Ingin Mulai Bisnis Minuman Franchise? Ini Pertimbangannya!
Dewasa ini, kita bisa melihat usaha minuman franchise sudah sangat diminati oleh banyak orang. Perlu diketahui bahwa bisnis makanan frenchise sangat berbeda dengan bisnis minuman franchise, apa bedanya? Usaha minuman frenchise pada umumnya memiliki sistem pembelian bisnis yang lengkap, mulai dari pembelian alat, merk, hingga strategi menejemennya. Selain itu, jenis produk yang dijual pun berbeda.
Jika franchise makananan hanya fokus menjual makanan, maka franchise minuman akan lebih fokus pada penjualan produk minuman saja. Saat ini, mungkin sebagian besar dari kita sudah banyak menemukan produk franchise minuman disepanjang jalan dan juga di mall-mall besar.
Dalam pembelian franchise minuman, pembeli akan mendapatkan peralatan jualan, lisensi penggunaan merk, produk, hingga standar manajemen dalam berjualannya. Hal lain yang membedakan franchise makanan dan franchise minuman adalah target pasar dari kedua produk tersebut. Beberapa tahun lalu, di Indonesia banyak tersebar berbagai jenis minuman es kepal milo, bahkan beberapa bulan terakhir sempat banyak yang menjual es kopi dalgona.
Lantas, bagaimana kabar bisnis tersebut saat ini? Apakah masih tenar? Oleh karena itu, Anda harus memerhatikan ke 5 hal ini terlebih dahulu sebelum memulai usaha minuman franchise.
Daftar Isi
1. Sulitnya Berinovasi
Kelebihan yang ada pada bisnis franchise minuman adalah Anda tidak perlu repot lagi dalam membuat produk, Anda hanya perlu mengikuti arahan yang diberikan oleh pemilik franchise. Namun, setiap dibalik kelebihan tentu memiliki kekurangan, apalagi untuk Anda yang memiliki banyak ide brilian dalam hal inovasi. Usaha franchise minuman tentunya akan menyulitkan Anda dalam berinovasi karena Anda harus mengikuti segala manajeman dan arahan merk yang Anda jual.
2. Kendala Bahan Baku
Selain mendapatkan hak merk dan strategi menejemen, Anda juga akan mendapatkan segala jenis bahan baku jika membeli franchise minuman. Hal ini bisa menjadi kelebihan sekaligus kekurangan Anda. Kelebihanannya adalah Anda tidak perlu repot dalam mencari bahan baku, namun kekurangannya adalah kendala pengiriman yang terkadang lama. Anda harus menunggu berbagai bahan baku tersebut tiba.
Jika pusat gudang sedang kehabisan bahan baku, maka Anda harus menunggu hingga segala jenis stok bahan baku tersebut tersedia kembali. Ingin membeli bahan baku sendiri? Tentunya Anda tidak diperbolehkan karena adanya aturan yang melarang mitra franchise untuk membeli bahan baku dari luar.
3. Pemotongan Pendapatan Setiap Bulan
Membuka franchise minuman sama halnya Anda bekerja sama dengan pemilik franchise minuman tersebut. Anda bisa menggunakan brand, produk, dan strategi menejemen mereka. Namun, Anda juga harus membayar royalti atas penggunaan ketiga hal tersebut sebagai timbal balik. Pembayaran royalti ini bisa bersifat tahunan atau bulanan, tergantung kesepakatan pembelian franchise.
4. Bersifat Musiman
Selain minuman es kepal milo dan es kopi dalgona, beberapa tahun yang lalu juga sempat muncul minuman thai tea. Anak muda yang sudah mencoba minuman-minuman tersebut pasti akan mengunggahnya di media sosial masing-masing. Lalu, apakah minuman tersebut sampai saat ini masih mudah untuk ditemui? Munkin es thai tea masih bisa ditemui dipinggir jalan atau di depan minimarket, namun tetap saja tidak sepopuler masanya.
Jika pada masanya minuman ini dijual dengan harga 15 – 20 rb rupiah, namun saat ini bisa ditemukan yang seharga 5 ribu rupiah, bahkan dengan tambahan boba. Sebelumnya juga ada es cappucino cincau yang sangat populer. Kita bisa menemukan minuman es ini disepanjang jalan, tapi saat ini minuman tersebut sudah jarang ditemukan. Oleh karena itu, pikirkan dan pertimbangkanlah sebelum Anda memulai bisnis franchise minuman ini.
Jika saat ini minuman tersebut sedang populer dan Anda bisa memastikan bahwa Anda bisa mendapatkan keuntungan yang besar jika menjalankan bisnis tersebut, hampir bisa dipastikan minuman tersebut akan kehilangan popularitasnya beberapa bulan atau tahun kemudian.Padahal, bisnis bukanlah suatu hal yang dilakukan ketika sedang musimnya, bisnis adalah hal yang dilakukan selamanya.
5. Reputasi Brand akan Mengikuti Omzet
Reputasi dari brand minuman franchise akan memengaruhi omzet Anda dalam berbisnis. Sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ketika brand minuman sedang populer, maka omzet akan terus meningkat. Namun ketika popularitas dari brand tersebut turun, maka omzet Andapun pasti akan turun. Kesalahan yang dilakukan oleh manajemen minuman franchise akan memengaruhi pendapatan dan bisnis Anda juga.
Baca Juga: Perbedaan Arti Simbol C, TM, dan R Pada Brand atau Produk
Beberapa Istilah-istilah dalam Franchise yang harus diketahui
1. Franchisor atau Penjual Franchise
Franchisor merupakan pihak yang menjual bisnis franchise dan juga menawarkan kerja sama dengan masyarakat yang ingin atau tertarik menjalankan bisnis tersebut. Franchisor juga merupakan pemilik yang memberikan berbagai fasilitas seperti outlet, bahan baku, dan pelatihan kepada pihak pembeli franchise.
2. Franchisee atau Pembeli Franchise
Franchisee adalah mereka yang mengeluarkan biaya untuk membeli franchise minuman pada franchisor. Seorang franchisee harus membayar sejumlah uang pada franchisor untuk kemudian mendapatkan hak menerima outlet, menggunakan lisensi merek, mendapatkan bahan baku, pelatihan produksi, menerima rahasia manajemen, serta mendapatkan fasilitas konsultasi dan evaluasi pada pihak franchisor jika sewaktu-waktu mengalami masalah.
3. Franchise Fee
Franchise fee adalah biaya pembelian yang harus dikeluarkan oleh franchisee kepada franchisor dalam paket pembelian bisnis tersebut. Saat ini, harga franchise termurah berada disekitaran 5 jt dan yang paling mahal bisa sampai 1 miliar rupiah dengan ruang lingkup internasional.
Baca juga: 10 Tips Membangun Bisnis Cafe yang Menguntungkan
4. Royalti Fee
Royalti fee merupakan biaya yang harus dibayar franchisee kepada franchisor dalam skala waktu tertentu. Jika dalam franchise fee para franchisee akan mendapatkan alat-alat untuk berjualan, maka dalam Royalti fee para franchisee akan mendapatkan hak penggunaan merk dagang. Pada umumnya, Royalti fee ini harus dikeluarkan setiap setahun atau lima tahun sekali.
Ketika waktu penggunaan telah kadaluarsa atau mendekati tanggal kadularsa, maka pihak franchisee harus memperpanjang waktu penggunaan jika tetap ingin menggunakan merk dagan tersebut.
5. Collective Fee
Selain harus membayar royalti fee, pihak franchisee juga harus membayar collective fee pada pihak franchisor. Collective fee atau biasa disebut dengan advertising fee adalah biaya pemasaran atau iklan yang harus dikeluarkan oleh oleh franchisee kepada franchisor. Kenapa harus membayar biaya tersebut? Karena kegiatan promosi atau pemasaran sudah dilakukan oleh franchisor pusat.
Sehingga, Anda tidak perlu melakukan kegiatan promosi lagi dan oleh karena itulah Anda harus memabayar collective fee.
6. SOP atau Standard Operation System
SOP atau standard operation system adalah standar manajemen yang diterapkan oleh pihak franchisor. SOP bisa dikatakan sebagai salah satu kunci penting dalam kegiatan franchise. Isi dari SOP tersebut adalah cara dalam mengelola bisnis agar sukses, mulai dari memilih karyawan, pelatihan, cara produksi, cara pemasaran, dan lain sebagainya. Sederhananya, SOP bisa diartikan sebagai rahasia sukses franchisor yang dibagikan pada franchisee.
Berikut adalah contoh SOP yang diterapkan oleh pihak franchisor:
- Pihak karyawan harus mampu mempersiapkan segala bahan yang sudah tertata scara berkala, sehingga jika ada pembelian, maka pelayanannya bisa dilakukan dengan cepat.
- Harus memasang X-banner secara tegak agar bisa menarik konsumen sebelum dimulainya usaha.
- Listrik outlet harus tetap dinyalakan setiap malam guna menarik perhatian konsumen.
- Cara membuat thai tea adalah dengan menyeduh bubuk thai tea menggunakan air panas, lalu tambah gula yang sudah dicairkan, dan kocok hingga rata.
- Sebelum menggunakan gelas untuk mengocok, pastikanlah gelas tersebut sudah tercuci bersih. Jadi, tidak ada sisa pengguaan sebelumnya.
- Pihak Franchisee harus berkunjung ke outlet dan mencoba rasa produk hasil buatan karyawan secara berkala. Hal ini dilakukan guna mengevaluasi dan memastikan seluruh SOP berjalan lancar.
Baca Juga: 15 Inspirasi Bisnis Yang wajib Anda Coba di Tahun 2020
Kesimpulan
Pada zaman yang serba canggih saat ini, sudah banyak produk minuman yang sangat kekinian. Minuman tersebut biasanya terkenal karena adanya pengaruh iklan di sosial media. Produk minuman ini juga dinilai cukup menjanjikan di dunia bisnis, karena Anda hanya harus membeli produk franchise dan Anda sudah mendapatkan hak lisensi produk tersebut.
Tapi walaupun dinilai cukup menjanjikan, jangan terlalu tergesa-gesa dalam membeli produk franchise tersebut. Minimal, perhatikanlah keenam hal yang sudah dijelaskan diatas lalu kelola franchise tersebut dengan baik, terutama untuk masalah fee dan keuangan.
Jika dirasa Anda kesulitan dalam mengatur masalah keuangan, maka Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi dari Accurate Online.
Dengan harga yang sangat terjangkau, Anda bisa memiliki banyak fitur yang mampu memudahkan Anda dalam mengelola keuangan dan data finansial bisnis franchise minuman Anda.