Rasio Lancar: Pengertian, Analisa dan Fungsinya

oleh | Mar 28, 2024

source envato.

Rasio Lancar: Pengertian, Analisa dan Fungsinya

Pada dasarnya, rasio lancar adalah rasio akuntansi yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang yang ada dengan aset lancar.

Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas pengertian, analisa, serta fungsi rasio lancar dalam dunia akuntansi secara lengkap.

Pengertian Rasio Lancar

Pengertian Rasio Lancar

ilustrasi rasio lancar. source envato

Rasio lancar atau rasio modal kerja atau dalam sering disebut dengan current ratio adalah suatu metrik keuangan yang digunakan dengan mengukur uang tunai jangka pendek yang tersedia pada perusahaan.

Hal ini akan mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, yaitu mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghapus seluruh utangnya yang sedang jatuh tempo dalam kurun waktu satu tahun.

Rumus dasar dari rasio lancar adalah aset lancar yang dibagi dengan kewajiban lancar. Jadi, aset lancar adalah seluruh aset perusahaan yang berbentuk uang tunai atau dalam proses pencairan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang.

Sedangkan liabilitas lancar adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan dalam kurun waktu satu tahun.

Kedua hal tersebut haru hidup dan tertulis dalam neraca perusahaan. Rasio lancar yang kurang dari 1 menggambarkan bahwa perusahaan tidak mampu menutupi seluruh kewajibannya saat ini hanya dengan menggunakan seluruh aset yang ada.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya

Contoh Studi Kasus Menghitung Rasio Lancar

Pada akhir tahun fiskal 2019, perusahaan PT ABC mempunyai aset lancar total sebanyak $59,66 miliar dan total kewajiban lancarnya adalah sebanyak $78,52 miliar.

Sehingga, rasio modal kerja untuk perusahaan PT ABC pada tahun 2019 adalah 0,76 hasil dari $89,66:$78,52.

Sebagai bahan perbandingan, pada akhir tahun fiskal pereka di tahun 2019, perusahaan PT XYZ mempunyai total aset lancar sebanyak $846,947 dan total kewajiban lancarnya adalah sebanyak $123,526 juta.

Kemudian, nilai tersebut akan menghasilkan rasio lancar sebesar 6,86, hasil dari $846,947:$123,526.

Rasio tersebut menggambarkan bahwa likuiditas dari perusahaan PT XYZ lebih dari enam kali lipat PT ABC.

Tentunya hal ini adalah sebagai gambaran dari setiap perusahaan saja, dan tidak cukup informasi untuk memberi tahu investor mana yang merupakan investasi lebih bernilai.

Dari penjelasan di atas, bisa kita simpulkan bersama bahwa rasio lancar atau current ratio adalah seperti skor kredit bisnis.

Sama halnya seperti skor kredit Anda yang dijadikan sebagai indikator dalam melunasi utang pribadi, rasio lancar adalah suatu angka tunggal yang dengan cepat mampu memberikan gambaran perusahaan untuk melunasi kewajibannya.

Bagi Anda pemilik bisnis, sudah waktunya untuk melupakan cara hitung manual dan gunakan Aplikasi Akuntansi guna memberikan hasil akurat dan cepat.

Baca juga: Cara Cepat Menghitung Seluruh Rasio Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi

Apa itu Analisis Rasio Lancar?

Current ratio atau rasio lancar adalah salah satu dari tiga rasio likuiditas yang dimanfaatkan investor dan juga kreditor dalam mengukur seberapa likuid kah perusahaan tersebut, dua lainnya adalah rasio cepat dan rasio kas.

Rasio likuiditas ini akan memberikan penilaian bagaimana suatu bisnis mampu membayar utang jangka pendeknya.

Pihak investor mampu menggunakan nilai tersebut sebagai bagian dari analisa mereka terkait seberapa stabil dan menguntungkannya suatu perusahaan.

Sementara itu, pihak kreditur bisa memanfaatkannya untuk menilai apakah perusahaan tersebut mampu melunasi lebih banyak utang yang mereka berikan.

Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya

Fungsi Rasio Lancar atau Current Ratio

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Current ratio akan membantu perusahaan dalam mengukur kemampuan keuangan jangka pendek perusahaan.

Semakin tinggi nilainya, maka akan semakin stabil perusahaan tersebut. Sebaliknya, semakin rendah angkanya, maka akan semakin berisiko dalam masalah likuiditas.

Nilai rasio lancar atau current ratio yang kurang dari 1 menggambarkan bahwa perusahaan yang memiliki utang dalam kurun waktu 12 bulan kedepan lebih dari nilai aset jangka pendeknya, atau uang tunai dan asetnya berpotensi di likuidasi dalam kurun waktu tersebut.

Artinya, perusahaan yang memiliki current ratio yang kurang dari 1 harus menjual ataupun mencairkan sebagian aset jangka panjangnya atau mencari cara lain dalam meningkatkan pendapatan uangnya.

Sebaliknya, perusahaan yang memiliki nilai current ratio lebih dari 1, menggambarkan bahwa mereka lebih dari cukup untuk menutupi seluruh kewajiban jangka pendek mereka.

Tapi, jika nilai rasio tersebut ternyata lebih tinggi, maka itu bisa saja diartikan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu mengelola asetnya secara benar.

Pada umumnya, perusahaan yang memiliki nilai rasio 3 atau lebih dari itu akan dinilai sebagai perusahaan yang tidak mampu mengawasi asetnya dengan benar.

Contohnya, alih-alih mempunyai banyak uang tunai, uang tersebut justru lebih dipilih untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dalam bentuk aset jangka panjang ataupun disalurkan kembali pada investor dengan wujud dividen.

Baca juga: Pengertian Rasio Solvabilitas dan 5 Cara Mudah Menghitungnya

Hubungan Antara Rasio Lancar dan Utang

Kita sudah menjelaskan bahwa perhitungan current ratio adalah aset lancar dibagi dengan kewajiban lancar atau utang.

Perhitungan ini kelak akan menggambarkan adanya hubungan terbalik antara nilai utang saat ini pada perusahaan dan rasionya.

Artinya, ketika perusahaan berniat menarik utang lebih banyak dalang jangka waktu pendek, maka rasio tersebut akan berkurang.

Rasio akan meningkat saat perusahaan membayar lebih banyak utang jangka pendek dengan asumsi bahwa aset lancar tetap sama.

Contoh utang saat ini adalah kredit vendor, gaji karyawan, utang jangka panjang, utang dagang, dan utang bunga.

Apabila rasio nilai rasio modal kerja pada perusahaan ternyata kurang dari satu, maka ada kemungkinan besar perusahaan tersebut akan kesulitan dalam membayar kewajiban tersebut.

Masalah tersebut akan membuat gaji atau pembayaran vendor yang tidak tepat waktu, meningkatnya pembayaran bunga, dll.

Bila hal itu dibiarkan, maka akan meningkatkan beban utang karena adanya keterlambatan biaya dan perusahaan bisa terkena penalti.

Hal tersebut juga akan berdampak negatif pada lini yang lain, seperti vendor akan menolak memberikan kredit pada masa depan, dan akan lebih meminta uang tunai sebelum memberikan layanannya, atau mereka akan menolak memasok bahannya.

Baca juga : Pengertian Rasio Likuiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya

Perbedaan Antara Rasio Lancar dan Rasio Likuiditas Lain

Pada dasarnya, terdapat tiga rasio likuiditas primer, yaitu rasio lancar, rasio cepat dan rasio kas. Ketiga rasio ini berguna untuk mengukur seberapa likuid kah perusahaan? Namun, setiap rasio tersebut memiliki bentuk perhitungan yang berbeda.

Rasio lancar atau rasio modal kerja akan ditentukan dengan membagi aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Sedangkan rasio cepat adalah inventaris aset lancar yang dibagi dengan kewajiban lancar.

Rasio ini akan menghasilkan nilai dan faktor yang lebih konservatif dalam faktanya bahwa inventaris tidak likuid atau lebih mudah diubah menjadi bentuk uang tunai atau aset lancar lainnya.

Di sisi lain, current ratio adalah kas atau setara dengan kas atau kewajiban lancar. Rasio ini akan menghasilkan nilai yang lebih konservatif daripada rasio lainnya.

Karena di dalamnya akan mengukur seberapa mampukah perusahaan dalam melunasi utangnya saat ini dengan hanya menggunakan dana tunai atau setara dengan kas, seperti sertifikat deposito maupun tagihan treasury.

Baca juga: Cara Mudah Membuat Laporan Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi

Batasan Menggunakan Rasio lancar

Current ratio  mampu memberikan penilaian terkait tingkat likuiditas suatu perusahaan. Namun, angka ini tidak bisa menilai seluruh kondisi perusahaan.

Jika Anda ingin mendapatkan penilaian secara keseluruhan terkait kondisi kesehatan keuangan perusahaan, maka Anda bisa melihatnya lebih dari sekedar aset dan liabilitas pada saat ini.

Sebagai contoh, perusahaan PT ABC mempunyai nilai current ratio yang dibawah satu saat akhir fiskal 2019, maka penilaian tersebut tidak berarti perusahaan tidak menguntungkan atau memiliki risiko pailit.

Atau, dalam beberapa studi kasus, perusahaan mungkin mempunyai nilai rasio lebih dari satu dan masih tahap berjuang dalam melunasi seluruh utang jangka pendeknya secara tepat waktu.

Seperti, suatu perusahaan yang mempunyai piutang usaha sebesar $2 juta (akun aset lancar) serta $1 juta dalam akun (akun kewajiban lancar). Bila perusahaan tidak mempunyai aset atau liabilitas lain, maka nilai rasio lancarnya adalah 2.

Namun, bagaimana jika seluruh utang dagang tersebut wajib dibayar dalam tempo waktu 30 hari, dan seluruh uang piutang yang diharapkan tidak bisa terkumpul selama kurang dari 60 hari?

Maka dalam hal ini, perusahaan tersebut akan terlambat satu bulan dalam membayar utangnya.

Rasio lancar tidak akan memperhitungkan waktu kapan perusahaan harus membayar utang atau saat aset non tunai perusahaan akan di konversi menjadi dana tunai.

Batasan lainnya yang terdapat pada rasio lancar adalah tidak bagus untuk membandingkan perusahaan dalam seluruh industri.

Contohnya, industri bisnis yang cenderung mampu membawa banyak inventaris pada umumnya memiliki nilai rasio lancar yang lebih tinggi.

Namun hal ini tidak bisa disimpulkan bahwa perusahaan tersebut mampu melunasi utang jangka pendek mereka, khususnya jika mereka mampu menyerahkan persediaan secara lambat.

Baca juga: Pengertian Chart of Account dalam Klasifikasi Sistem Kode Akun Akuntansi

Kesimpulan

Rasio lancar atau rasio modal kerja atau dalam sering disebut dengan current ratio adalah suatu metrik keuangan yang digunakan dengan mengukur uang tunai jangka pendek yang tersedia pada perusahaan.

Current ratio adalah salah satu dari tiga rasio likuiditas yang dimanfaatkan investor dan kreditor dalam mengukur seberapa likuid perusahaan tersebut, dua lainnya adalah rasio cepat dan rasio kas.

Rasio lancar akan membantu perusahaan dalam mengukur kemampuan keuangan jangka pendek perusahaan.

Jika Anda merasa kesulitan dalam mengukur nilai rasio lancar, atau rasio lainnya yang terkait dengan akuntansi perusahaan, Anda bisa coba menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.

Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah dan real time.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

 

akuntansibanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait