Di tengah persaingan bisnis yang ketat, memilih solusi keuangan yang tepat dapat mendorong pertumbuhan bisnis. Dua opsi yang sering dipertimbangkan oleh pebisnis adalah penggunaan Kartu Kredit Korporat dan Kartu Kredit Bisnis.
Meskipun keduanya memberikan kemudahan dalam bertransaksi, ada perbedaan mendasar yang dapat memengaruhi keputusan finansial bisnismu. Jadi, apa saja perbedaan antara kedua kartu kredit tersebut? Simak penjelasannya di bawah ini.
Perbedaan Kartu Kredit Korporat dan Kartu Kredit Bisnis
Walaupun sekilas tampak sama, tetapi kartu kredit korporat memiliki perbedaan yang mencolok dengan kartu kredit bisnis dari segi limit kredit, skala bisnis, hingga keuntungan yang ditawarkan. Berikut ini perbedaan keduanya:
1. Batasan atau limit kredit
Kartu kredit korporat cenderung memiliki limit kredit yang lebih tinggi daripada kartu kredit bisnis. Karena level perusahaan, limit kredit yang diberikan kartu kredit korporat lebih tinggi hingga Rp2 miliar yang memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan operasional mereka lebih besar.
Sedangkan, kartu kredit bisnis menghadirkan limit mulai dari 30 juta sampai dengan 60 juta, tergantung dari kebijakan bank atau lembaga keuangan yang menerbitkannya. Meski berbeda, keduanya tetap memudahkan dalam mengontrol transaksi bisnis.
2. Skala bisnis yang menggunakan
Sesuai dengan namanya, kartu kredit korporat ditujukan bagi perusahaan, khususnya yang berskala menengah hingga besar. Pengajuan kartu ini memerlukan persyaratan tertentu, seperti stabilitas keuangan yang baik, riwayat kredit positif, dan status perusahaan yang terdaftar secara legal atau berbadan hukum. Beberapa contoh korporat berbadan hukum:
- PT (perseroan terbatas)
- T.Tbk (Perseroan terbatas, terbuka)
- Perusahaan perseroan (Persero)
Sedangkan, kartu kredit bisnis ditujukan untuk usaha kecil hingga menengah (UKM) di mana skala bisnya tidak sebesar perusahaan. Pengguna utama kartu ini adalah pemilik usaha atau sekelompok kecil karyawan yang diberikan wewenang untuk melakukan transaksi bisnis.
3. Pengelolaan dan kontrol transaksi bisnis
Kartu kredit korporat menawarkan kontrol yang lebih terperinci di mana perusahaan bisa mengatur limit pengeluaran untuk setiap pemegang kartu. Misalnya, untuk tim sales, kartu kredit diberikan dengan limit Rp25 juta per bulan. Sedangkan, untuk tim marketing, limitnya bisa lebih tinggi, sekitar Rp50 juta per bulan sesuai kebutuhan.
Beberapa kartu kredit korporat juga terintegrasi dengan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) dan akuntansi, sehingga semua transaksi otomatis tercatat dalam satu platform secara real–time.
Sedangkan, kartu kredit bisnis memberikan business owner kontrol penuh terhadap semua pengeluaran. Biasanya, kartu ini tidak memiliki integrasi langsung dengan sistem ERP, tetapi menawarkan manfaat seperti rewards, cashback, dan pelaporan pengeluaran bulanan yang membantu mengelola keuangan usaha.
4. Keuntungan yang ditawarkan
Kartu kredit korporat biasanya dilengkapi dengan manfaat tambahan yang lebih beragam, seperti asuransi perjalanan bisnis baik dalam maupun luar negeri, program loyalitas eksklusif, batas kredit lebih tinggi, poin rewards yang bisa ditukar dengan tiket pesawat, akomodasi hotel, dan lainnya.
Sementara, kartu kredit bisnis sering menawarkan keuntungan seperti cashback, poin rewards, dan diskon khusus pada kategori pengeluaran tertentu, seperti pembelian bahan baku, kebutuhan operasional, GarudaMiles, dan akses ke airport lounge. Keuntungan ini membantu UKM mengurangi biaya operasional dan lebih efisien dalam mengelola keuangan.
5. Persyaratan pengajuan yang berbeda
Kartu kredit korporat memiliki persyaratan pengajuan yang lebih ketat. Adanya persyaratan legalitas dan laporan keuangan, seperti akta + SK pendirian dan perubahan terakhir, KTP & NPWP (semua pengurus dan pemegang saham), NPWP usaha, NIB, laporan keuangan 2 tahun kebelakang+tahun berjalan (sampai bulan berjalan), dan mutasi rekening 3 bulan terakhir.
Kemudian, perusahaan akan dinilai kelayakannya untuk mendapatkan kartu kredit korporat. Sedangkan, persyaratan untuk mengajukan kartu kredit bisnis jauh lebih mudah dan cepat dari kartu kredit korporat.
Pada kartu kredit bisnis, calon pemegang kartu biasanya perlu menyertakan dokumen identitas seperti KTP, SIM, atau paspor, NPWP, dan bukti penghasilan. Baik kartu kredit bisnis dan kartu kredit korporat, persyaratan pengajuannya bisa berbeda-beda tergantung bank atau lembaga keuangan yang menyediakan.
Pakai Paper Horizon Card, Buat Operasional Bisnis Makin Lancar!
Perbedaan Paper Horizon Card vs. Corporate Card Lain (Sumber: Paper.id)
Kini, telah hadir corporate card atau kartu kredit korporat dari Paper.id bernama Paper Horizon Card. Kartu ini tidak hanya menawarkan kemudahan dalam bertransaksi, tetapi juga memberikan tambahan tempo pembayaran hingga 60 hari!
Tidak hanya itu, kamu juga bisa memantau transaksi secara real–time karena semua transaksi tercatat otomatis dan bisa dipantau dari 1 (satu) dashboard. Adapun cashback 0,5% untuk tiket business trip, pembayaran subscription, dan lainnya.
Yuk, kontrol pengeluaran bisnismu dengan Paper Horizon Card sekarang dengan cara daftar di sini!
*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Accurate