8 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis dan Cara Membuatnya
Tahapan studi kelayakan bisnis merupakan landasan yang fundamental dalam mengembangkan suatu usaha. Sebelum memasuki dunia bisnis, perusahaan atau calon pengusaha perlu menjalani serangkaian proses analisis yang matang guna memastikan bahwa konsep bisnis yang diusung memiliki potensi untuk sukses dan berkelanjutan.
Dalam konteks ini, studi kelayakan bisnis menjadi kunci untuk mengidentifikasi risiko, peluang, dan potensi keberhasilan usaha.
Nah, dalam kesempatan ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang tahapan studi kelayakan bisnis dan cara sederhanan membuatnya. Untuk itu, baca terus artikel tentang tahapan studi kelayakan bisnis hingga selesai.
Daftar Isi
Tahapan Studi Kelayakan Bisnis
Laman resmi Investopedia menjelaskan bahwa studi kelayakan bisnis adalah proses evaluasi menyeluruh yang dilakukan sebelum memulai suatu proyek bisnis. Tahapan studi kelayakan bisnis mencakup beberapa aspek penting untuk menilai potensi keberhasilan dan keberlanjutan suatu usaha. Berikut ini adalah berbagai tahapan-tahapan studi kelayakan bisnis:
1. Studi Kelayakan Pasar (Market Feasibility)
- Identifikasi target pasar dan pelanggan potensial.
- Analisis tren pasar, permintaan, dan perilaku konsumen.
- Evaluasi pesaing dan posisi perusahaan di pasar.
2. Studi Kelayakan Teknis (Technical Feasibility)
- Penilaian kebutuhan teknis dan teknologi yang dibutuhkan.
- Evaluasi ketersediaan sumber daya teknis seperti infrastruktur dan fasilitas.
- Identifikasi risiko teknis yang mungkin timbul.
3. Studi Kelayakan Keuangan (Financial Feasibility)
- Perhitungan biaya investasi awal dan biaya operasional.
- Proyeksi pendapatan dan laba bersih.
- Analisis tingkat pengembalian investasi (ROI) dan periode pengembalian modal (payback period).
4. Studi Kelayakan Manajemen (Management Feasibility)
- Evaluasi keahlian dan pengalaman tim manajemen.
- Penilaian struktur organisasi dan distribusi tugas.
- Analisis kemampuan manajemen dalam mengatasi tantangan yang mungkin muncul.
5. Studi Kelayakan Hukum (Legal Feasibility)
- Pemeriksaan aspek hukum terkait pendirian dan operasional perusahaan.
- Penilaian peraturan pemerintah yang berlaku dalam industri atau sektor tertentu.
- Identifikasi risiko hukum yang dapat mempengaruhi bisnis.
6. Studi Kelayakan Lingkungan (Environmental Feasibility)
- Evaluasi dampak lingkungan dari operasional bisnis.
- Pemahaman terhadap peraturan lingkungan yang berlaku.
- Penilaian tanggung jawab sosial perusahaan.
7. Studi Kelayakan Waktu (Schedule Feasibility)
- Penilaian waktu yang diperlukan untuk mengembangkan dan meluncurkan produk atau layanan.
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jadwal proyek.
8. Analisis Risiko
- Identifikasi potensi risiko yang mungkin muncul dalam berbagai aspek studi kelayakan.
- Penilaian dampak risiko dan strategi mitigasi yang diperlukan.
Setelah melewati semua tahapan studi kelayakan bisnis di atas, perusahaan atau calon pengusaha dapat membuat keputusan yang informasional dan terukur mengenai kelanjutan atau modifikasi rencana bisnis. Studi kelayakan bisnis membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kesempatan kesuksesan dalam menjalankan proyek bisnis.
Baca juga: 10 Ide Bisnis Pariwisata dan Tips Menjalankannya
Cara Membuat Studi Kelayakan Bisnis
Membuat studi kelayakan bisnis memerlukan pendekatan yang sistematis dan komprehensif. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk membuat studi kelayakan bisnis:
1. Penentuan Tujuan dan Ruang Lingkup Studi
Jelaskanlah secara rinci tujuan dari studi kelayakan bisnis. Tentukan juga ruang lingkup studi, termasuk aspek-aspek yang akan dievaluasi seperti pasar, teknis, keuangan, manajemen, hukum, lingkungan, dan waktu.
2. Identifikasi Proyek Bisnis
Jelaskan secara rinci proyek bisnis yang akan dievaluasi, termasuk deskripsi produk atau layanan, target pasar, dan tujuan bisnis.
3. Studi Kelayakan Pasar
Lakukanlah analisis pasar, termasuk identifikasi dan segmentasi target pasar. Evaluasi kebutuhan konsumen dan tren pasar. Lalu, Lakukanlah penilaian pesaing dan analisis posisi bersaing.
4. Studi Kelayakan Teknis
Lakukan juga Identifikasi teknologi dan infrastruktur yang diperlukan. Evaluasi ketersediaan sumber daya teknis. Lalu, Lakukanlah analisis risiko teknis yang mungkin muncul.
5. Studi Kelayakan Keuangan
Buatlah rancangan proforma keuangan dengan proyeksi biaya dan pendapatan. Hitung tingkat pengembalian investasi (ROI) dan periode pengembalian modal (payback period). Evaluasi kebutuhan modal dan sumber pembiayaan.
6. Studi Kelayakan Manajemen
Lakukanlah evaluasi kualifikasi dan pengalaman tim manajemen. Tinjau struktur organisasi dan distribusi tanggung jawab. Lalu, analisis kemampuan manajemen untuk mengatasi tantangan.
7. Studi Kelayakan Hukum
Lakukanah pemeriksaan peraturan hukum yang berlaku untuk bisnis yang diusulkan. Identifikasi persyaratan dan risiko hukum yang mungkin terjadi.
8. Studi Kelayakan Lingkungan
Tinjaulah dampak lingkungan dari operasional bisnis. Evaluasi ketaatan terhadap regulasi lingkungan. Lalu, pertimbangkan tanggung jawab sosial perusahaan.
9. Studi Kelayakan Waktu
Tentukanlah jadwal proyek dan identifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi waktu pelaksanaan.
10. Analisis Risiko
Identifikasikanlah potensi risiko di setiap aspek studi kelayakan. Rancang strategi mitigasi untuk mengurangi atau mengatasi risiko.
11. Penyusunan Laporan Studi Kelayakan
Rangkumlah temuan dan analisis dari setiap tahapan studi. Sertakan rekomendasi mengenai kelanjutan atau modifikasi rencana bisnis.
12. Pembahasan dengan Pihak Terkait
Diskusikan hasil studi kelayakan dengan pihak terkait, termasuk tim manajemen dan pemangku kepentingan lainnya.
13. Pembahasan dan Validasi
Validasi hasil studi kelayakan melalui pembahasan dan analisis lebih lanjut. Lalu, sampaikan kesimpulan yang jelas dan rekomendasi untuk langkah selanjutnya.
Langkah-langkah ini membantu memastikan bahwa studi kelayakan bisnis dilakukan secara holistik, dan hasilnya dapat memberikan pandangan yang menyeluruh terhadap potensi keberhasilan dan risiko proyek bisnis yang diusulkan.
Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!
Penutup
Studi kelayakan bisnis merupakan langkah kritis sebelum memulai suatu proyek bisnis. Melalui tahapan evaluasi yang komprehensif, studi ini memberikan landasan yang kuat untuk mengidentifikasi potensi keberhasilan dan risiko yang mungkin dihadapi.
Dengan memperhitungkan semua aspek yang sudah kami jelaskan di atas, sebuah laporan studi kelayakan bisnis memberikan rekomendasi yang dapat dipercaya mengenai kelanjutan atau modifikasi rencana bisnis.
Jadi, studi kelayakan bisnis adalah alat yang vital untuk mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan peluang kesuksesan dalam mengembangkan dan menjalankan proyek bisnis.
Nah, untuk urusan mengelola bisnis, Anda bisa coba menggunakan aplikasi kasir digital dari Accurate POS. Aplikasi kasir berbasis online ini akan memudahkan Anda dalam mencatat transaksi di konter kasir, membuat laporan keuangan, mengelola persediaan barang, dan masih banyak lagi.
Dengan begitu, Anda bisa lebih fokus dalam mengembangkan bisnis dan memaksimalkan keuntungan bisnis Anda.
Jadi, tunggu apa lagi? Coba dan gunakan Accurate POS sekarang juga selama 30 hari gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.