Cara Ternak Kelinci dan Prospek Bisnis Menguntungkan Di Dalamnya
Ternak kelinci adalah salah satu pilihan usaha yang cukup menjanjikan. Untuk itu, sebagian orang banyak yang mencari dan bertanya-tanya tentang cara ternak kelinci dengan baik.
Mamalia yang sangat familiar ini memiliki beberapa keunggulan tertentu, sehingga prospek untuk dikembangbiakanpun sangat tinggi. Hewan ini memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat baik, pemeliharaannya yang sangat mudah, modal relatif kecil, dan bisa berkembang biak serta tingkat permintaannya yang sangat tinggi.
Cara ternak kelinci pun relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan ternak hewan lainnya. Namun jika ingin berhasil, Anda tidak boleh asal dalam melakukan usaha ternak kelinci. Untuk itu, berikut ini kami berikan cara ternak kelinci yang baik dan prospek keuntungan yang ada di dalamnya.
Daftar Isi
Menetapkan Tujuan Ternak Kelinci
Sebagai seorang peternak, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menentukan tujuan dalam beternak kelinci. Hal ini akan memberikan pengaruh pada manajemen dan juga hasil pemeliharaan yang dilakukan.
Pada dasarnya, kelinci itu sendiri dibagi menjadi dua, kelinci hias dan kelinci pedaging. Kelinci yang banyak diternak adalah kelinci yang bisa dimanfaatkan daging, kulit, dan juga bulunya.
Perbedaan antar kelinci pedaging dan kelinci hias pun belum bisa dipastikan. Dalam praktiknya di lapangan, banyak ras kelinci yang pada mulanya diperlakukan sebagai kelinci hias, justru dimanfaatkan sebagai kelinci pedaging karena bobotnya yang sangat besar, perkembangan yang lebih cepat, dan perkembangbiakannya yang tinggi.
Terdapat 3 fokus utama dalam melakukan ternak kelinci, yakni bisa fokus pada daging, kulit, dan bulu. Setiap jenis kelinci pun mempunyai keunggulannya tersendiri. Terdapat beberapa ras yang unggul dalam perkembangan daging, kulit, dan produksi bulunya.
Nah, untuk bisa mengetahui tujuan bisnis yang akan Anda geluti, maka Anda harus bisa mengenal ras kelinci berdasarkan tingkat orientasinya yang sudah berkembang di Indonesia.
Kementerian Pertanian pun lantas mengeluarkan panduan tersendiri untuk kelompok kelinci tertentu, agar bisa memelihara kelinci berdasarkan dengan tujuannya. Beberapa jenis kelinci tersebut adalah Flemish Giant dan New Zealand White untuk kelinci pedaging, Rex dan Satin untuk kelinci kulit, serta Anggora untuk kelinci bulu atau woll.
Ternak kelinci pedaging masih menjadi pilihan utama di Indonesia, hal tersebut dikarenakan belum terkenalnya industri kulit dan bulu ternak kelinci.
Baca juga: Ide Jualan Sayur Online dengan Keuntungan Berlimpah dan tips Cara Menjualnya
Cara Ternak Kelinci Pedaging untuk Pemula
1. Memilih Jenis Kelinci yang Tepat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tidak semua jenis kelinci bisa Anda ternak sebagai kelinci pedaging. Beberapa ciri-ciri kelinci yang bisa Anda gunakan sebagai kelinci pedaging adalah kelinci yang memang mempunyai badan besar dan juga lebih mudah untuk dikembangbiakkan.
Terdapat dua jenis kelinci yang bisa Anda jadikan ternak kelinci pedaging, yaitu:
-
New Zealand White
Kelinci ini mempunyai warna bulu putih albino dan memiliki berat hingga 5 kg. Saat dikembangbiakkan, kelinci ini mampu melahirkan 10 sampai 12 anak kelinci setiap kali melahirkan.
-
Flemish Giant
Kelinci ini mempunyai warna bulu yang lebih bervariasi, tubuh yang lebih panjang dan juga telinga yang lebih lebar. Berat kelinci ini mampu mencapai 10 kg, untuk itu tidak heran bila jenis kelinci ini sangat cocok untuk dijadikan kelinci pedaging. Tapi, jenis kelinci ini masih sangat jarang ditemui di Indonesia.
2. Memilih Indukan Kelinci Pedaging
Harga jual dari setiap kelinci yang sudah kita jelaskan diatas sangat bervariasi. Bila tujuan Anda adalah kelinci hias, maka Anda harus bisa memilih kelinci dengan bulu yang panjang. Sebaliknya, bila tujuan Anda adalah untuk berternak dan diambil dagingnya, maka Anda harus memilih jenis kelinci yang memiliki bulu pendek.
Beberapa kriteria yang harus Anda perhatikan dalam memilih kelinci pedaging adalah aktif, tidak gugup, memiliki mata yang bersih, sehat, terawat, tidak kusam dan mempunyai fertilitas yang tinggi.
3. Menyiapkan Kandang untuk Budidaya Kelinci
Umumnya, ada dua jenis kandang kelinci yang bisa digunakan, yakni kandang terbuka dan juga kandang tertutup. Kandang sistem terbuka adalah kandang dengan hamparan lahan yang dikelilingi dengan pagar bebas agar para kelinci bisa berkeliaran di dalam kandang tersebut.
Di dalamnya harus disediakan tempat berteduh untuk kelinci. Walaupun tergolong tradisional, namun jenis kandang ini relatif lebih mudah dan juga murah. Tapi, kandang ini memang membutuhkan lahan yang lebih luas dan performa dari ternak itu sendiri agak sulit untuk bisa ditingkatkan.
Sistem perkandangan selanjutnya yang bisa digunakan adalah kandang tertutup. Kandang ini diberi suatu pembatas, mulai dari lantai, dinding, hingga bagian atapnya. Kandang ini akan lebih cocok untuk usaha ternak kelinci yang lebih insentif. Kandang tertutup pun terbagi lagi menjadi dua jenis, yakni jenis postal dan baterai.
Kandang tipe postal adalah kandang koloni yang menempatkan beberapa jenis ekor kelinci secara bersamaan. Tujuannya adalah agar lebih mudah dalam mengembangbiakkan dan merawat anak kelinci.
Sedangkan kadang baterai adalah kandang individu yang pada tiap kandang hanya terdapat satu ekor kelinci saja. Jenis kandang ini sangat sesuai untuk digunakan pada pembesaran kelinci yang lebih intensif.
Terlepas dari jenis kandang tersebut, kebersihan kandang adalah hal yang harus sangat Anda perhatikan. Kebersihan ini akan berkaitan dengan daya tahan tubuh kelinci itu sendiri agar mereka tidak mudah terserang penyakit.
Kelinci yang sakit pastinya akan menjadi kelinci yang tidak produktif dan berisiko tinggi dalam menularkan penyakit pada kelinci yang lainnya. Untuk itu, pembersihan kandang kelinci harus dilakukan secara berkala dan rutin.
4. Pakan Kelinci yang Tepat
Dalam habitat aslinya, kelinci liar akan mengonsumsi rumput, dedaunan, dan juga biji-bijian yang ada di alam. Namun pada kelinci ternak, seluruh pakan harus bisa disediakan dan dipenuhi dengan baik. Untuk itu, Anda harus melakukan manajemen pakan kelinci secara tepat.
Kelinci adalah salah satu hewan nokturnal yang lebih aktif bergerak di malam hari. Sehingga, Anda harus memberikan porsi makan yang lebih banyak di malam hari. Kelinci akan mengonsumsi makanannya sedikit demi sedikit, tapi sering. Untuk itu, ada baiknya bila Anda memberi makan sedikit tapi sering dan tidak terlalu banyak.
Hal ini dilakukan agar makanan tersebut tidak terbuang dan tercecer berantakan serta menumbuhkan banyak bakteri. Selain itu, Anda juga harus mengetahui beberapa jenis pakan kelinci yang baik untuk diberikan pada kelinci Anda.
5. Cara Mengembangbiakan Kelinci Pedaging
Tingkat produktivitas kelinci ternak bisa diperhatikan dari tingkat kelahiran kelinci itu sendiri. Kelinci adalah salah satu hewan mamalia yang bereproduksi dengan cara melahirkan anak. Kelinci akan mulai memasuki masa pubertas dan siap kawin di umur 6 hingga 12 bulan, tergantung jenis rasnya. Beberapa tanda birahi pada kelinci betina adalah sebagai berikut:
- Gelisah, gerakannya selalu mencari pejantan
- Sering menggosok dagu pada benda di sekelilingnya atau pada kelinci lain
- Vulva kelinci berwarna lebih merah dan basah.
Ada dua cara yang umum digunakan dalam mengawinkan kelinci, yakni secara berpasangan dan kelompok. Cara perkawinan berkelompok dilakukan dengan cara memasukkan sejumlah betina dan pejantan di dalam satu kandang.
Satu pejantan mampu mengawini 5 hingga 10 betina. Sedangkan cara perkawinan secara berpasangan dilakukan dengan cara memasukkan satu betina dan satu pejantan di dalam satu kandang. Selama masa perkawinan berlangsung, perhatikanlah apakah mereka melakukan perkawinan atau tidak. Jika tidak, kemungkinan mereka tidak cocok, dan Anda harus mengganti dengan pejantan lainnya.
Selanjutnya, dalam masa menyusui umumnya akan berlangsung selama 8 minggu. Sedangkan dalam melakukan ternak kelinci, masa menyusui bisa berlangsung selama 15 hingga 20 hari. Setelahnya, anak kelinci harus diberi makan sayuran sambil tetap disusui. Anak kelinci baru bisa disapih saat berusia 8 minggu.
6. Perawatan Anak Kelinci
Merawat anak kelinci pedaging sebenarnya tidak jauh berbeda dengan merawat anak kelinci peliharaan. Caranya adalah dengan memastikan kandang selalu hangat dan juga bersih. Berikanlah makanan yang bergizi, seperti wortel dan sayuran yang sudah dihancurkan. Berikan juga sedikit nutrisi agar perkembangannya tumbuh lebih cepat.
7 Proses Panen
Kelinci baru bisa dipanen saat sudah berumur 3 hingga 4 bulan. Umumnya, harga jual hewan ini adalah 80 ribu rupiah per ekor.
Baca juga: Peluang Usaha Tahu Crispy Balado dan Cara Membuatnya
Penutup
Demikianlah penjelasan dari kami tentang cara ternak kelinci yang baik. Cara ternak kelinci di atas bisa Anda jadikan referensi dan masih bisa Anda modifikasi lagi dengan menyesuaikan jumlah dan ras kelinci yang Anda ternak.
Setelahnya, Anda harus bisa memasarkan hasil ternak kelinci secara baik. Caranya bisa memasarkannya di pasar atau di beberapa tempat makan yang menyediakan menu makan daging kelinci. Jika sudah bisa menemukan pelanggan setia, Anda tinggal menghitung dan mencatat setiap pemasukan serta pengeluaran bisnis Anda secara rapi pada laporan keuangan.
Nantinya, laporan keuangan tersebut bisa Anda jadikan referensi untuk perkembangan bisnis Anda kedepannya. Tapi, bila Anda kesulitan dan tidak memiliki waktu yang cukup untuk mencatat laporan keuangan, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Aplikasi akuntansi ini akan menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan yang bisa Anda akses dimana saja dan kapan saja dengan mudah, cepat dan akurat. Selain itu, Anda juga bisa menikmati berbagai fitur yang lengkap untuk memudahkan Anda dalam beternak kelinci.
Penasaran? Ayo coba gratis Accurate Online selama 30 hari dengan cara klik tautan gambar di bawah ini.