Peluang & Tantangan Transisi Energi Indonesia Menuju 23% EBT

18 Jun 2025 | Ditulis oleh: Ibnu Ismail
Peluang & Tantangan Transisi Energi Indonesia Menuju 23% EBT
source envato.

Transisi Energi Indonesia sedang menghadapi momen penting menuju pencapaian target 23% energi terbarukan pada 2025.

Perjalanan menuju renewable energy tersebut membawa berbagai peluang seperti penciptaan lebih dari 1,7 juta green jobs di sektor ketenagalistrikan dan pemanfaatan potensi solar, geothermal, serta bioenergi Indonesia.

Namun, tantangan besar masih menghadang seperti keterbatasan infrastruktur, biaya investasi tinggi, dan ketergantungan pada energi fosil terutama batu bara.

Dengan kontribusi energi terbarukan saat ini baru mencapai sekitar 13%, Indonesia membutuhkan akselerasi luar biasa untuk mengejar kekurangan 10% dalam waktu tersisa.

Apakah target ambisius tersebut dapat tercapai? Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana Indonesia menavigasi energy transition penuh tantangan namun sarat peluang – simak pembahasan lengkapnya sampai akhir artikel untuk mendapatkan gambaran utuh tentang masa depan energi Indonesia.

Transisi Energi Indonesia: Peluang dan Tantangan Menuju Target 23% Energi Terbarukan 2025

Transisi Energi Indonesia saat ini sedang menghadapi momentum penting dengan target pencapaian 23% energi terbarukan pada 2025 semakin dekat.

Meskipun pemerintah telah merevisi target dari 23% menjadi sekitar 17-20% untuk tahun 2025, komitmen menuju renewable energy tetap menjadi prioritas utama.

Dengan kontribusi energi terbarukan saat ini baru mencapai sekitar 14,68%, Indonesia memerlukan akselerasi luar biasa untuk mencapai target tersebut.

1. Peluang besar dalam sektor green jobs

Sektor ketenagalistrikan Indonesia menawarkan peluang luar biasa dengan proyeksi penciptaan lebih dari 1,7 juta green jobs melalui Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034.

Data menunjukkan bahwa 91% dari 836.696 tenaga kerja di subsektor pembangkitan termasuk dalam kategori green jobs.

Peluang terbesar akan terserap di sektor PLTS dengan 348 ribu posisi, PLTP sebanyak 42 ribu, dan PLTA mencapai 129 ribu lapangan kerja.

Potensi renewable energy Indonesia sangat menjanjikan dengan sumber daya solar, geothermal, dan bioenergi tersebar di berbagai wilayah.

Investasi yang diproyeksikan mencapai USD 630 miliar pada tahun 2030 diharapkan dapat menciptakan minimal 20 juta lapangan pekerjaan baru di sektor energi terbarukan secara global.

Studi menunjukkan bahwa sebanyak 76% anak muda Indonesia tertarik bekerja di sektor yang memiliki dampak positif terhadap lingkungan.

2. Tantangan pembiayaan dan infrastruktur

Tantangan terbesar transisi energi indonesia terletak pada aspek pembiayaan dengan kebutuhan investasi mencapai USD 100 miliar untuk mencapai target pemanfaatan energi terbarukan.

Khusus sektor kelistrikan, sektor ini membutuhkan investasi sebesar USD 20 miliar per tahun, sementara itu realisasi investasinya masih stagnan di kisaran USD 1,5-1,8 miliar per tahun.

Hambatan strukturalnya mencakup keterbatasan infrastruktur, biaya investasi awal tinggi, dan ketergantungan pada energi fosil terutama batu bara.

Bank domestik mampu memberikan bunga pinjaman mencapai 10% untuk proyek energi terbarukan, jauh lebih tinggi dibandingkan bunga 3% dari bank asing di negara lain.

Struktur industri kelistrikan dengan PLN sebagai single buyer juga membatasi pengembangan energi terbarukan secara agresif10.

3. Kebijakan pemerintah dan regulasi terbaru

Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2025 tentang peta jalan transisi energi untuk mencapai target net zero emission pada 2060.

Regulasi tersebut mengatur sembilan langkah akselerasi termasuk mempercepat pengakhiran PLTU, implementasi biomass cofiring, dan retrofitting pembangkit fosil.

Kebijakan Energi Nasional (KEN) terbaru menetapkan target bauran 23% dapat dicapai pada 2030 dengan proyeksi hingga 46% pada 2045.

Pemerintah juga meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau melalui Bappenas untuk memetakan kebutuhan keterampilan dan mendesain kebijakan insentif.

4. Strategi akselerasi menuju target 2030

Untuk mengejar ketertinggalan, Indonesia memerlukan strategi terintegrasi meliputi penguatan kerangka kebijakan, mobilisasi pendanaan, dan transfer teknologi.

Prioritas pembangunan pembangkit EBT seperti PLTS, PLTB, dan PLT Bioenergi menjadi fokus utama dengan skema feed-in tariff dan insentif fiskal.

Program upskilling dan reskilling berbasis peta jalan green jobs perlu dipercepat untuk mempersiapkan tenaga kerja nasional. Tanpa strategi terukur, potensi 91% green jobs berisiko tidak dapat diakses kelompok membutuhkan pekerjaan.

Jadi, transisi energi indonesia memerlukan kolaborasi semua pihak untuk mewujudkan masa depan energi bersih dan menciptakan ekonomi hijau berkelanjutan.

Penutup

Transisi energi indonesia menghadapi tantangan besar dengan target 23% energi terbarukan pada 2025, meskipun pemerintah telah merevisi target menjadi 17-20% karena kontribusi saat ini baru mencapai 14,68%.

Peluang luar biasa terbuka dengan proyeksi 1,7 juta green jobs di sektor ketenagalistrikan dan potensi investasi USD 630 miliar pada 2030.

Tantangan utamanya adalah kebutuhan investasi sebesar USD 100 miliar, bunga pinjaman bank domestik hingga 10%, dan ketergantungan pada batu bara.

Namun, pemerintah telah menerbitkan regulasi baru melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2025 untuk akselerasi menuju net zero emission 2060.

Sektor renewable energy juga membutuhkan manajemen keuangan yang akurat untuk melacak investasi dan cash flow proyek energi terbarukan.

Nah, Accurate Online hadir sebagai solusi software akuntansi berbasis cloud dengan fitur lengkap untuk mengelola laporan keuangan, inventori, dan transaksi bisnis.

Platform tersebut telah terintegrasi penuh dengan aplikasi kasir digital Accurate POS dan program loyalitas pelanggan Bliss untuk mendukung operasional bisnis modern.

Dengan dukungan teknologi akuntansi terintegrasi, pelaku bisnis di sektor energi dapat mengoptimalkan pengelolaan finansial dan operasional perusahaan.

Manfaatkan kesempatan mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan mengklik tautan gambar di bawah sekarang juga!

Referensi:

ekonomi-keuanganfooter-copy

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu Ismail
Berawal dari hobi berkembang hingga profesi, tak sekedar fokus menulis di bidang ekonomi dan keuangan, saat ini Saya juga menggeluti SEO dan SEM secara lebih mendalam.

Artikel Terkait