Lump Sum Adalah: Ini Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya Dalam Metode Pembayaran
Pada dasarnya, Lump Sum adalah suatu metode pembayaran yang dilakukan dengan hanya satu kali bayar saja. Pembayaran ini bisa dilakukan dalam transaksi barang ataupun jasa. Umumnya, transaksi ini juga dilakukan dalam proses pengadaan.
Selain itu, pembayaran Lump Sum juga biasanya akan diiringi dengan jumlah uang yang banyak. Nantinya, uang tersebut akan dimanfaatkan untuk pembayaran barang dan jasa yang dalam kurun waktu tertentu bisa digunakan oleh pihak pembayar.
Untuk itu, istilah yang satu ini lebih banyak digunakan oleh mereka yang berkecimpung di dunia konstruksi. Para kontraktor umumnya menjadi pihak yang melakukan cara pembayaran secara lump sum. Sedangkan pihak penerima pembayrannya adalah penyedia jasa bangungan.
Selain itu, lump sum juga merupakan metode pembayaran yang dilakukan untuk membiayai uang perjalanan dinas dari kantor. Lebih dari itu, Lump sum juga sering digunakan dalam kegiatan keuangan lainnya, yaitu investasi.
Daftar Isi
Pengertian Lump Sum
Dilansir dari laman resmi Investopedia, lump sum adalah suatu cara pembayaran yang dilakukan dengan membayarkan sejumlah uang yang banyak secara sekaligus di muka. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan metode angsuran yang melakukan pembayaran secara bertahap sesuai dengan waktu yang sebelumnya sudah disepakati
Jadi intinya, lump sum bisa digunakan dalam beragam pembayaran. Hal tersebut berlaku untuk biaya perjalanan dinas, konstruksi bangunan, pencairan dana pensiun, dll.
Baca juga: Rasio Hutang: Pengertian, Rumus, Contoh dan Fungsinya
Keuntungan Lump Sum
Dikutip dari laman Upcounsel, keuntungan yang bisa didapatkan jika mendapatkan pembayaran secara lump sum adalah:
1. Lebih Tenang
Untuk sebagian karyawan, menerima pembayaran secara lump sum tentunya akan membuat mereka menjadi lebih produktif. Hal tersebut tentunya akan beda jika pembayaran dilakukan secara di angsur. Para pekerja akan lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaannya, dan kualitas yang diperoleh pun akan menjadi kurang baik.
Selain itu, pembayaran lump sum juga sebenarnya mampu memberikan ketenangan untuk para pemberi upah. Pihak karyawan tidak harus lagi mengkhawatirkan pembayaran selanjutnya, karena upah sudah dibayarkan secara keseluruhan di muka, dan karyawan bisa lebih fokus dalam menyelesaikan pekerjaannya.
2. Lebih praktis
Keuntungan lain yang bisa diperoleh adalah praktis. Kenapa? Karena dengan pembayaran lump sum, maka tidak akan ada keberlanjutan komitmen antar kedua belah pihak.
Kekurangan Lump Sum
Walaupun ada beberapa keuntungan dari menggunakan metode pembayaran lump sum, namun tetap saja ada beberapa kekurangan yang harus selalu diperhatikan. Berikut ini adalah kekurangan metode pembayaran lump sum:
1. Rawan Penyelewengan
Suatu perjalanan dinas kantor yang dilakukan secara lump sum akan membuatnya menjadi lebih rawan terhadap kasus penyelewengan. Kenapa? Karena nantinya akan membuat pihak karyawan untuk menghemat agar bisa menggunakan uang lump sum tersebut.
Hal tersebut tentunya akan berbeda dengan cara pembayaran angsuran ataupun pembayaran dengan sistem reimbursement. Karena, biaya yang akan dikeluarkan akan sesuai dengan pengeluarannya.
2. Menjadi Lebih Boros
Menerima sejumlah uang nominal yang besar tentunya akan membuat siapa saja menjadi lebih boros dalam menggunakan uang. Karena pada kondisi tersebut, penerima uang merasa mempunyai uang dalam jumlah yang banyak.
Jika Anda tidak bisa melakukan budgeting secara lebih baik, maka tentunya uang tersebut akan habis sia-sia. Untuk itu, jika Anda memilih uang pensiun atau bonus karyawan dibayar dengan metode lump sum, maka Anda harus bisa melakukan perencanaan keuangan sebaik mungkin.
Kontrak Lump Sum dalam PraktiknyaÂ
1. Pada Bidang Konstruksi
Dalam hal ini, maka nantinya akan diselenggarakan pelelangan sebelum pembayaran dengan metode lump sum dilakukan. Hal tersebut tentu saja dilakukan demi memperoleh penyedia jasa yang baik, baik ptu dalam hal pembayaran kualitas barang dan juga jasa yang disediakan.
Karena cara pembayaran dilakukan secara penuh, nantinya Anda akan mendapatkan fixed price, atau Anda tidak akan membayar kenaikan harga nantinya. Tentunya hal tersebut bisa diperoleh setelah kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Agar bisa menjalin kontrak lump sum, maka setiap pihak harus mampu memperhitungkan segalanya terlebih dahulu. Jadi, pihak kontraktor harus mampu memperhitungkan biaya yang dimiliki, dan penyedia jasa harus menghitung keuntungan dan juga biaya yang dikeluarkan.
Saat kontrak sudah dibuat, maka pihak penyedia jasa harus menanggung seluruh biaya lebih, yang biasanya terjadi selama proses produksi sedang berlangsung. Baik itu di dalamnya yang menyangkut harga bahan baku yang sedan naik saat produksi, atau tambahan biaya lainnya.
Sebelum terikat dengan kontrak, umumnya penyedia jasa akan menjadi pihak pertama yang harus melakukan lebih banyak perhitungan. Hal ini bisa dipantau dari adanya fluktuasi peningkatan harga bahan baku yang selama ini pernah terjadi. Nantinya, harga tersebut dimasukkan kontrak sebagai suatu perhitungan kontraktor.
Selain itu, di tengah jalan nanti bisa saja ada pembiayaan kontrak. Untuk itu, disetujui atau dipilih oleh pihak kontraktor, maka keadaan yang kemungkinan besar akan terjadi adalah perubahan desain ataupun permintaan tambahan produk.
Dalam kondisi inilah penyedia jasa bisa melakukan kembali penyesuaiannya. Jika nantinya ada perubahan saat pengerjaan proyek, maka mereka bisa mengubah harga dan menambahkan tambahan pada biaya lainnya. Namun, harus selalu disetujui pihak kontraktor.
Walaupun pembayaran lump sum sering digunakan dalam proyek pembayaran, namun lump sum juga masih bisa ditemui pada berbagai pekerjaan lainnya.
2. Melakukan Perencanaan Berlibur di Masa Depan
Metode pembayaran ini juga bisa diterapkan oleh Anda yang memiliki hobi berpergian, baik itu dalam ruang lingkup domestik ataupun internasional. Biasanya, penyedia jasa berasal dari suatu perusahaan ataupun aplikasi travel yang saat ini sangat sering dijumpai.
Kondisi ini juga bisa terjadi pada Anda yang tidak bisa bepergian tanpa rencana yang matang. Karena, Anda sangat sibuk, sehingga berwisata adalah suatu hal yang wajib direncanakan dari jauh-jauh hari.
Umumnya, mereka yang memiliki kebiasaan seperti ini akan mendatangi perusahaan travel untuk membuat perencanaan wisata. Walaupun perencanaan tersebut juga bisa dilakukan secara mandiri, tapi pembayaran secara lump sum ini tetap hanya bisa dilakukan oleh perusahaan travel saja.
Metode pembayaran yang satu ini pada dasarnya hampir sama dengan transaksi yang sering dilakukan di dalam dunia proyek bangunan. Pelelangan akan dilakukan oleh berbagai perusahaan travel yang menawarkan produknya, nah yang berperan sebagai kontraktor adalah mereka yang akan berwisata.
Karena dihitung sebagai penjualan pada suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan travel, maka pembayaran pun bisa diselesaikan secara kontan. Walaupun pihak pembayar masih belum bisa menikmati produk yang dibeli dari perusahaan tersebut.
Sama halnya seperti proyek pembangunan, perusahaan travel yang sudah terikat pada kontrak tertentu tidak bisa merubah harga yang sebelumnya sudah ditawarkan. Walaupun sebelum perjalanan ada kenaikan harga. Sebagai seorang penyedia jasa, perusahaan travel harus mampu menangani kemungkinan tersebut, karena mereka sudah memiliki kontrak terikat dengan konsumen sebelumnya. Untuk itu, kontrak yang sudah ada tidak bisa diubah begitu saja pasca adanya pembayaran.
3. Pembayaran Uang Pensiun Secara Kontan
Untuk sebagian besar orang, metode pembayaran ini mungkin adalah salah satu hal yang asing. Karena, kebanyakan orang akan lebih akrab dengan dana pensiun yang dibayar secara periodik, seperti halnya gaji.
Padahal, kenyataannya cara pembayaran dana pensiun secara kontan itu memang ada. Umumnya, cara pembayaran ini lebih banyak digunakan oleh perusahaan swasta. Khususnya untuk mereka yang tidak memberlakukan adanya program pensiun di dalam perusahaannya.
Umumnya, dan pensiun yang diterapkan adalah berupa uang santunan karena sudah mengabdi selama puluhan tahun. Dana santunan tersebut sebagai suatu bentuk apresiasi ataupun loyalitas.
Nantinya, dana tersebut akan diberikan kepada pihak karyawan setelah menyentuh usia yang sudah ditentukan. Mereka juga akan dikenakan PHK karena sudah dinilai tidak lagi mampu melakukan kegiatan operasional perusahaan karena alasan usia.
Untuk di Indonesia sendiri, usia pensiun adalah berkisar antara 55-60 tahun, sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003, tentang ketenagakerjaan.
Di dalam pasal 167 ayat 1 dijelaskan bahwa perusahaan memiliki hak untuk melakukan PHK kepada karyawan apabila sudah menyentuh usia pensiun sesuai yang sudah ditentukan. Usia tersebut diatur oleh perusahaan dan karyawan dalam suatu surat atau kontrak perjanjian kerja, dan jumlahnya pun berbeda-beda tergantung kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan.
Baca juga: Cash Advance: Pengertian, Ketentuan, Kelebihan, dan Kekurangannya
Penutup
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bahwa lump sum adalah suatu cara pembayaran yang dilakukan dengan membayarkan sejumlah uang yang banyak secara sekaligus di muka. Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan metode angsuran yang melakukan pembayaran secara bertahap sesuai dengan waktu yang sebelumnya sudah disepakati.
Untuk bisa melakukan metode pembayaran ini dengan lancar, pihak kontraktor harus bisa memahami kondisi keuangannya dengan baik, dan pihak penerima pembayaran harus mampu mengendalikan keuangan perusahaan dengan baik agar tidak menjadi boros.
Nah, agar lebih mudah lagi dalam mengatur keuangan perusahaan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang mampu membantu Anda dalam mengelola keuangan secara lebih mudah dan praktis. Accurate online juga memiliki tampilan yang sederhana sehingga akan memudahkan Anda dalam membuat berbagai laporan keuangan perusahaan, bahkan oleh Anda yang tidak memiliki background akuntansi sekalipun.
Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: