Apa Arti Retur? dan Bagaimana Proses Penanganannya?

oleh | Mei 25, 2022

source envato.

Apa Arti Retur? dan Bagaimana Proses Penanganannya?

Dalam dunia bisnis, terdapat berbagai istilah yang harus Anda mengerti sebagai pelaku bisnis, dan salah satunya adalah retur. Namun, apa arti retur? Apa Anda pernah mendengar istilah yang satu ini?

Untuk itu, dalam kesempatan kali ini kami akan menjelaskan tentang apa arti retur dan cara menangani retur secara tepat.

Apa Arti Retur?

Secara umum, apa arti retur bisa kita artikan sebagai suatu kegiatan pengembalian kegiatan barang yang sudah sebelumnya dibeli oleh pelanggan. Retur bisa terjadi jika pelanggan menerima produk yang cacat atau barang yang mereka terima tidak sesuai dengan yang sudah dipesan.

Tentunya setiap produk yang diretur akan memberikan dampak pada penjualnya. Pasalnya, produk tersebut sudah tidak bisa dijual kembali dan penjual pun mengalami kerugian.

Retur terbagi menjadi dua jenis, yaitu retur pembelian dan retur penjualan. Berikut ini adalah penjelasannya:

1. Retur Pembelian

Retur pembelian adalah suatu kejadian yang mana barang akan dikembalikan oleh pihak pembeli ke pihak penjualan.

Di dalam jenis retur pembelian ini, pelanggan tidak bisa mengembalikan produk yang sudah dibeli dan sesudahnya penjual akan mengirim produk baru ke pelanggan. Selain mengganti produk, pelanggan juga biasanya akan meminta uang pembayaran mereka lagi bila sudah terjadi kesepakatan antar kedua belah pihak.

2. Retur Penjualan

Apa arti retur penjualan? Retur penjualan adalah saat barang yang diretur atau dikembalikan oleh pelanggan sudah diterima oleh pihak penjual. Jadi, perbedaan antar retur penjualan dan pembelian bisa kita lihat dari yang mengembalikan dan pihak yang akan menerima.

Baca juga: Tips Sukses di Usia Muda yang Harus Anda Simak

Proses Penanganan Retur yang Benar

Seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, retur mampu memberikan dampak kerugian untuk para pebisnis. Kerugian ini bisa terjadi semakin besar jika pelaku bisnis tidak mengerti data dalam mengatur proses penanganan retur secara tepat.

Nah, berikut ini adalah tips dalam menangani retur secara tepat:

1. Buat Syarat dan Ketentuan dengan Jelas

Hal pertama yang harus Anda lakukan dalam menangani retur adalah dengan membuat syarat dan ketentuan secara jelas. Anda harus membuat kebijakan retur secara detail, tapi harus mudah dipahami dengan baik oleh pembeli.

Tanpa adanya syarat dan ketentuan yang jelas, maka pelanggan bisa memanfaatkan sistem retur barang sesuka hati mereka dan hal tersebut tentunya akan merugikan pihak penjual. Contohnya, bisa saja mereka melakukan retur barang karena beragam alasan personal seperti barang yang diterima tidak sama dengan yang tergambar di dalam foto.

Selain karena adanya alasan personal, pelanggan juga bisa mengembalikan produk yang rusak karena kesalahan sendiri, tapi mereka memberikan alasan lain bahwa barang tersebut termasuk ke dalam produk yang cacat atau terdapat kesalahan pabrik.

Agar bisa menghindari berbagai kesalahan tersebut, Anda bisa menyusun syarat dan ketentuan secara jelas yang harus dipenuhi oleh setiap pelanggan bila mereka ingin mengajukan proses retur.

2. Tangani Proses Retur dengan Cepat

Sebagai pebisnis, Anda harus melihat dari sudut pandang pelanggan dan hal apa saja yang memang mereka butuhkan. Satu hal yang akan pelanggan inginkan adalah kualitas pelayanan yang Anda berikan dan kualitas barang yang nantinya akan mereka dapat.

Saat pelanggan harus melakukan proses retur, maka secara tidak langsung mereka nantinya akan merasa kurang puas dengan kualitas produk yang Anda jual. Untuk itu, agar bisa mempertahankan rasa kepuasan pelanggan, Anda harus bisa menangani proses retur secara cepat.

3. Menentukan Batas Waktu Retur yang Wajar

Untuk bisa menangani proses retur dengan baik, maka Anda harus menentukan batas waktu yang wajar pada pelanggan. Artinya, pelanggan hanya bisa mengajukan retur dalam kurun waktu yang sudah Anda tentukan.

Batas waktu retur yang wajar umumnya dibuat untuk kurun waktu yang singkat, mulai dari harian, sampai maksimal satu minggu, tergantung dari produk yang Anda jual. Bila telah melebihi batas waktu tersebut, maka kerusakan produk bisa jadi diakibatkan oleh pelanggan itu sendiri yang nantinya akan dibebankan pada pihak penjual.

Untuk itu, agar bisa menekan adanya kerugian karena kesalahan pelanggan, maka Anda harus menentukan batas waktu retur yang wajar. Pastikanlah batas waktu tersebut tidak merugikan setiap pihak.

4. Menanggung Biaya Retur

Hal terakhir yang harus Anda perhatikan dengan baik adalah pengenaan biaya retur. Saat pembeli mengajukan retur, maka nantinya akan ada berbagai biaya yang harus dikeluarkan, yaitu biaya pengiriman barang kembali ke penjual.

Berbagai biaya tersebut ada baiknya untuk tidak dibebankan kepada pihak pelanggan, namun menjadi tanggung jawab penjual untuk menanggung semua biaya retur. Dengan begitu, pelanggan akan menilai bahwa Anda adalah penjual yang bertanggung jawab.

Baca juga: Jenis-Jenis Pelanggan yang Akan Ditemui dalam Bisnis

Penutup

Demikianlah penjelasan dari kami tentang apa arti retur dan cara penanganannya. Nah, untuk bisa lebih memudahkan Anda dalam memproses retur barang, Anda bisa mulai menerapkan penggunaan teknologi di dalam bisnis Anda. Salah satunya adalah dengan menggunakan teknologi POS atau aplikasi kasir digital dari Accurate POS.

Dengan menggunakan Accurate POS, maka proses yang terjadi di konter kasir akan bisa diselesaikan secara cepat melalui berbagai metode pembayaran yang tersedia.

Selain itu, karena sudah terintegrasi dengan ekosistem Accurate Online, aplikasi berbasis cloud ini akan membantu Anda dalam melakukan penjualan, mengelola karyawan dan pelanggan, serta mendapatkan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara otomatis, cepat dan juga akurat.

Jadi tunggu apa lagi, coba dan gunakan Accurate POS sekarang juga selama 30 hari gratis melalui banner di bawah ini.

aplikasikasirbanner
960x1200popup-promopos
Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait