Return Rate: Pengertian, Cara Hitung dan Cara Menurunkannya

oleh | Okt 23, 2024

source envato.

Dalam menjalankan bisnis, return rate adalah salah satu metrik yang tak bisa diabaikan begitu saja. Sebagai seorang pebisnis, Anda pasti menyadari bahwa tingginya return rate dapat mengindikasikan masalah dalam kualitas produk atau ekspektasi pelanggan yang tidak terpenuhi.

Setiap kali pelanggan melakukan pengembalian, ada biaya yang harus ditanggung—baik dari sisi logistik, waktu, maupun potensi hilangnya kepercayaan konsumen.

Namun, di sisi lain, memahami return rate juga akan memberi Anda kesempatan untuk mengevaluasi dan memperbaiki strategi bisnis secara keseluruhan.

Melalui artikel ini, kita akan mempelajari cara-cara efektif untuk menekan return rate dan menjaga loyalitas pelanggan tetap tinggi. Jadi, pastikan Anda membaca artikel ini hingga tuntas!

Pengertian return rate

Return rate adalah persentase produk yang dikembalikan oleh pelanggan dari total produk yang terjual dalam periode waktu tertentu.

Sebagai seorang pebisnis, Anda bisa melihat return rate sebagai indikator penting yang menunjukkan seberapa besar kesesuaian antara harapan pelanggan dan produk yang Anda tawarkan.

Semakin tinggi return rate, semakin besar kemungkinan adanya masalah pada produk, deskripsi yang kurang akurat, atau ketidakpuasan pelanggan.

Hal ini juga akan berdampak pada operasional bisnis Anda, karena setiap pengembalian biasanya memerlukan biaya tambahan, mulai dari proses pengembalian barang hingga layanan pelanggan.

Menurut sebuah artikel dari Shopify, pengelolaan return rate yang efektif dapat membantu menjaga profitabilitas bisnis Anda dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

Dengan memahami apa itu return rate, Anda bisa mulai memetakan strategi untuk meminimalkan pengembalian dan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.

Baca juga: Incremental Budgeting: Metode Sederhana, Hasil Maksimal

Cara menekan tingkat return rate

1. Pastikan deskripsi produk Anda jelas

Salah satu penyebab utama tingginya return rate adalah perbedaan antara ekspektasi pelanggan dan kenyataan produk yang diterima.

Sebagai pebisnis, Anda perlu memastikan bahwa deskripsi produk di toko online Anda sangat jelas dan detail.

Gunakanlah gambar berkualitas tinggi, sertakan informasi lengkap seperti ukuran, bahan, dan fitur produk, sehingga pelanggan bisa membuat keputusan yang tepat sebelum membeli.

2. Perbaiki kualitas produk

Jika pelanggan sering mengembalikan produk karena cacat atau ketidakpuasan terhadap kualitas, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu memperbaiki kualitas produk.

Lakukanlah pengecekan kualitas secara berkala sebelum barang dikirimkan ke pelanggan. Dengan begitu, Anda dapat menekan angka return rate dan menjaga reputasi bisnis Anda.

3. Tawarkan panduan ukuran yang tepat

Untuk bisnis di industri fashion atau produk yang melibatkan ukuran, kesalahan dalam memilih ukuran sering menjadi alasan pengembalian.

Jadi, sediakanlah size guide yang mudah dipahami dan akurat. Anda bisa mempertimbangkan untuk menambahkan ulasan dari pelanggan lain terkait ukuran produk yang mereka beli sebagai referensi tambahan.

4. Tingkatkan customer support

Customer support (CS) yang responsif dan membantu dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pengembalian barang.

Jika pelanggan merasa ada masalah dengan produk yang mereka terima, tim CS Anda dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut, misalnya dengan menawarkan penggantian atau solusi lain sebelum pelanggan memutuskan untuk mengembalikan produk.

5. Berikan kebijakan retur yang jelas dan fleksibel

Meskipun tujuan Anda adalah menekan angka return rate, memberikan kebijakan pengembalian yang jelas dan fleksibel juga sangat penting.

Kebijakan yang terlalu ketat justru dapat membuat pelanggan ragu untuk berbelanja. Sebaliknya, kebijakan yang transparan akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mendorong mereka untuk tetap loyal meski pernah mengembalikan produk.

Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda dapat secara signifikan menekan angka return rate dan pada saat yang sama, meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan terhadap bisnis Anda.

Baca juga: Pelanggan: Lebih dari Sekadar Pembeli

Cara menghitung returm rate

1. Rumus menghitung return rate

Untuk menghitung return rate, Anda bisa menggunakan rumus sederhana. Caranya adalah dengan membagi jumlah produk yang dikembalikan oleh pelanggan dengan total produk yang terjual dalam periode tertentu, kemudian dikalikan 100 untuk mendapatkan persentase.

Secara matematis, rumusnya adalah sebagai berikut:

Return Rate = (Jumlah Produk Dikembalikan : Total Produk Terjual) X 100

Dengan rumus ini, Anda bisa mengetahui berapa persentase pengembalian dari total penjualan yang telah Anda lakukan.

2. Contoh perhitungan return rate

Misalkan, dalam satu bulan bisnis Anda berhasil menjual 500 produk, namun 25 produk di antaranya dikembalikan oleh pelanggan.

Untuk menghitung return rate pada bulan tersebut, Anda bisa menggunakan rumus di atas:

Return Rate = (25 : 500) × 100 = 5%

Artinya, 5% dari produk yang terjual dikembalikan oleh pelanggan.

3. Analisis hasil return rate

Setelah Anda menghitung return rate, langkah berikutnya adalah menganalisis apakah angka tersebut berada pada tingkat yang wajar.

Jika return rate terlalu tinggi, Anda bisa mulai mengevaluasi penyebabnya, seperti apakah ada masalah dengan kualitas produk, deskripsi yang kurang akurat, atau layanan pelanggan yang belum optimal.

Sebaliknya, jika angkanya rendah, itu berarti Anda telah berhasil mengelola ekspektasi pelanggan dengan baik.

Dengan mengetahui cara menghitung return rate, Anda dapat lebih mudah memantau kinerja bisnis dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Baca juga: Optimalkan Bisnis dengan Value Proposition Canvas

Penutup

Return rate merupakan metrik penting yang mengukur persentase pengembalian atau keuntungan dari suatu investasi atau transaksi bisnis dalam periode tertentu. Dalam konteks bisnis, return rate juga dapat merujuk pada tingkat pengembalian barang oleh pelanggan yang dapat mempengaruhi profitabilitas bisnis.

Pengelolaan return rate yang efektif membutuhkan sistem pencatatan yang akurat dan terorganisir.

Dengan menggunakan Point of Sale (POS) digital seperti Accurate POS, Anda bisa dengan mudah memantau transaksi penjualan secara real-time, menganalisis tren pengembalian produk, mengelola inventori dengan lebih efisien, hingga menghasilkan laporan return rate yang komprehensif.

Jadi, ingin bisnis Anda tumbuh lebih optimal dengan sistem POS yang handal? Konsultasikan kebutuhan bisnis Anda dengan tim Accurate POS sekarang juga!

Hubungi kami dengan klik tautan gambar di bawah ini untuk informasi lebih lanjut. Make your business growth accurate with Accurate POS!

aplikasikasirbanner
popupatalks
Ayunda
Seorang yang memiliki hobi penulisan dan jurnalistik dan sedang mendalami ilmu akuntansi dan bisnis agar bisa memberikan manfaat bagi para pebisnis di Indonesia.

Artikel Terkait