Weighted Average, Bagaimana sih Cara Menghitungnya?

21 Sep 2022 | Ditulis oleh: Ryan Fahmi
Weighted Average, Bagaimana sih Cara Menghitungnya
source envato.

Weighted average atau rata-rata tertimbang adalah metode perhitungan rata-rata yang memberikan bobot atau nilai penting tertentu pada setiap item data.

Berbeda dengan rata-rata biasa (mean), weighted average mempertimbangkan bahwa tidak semua data memiliki pengaruh yang sama terhadap hasil akhir.

Perhitungan weighted average dalam dunia bisnis memang kerap kali digunakan.

Fungsi utamanya adalah agar perhitungan yang berkaitan dengan nilai investasi bisa memperoleh hasil yang lebih akurat dan minim akan kesalahan.

Lantas, bagaimana cara menghitung weighted average dalam bisnis? Penasaran? Cari tahu jawabannya dengan membaca artikel weighted average di bawah ini hingga selesai.

Pengertian Weighted Average

Weighted average atau rata-rata tertimbang adalah metode perhitungan rata-rata dengan memberikan bobot tertentu untuk setiap nilai yang dihitung.

Dengan kata lain, tidak semua nilai dianggap sama pentingnya. Nilai yang dianggap lebih signifikan akan diberi bobot lebih besar dibandingkan nilai yang kurang signifikan.

Metode ini berbeda dengan rata-rata sederhana (simple average) yang memperlakukan semua nilai secara setara tanpa memperhatikan bobot atau kepentingannya.

Baca juga: Biaya Modal Rata-Rata Tertimbang: Pengertian dan Cara Mudah Menghitungnya

Fungsi Weighted Average dalam Bisnis

Berikut beberapa fungsi penting dari weighted average dalam dunia bisnis:

1. Menentukan Harga Pokok Persediaan (Inventory Costing)

Weighted average sering digunakan dalam metode pencatatan persediaan barang.

Metode ini membantu bisnis menentukan nilai persediaan dengan lebih akurat, terutama jika harga pembelian barang berubah-ubah sepanjang waktu.

2. Pengambilan Keputusan Investasi

Investor menggunakan weighted average untuk menghitung rata-rata return investasi yang berbeda-beda dengan jumlah investasi yang berbeda pula.

Hal ini membantu investor memahami kinerja portofolio secara lebih realistis.

3. Analisis Kinerja Bisnis

Weighted average juga digunakan dalam analisis keuangan, misalnya menghitung rata-rata biaya modal tertimbang (Weighted Average Cost of Capital atau WACC).

Dengan WACC, perusahaan dapat mengetahui biaya modal yang sebenarnya, sehingga membantu dalam pengambilan keputusan investasi dan pendanaan.

Untuk mempermudah penghitungan fungsi-fungsi ini, seperti menentukan harga pokok persediaan atau analisis kinerja bisnis, Anda bisa menggunakan software akuntansi Accurate Online.

Dengan fitur otomatisasi yang dimilikinya, perhitungan seperti weighted average menjadi lebih cepat, akurat, dan minim kesalahan.

Baca juga: Metode Biaya Rata-Rata untuk Manajemen Persediaan dan Akuntansi 

4 Tahapan Dalam Menghitung Weighted Average

1. Tahap Persiapan

Tahap pertama dalam menghitung weighted average ini berisi beberapa persiapan yang harus Anda lakukan sebelum melakukan perhitungan di tahap selanjutnya.

Beberapa tahapan persiapannya antara lain adalah sebagai berikut:

  • Menyiapkan data yang akan dihitung dan membacanya secara seksama.
  • Mempersiapkan peralatan tulis, seperti kertas, pensil, dan penghapus agar proses perhitungan masalah menjadi lebih mudah. Lalu, Anda bisa mencatat berbagai data yang menjadi poin penting.
  • Gunakanlah bantuan kalkulator agar lebih mudah untuk menghitungnya.

2. Tahap Perkenalan Nilai

Anda harus memahami setiap angka yang akan Anda hitung dalam kegiatan investasi sebagai dasar dalam melakukan perhitungan.

Anda bisa menentukan setiap angka, yang mana grade-nya telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini adalah perkenalan nilai yang harus Anda lakukan:

1. Memahami angka yang berbobot terlebih dahulu

Dalam proses pemahaman angka ini, Anda bisa membuat berbagai coretan di atas kertas. Sangat disarankan juga untuk membuatnya dalam suatu grafik agar lebih mudah.

Untuk bisa menentukan grade tertentu, maka Anda harus memahami penilaian yang ada pada setiap grade yang diberikan, contohnya sebagai berikut:

cara menghitung weighted average

2. Memahami berapa bobot dari setiap angka

Sebagian besar adalah untuk menentukan bobotnya dengan menggunakan persentase.

Agar bisa memperoleh perhitungan rata-rata di dalam investasi, maka Anda bisa memanfaatkan acuan untuk persentase maksimal agar lebih mudah, yaitu 100%.

Untuk lebih jelas lagi, Anda bisa memerhatikan gambar di bawah ini:

cara menghitung weighted average

3. Lakukanlah pengubahan di setiap angka persentase dalam bentuk desimal.

Artinya, Anda harus menghitung perkalian antara bilangan desimal dengan bilangan desimal.

Bukan dengan cara menghitung perkalian bilangan desimal dengan angka persentase, berikut ini adalah gambarannya:

cara menghitung weighted average

3. Tahap Menghitung dengan Operasi Bilangan Perkalian

Berikut ini adalah contoh perhitungan rata-rata dengan menggunakan operasi bilangan perkalian:

Lakukanlah perhitungan perkalian pada setiap angka dengan bobot yang sudah ada. Poin ini bisa Anda cantumkan dalam baris terakhir. Berikut ini adalah gambarannya:

Weighted Average, Bagaimana sih Cara Menghitungnya?

Agar lebih memudahkan Anda, tulislah grade 0.90 yang mewakili 90% dan weight 0.25 yang mewakili 25% menjadi kode 0.9(0.25).

Untuk Anda yang sudah memahami dunia keuangan, tentu Anda sudah paham arti tersebut.

Maksudnya adalah, dalam persentase sebanyak 90%, maka memiliki bobot sebanyak 25%. Sedangkan untuk baris kedua dan baris ketiga, Anda bisa memanfaatkannya sebagai latihan.

Bila sudah, maka Anda bisa lanjut dengan menjumlahkan hasil yang telah dihitung.

Penjumlahan pada hasil yang telah dihitung ini bisa disebut sebagai skor akhir yang telah tertimbang.

Berikut ini adalah skor tertimbang berdasarkan contoh kasus di atas:

(0.225 + 0.375 + 0.2175) = 0.8175

Seluruh bobot yang ada, bila dikalkulasikan harus memperoleh hasil persentase sebanyak 100%. Berikut ini adalah contohnya:

Weighted Average, Bagaimana sih Cara Menghitungnya?

Nah, rata-rata tertimbang atau weighted average bisa Anda kalikan dengan persentase 100 agar bisa memperoleh rata-rata persentase tersebut.

Berikut ini adalah gambaran perhitungannya:

Weighted Average, Bagaimana sih Cara Menghitungnya?

4. Tahap Perhitungan Weighted Average Dengan Tanpa Menggunakan Persentase

Berikut ini adalah beberapa tahapannya:

Anda bisa menyesuaikan rumus yang akan Anda gunakan agar tidak menghasilkan suatu persentase, contohnya seperti berikut:

Weighted Average, Bagaimana sih Cara Menghitungnya?

Bila Anda telah menyelesaikan proses perhitungan bobot dengan memanfaatkan angka numerik, maka saat ini adalah waktu yang tepat untuk menjumlahkan hasil yang sudah diperoleh, yaitu:

(65 + 60 + 160 + 285) = 570

Lalu, jumlahkan setiap bobot yang Anda gunakan di dalam proses perhitungan.

(1 + 1 + 2 + 3) = 7

Terakhir, bagikan hasil penjumlahan dengan total bobot yang sebelumnya telah Anda hitung.

570 : 7 = 81.43

Sebagai catatan, bila Anda menjabarkannya dengan menggunakan teori memang sangat terlihat rumit.

Tapi bila Anda telah mempraktekannya sendiri dengan melakukan banyak latihan, maka akan sangat mudah.

Walaupun seringkali teori itu memerlukan penjelasan yang rumit, namun ketika dipraktekan akan menjadi sangat sederhana.

Perlu Anda garis bawahi bahwa dalam menghitung weighted average sangat dibutuhkan ketelitian yang sangat baik. Sehingga, Anda bisa memperoleh hasil yang lebih akurat.

Baca juga: Biaya Rata-Rata Tertimbang: Pengertian, Cara Hitung dan Contohnya

Komponen Struktur Modal

Secara umum, struktur modal perusahaan terbagi menjadi dua, yakni modal ekuitas dan modal utang.

Modal utang terjadi karena perusahaan meminjam uang dari pihak lain dengan syarat bahwa utang tersebut akan dibayar kembali, lengkap dengan bunganya.

Umumnya, perusahaan menggunakan modal utang ini untuk modal ekspansi dan akan dilunasi di masa depan.

Contohnya saja seperti pinjaman bank dan juga obligasi. Perhitungan biaya modal utang akan relatif lebih mudah daripada ekuitas.

Dalam menghitung modal ekuitas, pihak pemasok akan menyumbankan modal mereka dan juga kompensasinya sebagai kepemilikan perusahaan. Di dalamnya terdiri dari dua, yakni saham preferen dan saham biasa.

Pihak perusahaan tidak mempunyai kewajiban dalam membayar pemasok modal ekuitas, seperti modal utang.

Tapi, mereka memiliki perhatian yang penuh pada operasi dan perkembangan perusahaan.

Bila pemasok modal utang bisa memperoleh bunga sebagai imbalan, maka mereka memiliki kemungkinan yang besar untuk memperoleh dividen dan juga capital gain.

Sebuah perusahaan bisa mempunyai struktur modal yang kompleks ataupun sederhana.

Dalam struktur modal sederhana hanya terdiri dari instrumen utang dan ekuitas tanpa adanya item konversi.

Sebaliknya, struktur modal kompleks terdiri dari instrumen keuangan, seperti saham preferen konversi dan obligasi konversi.

Baca juga: Cost of Capital Adalah: Pengertian, Manfaat dan Cara Menghitungnya

Kenapa Harus Menggunakan Weighted Average Cost of Capital?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, komposisi ekuitas dan utang seringkali berbeda.

Beberapa perusahaan mungkin saja mempunyai utang yang melebihi ekuitasnya. Sebagian perusahaan lain ada juga yang mempunyai ekuitas yang lebih banyak daripada utangnya.

Sehingga, biaya modal dari setiap perusahaan akan berbeda-beda, tergantung persentase kontribusinya terhadap struktur modal.

Untuk itu, Anda harus memberikan bobot pada setiap komponen modal. Sehingga, Anda bisa mengetahui waktu yang diperlukan perusahaan dalam mengumpulkan modal yang diperlukan.

Umumnya, struktur modal akan tergantung pada industri perusahaan. Setiap industri perusahaan mengalami lingkungan bisnis yang berbeda-beda.

Contohnya, saat suatu industri masuk dalam tahap perkembangan, kebutuhan untuk investasi baru dan juga peningkatan modal utang bisa saja lebih besar daripada di industri yang sudah lebih dulu matang.

Baca juga: Mengetahui Lebih Jauh Metode Persediaan Fifo, Lifo, dan Avarage

Untuk Apa Weighted Average Cost Of Capital?

Untuk perusahaan, menghitung modal rata-rata terimbang atau weighted average cost of capital menjadi salah satu langkah dalam menghitung struktur modal yang lebih optimal.

Hal tersebut juga sangat berguna dalam menilai biaya pendanaan berbagai proyek untuk masa depan.

Tentunya, perusahaan akan memanfaatkan biaya modal yang lebih murah untuk melakukan pendanaan pada proyek baru tersebut.

Biaya modal akan cenderung menurun saat perusahaan memanfaatkan utang yang lebih tinggi sebagai sumber pendanaanya.

Untuk bisa memperoleh biaya modal yang lebih rendah, maka perusahaan bisa mengeluarkan obligasi demi bisa memperoleh manfaat pengurangan pajak.

Namun, meningkatnya beban utang juga akan meningkatkan beban bunga. Tingkat leverage yang lebih tinggi bisa meningkatkan risiko bangkrut dan investor tidak menyukai hal tersebut.

Oleh karenanya, manajemen perusahaan harus menghitung porsi utang yang mampu memaksimalkan struktur modal mereka.

Terdapat banyak sekali penerapan dari weighted average cost of capital. Manajemen perusahaan bisa menggunakannya sebagai suatu tingkat diskonto agar bisa membuat keputusan yang strategis, seperti merger ataupun mengembangkan proyek ekspansi.

Baca juga: Margin Kontribusi: Pengertian, dan Cara Menghitung Margin Kontribusi

FAQ seputar Weighted Average

1. Apa perbedaan weighted average dan simple average?

Simple average membagi total nilai dengan jumlah data sedangkan Weighted average mempertimbangkan bobot tiap nilai, sehingga lebih akurat jika tiap elemen memiliki pengaruh berbeda.

2. Bagaimana jika total bobot tidak 100%?

Itu tidak masalah. Hal yang penting adalah konsistensi bobot antar elemen. Rumus tetap valid selama pembilang dan penyebut konsisten.

3. Apakah Excel bisa digunakan untuk menghitung weighted average?

Anda dapat menggunakan rumus =SUMPRODUCT(range_nilai, range_bobot)/SUM(range_bobot) pada excel untuk menghitung weighted average.

Baca juga: Average Collection Period: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Penutup

Demikianlah pembahasan lengkap dari kami tentang weighted average. Namun bila Anda masih kesulitan untuk menghitungnya, Anda bisa coba menggunakan aplikasi bisnis dari Accurate Online.

Dengan menggunakan Accurate Online, seluruh perhitungan dan kebutuhan akuntansi Anda akan diselesaikan secara otomatis, cepat, dan akurat. Anda bisa memperoleh lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan laporan bisnis lainnya.

Bukan hanya akuntansi saja, Accurate Online pun akan membantu Anda untuk lebih mudah dalam mengelola bisnis melalui berbagai fitur dan modul luar biasa yang ada di dalamnya, seperti fitur penjualan, pembelian, perpajakan, manufaktur, persediaan, multi cabang, multi mata uang, dan masih banyak lagi.

Masih ragu dengan Accurate Online? Klik gambar di bawah ini untuk membuktikannya sendiri dengan mencobanya selama 30 hari, Gratis!

akuntansibanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ryan Fahmi
Finance & banking enthusiast yang bersertifikat Brevet A-B & CAP. Aktif berburu insight di seminar dan selalu update info keuangan. Santai, tapi serius soal angka!

Artikel Terkait