10 Cara Membuat Laporan Keuangan Manual dengan Mudah dan Cepat
Dalam era digital yang terus berkembang, kemajuan teknologi seringkali menempatkan banyak hal dalam genggaman kita dengan cepat dan efisien. Namun, terkadang, kebutuhan akan sentuhan manusia dan ketelitian yang tinggi masih menjadi prioritas, terutama dalam penyusunan laporan keuangan.
Meskipun banyak perusahaan menggunakan perangkat lunak canggih untuk menghasilkan laporan keuangan, pembuatan laporan keuangan manual tetap menjadi keterampilan yang sangat berharga.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah esensial untuk membuat laporan keuangan manual dengan menggunakan pendekatan yang profesional dan efektif. Dengan memahami proses ini, Anda akan dapat menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya, memberikan nilai tambah bagi bisnis Anda.
Mari kita telusuri bersama cara-cara praktis untuk menciptakan laporan keuangan manual yang berkualitas tinggi, memahami setiap tahapan dengan seksama. Dengan demikian, Anda dapat menggabungkan keunggulan teknologi modern dengan keahlian tradisional untuk memberikan informasi keuangan yang jelas dan terstruktur.
Daftar Isi
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu bentuk dokumen yang merinci informasi keuangan suatu entitas pada periode waktu tertentu, seperti yang dilansir dari laman Investopedia.
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah menyediakan gambaran yang akurat dan transparan mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan atau organisasi kepada berbagai pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, kreditur, pemerintah, dan manajemen internal.
Laporan keuangan umumnya mencakup tiga bagian utama:
1. Neraca (Balance Sheet)
Menyajikan gambaran mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas suatu entitas pada suatu titik waktu tertentu. Neraca membantu melihat sejauh mana perusahaan memiliki sumber daya (aset) dan bagaimana sumber daya tersebut didanai (kewajiban dan ekuitas).
2. Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Memberikan informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba bersih suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini membantu untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan dan sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba.
3. Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
Menyajikan perubahan dalam posisi keuangan suatu entitas selama periode waktu tertentu, berfokus pada arus masuk dan keluar kas dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan.
Beberapa konsep dan prinsip yang umumnya diikuti dalam penyusunan laporan keuangan meliputi konsistensi, keberlanjutan, keterbacaan, akuntabilitas, dan kejelasan.
Laporan keuangan juga harus mematuhi standar akuntansi yang berlaku, seperti Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) di Amerika Serikat atau International Financial Reporting Standards (IFRS) secara global.
Penting untuk dicatat bahwa laporan keuangan bukan hanya alat pelaporan untuk eksternal, tetapi juga merupakan alat manajemen internal yang membantu dalam pengambilan keputusan, perencanaan keuangan, dan evaluasi kinerja perusahaan
Baca juga: Mengenal Perbedaan Akuntansi dan Pembukuan Secara Lebih Mendalam
Cara Membuat Laporan Keuangan Manual
Membuat laporan keuangan manual memerlukan ketelitian, keterampilan, dan pemahaman mendalam tentang aspek keuangan suatu entitas. Berikut adalah langkah-langkah esensial dalam menyusun laporan keuangan secara manual:
1. Pahami Tujuan Laporan Keuangan
Sebelum memulai, identifikasi tujuan dari laporan keuangan yang akan Anda buat. Apakah laporan tersebut untuk keperluan internal, eksternal, atau kebutuhan perpajakan? Pemahaman yang jelas tentang tujuan akan membimbing Anda selama proses penyusunan.
2. Kumpulkan Data Keuangan
Kumpulkan semua data keuangan yang relevan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan arus kas. Pastikan data tersebut akurat dan lengkap.
3. Pilih Format Laporan
Tentukan format laporan keuangan yang akan Anda gunakan. Format umum melibatkan sejumlah bagian, seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, biaya, dan laba bersih.
4. Susun Neraca
Susun neraca sebagai gambaran menyeluruh tentang aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada suatu titik waktu tertentu. Pastikan saldo aset sama dengan saldo kewajiban ditambah ekuitas.
5. Buat Laporan Laba Rugi
Rinci pendapatan dan biaya perusahaan untuk membuat laporan laba rugi. Hitung laba bersih dengan mengurangkan biaya dari pendapatan.
6. Analisis Arus Kas
Jelaskan arus kas dari kegiatan operasional, investasi, dan pendanaan. Pastikan jumlah akhir setiap aktivitas mencerminkan perubahan bersih kas.
7. Periksa Kembali dan Koreksi Kesalahan
Lakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh laporan. Koreksi setiap kesalahan atau ketidakcocokan yang mungkin ditemui.
8. Buat Catatan Penjelasan
Sertakan catatan penjelasan untuk memberikan konteks lebih lanjut pada angka-angka dalam laporan keuangan. Ini membantu pembaca memahami kondisi dan kebijakan yang mungkin memengaruhi angka tersebut.
9. Tinjau Kembali dan Disahkan
Mintalah pemeriksaan dan persetujuan dari pihak yang berkompeten atau pemilik perusahaan sebelum menyusun laporan akhir.
10. Distribusi dan Komunikasi
Distribusikan laporan ke pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pemegang saham, manajemen, atau pihak eksternal yang memerlukannya. Pastikan untuk menjelaskan temuan dan jawaban atas pertanyaan yang mungkin muncul.
Mengikuti langkah-langkah ini dengan cermat akan membantu Anda menyusun laporan keuangan manual yang akurat dan informatif. Pastikan untuk selalu mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan mematuhi regulasi keuangan yang relevan.
Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap
Penutup
Dalam kesimpulan, laporan keuangan adalah suatu dokumen yang mencerminkan kondisi keuangan suatu entitas pada suatu periode waktu tertentu.
Tujuan utamanya adalah memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada berbagai pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, kreditur, dan manajemen. Laporan keuangan umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas.
Penyusunan laporan keuangan melibatkan langkah-langkah seperti pengumpulan data keuangan, pemilihan format laporan, susunan neraca dan laporan laba rugi, analisis arus kas, serta pemeriksaan dan koreksi kesalahan.
Prinsip-prinsip seperti konsistensi, keberlanjutan, keterbacaan, akuntabilitas, dan kejelasan sangat penting dalam pembuatan laporan keuangan.
Laporan keuangan bukan hanya alat eksternal untuk pemangku kepentingan, tetapi juga menjadi instrumen penting dalam pengambilan keputusan dan perencanaan keuangan internal suatu perusahaan.
Dengan memahami dan mengikuti standar akuntansi yang berlaku, suatu entitas dapat memastikan bahwa laporan keuangannya mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan dapat diandalkan oleh para penggunanya.
Namun, perlu Anda ketahui dalam membuat laporan keuangan secara manual terdapat banyak sekali risiko yang harus Anda hadapi. Beberapa diantaranya adalah risiko salah input data, memakan banyak waktu, dan kecurangan. Untuk menghindari risiko tersebut, Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Aplikasi yang sudah dipercaya oleh ratusan ribu pebisnis ini akan membantu Anda dalam mencatat transaksi dan menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis. Anda bisa mendapatkan laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan modal, laporan neraca, dan laporan lainnya yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja.
Lebih dari itu, seluruh proses operasional bisnis Anda juga akan berjalan lebih efektif dan efisien, mulai dari mengelola persediaan, inventaris, aset, perpajakan, dan operasional lainnya.
Sehingga, Anda akan bisa membuat keputusan bisnis yang lebih tepat dan memaksimalkan keuntungan bisnis agar bisa mencapai kesuksesan bisnis jangka panjang.
Masih ragu dengan Accurate Online? Klik tautan gambar di bawah ini untuk lebih dulu mencoba Accurate Online selama 30 hari, Gratis!