Sedang mencari cara simple untuk mengetahui apakah laba perusahaan benar-benar “sehat” dan bisa diandalkan? Quality of Earnings (QoE) Ratio jawabannya.
Lewat QoE Ratio, Anda bisa mengukur seberapa reliable laba bersih yang dilaporkan, bukan sekadar angka di laporan keuangan.
Banyak perusahaan terlihat profitable di atas kertas, padahal cash flow operasionalnya pas-pasan-nah, di sinilah QoE Ratio berperan.
Rumusnya mudah, cash from operations dibagi net income. Hasil di atas 1, artinya laba perusahaan didukung cash flow yang kuat, bukan sekadar hasil trik akuntansi atau transaksi sekali waktu.
Kalau di bawah 1, Anda perlu waspada, bisa jadi ada pendapatan non-operasional atau pengeluaran besar tersembunyi.
Quality of Earnings (QoE) Ratio juga sering dipakai saat due diligence sebelum merger atau akuisisi, untuk memastikan Anda nggak salah langkah investasi.
Penasaran bagaimana cara menghitungnya, contoh kasus, dan kenapa QoE Ratio wajib dicek sebelum ambil keputusan besar? Yuk, baca artikel ini sampai tuntas dan temukan jawabannya!
Pengertian Quality of Earnings (QoE) Ratio
Quality of Earnings (QoE) Ratio merupakan salah satu profitability ratio yang digunakan untuk menilai seberapa andal laba bersih (net income) perusahaan dibandingkan dengan arus kas operasi (cash from operations).
Rasio ini akan membantu Anda mengetahui apakah laba bersih yang dilaporkan benar-benar berasal dari aktivitas bisnis utama atau justru dipengaruhi oleh transaksi satu kali, penyesuaian akuntansi, atau faktor non-operasional lain.
Dengan kata lain, Quality of Earnings (QoE) Ratio memberikan gambaran seberapa “asli” profitabilitas perusahaan tanpa distorsi dari praktik akuntansi atau kejadian luar biasa.
Cara kerja QoE Ratio cukup sederhana, Anda cukup membagi arus kas dari operasi dengan laba bersih. Jika hasilnya di atas 1, artinya laba perusahaan didukung oleh arus kas nyata dan bisa diandalkan.
Sebaliknya, jika di bawah 1, Anda perlu lebih teliti karena bisa saja laba yang dilaporkan hanya “di atas kertas” dan tidak mencerminkan kondisi keuangan sebenarnya.
Rasio ini sangat penting bagi investor, analis, maupun pihak yang ingin melakukan akuisisi atau merger, karena dapat mengidentifikasi apakah pendapatan perusahaan bersifat berulang dan berasal dari bisnis inti, atau justru banyak dipengaruhi oleh transaksi sementara dan penyesuaian akuntansi.
Tanpa menggunakan Quality of Earnings (QoE) Ratio, perusahaan bisa saja terlihat lebih menguntungkan dari kenyataan karena adanya manipulasi catatan keuangan atau masuknya pendapatan non-operasional.
Oleh karena itu, rasio ini sering dijadikan alat utama dalam proses due diligence sebelum investasi atau pengambilan keputusan bisnis besar.
Selain itu, QoE Ratio juga akan membantu Anda membedakan antara perusahaan dengan kesehatan finansial yang kuat dan perusahaan yang hanya tampak bagus di laporan keuangan saja.
Baca juga: Berry Ratio: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Alasan harus memeriksa Quality of Earnings (QoE) Ratio
1. Menghindari jebakan laba semu
Seringkali laporan keuangan menampilkan laba bersih (net income) yang terlihat menggiurkan, tapi belum tentu semua laba tersebut berasal dari aktivitas operasional utama perusahaan.
Dengan memeriksa Quality of Earnings (QoE) Ratio, Anda bisa membedakan antara laba yang benar-benar dihasilkan dari bisnis utama dengan laba yang hanya muncul karena penyesuaian akuntansi atau transaksi satu kali.
Jadi, sebelum mengambil keputusan besar seperti investasi, merger, atau akuisisi, pastikan Anda tidak terjebak oleh angka laba yang “terlihat” tinggi namun sebenarnya rapuh.
2. Menilai kesehatan arus kas perusahaan
Quality of Earnings (QoE) Ratio akan membantu Anda menilai apakah laba bersih didukung oleh arus kas operasi (cash from operations) yang kuat.
Jika rasio lebih dari 1, artinya perusahaan benar-benar menghasilkan uang tunai dari kegiatan bisnisnya. Sebaliknya, jika rasio di bawah 1, Anda perlu lebih waspada karena bisa saja laba hanya dihasilkan dari transaksi non-operasional atau bahkan manipulasi akuntansi.
Dengan begitu, Anda tidak akan salah langkah dalam mengambil keputusan bisnis besar.
3. Mengurangi risiko investasi
Sebelum menanamkan modal atau melakukan akuisisi, Anda tentu ingin memastikan perusahaan target benar-benar sehat secara finansial.
Dengan memeriksa Quality of Earnings (QoE) Ratio, Anda bisa mengurangi risiko memilih perusahaan yang hanya tampak menguntungkan di atas kertas.
Rasio ini akan membantu Anda menemukan perusahaan dengan profitabilitas yang benar-benar bisa diandalkan, bukan sekadar hasil rekayasa laporan keuangan.
4. Membantu proses due diligence
Dalam proses due diligence, Quality of Earnings (QoE) Ratio sering dijadikan salah satu alat utama untuk menilai kelayakan sebuah perusahaan.
Rasio ini akan memberikan gambaran apakah laba yang dihasilkan bersifat berulang dan berasal dari aktivitas bisnis utama.
Dengan begitu, Anda bisa lebih percaya diri dalam mengambil keputusan besar, baik itu merger, akuisisi, maupun investasi jangka panjang.
Baca juga: Debt to Equity Ratio (DER): Pengertian dan Rumusnya
Rumus menghitung Quality of Earnings (QoE) Ratio dan contohnya
Anda tidak perlu pusing untuk menghitung Quality of Earnings (QoE) Ratio. Rumusnya sangat simpel dan mudah diaplikasikan pada laporan keuangan perusahaan mana pun. Cukup gunakan rumus berikut:
Quality of Earnings (QoE) Ratio = Cash Flow from Operations / Net Income
Dengan kata lain, Anda hanya perlu membagi arus kas dari aktivitas operasi (cash flow from operations) dengan laba bersih (net income) yang tercatat pada laporan laba rugi.
Hasil perhitungan ini akan memberikan gambaran seberapa kuat laba perusahaan didukung oleh uang tunai yang benar-benar masuk dari kegiatan usaha utama.
Misalkan sebuah perusahaan melaporkan laba bersih (net income) sebesar Rp500 juta dalam satu tahun. Pada periode yang sama, arus kas dari operasi (cash flow from operations) tercatat sebesar Rp650 juta.
Maka, perhitungan Quality of Earnings (QoE) Ratio sebagai berikut:
Quality of Earnings (QoE) Ratio = Rp650.000.000 / Rp500.000.000 = 1,3
Hasil rasio 1,3 menunjukkan bahwa laba bersih perusahaan benar-benar didukung oleh arus kas operasi yang kuat. Jika hasilnya di bawah 1, Anda perlu lebih teliti karena bisa jadi laba bersih tidak sepenuhnya berasal dari aktivitas bisnis utama.
Setelah mendapatkan hasil perhitungan di atas, Anda bisa langsung menilai apakah laba perusahaan layak dipercaya atau tidak.
Semakin tinggi Quality of Earnings (QoE) Ratio, semakin besar kemungkinan laba bersih perusahaan berasal dari arus kas nyata, bukan sekadar hasil manipulasi akuntansi atau transaksi satu kali.
Sebaliknya, jika rasio di bawah 1, Anda patut waspada dan perlu melakukan analisis lebih lanjut sebelum mengambil keputusan besar.
Dengan memahami rumus dan contoh perhitungan Quality of Earnings (QoE) Ratio, Anda bisa lebih percaya diri saat menganalisis keuangan perusahaan sebelum investasi, merger, atau akuisisi.
Jadi, jangan ragu untuk selalu menggunakan rasio ini dalam setiap proses pengambilan keputusan penting!
Baca juga: Working Capital Turnover Ratio: Pengertian, Kelebihan, Kekurangan dan Contohnya
Penutup
Quality of Earnings (QoE) Ratio akan membantu Anda melihat seberapa andal laba bersih perusahaan dibandingkan arus kas operasi.
Dengan menghitung QoE Ratio, Anda bisa tahu apakah laba benar-benar dihasilkan dari aktivitas bisnis utama atau hanya sekadar angka di laporan keuangan.
Rumusnya simpel, yaitu cash flow from operations dibagi net income. Jika hasilnya di atas 1, laba perusahaan didukung oleh arus kas nyata. Sebaliknya, jika di bawah 1, Anda perlu lebih teliti sebelum mengambil keputusan besar seperti investasi, merger, atau akuisisi.
Quality of Earnings (QoE) Ratio juga sering digunakan dalam proses due diligence agar Anda tidak salah langkah saat memilih perusahaan.
Rasio ini sangat membantu mengurangi risiko salah menilai kesehatan keuangan bisnis. Untuk mendukung analisis keuangan yang lebih akurat, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir digital seperti Accurate POS.
Accurate POS merupakan salah satu software retail terbaik yang memudahkan pencatatan transaksi, pelaporan keuangan, hingga analisis bisnis secara real-time.
Dengan fitur lengkap dari Accurate POS, Anda bisa lebih mudah dalam memantau arus kas dan laba usaha, sehingga perhitungan Quality of Earnings (QoE) Ratio jadi lebih akurat dan efisien.
Jangan ragu untuk konsultasikan kebutuhan bisnis Anda sekarang juga bersama Accurate POS agar pengelolaan keuangan bisnis semakin optimal!
Penutup: