Cara Membuat Buku Besar dan Posting Jurnal

oleh | Jul 15, 2024

source envato.

Dalam proses akuntansi, membuat sebuah buku besar merupakan hal yang krusial. Pasalnya, buku besar atau ledger ini memuat berbagai akun untuk meringkas transaksi yang sudah dicatat pada jurnal.

Namun, tahukah Anda tentang pengertian dan jenis buku besar secara keseluruhan?

Buku besar juga merupakan book of final entry (tahap catatan terakhir) dalam akuntansi.

Sehingga, Anda harus memahami dengan benar mengenai pengertian dan ragam jenis buku besar dan cara untuk membuatnya.

Akun buku besar juga terkadang tidak mencerminkan data dengan rinci layaknya rekening utang, persediaan barang dagang, piutang, dan sebagainya.

Lantas, apa definisi dari buku besar dan bagaimana proses pembuatannya? Sila simak informasi lengkapnya di bawah ini:

Pengertian Buku Besar

Pengertian buku besar adalah buku yang berisi perkiraan mengenai ikhtisar dari pengaruh transaksi keuangan akibat perubahan aktiva, kewajiban, maupun modal dalam perusahaan.

Dikutip dari Wikipedia, Buku besar adalah ringkasan permanen dari seluruh jumlah yang dimasukkan dalam jurnal pendukung (buku harian) yang mencantumkan transaksi individual berdasarkan tanggal.

Biasanya setiap transaksi, atau total rangkaian transaksi, mengalir dari jurnal ke satu atau lebih buku besar.

Jumlah perkiraan jenis buku besar yang dibutuhkan oleh perusahaan tentu saja berbeda-beda.

Hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang meliputi jenis kegiatan, keuangan dan kekayaan perusahaan, informasi yang diperlukan perusahaan, serta volume transaksi.

Aktivitas mencatat ragam jenis buku besar disebut juga dengan posting. Buku besar merupakan pemindahan akun dari jurnal umum. Sehingga, posting dilakukan setelah membuat jurnal umum,

Dalam buku besar, akun-akunnya digolongkan dalam akun ril atau real account dan juga nominal account atau akun nominal.

Akun ril merupakan akun yang ada pada neraca seperti hutang, aktiva, modal, dan kewajiban. Sedangkan akun nominal merupakan akun yang ada pada laporan laba rugi seperti akun beban dan pendapatan.

Dari ulasan di atas, fungsi dari buku besar dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Menjadi bahan dan informasi dalam penyusunan laporan keuangan.
  • Untuk dasar penggolongan dari transaksi yang sudah tercatat pada jurnal.
  • Untuk alat menggolongkan data keuangan dan bisa mengetahui jumlah maupun keadaan rekening atau akun.
  • Untuk alat meringkas data transaksi yang sudah tercatat di dalam jurnal umum.

Baca juga: Buku Besar Akuntansi: Fungsi, Bentuk, Jenis, Contoh

Bentuk-Bentuk Buku Besar

 Bentuk-Bentuk Buku Besar

ilustrasi jenis buku besar. source envato

Selain ragam jenis buku besar, terdapat pula beberapa bentuk buku besar yang dapat dibuat.

Beberapa diantaranya meliputi:

1. Buku Besar Berbentuk T

Bentuk buku besar ini adalah yang paling sederhana serta paling kerap digunakan.

Jenis buku besar ini digunakan untuk keperluan analisis transaksi serta untuk menjelaskan mekanisme penggunaan akun.

2. Buku Besar Berbentuk Skontro

Bentuk selanjutnya adalah skronto yang mana buku besar ini berbentuk dua kolom.

Jenis buku besar skronto merupakan bentuk T yang sudah lebih lengkap lagi.

3. Buku Besar Berbentuk Staffel

Buku besar ini memiliki bentuk halaman serta mempunyai lajur saldo. Ada dua jenis buku besar staffel yang meliputi buku besar 3 kolom yang mempunyai lajur saldo tunggal serta buku besar dengan 4 kolom yang mempunyai lajur saldo rangkap.

Sedangkan berdasarkan jenisnya, buku besar dapat dibedakan menjadi:

Jenis-jenis Buku Besar

Memahami jenis-jenis buku besar sangat penting bagi akuntan dan manajer keuangan, karena masing-masing jenis memiliki fungsi dan kegunaan spesifik dalam proses pencatatan dan pelaporan keuangan.

Berikut adalaha jenis buku besar yang umum untuk digunakan:

1. Buku Besar Umum (General Ledger)

Buku besar utama yang mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.
Berisi semua akun-akun seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.

2. Buku Besar Piutang (Accounts Receivable Ledger)

Buku besar yang mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan piutang atau pendapatan yang belum diterima dari pelanggan.

3. Buku Besar Utang (Accounts Payable Ledger)

Buku besar yang mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan utang atau kewajiban yang harus dibayar kepada pemasok atau kreditur.

4. Buku Besar Persediaan (Inventory Ledger)

Buku besar yang mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang yang dimiliki oleh perusahaan.

Baca juga : Pengertian Buku Besar Biaya dan 10 Cara Mudah Menghitungnya

Cara Posting dari Jurnal ke Buku Besar

Posting jurnal ke buku besar adalah proses memindahkan transaksi dari jurnal umum ke akun-akun yang relevan dalam buku besar.

Proses ini membantu dalam pengelompokan transaksi berdasarkan akun-akun tertentu sehingga memudahkan pembuatan laporan keuangan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk memposting jurnal ke buku besar:

1. Persiapkan Jurnal Umum dan Buku Besar

Pastikan jurnal umum telah lengkap dan semua transaksi telah dicatat dengan benar.

Siapkan buku besar dengan akun-akun yang relevan sesuai dengan chart of accounts perusahaan.

2. Identifikasi Transaksi dalam Jurnal Umum

Tinjau setiap entri dalam jurnal umum dan identifikasi akun-akun yang terlibat dalam transaksi tersebut.

3. Pilih Akun yang Relevan dalam Buku Besar

Untuk setiap transaksi, pilih akun buku besar yang sesuai untuk memposting nilai debit dan kredit.

4. Catat Tanggal Transaksi

Tulis tanggal transaksi sesuai dengan yang tercatat dalam jurnal umum di akun buku besar.

5. Masukkan Keterangan Transaksi

Tulis keterangan singkat yang menjelaskan transaksi tersebut.

6. Masukkan Nilai Debit atau Kredit

Catat nilai debit atau kredit sesuai dengan entri jurnal umum ke akun yang relevan dalam buku besar.

7. Hitung dan Catat Saldo Akun

Setelah mencatat transaksi, hitung saldo baru untuk akun tersebut dan perbarui saldo di buku besar.

8. Ulangi untuk Semua Transaksi

Lakukan langkah-langkah di atas untuk setiap transaksi yang ada di jurnal umum hingga semua transaksi terposting ke buku besar.

Baca juga : Mengenal 7 Contoh Buku Besar dalam Akuntansi

Cara Membuat Buku Besar dengan Cermat

Cara Membuat Buku Besar dengan Cermat

ilustrasi jenis buku besar. source envato

Agar lebih mudah membuat buku besar akuntansi, maka Anda dapat memakai Microsoft Excel.

Tentu beserta dengan rumus excel yang biasa dipakai. Lantas, bagaimana cara membuatnya? Berikut langkah-langkahnya secara lengkap:

Tahap Persiapan

1. Persiapkan Daftar Akun

Buat daftar semua akun yang akan digunakan dalam buku besar.

Daftar ini disebut chart of accounts dan mencakup semua akun yang relevan seperti aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban.

2. Buat Halaman atau Lembar Kerja untuk Setiap Akun

Setiap akun dalam chart of accounts harus memiliki halaman atau lembar kerja sendiri dalam buku besar.

3. Catat Transaksi dari Jurnal Umum

Pindahkan transaksi dari jurnal umum ke buku besar. Setiap transaksi dicatat di akun yang relevan dengan detail debit dan kredit.

4. Masukkan Tanggal dan Keterangan

Tulis tanggal transaksi dan deskripsi singkat yang menjelaskan transaksi tersebut.

5. Catat Nilai Debit dan Kredit

Masukkan jumlah debit dan kredit sesuai dengan transaksi yang telah dicatat di jurnal umum.

6. Hitung dan Catat Saldo Akun

Setelah mencatat setiap transaksi, hitung saldo baru untuk akun tersebut. Saldo diperbarui setiap kali ada transaksi baru.

7. Periksa dan Verifikasi

Periksa semua entri untuk memastikan akurasi. Pastikan bahwa total debit dan kredit seimbang.

Baca juga : Apa itu Buku Besar Persediaan? Ini 9 Cara Mudah Menghitungnya

Tahap Pembuatan pada MS. Excel

Langkah selanjutnya terdiri dari beberapa step yang terdiri dari:

  • Pada bagian teratas yakni nama akun atau rekening. Anda dapat memilihnya langsung pada list yang telah ada.
  • Untuk membuatnya, Anda dapat menggunakan menu: “DataData ValidationData ValidationSetting” Setelah itu, pada menu Validation CriteriaAllow – Pilih list. Lalu Source – ambil data dari daftar rekening.Daftar rekening bisa dibuat dalam satu sheet dengan buku besar atau buat sheet tersendiri dengan memberi nama COA – Chart of account.

Sedangkan untuk membuat daftar dapat berdasar nama rekening atau akun atau kode rekening. Sila pilih sesuai keinginan.

  • Jumlahkan transaksi rekening pada sisi debit serta kredit dan hitung saldo rekening. Pada tugas ini, Anda dapat menggunakan rumus SUMIF.Saldo akan diperoleh dengan cara menghitung selisih dari saldo pada debit dengan kredit. Anda tinggal menyesuaikan dengan jenis akun.

Baca juga : Laporan Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Fungsinya Untuk Bisnis Anda

Kesimpulan

Demikian pembahasan mengenai pengertian buku besar dan cara membuatnya yang telah dibahas secara mendalam.

Dengan mengetahui pengertian buku besar secara lengkap, tentunya laporan keuangan bisa dibuat dengan baik.

Sebab, buku besar merupakan proses yang perlu dilakukan di dalam proses pembuatan laporan keuangan. Kesalahan pada proses ini akan berimbas pada kesalahan di proses selanjutnya.

Untuk meminimalisir kesalahan dalam membuat laporan keuangan dan memudahkan Anda dalam pencatatan keuangan,

Anda bisa menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan dan memiliki keamanan penyimpanan data yang baik seperti Accurate Online.

Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online adalah software berbasis cloud yang bisa digunakan kapan saja, dimana saja, dan siapa saja, termasuk mereka pemilik bisnis yang kurang begitu mengerti akuntansi.

Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini :

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait