Current Ratio (Rasio Lancar): Pengertian, Rumus, Contoh dan Batasannya

oleh | Mar 27, 2024

source envato.

Current Ratio (Rasio Lancar): Pengertian, Rumus, Contoh dan Batasannya

Current ratio atau rasio lancar digunakan untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan agar bisa membayar kewajiban jangka pendeknya, seperti utang dan upah.

Ini dihitung dengan membagi aset lancar dengan kewajiban lancar. Semakin tinggi hasilnya, semakin kuat posisi keuangan perusahaan.

Pemilik usaha kecil harus memperhatikan rasio ini untuk perusahaan mereka sendiri, dan investor mungkin merasa berguna untuk membandingkan rasio perusahaan saat ini ketika mempertimbangkan saham mana yang akan dibeli.

Baca terus artikel ini sampai selesai untuk mengetahui apa itu rasio lancar secara lebih mendalam.

Apa itu Current Ratio?

 Apa itu Current Ratio

ilustrasi rasio lancar. source envato

Berdasarkan laman Wikipedia, current ratio atau rasio lancar adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya.

Rasio ini diperoleh dengan membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar.

Rumus untuk menghitung current ratio:

Current Ratio = Total Aset Lancar / Total Kewajiban Lancar

Contoh penggunaan rasio lancar: Jika suatu perusahaan memiliki total aset lancar senilai 500 juta dan total kewajiban lancar senilai 250 juta, maka rasio lancarnya adalah sebagai berikut:

Current Ratio = 500 juta / 250 juta = 2

Artinya, perusahaan tersebut memiliki dua kali lipat aset lancar dibandingkan dengan kewajiban lancar yang dimilikinya, sehingga dapat dianggap memiliki likuiditas yang baik.

Namun, perlu dicatat bahwa rasio lancar dapat berbeda-beda tergantung pada sektor industri, ukuran perusahaan, dan kondisi ekonomi secara umum.

Baca juga: Pengertian Rasio Likuiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya

Fungsi dan Tujuan Menghitung Current Ratio

Fungsi dan tujuan perusahaan untuk menghitung current ratio adalah:

1. Mengukur Likuiditas

Current ratio digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset yang paling likuid.

Hal ini dapat membantu manajemen dalam mengevaluasi seberapa cepat perusahaan dapat mengonversi asetnya menjadi kas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

2. Mendeteksi Risiko Likuiditas

Current ratio yang tinggi biasanya menandakan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang baik dan dapat dengan mudah mengatasi kewajiban jangka pendeknya.

Namun, jika current ratio terlalu rendah, ini dapat menunjukkan risiko likuiditas yang meningkat, yang mungkin mengindikasikan perlunya perbaikan dalam manajemen kas atau pengelolaan aset.

3. Keputusan Keuangan

Current ratio sering kali digunakan dalam pengambilan keputusan keuangan, seperti perencanaan anggaran, manajemen modal kerja, dan evaluasi kredit.

Dengan memahami current ratio, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait dengan kebijakan kredit, investasi, dan pengelolaan aset.

4. Evaluasi Kinerja

Current ratio juga digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan. Perubahan dalam current ratio dari waktu ke waktu dapat memberikan wawasan tentang efisiensi operasional, pertumbuhan bisnis, dan stabilitas keuangan perusahaan.

Dengan demikian, menghitung current ratio membantu perusahaan dalam memantau:

  • likuiditasnya,
  • mengidentifikasi risiko potensial,
  • membuat keputusan keuangan yang tepat, dan
  • mengevaluasi kinerja keuangan secara keseluruhan.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya

Bagaimana Cara Menghitung Current Ratio?

 Contoh Perhitungan Current Ratio

ilustrasi rasio lancar. source envato

Berikut akan kami jelaskan apa rumus rasio lancar dan bagaimana cara menggunakannya, Namun bagi Anda pemilik bisnis, sudah waktunya lupakan cara hitung manual dan pakai Aplikasi Akuntansi guna memberikan hasil akurat dan cepat.

Misalkan perusahaan PT ABC memiliki data keuangan sebagai berikut

Total Aset Lancar = 400.000.000
Total Kewajiban Lancar = 200.000.000
Maka, Current Ratio perusahaan ABC adalah:

Current Ratio = Total Aset Lancar / Total Kewajiban Lancar
= 400.000.000 / 200.000.000
= 2

Dalam contoh ini, rasio lancar perusahaan ABC adalah 2. Artinya, perusahaan ABC memiliki 2 kali lipat aset lancar yang cukup untuk membayar kewajiban lancarnya.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua perusahaan memiliki rasio lancar yang sama. Rasio ini dapat bervariasi tergantung pada sektor industri dan kondisi keuangan perusahaan. Penjelasan selengkapnya dapat Anda temukan di bawah!

Baca juga: Cara Cepat Menghitung Seluruh Rasio Keuangan dengan Aplikasi Akuntansi

Analisis Current Ratio

Analisis Current Ratio

ilustrasi rasio lancar. source envato

Analisis rasio lancar dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya menggunakan aset lancar yang dimilikinya.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis current ratio:

1. Tren Perubahan

Perlu diperhatikan apakah rasio lancar perusahaan mengalami tren naik, tren turun, atau stabil dari waktu ke waktu.

Jika rasio ini mengalami tren penurunan, perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya.

2. Perbandingan dengan Industri Sejenis

Current ratio perusahaan dapat dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis untuk melihat seberapa baik atau buruk posisi keuangan perusahaan.

Jika rasio perusahaan lebih rendah dari rata-rata industri, maka perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut.

Baca juga: Analisis Rasio Keuangan: Fungsi dan 4 Jenisnya

3. Perbandingan dengan Standar Keuangan

Rasio lancar perusahaan juga dapat dibandingkan dengan standar keuangan tertentu, seperti standar yang ditetapkan oleh regulator atau standar internal perusahaan.

Hal ini dapat memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan dalam memenuhi target keuangan yang ditetapkan.

  • Evaluasi aset dan kewajiban:

Perlu diperhatikan juga jenis-jenis aset dan kewajiban yang dimiliki perusahaan.

Misalnya, jika sebagian besar kewajiban lancar adalah utang bank yang jatuh tempo dalam waktu dekat, maka current ratio perusahaan mungkin tidak cukup untuk memenuhi kewajiban tersebut.

  • Perbandingan dengan rasio keuangan lainnya:

current ratio juga dapat dibandingkan dengan rasio keuangan lainnya, seperti rasio lancar cepat atau rasio utang terhadap ekuitas, untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi keuangan perusahaan.

Perlu diingat bahwa rasio lancar hanya satu dari banyak rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis yang lebih komprehensif untuk memahami kondisi keuangan perusahaan dengan lebih baik.

Baca juga: Gross Profit Margin: Pengertian, Rumus, Fungsi dan Contohnya 

Penafsiran Nilai dari Current Ratio

Pada bagian ini kami akan menjawab pertanyaan yang seringkali muncul dalam mengerjakan analisis current ratio, berikut adalah penjelasannya:

1.  Bagaimana jika current ratio kurang dari 1?

Jika current ratio (rasio lancar) perusahaan kurang dari 1, itu menandakan bahwa nilai total aset lancar (aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi kas dalam satu tahun) lebih rendah dari total kewajiban lancar (kewajiban yang harus dilunasi dalam satu tahun).

Untuk mengatasi current ratio yang rendah, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan likuiditasnya, seperti meningkatkan arus kas, mengelola kewajiban dengan lebih efisien, dan mengoptimalkan penggunaan aset.

2.  Apa yang terjadi jika current ratio terhitung tinggi?

Jika current ratio (rasio lancar) perusahaan tinggi, itu menunjukkan bahwa nilai total aset lancar (aset yang dapat dengan mudah diubah menjadi kas dalam satu tahun) jauh lebih tinggi dari total kewajiban lancar (kewajiban yang harus dilunasi dalam satu tahun).

Namun demikian, memiliki current ratio yang terlalu tinggi juga dapat menunjukkan bahwa perusahaan tidak memanfaatkan asetnya secara efisien atau kurang berinvestasi untuk pertumbuhan masa depan.

Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus tetap memantau dan mengelola current ratio secara cermat untuk memastikan keseimbangan yang tepat antara likuiditas dan produktivitas aset.

3. Berapa nilai standar dari current ratio yang ideal?

Secara umum, current ratio yang dianggap sehat biasanya berkisar antara 1,5 hingga 2,5. Ini berarti bahwa untuk setiap satu unit kewajiban lancar, perusahaan memiliki 1,5 hingga 2,5 unit aset lancar yang dapat digunakan untuk menutupinya.

Namun perlu diketahui standar atau nilai ideal untuk current ratio (rasio lancar) dapat bervariasi tergantung pada industri, siklus bisnis, dan kebijakan internal perusahaan.

Hal ini tergantung pada faktor-faktor seperti struktur industri, risiko bisnis, kebijakan manajemen, dan siklus operasional.

Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya

Batasan dalam Menggunakan Rasio Lancar

Batasan dalam Menggunakan Rasio Lancar

ilustrasi rasio lancar. source envato

Meskipun Rasio Lancar atau current ratio dapat memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya,

Namun terdapat beberapa batasan dalam penggunaan rasio ini, di antaranya:

1. Keterbatasan dalam Mengevaluasi Likuiditas Jangka Panjang

Rasio Lancar hanya dapat mengukur likuiditas jangka pendek perusahaan, karena hanya memperhitungkan aset dan kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun.

Oleh karena itu, rasio ini tidak memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjangnya.

2. Tidak Memperhitungkan Kualitas Aset

Rasio Lancar tidak memperhitungkan kualitas aset yang dimiliki perusahaan. Misalnya, jika perusahaan memiliki banyak piutang yang kurang lancar,

Maka aset lancar yang dimiliki sebenarnya tidak cukup likuid untuk membayar kewajiban lancar.

3. Tidak Memperhitungkan Perbedaan Sektor Industri

Rasio Lancar tidak memperhitungkan perbedaan sektor industri, sehingga sulit untuk membandingkan rasio antara perusahaan di sektor industri yang berbeda.

4. Tidak Memperhitungkan Faktor Eksternal

Rasio Lancar tidak memperhitungkan faktor eksternal yang dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan.

Seperti kondisi ekonomi secara umum atau kebijakan pemerintah terkait pajak dan regulasi.

5. Tidak Memberikan Gambaran tentang Profitabilitas

Rasio Lancar tidak memberikan gambaran tentang profitabilitas perusahaan. Meskipun perusahaan memiliki likuiditas yang baik.

Namun jika tidak mampu menghasilkan keuntungan yang cukup, maka kondisi keuangan perusahaan tetap tidak sehat.

Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis yang lebih komprehensif dan mempertimbangkan faktor-faktor lain selain Rasio Lancar dalam mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan.

Baca juga: Apa itu Manajemen Piutang? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Perusahaan!

Kesimpulan

Rasio lancar atau current ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar.

Rasio ini dihitung dengan membagi total aset lancar dengan total kewajiban lancar.

Jika rasio lancar suatu perusahaan tinggi, ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang lebih baik untuk membayar kewajiban jangka pendeknya.

Namun, jika rasio lancar rendah, ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dan dapat menunjukkan masalah likuiditas.

Namun, perlu diingat bahwa rasio lancar hanya memberikan gambaran singkat tentang keuangan perusahaan dan tidak memberikan informasi yang lengkap.

Oleh karena itu, sebelum membuat keputusan investasi atau keuangan, penting untuk melihat informasi keuangan perusahaan secara menyeluruh dan tidak hanya mengandalkan satu rasio saja.

Namun, jika Anda kesulitan dalam membuat laporan keuangan dan menghitung rasio keuangan dalam bisnis.

Pastikan Anda menggunakan sistem akuntansi yang memiliki fitur otomasi seluruh data finansial yang mudah, cepat dan sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Salah satunya adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang memiliki fitur terlengkap, harga terjangakau dan sesuai dengan kebutuhan usaha Anda.

Dengan Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online, Anda bisa dengan mudah melakukan pencatatan pembukuan dengan fitur yang lengkap

Seperti pencatatan manajemen aset dan persediaan, pelaporan dan pengelolaan pajak, payroll, multi cabang dan gudang, proses rekonsiliasi transaksi otomatis, multi pengguna, otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.

Tertarik menggunakan Accurate Online? Anda bisa mencobanya secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Download Template Pembukuan Bisnis

Template pembukuan untuk bisnismu dengan format Excel.

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait