Cara Membuat Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK 109

oleh | Jun 13, 2024

source envato.

Cara Membuat Laporan Keuangan Berdasarkan PSAK 109

Dalam dunia akuntansi, standar yang jelas dan komprehensif memiliki peran yang sangat penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas. Salah satu standar yang khusus mengatur pengelolaan dana keagamaan adalah PSAK 109.

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 109 tentang Akuntansi Zakat, Infak, dan Sedekah dibuat khusus untuk membantu Anda dalam dalam mencatat, mengukur, menyajikan, dan mengungkapkan transaksi terkait zakat, infak, dan sedekah.

Namun, bagaimana cara menerapkannya? Baca terus artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawaban lengkapnya.

Apa itu PSAK 109?

Apa itu PSAK 109?

ilustrasi PSAK 109. source envato

Berdasarkan laman Ikatan Akuntan Indonesia, PSAK 109 adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang mana di dalamnya mengatur tentang akuntansi untuk zakat, infak, dan sedekah.

Standar ini dibuat untuk memberikan pedoman yang komprehensif dan terpadu dalam mencatat, mengukur, mengungkapkan, dan menyajikan transaksi yang berkaitan dengan zakat, infak, dan sedekah.

PSAK 109 juga dibuat untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas pengelola zakat, infak, dan sedekah (seperti Badan Amil Zakat atau organisasi sejenisnya) dapat memberikan informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami oleh para pengguna laporan keuangan.

Informasi ini sangat penting untuk menilai kinerja, posisi keuangan, dan arus kas entitas tersebut dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah.

Secara keseluruhan, PSAK 109 menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan zakat, infak, dan sedekah, serta memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur bagi entitas yang mengelola dana tersebut.

Standar ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah, serta memastikan bahwa dana yang dikumpulkan dari masyarakat digunakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang diamanahkan.

Baca juga: Pengertian PSAK 45 dan Contoh Laporan Keuangan yang Sesuai dengan PSAK 45

Prinsip PSAK 109

Prinsip PSAK 109

ilustrasi PSAK 109. source envato

PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat, Infak, dan Sedekah menetapkan beberapa prinsip dasar yang menjadi pedoman bagi entitas dalam menyusun laporan keuangan terkait pengelolaan zakat, infak, dan sedekah.

Prinsip-prinsip ini dirancang untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang andal, relevan, dan dapat dibandingkan bagi para pengguna laporan.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip utama dalam PSAK 109:

1. Pengakuan

Dana zakat, infak, dan sedekah akan diakui pada saat penerimaan oleh entitas pengelola. Pengakuan dilakukan baik untuk dana yang diterima dalam bentuk kas maupun non-kas.

Zakat akan diakui ketika diterima dari muzaki (pemberi zakat), sedangkan infak dan sedekah akan diakui pada saat diterima dari donatur.

2. Pengukuran

Pengukuran dana zakat, infak, dan sedekah dilakukan berdasarkan jumlah nominal yang diterima jika berupa kas. Untuk penerimaan dalam bentuk non-kas, pengukuran dilakukan berdasarkan nilai wajar aset yang diterima pada saat transaksi dilakukan.

3. Penyajian

PSAK 109 mengharuskan penyajian yang terpisah dalam laporan keuangan antara dana zakat dan dana infak/sedekah. Laporan keuangan yang disajikan tersebut adalah laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, dan laporan arus kas.

Pemisahan ini sangat penting untuk memberikan kejelasan mengenai pengelolaan masing-masing jenis dana dan untuk memudahkan pengguna laporan keuangan dalam menilai kinerja entitas.

4. Pengungkapan

Prinsip pengungkapan mengharuskan entitas untuk menyajikan informasi yang memadai dalam catatan atas laporan keuangan.

Pengungkapan tersebut mencakup kebijakan akuntansi yang digunakan, rincian tentang penerimaan dan penggunaan dana zakat, infak, dan sedekah, serta informasi lain yang relevan. Pengungkapan yang memadai dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana.

5. Transparansi dan Akuntabilitas

Prinsip ini menekankan akan pentingnya penyediaan informasi yang jujur dan dapat diandalkan kepada para pengguna laporan keuangan.

Entitas pengelola zakat, infak, dan sedekah harus memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan mampu mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya dan pengelolaan dana yang sesuai dengan amanah yang diterima.

6. Kepatuhan terhadap Standar

Entitas pengelola zakat, infak, dan sedekah harus mampu mematuhi semua ketentuan yang ditetapkan dalam PSAK 109. Kepatuhan ini mencakup penerapan prinsip-prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan yang sesuai dengan standar yang berlaku.

7. Pemisahan Dana

Dana zakat, infak, dan sedekah harus dipisahkan secara jelas dalam catatan akuntansi dan laporan keuangan. Pemisahan ini sangat penting untuk memastikan bahwa setiap jenis dana bisa dikelola sesuai dengan tujuan dan ketentuan yang berlaku, serta untuk mencegah pencampuran dana yang dapat mengakibatkan penyalahgunaan.

Prinsip-prinsip dalam PSAK 109 dibuat untuk memastikan bahwa entitas pengelola zakat, infak, dan sedekah dapat menyediakan laporan keuangan secara transparan, akuntabel, dan dapat diandalkan.

Penerapan prinsip-prinsip ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah, serta memastikan bahwa dana yang dikumpulkan dari masyarakat bisa digunakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah diamanahkan.

Baca juga: Pengertian PSAK 3 dan Contoh Laporan Keuangan yang Sesuai dengan PSAK 3

Cara menerapkan PSAK 109 dalam laporan keuangan

Cara menerapkan PSAK 109 dalam laporan keuangan

ilustrasi PSAK 109. source envato

Berikut ini adalah cara yang bisa Anda ikuti untuk menerapkan PSAK 109 dalam laporan keuangan:

1. Pengakuan Dana

Langkah pertama adalah mengakui dana zakat, infak, dan sedekah pada saat penerimaan. Penerimaan dana ini dicatat berdasarkan jumlah nominal yang diterima jika berupa kas.

Jika penerimaan dalam bentuk non-kas, seperti aset atau barang, maka pengakuan dilakukan berdasarkan nilai wajar aset pada saat penerimaan.

Anda harus memiliki sistem pencatatan yang memadai untuk memastikan setiap transaksi penerimaan dana tercatat dengan benar dan tepat waktu.

2. Menghitung fana

Setelah pengakuan, langkah selanjutnya adalah mengukur dana yang telah diterima. Perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah nominal yang diterima.

Untuk penerimaan dalam bentuk non-kas, seperti aset, Anda harus melakukan penilaian nilai wajar dari aset tersebut pada tanggal penerimaan. Nilai wajar dapat ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku atau penilaian independen jika tidak tersedia harga pasar yang dapat diandalkan.

3. Menyajikan Laporan Keuangan

Dana zakat, infak, dan sedekah harus disajikan secara terpisah dalam laporan keuangan. Anda harus menyusun laporan posisi keuangan yang mencakup pos-pos untuk dana zakat dan dana infak/sedekah secara terpisah.

Selain itu, laporan aktivitas juga harus menunjukkan penerimaan dan penggunaan dana zakat, serta penerimaan dan penggunaan dana infak/sedekah secara terpisah.

Laporan arus kas juga harus disusun untuk menunjukkan arus kas masuk dan keluar yang terkait dengan dana zakat dan infak/sedekah.

4. Pengungkapan

Dalam catatan atas laporan keuangan, Anda harus mengungkapkan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk mengakui, mengukur, dan menyajikan dana zakat, infak, dan sedekah.

Pengungkapan harus mencakup rincian penerimaan dan penggunaan dana zakat, serta penerimaan dan penggunaan dana infak/sedekah.

nformasi ini harus mencakup rincian tentang sumber dana, jumlah dana yang diterima, alokasi penggunaan dana, serta saldo dana pada akhir periode.

Pengungkapan yang memadai sangat penting untuk memberikan transparansi kepada para pengguna laporan keuangan.

5. Transparansi dan Akuntabilitas

Anda harus bisa memastikan bahwa seluruh proses pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan telah dilakukan dengan transparan dan akuntabel.

Laporan keuangan harus mencerminkan kondisi keuangan yang sebenarnya dan mengelola dana harus sesuai dengan tujuan yang diamanahkan. Anda juga harus memiliki sistem pengendalian internal yang efektif untuk memastikan akurasi dan keandalan laporan keuangan.

6. Kepatuhan terhadap PSAK 109

Anda harus memastikan bahwa seluruh aspek pengelolaan zakat, infak, dan sedekah telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam PSAK 109.

Di dalamnya mencakup penerapan prinsip-prinsip pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan yang sesuai dengan standar. Anda harus melakukan pelatihan dan pengembangan kapasitas pada para staf akuntansi untuk memastikan pemahaman dan penerapan standar yang tepat.

7. Pemisahan Dana

Anda harus memisahkan dana zakat, infak, dan sedekah dalam catatan akuntansi dan laporan keuangan. Pemisahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap jenis dana dikelola sesuai dengan tujuan dan ketentuan yang berlaku.

Dana zakat tidak boleh dicampur dengan dana infak/sedekah, dan sebaliknya. Pemisahan ini sangat penting untuk menjaga integritas dan akuntabilitas pengelolaan dana.

Dengan menerapkan langkah-langkah tersebut, Anda bisa menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan PSAK 109, sehingga Anda bisa memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah.

Implementasi yang tepat juga akan meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap entitas pengelola, memastikan penggunaan dana sesuai dengan amanah yang diberikan oleh para donatur, dan mematuhi standar akuntansi yang berlaku.

Baca juga: Siklus Akuntansi : Pengertian dan Penjelasan yang Lengkap

Penutup

PSAK 109 tentang Akuntansi Zakat, Infak, dan Sedekah memberikan panduan yang komprehensif bagi para pengelola dalam mencatat, mengukur, menyajikan, dan mengungkapkan transaksi terkait dana-dana tersebut.

Standar ini dibuat agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat memberikan informasi yang relevan, andal, dan dapat dipahami oleh pengguna, sehingga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah.

Prinsip-prinsip utama PSAK 109 mencakup pengakuan, pengukuran, penyajian, pengungkapan, transparansi, akuntabilitas, kepatuhan, dan pemisahan dana, yang semuanya dirancang untuk mendukung pengelolaan dana yang efisien dan efektif.

Penggunaan software akuntansi bisnis seperti Accurate Online dapat sangat membantu Anda dalam menerapkan PSAK 109.

Kenapa? Karena Accurate Online mampu menyediakan fitur-fitur yang memungkinkan Anda untuk mengakui, mengukur, dan menyajikan dana zakat, infak, dan sedekah dengan tepat.

Software ini juga dapat mengotomatisasi pencatatan transaksi, mengelola pemisahan dana, dan menghasilkan laporan keuangan yang sesuai dengan standar PSAK 109.

Dengan Accurate Online, entitas pengelola dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam penyusunan laporan keuangan, serta memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi yang berlaku.

Jadi tunggu apa lagi? Coba dan gunakan Accurate Online sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah ini.

akuntansibanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait