Cost of Capital Adalah: Pengertian, Konsep, Manfaat dan Cara Menghitungnya

oleh | Mar 30, 2021

source envato.

Download template pembukuan excel

Dapatkan template pembukuan sederhana dengan format excel untuk bisnismu.
Download Sekarang

Cost of Capital Adalah: Pengertian, Manfaat dan Cara Menghitungnya

Pengertian sederhana dari biaya modal atau cost of capital adalah suatu biaya riil yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan guna mendapatkan dana yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa, dan juga laba ditahan guna mendanai suatu investasi ataupun operasional perusahaan.

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, dalam tahap awal membangun perusahaan, ada dua hal yang harus sangat diperhatikan, yaitu kebutuhan modal kuantitatif dan menentukan nilai sumber modal kualitatif. Nah, sebelum menentukan keperluan dan nilai sumber struktur modal, maka kita harus mengenal lebih dahulu tentang cost of capital.

Lantas, apa pengertian sebenarnya dari cost of capital? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang cost of capital dibawah ini hingga tuntas.

Pengertian Cost of Capital Adalah

Cost of capital sangat perlu dipahami oleh perusahaan yang ingin melakukan investasi dengan cara mendirikan bisnis baru, karena bisa digunakan untuk menentukan nilai biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan guna mendapatkan modal.

Dilansir dari laman investopedia, cost of capital adalah suatu pengeluaran yang dibutuhkan untuk membuat proyek anggaran modal, seperti membuat pabrik baru. Saat tim analis dan investor mendiskusikan cost of capital, maka mereka akan lebih fokus untuk menghitung biaya rata-rata daripada biaya utang perusahaan dan biaya ekuitas yang digabungkan.

Jadi, berdasarkan penjelasan di atas bisa kita simpulkan bahwa cost of capital adalah suatu biaya yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan guna mendapatkan pendanaan. Terdapat dua sumber pendanaan yang bisa dimiliki oleh perusahaan, yaitu ekuitas dan utang jangka panjang. Jadi, cost of capital adalah kombinasi dari cost of equity dan cost of debt.

Lalu, cost of capital pun dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu cost of capital individu dan cost of capital keseluruhan. Secara individu, maka cost of capital bisa berbentuk hutang perniagaan, utang jangka pendek, utang wesel, biaya modal laba ditahan, dll.

Sedangkan pada cost of capital secara keseluruhan, maka terdapat biaya rata-rata tertimbang pada beberapa sumber modal yang digunakan. Hal ini juga sering kali disebut dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC).

Baca juga: Biaya Kualitas: Pengertian, Komponen, dan Contohnya

Manfaat Menghitung Biaya Modal

Dalam manajemen akuntansi keuangan, konsep dari biaya ini sangatlah penting, karena  modal juga kerap kali digunakan sebagai discount rate perusahaan, yakni guna menghitung nilai perusahaan dan juga menentukan apakah kegiatan perusahaan tersebut sudah layak untuk dijalankan.

Jika proyek ataupun kegiatan perusahaan tersebut mampu menghasilkan tingkat pengembalian yang ternyata lebih besar daripada cost of capital, maka investasi tersebut bisa memberikan nilai tambah. Tapi bila ternyata pengembaliannya lebih kecil, maka kegiatan tersebut akan mengurangi nilai perusahaannya.

Setidaknya ada tiga alasan penting kenapa cost of capital harus diperhitungkan. Pertama, guna memaksimalkan nilai perusahaan, setiap biaya harus bisa diminimalisir, termasuk di dalamnya biaya modal.

Kedua, estimasi biaya modal sangat dibutuhkan dalam mengambil keputusan untuk bisa menganggarkan modal. Ketiga, keputusan seperti halnya leasing dan juga modal kerja pun diperlukan untuk melakukan estimasi biaya.

Faktor yang Mempengaruhi Cost of Capital

Setidaknya ada beberapa faktor yang mempengaruhi cost of capital, yaitu:

  • Kondisi umum perekonomian. Hal ini bisa menentukan hasil tanpa resiko ataupun tingkatan yang bebas risiko
  • Daya jual saham perusahaan. Jika daya jual saham meningkat, maka nilai hasil minimum yang bisa diperoleh investor pun akan menurun, sehingga modal perusahaan akan menipis.
  • Kebijakan operasi dan juga pendanaan yang dibuat pihak manajemen. Bila manajemen menyetujui adanya pembiayaan modal risiko tinggi atau menggunakan utan dan saham secara lebih ekstensif, maka risiko perusahaan juga akan meningkat. Jika kondisi ini terjadi, maka biasanya para investor akan menuntut nilai minimum yang lebih tinggi.

Cara Menghitung Cost of Capital

Terdapat beberapa tahapan yang harus Anda lakukan untuk menghitung cost of capital, terutama pada biaya modal rata-rata tertimbang atau WACC. Berikut ini adalah rumusnya.

WACC = [Wd x Kd (1-tax)] + [Wp x Kp] + [Wr x Kr] + [We x Ke]

Keterangan:

WACC  adalah biaya modal rata-rata tertimbang, Wd adalah proporsi hutang dari modal, Wp adalah proporsi saham preferen dari modal, Wr adalah proporsi saham laba ditahan dari modal, We adalah proporsi saham biasa baru, Kd adalah biaya utang, Kp adalah biaya saham preferen, Kr adalah biaya laba ditahan, dan Ke adalah biaya saham biasa baru.

Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi WACC, seperti kondisi pasar, struktur modal perusahaan, kebijakan dividen dan juga kebijakan investasi.

  • Mengidentifikasi Sumber Dana

Cara pertama yang harus Anda lakukan untuk mengidentifikasi sumber dana yang Anda dapatkan. Terdapat dua sumber dana yang biasanya diperoleh, yakni utang dan juga saham. Utang bisa berupa utang pada bank atau utang dengan memanfaat obligasi.

Pihak pemberi utang akan memperoleh keuntungan berupa bunga. Selain itu, saham juga berbentuk private placement atau saham dari pasar sekunder. Namun, beberapa pihak ada yang menyebutnya sebagai saham preferen.

  • Menghitung Biaya Modal Individual

Berikut ini adalah studi kasus untuk cara penghitungan utang jangka pendek:

Sebut saja cash discount yang hilang dalam waktu 1 tahun milik PT ABC adalah Rp5.000.000 dan utang perniagaannya adalah sebanyak Rp50.000.000, maka:

Biaya modal sebelum pajak adalah Rp5 juta/Rp50.000.000 x 100% = 10%

Jika pajaknya ternyata 40%, maka:

Biaya modal sesudah pajak adalah 10% x (100%-40%) = 6%

Berikut ini adalah contoh perhitungan utang jangka panjang:

Suatu obligasi diterbitkan dengan nilai nominal per lembarnya adalah Rp100 juta untuk umur 10 tahun. Nah, hasil penjualan neto yang diterima adalah Rp97.000.000. bila bunga obligasinya adalah 4% per tahun, maka berapakah nilai cost of bond nya?

Dana rata-rata selama 10 tahun berdasarkan soal di atas adalah Rp100.000.000 + Rp97.000.000/2 = Rp98.500.000

Selisihnya dialokasikan untuk 10 tahun yakni Rp3.000.000/10 tahun = Rp300.000 (ditambah dengan bunga yaitu 4% x Rp100.000.000=Rp4.000.000)

Beban per tahun atau average annual cost yang diperoleh adalah Rp4.000.000 + Rp300.000 = Rp4.300.000

Jadi, biaya rata-rata per tahunnya adalah sebagai berikut: (Rp4.300.000/Rp98.500.000) x 100% = 4,4%

Lantas, Jika tingkat pajaknya 25%, maka biayanya sebesar 4,4% x (100%-25%)= 3,3%.

  • Menghitung WACC

Untuk rumus menghitung biaya WACC adalah [Wd x Kd (1-tax)} + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]

Dalam hal ini, Wd adalah proporsi utang dari modal, kd adalah biaya utang, wp merupakan proporsi saham preferen dari nilai modal, kp merupakan biaya saham preferen, ws ialah proporsi saham biasa ataupun laba ditahan dari sumber modal, ks adalah biaya laba ditahan, dan ksb ialah biaya saham biasa yang baru.

Struktur Cost of Capital

Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa tugas penting para manajer keuangan adalah mencari keseimbangan finansial di dalam laporan keuangan perusahaan. Keseimbangan finansial ini bisa dilihat dengan mudah di dalam laporan neraca.

Di dalam neraca, pasti ada dua sisi, yaitu sisi aktiva dan juga sisi pasiva. Sisi aktiva ini terdiri dari akun aset. Aset ini akan menunjukkan struktur kekayaan milik perusahaan., sementara pada sisi pasiva akan terdiri dari akun utang dan juga modal. Dengan melihat sisi pasiva tersebut, kita bisa mengetahui tingkat struktur keuangan dan juga struktur modal perusahaan.

Struktur modal yang maksimal akan mampu meminimalisir biaya penggunaan modal secara menyeluruh atau biaya modal rata-rata, sehingga nilai yang ada pada sebuah perusahaan akan menjadi maksimal. Untuk itu, menentukan struktur modal sangatlah penting.

Baca juga: Akuntansi Internasional: Pengertian, Klasifikasi dan Perkembangannya Dari Tahun Ke Tahun

Kesimpulan

Cost of capital adalah suatu biaya riil yang harus dikeluarkan oleh pihak perusahaan untuk mendapatkan dana, baik itu dalam bentuk utang, saham biasa, saham preferen, ataupun laba ditahan agar bisa mendanai perusahaan.

Konsep Cost of capital ini sangat erat kaitannya dengan konsep tingkat keuntungan yang disyaratkan atau yang biasa disebut dengan required rate return. Umumnya, biaya modal akan digunakan sebagai nilai untuk menentukan diterima atau ditolaknya suatu usulan investasi, yaitu dengan cara membandingkan rate of return dari susulan investasi dengan biaya modal.

Tapi, bila Anda rasa kegiatan tersebut sangat menyulitkan dan membingungkan, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online demi memudahkan kegiatan akuntansi dan operasional bisnis Anda.

Selain itu, karena Accurate Online dikembangkan dengan basis cloud-system, Anda bisa memantau laporan keuangan dan bisnis Anda dimanapun dan kapanpun. Tampilan dashboardnya yang sederhana juga akan semakin memudahkan Anda.

Tertarik? Silahkan coba Accurate Online gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.accurate berhenti membuang waktu

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

3 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini 🙁 Jadilah yang pertama!

akuntansibanner
Khaula Senastri

Artikel Terkait