaha, penggunaan kartu kredit bisnis di waktu yang tepat dapat membantu menjaga arus kas, mempermudah pencatatan transaksi, dan meningkatkan profesionalisme usaha.
Agar pengelolaan kartu kredit bisnis semakin optimal, pengusaha perlu memastikan setiap transaksi tercatat dengan rapi dan akurat.
Di sinilah peran software akuntansi seperti Accurate Online menjadi penting.
Dengan sistem pencatatan otomatis dan laporan keuangan real-time, Accurate Online membantu bisnis memantau pengeluaran, utang usaha, dan arus kas secara lebih terkontrol.
Coba gratis Accurate Online dan nikmati pengelolaan keuangan bisnis yang lebih rapi dan profesional. Klik banner di bawah!







