Manajemen Konstruksi, Kunci Keberhasilan Suatu Proyek Pembangunan
Pada dasarnya, manajemen konstruksi akan selalu melibatkan banyak proses dan juga persyaratan. Hal ini adalah fondasi penting untuk setiap proyek pembangunan sekaligus sebagai kunci keberhasilan suatu proyek pembangunan.
Tujuan dari manajemen konstruksi adalah agar bisa semakin mantap dalam mengontrol dan memantau tingkat kemajuan suatu proyek dalam hal kualitas, biaya, dan juga waktu. Hal tersebut mencakup spektrum tanggung jawab yang lebih luas dan menyebar pada berbagai sektor, seperti perumahan, agrikultur, institusi, industri dan masih banyak lagi.
Dalam hal ini, manajer konstruksi memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan proyeknya. Karena, perencanaan dalam suatu proyek konstruksi sering sekali berubah, sehingga diperlukan seorang manajer yang mampu menjaga tingkat stabilitas dan juga memfasilitasi koordinasi antar tim.
Namun, akan ada banyak faktor lain yang mempunyai dampak besar pada keberhasilan proyek konstruksi.
Nah, agar kita lebih memahami tentang manajemen konstruksi, maka berikut ini akan kami bagikan secara lengkap tentang berbagai proses dan prinsip yang terdapat di dalam manajemen konstruksi.
Daftar Isi
Pengertian Manajemen Konstruksi
Jadi, manajemen konstruksi adalah suatu ilmu yang mempelajari dan juga melakukan berbagai aspek manajerial serta teknologi industri konstruksi. Arti lain dari manajemen konstruksi adalah suatu modal bisnis yang dilakukan oleh suatu konsultan konstruksi dalam memberikan nasihat dan juga bantuan dalam suatu proyek pembangunan.
CMMA atau Construction Management Association of America menjelaskan bahwa terdapat tujuh kategori utama yang menjadi tanggung jawab seorang manajer konstruksi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Proyek manajemen
- Manajemen harga
- Manajemen waktu
- Manajemen kualitas
- Administrasi kontrak
- Manajemen keselamatan
- Praktik profesional.
Baca juga: Overall Equipment Effectiveness/OEE adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Tugas dan Tanggung Jawab Manajer KonstruksiÂ
Sederhananya, manajer konstruksi yang terdapat dalam manajemen konstruksi adalah mereka yang diberikan tanggung jawab atas suatu proyek agar bisa berjalan sesuai dengan rencana perusahaan. misi utama mereka adalah memastikan adanya penyelesaian proyek yang berdasarkan pada anggaran dan juga waktu yang sebelumnya sudah disepakati.
Selain itu, mereka juga harus memastikan seluruh proyek yang dikerjakan sudah mematuhi berbagai peraturan bangunan yang ada.
Peran Kontraktor Umum
Manajer konstruksi juga harus siap dalam hal mencari kontraktor ketika sudah menyelesaikan tahap desain. Kontraktor umum ini bertanggung jawab pada beberapa hal, yaitu menjadi tulang punggung proyek, koordinasi pekerjaan, alokasi sumber daya, dan pemecahan masalah saat masalah muncul.
Setidaknya ada dua jenis kontraktor secara umum. Pertama, mereka yang melakukan berbagai tugas berdasarkan visi arsitek dan juga desainer. Kedua, mereka yang bertanggung jawab pada pelaksanaan dan pembuatan desain suatu proyek.
Jadi, kontraktor umum berperan penting selama proses pembangunan dan mereka mempunyai tanggung jawabnya sendiri, tergantung pada keterlibatan mereka selama mengerjakan tahap desain proyek.
Fungsi Utama Manajemen Konstruksi
Setiap proyek konstruksi tentunya mempunyai tujuan tertentu yang ingin diraih. Namun, tujuan ini sering kali menjadi tumpang tindih. Nah, dalam kasus seperti ini, maka pihak manajer konstruksi harus mempunyai strategi yang tepat. Mereka harus bisa memberikan penjelasan yang tepat pada setiap pemangku kepentingan untuk bisa mencegah adanya perselisihan yang bisa menghambat kelancaran proyek.
Nah, berikut ini adalah beberapa rangkuman fungsi manajemen konstruksi berdasarkan hal tersebut.
- Menerapkan tujuan dan juga ruang lingkup proyek secara jelas. Hal ini juga mencakup pengaturan jadwal, menetapkan standar kerja, melakukan penganggaran biaya, dan juga memilih para pekerja.
- Melakukan peningkatan alokasi sumber daya dengan cara memperbaiki proses pengadaan dan juga pengelolaan peralatan.
- Menjalankan berbagai tugas operasional sebagai suatu hasil dari koordinasi dan melakukan pemantauan efektif dari seluruh proses, seperti desain, kontrak, perencanaan, dll.
- Membangun suatu saluran komunikasi yang kuat agar bisa menghindari ataupun menyelesaikan konflik yang ada di proyek.
Langkah-Langkah Memenangkan Proyek Konstruksi
Proses penawaran atau bidding memerlukan waktu yang panjang dan juga menantang. Indikator yang bisa memengaruhi kesulitan proses penawaran ini adalah karena adanya jumlah total kontraktor yang mengajukan penawaran dalam proyek pengerjaan tersebut.
Nah, proses ini bisa dimulai saat pemilik proyek memberikan informasi terkait proyek dengan kontraktor dan juga subkontraktor guna memperoleh penawaran.
Pertama, estimasi biaya harus dibuat dengan berdasarkan desain proyek. Sehingga, pihak klien akan mempunyai gambaran terkait anggaran yang diperlukan oleh kontraktor umum untuk bisa melakukan proyek. Terdapat dua macam penawaran yang bisa diantisipasi oleh pihak kontraktor, yaitu:
- Penawaran terbuka: umumnya lebih mampu menarik perhatian dan sangat umum dalam hal proyek konstruksi publik. Dalam suatu penawaran proyek terbuka, setiap kontraktor mempunyai kesempatan yang sama dalam mengajukan penawaran.
- Penawaran tertutup: umumnya kerap kali digunakan oleh proyek-proyek swasta. Dalam hal ini, pihak klien bisa mengundang tim kontraktor tertentu untuk melakukan dan juga mengajukan penawaran.
Setelah pemilik proyek menerima penawaran dari kontraktor, umumnya mereka akan memutuskan pemenang dengan berdasarkan tiga hal utama, yaitu harga penawaran, nilai, dan juga kualifikasi kontraktor.
Lalu, setelah kontraktor sudah terpilih, maka setiap pihak harus bisa menemukan model pembayaran yang sesuai dengan proyek yang akan dikerjakan. Setidaknya ada tiga jenis model pembayaran yang bisa dipilih, yaitu lumpsum, harga satuan dan juga harga plus jasa.
Tahapan-Tahapan Manajemen Konstruksi
Setelah selesai melakukan proses penawaran dan tanda tangan, maka proyek konstruksi pun sudah bisa dimulai. Pihak manajemen proyek bangunan sangat berbeda dengan manajemen proyek pada jenis lain. Namun, terdapat beberapa prinsip yang umumnya selalu tersedia. Biasanya, proyek konstruksi tersebut dilakukan dengan lima tahapan, yaitu:
1. Inisiasi
Sebelum dimulainya suatu proyek, maka pihak manajer konstruksi harus bisa membuat laporan kelayakan proyek dan juga mengajukannya pada mereka yang memiliki kepentingan di dalamnya agar bisa menentukan apakah mereka bisa melanjutkan proyek sesuai rencana. Bila seluruh pihak sudah sepakat, maka manajer konstruksi bisa menghimpun sejumlah dokumen inisiasi proyek yang di dalamnya mencakup ruang lingkup dan juga keperluan bisnis.
2. Perencanaan
Di tahap ini, manajer proyek harus bisa membuat perencanaan yang meliputi informasi terkait berbagai aspek penting proyek, seperti estimasi biaya dan juga alur kerja.
3. Eksekusi
Dalam tahapan ini dimulailah pelaksanaan proyek konstruksi yang sebenarnya. Tahapan ini umumnya terdiri dari dua proses, yaitu pelaksanaan proyek dan juga pengendalian ataupun pemantauan suatu proses. Selama proses ini berlangsung, tim proyek harus bisa memastikan bahwa seluruh tugas sudah berjalan dengan lancar. Rapat harus bisa diadakan secara teratur agar bisa mematuhi setiap aspek dan juga proses konstruksi.
4. Pemantauan
Seorang manajer konstruksi harus bisa memberikan banyak waktu untuk mengawasi proyek dan menyesuaikan jadwalnya dengan perubahan dan berbagai masalah yang bisa terjadi. Hal ini guna mempertahankan kendali proyek yang menjadi tanggung jawabnya.
5. Penutupan
Tahap terakhir dalam pengerjaan proyek adalah penyelesaian proyek. Di dalamnya, pihak manajer konstruksi harus memeriksa kembali apakah proyeknya sudah berhasil memenuhi berbagai tujuan awal dan apakah proyek tersebut bisa diselesaikan berdasarkan estimasi anggaran awal. Lalu, manajer harus menyusun laporan dan menyajikan hasil akhir proyek.
Tips Mengoptimalkan Penjadwalan Proyek Konstruksi
Sebagai seorang proyek manajer, Anda harus bisa menyelesaikan proyek secara tepat waktu. kenapa? Karena proyek yang mangkrak akan menghabiskan lebih banyak biaya dan menempatkan tim berada di bawah tekanan.
Oleh karena itu, proyek konstruksi memerlukan solusi yang mampu memberikan visibilitas lengkap pada seluruh proses dan juga memudahkan pemangku kepentingan proyek tersebut untuk memantap setiap detailnya. Berikut ini adalah keempat komponen dasar dari penjadwalan dalam manajemen konstruksi:
1. Alokasi Tugas Secara Real-Time
Manajer proyek harus mampu membuat, menetapkan dan juga memprioritaskan tugasnya secara real time selama pengembangan proyek konstruksi dilakukan. Sehingga, mereka bisa memastikan bahwa seluruh masalah bisa diselesaikan secara tepat waktu dan bisa menghindari penundaan pekerjaan.
2. Bagi Jadwal Ke Pekerja
Bila seluruh tugas sudah diberikan, dan sudah menetapkan rencana yang jelas, maka Anda harus bisa menginformasikannya kepada seluruh pekerja yang terlibat.
3. Komunikasi Dengan Subkontraktor
Salah satu masalah yang paling sering terjadi dalam manajemen konstruksi adalah minimnya kepercayaan di seluruh rantai pasokan yang ada. Sehingga, subkontraktor ada akhirnya menunda tugas mereka karena takut subkontraktor sebelumnya tidak mampu menyelesaikan pekerjaan secara tepat waktu.
Hal tersebut akan menyebabkan adanya penundaan proyek yang signifikan dan situs konstruksi pun bisa ditinggalkan selama berminggu-minggu.
Baca juga: Scrum Adalah Salah Satu Metode yang Bisa Digunakan Untuk Untuk Project Management!
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang manajemen konstruksi. Jadi, manajemen konstruksi adalah suatu ilmu yang mempelajari dan juga melakukan berbagai aspek manajerial serta teknologi industri konstruksi. Manajemen ini menjadi kunci penting atas keberhasilan suatu proyek konstruksi.
Berbagai fungsi, tugas dan tips dalam memaksimalkan manajemen konstruksi di atas harus bisa Anda pahami secara lebih jelas, agar proyek konstruksi yang sedang Anda jalani bisa memberikan hasil maksimal.
Namun, ada satu hal lagi yang tidak boleh dilupakan selain manajemen konstruksi, yaitu manajemen keuangan. Karena, manajemen keuangan akan menentukan kesuksesan perkembangan perusahaan.
Nah, untuk membantu Anda dalam melakukan manajemen keuangan dan berbagai kegiatan akuntansi lainnya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi akuntansi ini dikembangkan dengan cloud system yang memungkinkan Anda untuk melakukan kegiatan akuntansi di manapun dan kapanpun Anda berada dengan hanya menggunakan smartphone atau laptop yang sudah terhubung internet.
Selain itu, adanya fitur rekonsiliasi bank, fitur persediaan, perpajakan, payroll karyawan, pembeliaan, penjualan, dll, akan semakin memudahkan Anda dalam berbisnis.
Anda bisa langsung menikmati fitur dari Accurate Online di atas secara gratis selama 30 hari dengan hanya klik tautan gambar di bawah ini.