Intrapreneurship Adalah Budaya Kerja yang Mampu Meningkatkan Inovasi Karyawan
Mungkin sebagian besar dari kita sudah sangat sering mendengar tentang istilah entrepreneurship, tapi bagaimanakah dengan istilah intrapreneurship? Istilah yang satu ini memang masih sangat jarang kita dengar dan asing ditelinga kita. Padahal, istilah intrapreneurship adalah istilah yang sama pentingnya dengan entrepreneurship.
Lalu, apa itu intrapreneurship? Temukan jawabannya dengan membaca artikel tentang intrapreneurship ini hingga selesai.
Daftar Isi
Pengertian Intrapreneurship Adalah
Dilansir dari laman resmi Business News Daily, intrapreneurship adalah suatu sistem yang terdapat di perusahaan yang mampu mendorong para karyawannya untuk bisa menjadi entrepreneur di dalam ruang lingkup pekerjaannya.
Intrapreneurship mampu memotivasi para karyawan untuk bisa berinovasi dan juga menjadi lebih proaktif untuk bisa mencapai hal tersebut. Dengan menerapkan intrapreneurship di dalam perusahaan, maka pihak manajemen perusahaan sudah tidak perlu lagi khawatir dengan kegagalan, karena semuanya akan ditanggung oleh perusahaan itu sendiri.
Selain itu, nantinya setiap karyawan akan merasa termotivasi untuk terus melakukan inovasi baru dan meningkatkan kualitas produk ataupun pelayanan di dalam perusahaannya.
Selain mampu membentuk budaya perusahaan secara tepat, pemberian insentif juga bisa menjadi cara yang baik untuk membangun intrapreneurship di dalam perusahaan.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa intrapreneurship adalah entrepreneurship internal di dalam ruang lingkup perusahaan.
Baca juga: Apa itu Evaluasi Bisnis? Berikut Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Karakteristik Intrapreneurship
1. Diversifikasi
Siapa saja yang turut tergabung di dalam suatu organisasi yang menerapkan intrapreneurship, maka akan sangat dianjurkan untuk mampu memberikan kontribusi, terlepas dari usia, jenis kelamin, keahlian, dll.
2. Pendekatan Inovatif
Intrapreneurship adalah suatu inisiatif kreatif yang mampu mendorong perkembangan perusahaan dan juga setiap karyawan yang terlibat di dalamnya.
3. Perbaikan Kualitas
Sebagai seorang intrapreneur, Anda akan mempunyai keterampilan untuk mampu memberikan nilai lebih perusahaan dengan cara meningkatkan pelayanan, metode, produk, dan juga persepsi.
4. Dampak Positif Bagi Seluruh Pihak
Dengan menerapkan intrapreneurship di dalam perusahaan, maka setiap karyawan akan memperoleh pemberdayaan dan juga aktualisasi diri. Selain itu, perusahaan pun akan selalu bisa berkembang dan juga diuntungkan.
5. Bebas Modal
Setiap intrapreneur  yang ada di dalam perusahaan bisa memberikan idenya dengan bebas terkait suatu proyek. Selain itu, dalam menerapkannya pun tidak perlu mengeluarkan modal sedikitpun, karena semuanya sudah ditanggung oleh manajemen perusahaan.
6. Bagi Hasil
Bila ide Anda sebagai seorang intrapreneur ternyata sukses dan berhasil, maka seharusnya ada perjanjian bagi hasil yang ditandatangani oleh pihak perusahaan dan juga pihak karyawan.
Pentingnya Intrapreneurship
Seperti yang sudah kita singgung secara singkat sebelumnya bahwa intrapreneurship adalah suatu budaya dan juga strategi yang tepat agar perusahaan bisa terus melakukan inovasi dan mau beradaptasi dengan perkembangan yang ada di sekitarnya. Terlebih lagi, perkembangan pasar terus terjadi dengan cepat.
Untuk itu, perusahaan selalu memerlukan masukan yang kreatif untuk bisa selalu bersaing dengan para pesaingnya. Nah, dengan menerapkan intrapreneurship, maka manajemen perusahaan akan bisa menemukan solusi untuk berbagai jenis masalah yang terjadi.
1. Penetrasi Pasar Baru
Ide yang Anda miliki sebagai seorang intrapreneur bisa dijadikan solusi perusahaan agar mampu memasarkan produk yang lebih jauh lagi dan mampu membuka kesempatan bisnis yang baru.
2. Pemberdayaan Karyawan
Intrapreneurship akan memungkinkan manajemen perusahaan untuk meningkatkan kekuatan hubungannya dengan karyawan. Kenapa? karena sistem ini mampu memberikan kebebasan pada para karyawan untuk lebih berinisiatif dan bertanggung jawab atas suatu proyek yang dikerjakannya.
3. Memaksimalkan Sumber Daya Manusia
Bila perusahaan Anda menerapkan sistem intrapreneurship, maka karyawan akan mempunyai kesempatan kerja yang lebih maksimal dan terdorong untuk mampu memberikan yang terbaik di tempatnya bekerja.
4. Stabilitas Ekonomi
Dilansir dari laman The Investor’s Book, intrapreneurship adalah salah satu cara yang ampuh dalam menghadapi ketidakstabilan pasar dan juga ekonomi dengan cara mendorong inovasi yang lebih cepat.
5. Pertumbuhan inovatif
Agar bisa terus berkembang, tentunya Anda harus memulai dari ide. Dengan menerapkan intrapreneurship yang baik, maka akan membuat manajemen perusahaan memperoleh ide yang lebih banyak untuk bisa terus berkembang dan memperbaiki banyak hal.
Proses Intrapreneurship
1. Kumpulkan Ide
Tahap awal dalam menerapkan intrapreneurship adalah dengan memotivasi karyawan untuk mampu memberikan ide dan juga opininya terkait suatu permasalahan di dalam perusahaan. pada proses ini, seluruh pihak yang terlibat harus mengetahui pada siapa atau bagaimana cara dalam memaparkan ide yang dimilikinya.
2. Analisis Ide
Setelah semua ide berhasil dihimpun, maka tahap selanjutnya dalam intrapreneurship adalah dengan menganalisis kesesuaian ide dan karyawan lain dengan kebutuhan visi, misi, permintaan konsumen, dan juga tujuan utama perusahaan.
3. Persetujuan Seluruh Pihak
Ide yang sesuai dengan pertimbangan dalam tahap sebelumnya akan diajukan pada berbagai pihak terkait. Tahap ini sangat penting agar bisa mengetahui apakah ide tersebut bisa disepakati oleh seluruh pihak.
4. Feasibility Test
Jika seluruh ide sudah disetujui oleh seluruh pihak, maka langkah selanjutnya dalam intrapreneurship adalah feasibility test atau tes kelayakan. Tes ini bisa dilakukan dengan melakukan analisis SWOT untuk ide dan karyawan yang mengusulkan ide tersebut.
5. Pengawasan dan Perbaikan
Setelah berhasil dinilai layak dan juga sesuai, maka rencana proyek yang dibuat bisa diperbaiki dan ditingkatkan setelah tes kelayakan agar bisa diterapkan secara maksimal dan juga lancar. Ketika sudah diimplementasikan dengan baik, tentunya proyek tersebut harus tetap diawasi dan juga dikembangkan sesuai dengan permasalahan yang ada.
Perbedaan Intrapreneurship dan Entrepreneurship
Pada dasarnya, intrapreneur dan entrepreneur mempunyai kualitas yang sama dalam hal kepemimpinan, inovasi, kreativitas, keyakinan, semangat, dan wawasan. Perbedaan pada keduanya terdapat pada beberapa aspek seperti yang akan kita jelaskan di bawah ini.
1. Aspek Status
Dalam aspek status, entrepreneur adalah mereka yang memulai bisnisnya sendiri dengan ide ataupun konsep yang baru. Entrepreneurship bukan hanya mereka yang mempunyai jiwa pengusaha, namun juga mampu menerapkan berbagai idenya dengan membangun sendiri bisnisnya.
Sedangkan intrapreneurship adalah mereka yang hanya mempunyai jiwa pengusaha saja, namun tidak mampu merealisasikan ide tersebut sendiri. Mereka adalah karyawan pada suatu perusahaan yang mempromosikan inovasinya dan mendapatkan remunerasi sesuai dengan kesuksesan unit bisnis yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.
Jadi sederhananya, entrepreneur memiliki status sebagai pebisnis atau pengusaha murni, sedangkan intrapreneur statusnya adalah karyawan pada suatu perusahaan.
2. Aspek Wilayah Kerja
Baik itu entrepreneur ataupun intrapreneur, keduanya sama-sama bekerja, tapi dengan wilayah atau cakupan yang berbeda. Para entrepreneur mempunyai lebih banyak kebebasan dalam hal membangun bisnisnya dengan berdasarkan ide dan inovasi yang timbul dari dalam benaknya.
Wilayah kerja dari seorang entrepreneur adalah di luar lingkup perusahaan. artinya, mereka tidak terikat dan juga berada di bawah naungan perusahaan lain, namun pada usahanya sendiri saja.
Hal ini tentu berbeda dengan intrapreneur yang bekerja di dalam lingkungan perusahaan dan terikat dengan berbagai aturan perusahaan yang menaunginya. Mereka akan bekerja sesuai dengan keterampilan usahanya sendiri agar bisa mendorong inovasi perusahaan tempatnya bekerja.
3. Aspek Tujuan
Intrapreneurship dan entrepreneurship memiliki tujuan yang berbeda. Seorang entrepreneur bekerja untuk berinovasi dan membuat suatu hal yang baru dari nilai sosial dan ekonomi.
Sedangkan tujuan intrapreneurship adalah untuk meningkatkan kekuatan kompetitif dan juga pengakuan pasar atas perusahaan tempatnya bernaung.
Jadi singkatnya, tujuan dari entrepreneurs lahir dari keinginan dalam diri agar bisa mewujudkan usaha yang inovatif dan juga lebih kompetitif, sedangkan intrapreneurship adalah berusaha untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.
4. Aspek Risiko
Sebagai pemilik bisnis, entrepreneurship jelas mempunyai risiko yang lebih besar daripada intrapreneurship.
Dalam setiap keputusan dan langkah yang diambilnya akan berkenaan dengan usahanya dalam merealisasikan ide dalam bentuk produk yang inovatif, para intrapreneur memikul tanggung jawab dan juga risiko yang penuh atas setiap bentuk kegagalan ataupun kesuksesan yang dihasilkannya.
Sementara itu, intrapreneurship melakukan pekerjaanya dengan mengandalkan kreativitas dan juga keterampilan kewirausahaannya agar bisa menghasilkan suatu inovasi yang bermanfaat untuk perusahaan tanpa harus menanggung risiko atas kegiatan yang dilakukannya.
Risiko atas kegiatan kerja yang dilakukannya ditanggung oleh pihak perusahaan. sehingga, dari sisi risiko, tentunya entrepreneur mempunyai tanggung jawab risiko yang lebih besar daripada intrapreneurship.
Baca juga: Sociopreneur Adalah: Pengertian dan 4 Contoh Sociopreneur di Indonesia
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang intrapreneurship dan bedanya dengan entrepreneurship. Dengan adanya artikel ini, diharapkan wawasan Anda tentang bisnis dan berbagai hal dalam dunia kewirausahaan bisa lebih meningkat.
Namun, hal paling penting yang harus Anda perhatikan dalam berwirausaha adalah mencatat setiap kegiatan keuangan perusahaan di dalam laporan keuangan secara rapi, tepat dan juga akurat, bila perlu gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online.
Software yang sudah dipercaya lebih oleh lebih dari 300 ribu lebih pebisnis di Indonesia ini mampu membantu Anda dalam menyelesaikan berbagai kegiatan akuntansi perusahaan yang sangat memusingkan.
Selain itu, berbagai fitur di dalamnya juga mampu menunjang segala kegiatan bisnis Anda, sehingga Anda bisa lebih mudah dalam melakukan bisnis, baik itu bisnis online ataupun offline.
Tertarik, Anda bisa langsung mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan klik tautan gambar di bawah ini.