Sebagai pebisnis, Anda pasti tahu betapa pentingnya mencatat setiap transaksi pembelian dengan teliti, apalagi yang melibatkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Nah, di sinilah peran jurnal pembelian dengan PPN menjadi sangat penting.
Jurnal ini bukan hanya sekedar catatan biasa, lho! Ia adalah tools penting yang bisa membantu Anda mengatur keuangan bisnis dengan lebih efisien dan comply dengan peraturan perpajakan.
Dengan jurnal pembelian yang rapi, Anda bisa dengan mudah melacak pengeluaran, mengoptimalkan cash flow, dan bahkan menghemat uang lewat tax deductions.
Yuk, kita bahas lebih lanjut tentang jurnal pembelian dengan PPN ini dan bagaimana ia bisa jadi game changer untuk bisnis Anda!
Apa itu jurnal pembelian dengan PPN?
Sederhananya, jurnal pembelian dengan PPN adalah catatan akuntansi yang Anda gunakan untuk merekam semua transaksi pembelian barang atau jasa yang kena PPN.
Jadi, setiap kali Anda belanja keperluan bisnis dan terkena PPN, transaksi itu harus dicatat di jurnal ini.
Jurnal pembelian dengan PPN ini sangat penting untuk bisnis Anda. Kenapa? Karena dengan mencatat semua pembelian plus PPN-nya dengan rapi, da bisa dengan mudah melacak pengeluaran, mengoptimalkan cash flow, dan bahkan bisa menghemat uang lewat tax deductions.
Nah, jurnal pembelian itu sendiri adalah catatan jurnal yang dimanfaatkan untuk mencatat berbagai transaksi pembelian. Kalau ditambah PPN, berarti Anda juga mencatat pajak yang melekat pada pembelian tersebut.
Intinya, dengan jurnal pembelian plus PPN ini, Anda bisa memastikan semua transaksi pembelian dan pajaknya tercatat dengan baik.
Hal ini akan sangat membantu ketika Anda ingin membuat laporan keuangan atau urusan pajak nantinya.
Baca juga: Cara Membuat Jurnal PPN Masukan dan Keluaran
Manfaat membuat jurnal pembelian dengan PPN
1. Tracking pengeluaran lebih akurat
Dengan jurnal pembelian plus PPN, Anda bisa memantau setiap Rupiah yang keluar dari kantong bisnis Anda.
Tidak akan ada lagi pengeluaran yang ‘ngilang’ atau bikin bingung di akhir bulan. Semua tercatat rapi, jadi Anda bisa tahu persis berapa banyak uang yang sudah dikeluarkan untuk beli barang atau jasa, termasuk pajaknya.
2. Memudahkan pelaporan pajak
Ketika tiba waktunya lapor pajak, Anda akan sangat berterima kasih pada diri sendiri karena sudah bikin jurnal ini.
Kenapa? Karena semua data PPN masukan sudah tercatat rapi. Tinggal direkap, dan voila! Laporan PPN Anda jadi lebih akurat dan dibuat. Cara ini bisa mengurangi risiko salah lapor yang bisa bikin Anda kena denda.
3. Optimalisasi cash flow
Dengan catatan yang detail, Anda bisa lebih mudah dalam menganalisis pola pengeluaran bisnis. Dari sini, Anda bisa membuat strategi untuk mengoptimalkan cash flow.
Misalnya, Anda bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk belanja stok atau kapan harus ngerem pengeluaran.
4. Membantu pengambilan keputusan
Jurnal pembelian dengan PPN ini bisa jadi sumber informasi yang baik untuk pengambilan keputusan bisnis.
Anda bisa melihat tren pembelian, supplier mana yang paling sering dipakai, atau produk apa yang paling banyak dibeli.
Informasi ini bisa membantu Anda dalam negosiasi harga atau mencari alternatif supplier yang lebih murah.
5. Mempermudah proses audit
Kalau bisnis Anda kena audit, jurnal pembelian dengan PPN ini akan jadi ‘superhero’ Anda. Semua transaksi tercatat rapi, jadi proses audit bisa berjalan lebih lancar.
Auditor pasti akan senang kalau datanya lengkap dan terorganisir dengan baik.
6. Menghindari double pencatatan
Dengan sistem pencatatan yang rapi, Anda bisa menghindari risiko double pencatatan atau malah ada transaksi yang terlewat.
Hal tersebut sangat penting untuk menjaga akurasi laporan keuangan Anda. Tidak akan ada lagi kebingungan karena angka di buku tidak sesuai dengan realitanya.
7. Membantu perencanaan anggaran
Terakhir, jurnal pembelian dengan PPN ini bisa jadi acuan yang baik untuk membuat anggaran di masa depan. Anda bisa lihat pola pengeluaran di masa lalu dan menggunakannya untuk memproyeksikan kebutuhan di masa depan. Jadi, perencanaan keuangan bisnis Anda bisa lebih akurat dan realistis.
Nah, itu dia tujuh manfaat kece dari membuat jurnal pembelian dengan PPN. Jadi, mulai sekarang, catatlah semua transaksi pembelian plus PPN-nya dengan rapi. Dijamin, bisnis Anda akan semakin rapi dan profesional!
Baca juga: Cara Menghitung Dasar Pengenaan Pajak PPN 11 Persen dengan Excel
Cara membuat jurnal pembelian dengan PPN
1. Siapkan format jurnal
Pertama-tama, Anda perlu membuat format jurnal yang baik. Biasanya, jurnal pembelian dengan PPN memiliki kolom tanggal, nomor bukti, nama supplier, deskripsi barang atau jasa, jumlah pembelian (DPP), PPN, dan total.
Anda bisa membuatnya secara rapih di Excel atau menggunakan software akuntansi yang sudah ada template-nya.
2. Kumpulkan bukti transaksi
Nah, sebelum mulai mencatat, pastikan Anda sudah mengumpulkan semua bukti transaksi pembelian contohnya berupa invoice, nota, atau kuitansi.
Hal tersebut sangat penting untuk memastikan semua data yang Anda catat akurat dan bisa dipertanggungjawabkan.
3. Catat tanggal transaksi
Mulailah dari yang sedehana terlebih dahulu. Catatlah tanggal transaksi di kolom pertama. Hal tersebut sangat penting untuk melacak kapan tepatnya pembelian tersebut terjadi.
Ingat, selalu catatlah hal tersebut sesuai urutan tanggal agar nantinya tidak bikin pusing nantinya.
4. Tulis nomor bukti
Lanjut ke kolom berikutnya, tulislah nomor bukti transaksi. Biasanya nomor tersebut ada di invoice atau nota. Nomori dengan rapi karena akan sangat membantu Anda melacak dokumen aslinya jika diperlukan nanti.
5. Isi nama supplier
Di kolom ketiga, tulislah nama supplier atau penjual. Tunjukkanlah siapa atau siapa yang Anda bayar. Pastikan namanya ditulis dengan benar dan konsisten agar tidak bikin bingung ketika direkap nanti.
6. Deskripsikan barang atau jasa
Selanjutnya, deskripsikanlah barang atau jasa yang Anda beli. Tidak perlu detail, yang penting cukup jelas untuk memberikan gambaran apa yang dibeli. Misalnya “Stok ATK” atau “Jasa Desain Logo”.
7. Catat jumlah pembelian (DPP)
Nah, di kolom jumlah pembelian, Anda perlu menulis Dasar Pengenaan Pajak (DPP). DPP adalah nilai pembelian sebelum PPN. Jangan lupa juga untuk menggunakan format angka yang konsisten agar mudah dihitung nanti.
8. Hitung dan catat PPN
Sekarang, hitung PPN-nya. Biasanya 11% dari DPP. Catat jumlah PPN ini di kolom khusus PPN. Pastikan perhitungannya benar, karena ini yang akan Anda laporkan ke kantor pajak nanti.
9. Jumlahkan total pembelian
Terakhir, jumlahkan DPP dengan PPN-nya untuk mendapatkan total pembelian. Catat hasilnya di kolom total. Hal ini akan menunjukkan berapa total uang yang Anda keluarkan untuk transaksi ini.
10. Rekap secara berkala
Jangan lupa juga untuk merekap jurnal pembelian Anda secara berkala, bisa bulanan atau tiga bulanan.
Hal tersebut akan membantu Anda melihat gambaran besar pengeluaran bisnis dan memudahkan Anda ketika ingin membuat laporan keuangan atau laporan pajak.
Nah, itulah langkah-langkah dalam membuat jurnal pembelian dengan PPN yang baik. Ingat, konsistensi adalah kunci.
Rajin-rajinlah mencatat setiap transaksi agar tidak menumpuk dan bikin pusing. Dengan jurnal yang rapi, bisnis Anda akan semakin profesional dan siap menghadapi tantangan finansial apapun.
Baca juga: Prinsip-prinsip Pajak yang Diterapkan di Indonesia
Penutup
Dari pembahasan di atas, kita bisa simpulkan bahwa jurnal pembelian dengan PPN merupakan komponen penting dalam pencatatan keuangan bisnis Anda.
Pencatatan yang akurat tidak hanya akan membantu dalam pelaporan pajak, tapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang arus kas dan kewajiban finansial perusahaan Anda.
Namun, membuat jurnal pembelian dengan PPN secara manual bisa jadi cukup merepotkan dan rawan kesalahan. Di sinilah Accurate Online bisa jadi solusi tepat untuk Anda.
Dengan fitur perpajakan terintegrasi, Accurate Online memudahkan Anda dalam membuat jurnal PPN secara otomatis, cepat, dan akurat.
Bayangkan betapa mudahnya jika Anda bisa menyimpan nomor faktur pajak dan mengekspor data PPN Keluaran, PPh 23, PPh 32, dan PPN Masukan hanya dengan beberapa klik saja. Tidak perlu lagi pusing dengan perhitungan manual atau khawatir ada kesalahan pencatatan.
Jadi, penasaran dengan Accurate Online? Yuk, daftarkan bisnis Anda sekarang dan nikmati kemudahan mengelola jurnal pembelian dengan PPN menggunakan Accurate Online.
Klik tautan gambar di bawah ini sekarang juga dan mulai perjalanan Anda menuju pengelolaan keuangan yang lebih mudah dan akurat!