Analisis Peluang Bisnis Thrifting Indonesia

09 Jun 2025 | Ditulis oleh: Natalia
Ditinjau oleh: Baskara AjiVerified Reviewer Verified Reviewer
Analisis Peluang Bisnis Thrifting Indonesia
source envato.

Thrifting telah menjadi fenomena global dan kini mulai merambah ke Indonesia dengan pesatnya. Bisnis Thrifting menawarkan konsep belanja pakaian bekas berkualitas dengan harga terjangkau, menciptakan peluang ekonomi baru sekaligus mendukung gaya hidup ramah lingkungan.

Anda mungkin pernah melihat bagaimana thrift store di berbagai negara berkembang pesat, dan sekarang saatnya Indonesia mengikuti tren tersebut.

Perkembangan Bisnis Thrifting di Indonesia menunjukkan potensi luar biasa, terutama di kalangan generasi milenial dan Gen Z.

Konsumen Indonesia semakin sadar akan dampak fast fashion terhadap lingkungan dan mulai beralih ke alternatif lebih bertanggung jawab.

Second-hand fashion bukan lagi dianggap sebagai pilihan kelas dua, melainkan gaya hidup sustainable dengan sentuhan vintage dan unique.

Namun, seperti bisnis lainnya, industri thrifting juga menghadapi berbagai tantangan. Mulai dari stigma masyarakat, persaingan dengan brand baru, hingga tantangan dalam supply chain dan quality control.

Untuk itu, Anda perlu memahami seluk-beluk industri tersebut sebelum terjun ke dalamnya.

Lantas, bagaimana peluang emas dan tantangan nyata dalam Bisnis Thrifting di Indonesia? Baca terus artikel di bawah ini untuk mendapatkan jawabannya!

Analisis peluang dan tantangan bisnis thrifting di Indonesia

Bisnis thrifting di Indonesia telah mengalami transformasi luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.

Fenomena thrifting tidak lagi dipandang sebagai aktivitas belanja kelas dua, melainkan telah berkembang menjadi industri dengan potensi ekonomi menggiurkan.

Generasi milenial dan Gen Z menjadi motor penggerak utama tren tersebut, yang mana menciptakan pasar dengan daya beli tinggi dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat.

Perkembangan industri second-hand fashion di Indonesia menunjukkan angka pertumbuhan mengesankan. Platform media sosial seperti Instagram dan TikTok berperan besar dalam mempopulerkan gaya hidup thrifting, dengan berbagai influencer dan selebriti turut mengamini tren tersebut.

Kondisi ekonomi saat ini juga mendukung pertumbuhan Bisnis Thrifting, karena konsumen lebih mencari alternatif berbelanja tanpa harus mengeluarkan biaya besar.

Baca juga: Cara Memulai Bisnis Thrifting secara Tepat dan Efektif

1. Peluang modal rendah dengan keuntungan tinggi

Salah satu daya tarik utama Bisnis Thrifting terletak pada struktur modalnya. Anda dapat memulai usaha dengan investasi relatif kecil dibandingkan retail konvensional.

Stok barang bisa diperoleh melalui berbagai sumber dengan harga terjangkau, mulai dari donasi, pembelian grosir barang preloved, hingga lelang barang bekas.

Fleksibilitas lokasi di dalamnya memungkinkan Anda untuk menjalankan bisnis ini dari rumah atau secara online, sehingga akan mengurangi beban biaya sewa toko fisik.

Margin keuntungan dalam industri thrifting juga cukup menggiurkan karena tidak ada biaya produksi seperti bisnis fashion pada umumnya.

Anda hanya perlu fokus pada proses kurasi, pembersihan, dan penyajian produk dengan menarik. Model bisnis tersebut memungkinkan return on investment yang cepat dengan risiko kerugian minimal.

2. Target pasar generasi digital dengan daya beli tinggi

Pasar bisnis thrifting didominasi oleh generasi muda dengan karakteristik unik. Mereka tidak hanya mencari produk murah, tetapi juga menginginkan barang dengan cerita dan estetika vintage.

Popularitas di media sosial mampu menciptakan efek viral yang dapat meningkatkan penjualan secara eksponensial tanpa biaya promosi besar.

Konsumen thrifting cenderung loyal terhadap toko dengan kurasi berkualitas dan brand identity kuat. Mereka rela membayar harga premium untuk barang bekas berkualitas tinggi, terutama item dari brand ternama atau dengan desain langka.

Peluang ekspor juga terbuka lebar, karena pakaian vintage Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di pasar internasional.

Baca juga: Rahasia Sukses Membangun Branding di Bisnis Thrifting

3. Tantangan pasokan barang berkualitas

Mendapatkan stok thrift berkualitas menjadi tantangan utama dalam industri tersebut. Anda perlu membangun jaringan supplier yang dapat menyediakan barang secara konsisten.

Bal segel impor dari Korea, Jepang, atau Eropa menawarkan kualitas terbaik, namun membutuhkan modal besar dan pemahaman mendalam tentang regulasi impor.

Alternatif lain seperti donasi dan flea market memerlukan waktu serta tenaga ekstra untuk berburu barang berkualitas.

Memang supplier saat ini lokal mulai bermunculan sebagai solusi, namun Anda tetap harus selektif dalam memilih partner bisnis untuk menjaga standar kualitas produk.

4. Proses kurasi dan kontrol kualitas

Tidak semua barang bekas layak dijual dalam Bisnis Thrifting. Anda harus melakukan proses kurasi ketat, pembersihan menyeluruh, bahkan perbaikan seperti menjahit ulang atau mengganti kancing.

Standar kualitas yang tinggi menjadi kunci penting dalam mempertahankan reputasi toko dan kepercayaan pelanggan.

Investasi dalam peralatan pembersihan dan perbaikan pakaian menjadi sebuah keharusan. Anda juga perlu membuka mata lebih lebar untuk mengenali barang berkualitas dan berpotensi laku di pasar.

Proses tersebut memakan waktu, namun menentukan kesuksesan jangka panjang bisnis.

5. Persaingan ketat dan diferensiasi produk

Popularitas thrifting menarik banyak pelaku baru, sehingga menciptakan persaingan sengit baik di ranah online maupun offline.

Anda harus mencari cara unik untuk membedakan toko dari kompetitor, baik melalui kurasi khusus, tema tertentu, atau pengalaman berbelanja yang berbeda.

6. Regulasi dan aspek legalitas

Impor barang bekas memiliki regulasi yang ketat di Indonesia, dengan pemerintah melarang impor pakaian bekas untuk melindungi industri tekstil lokal.

Anda harus memahami peraturan bea cukai, pajak, dan izin usaha agar operasional tetap aman secara hukum.

Meskipun pasar barang bekas tetap berkembang melalui jalur tidak resmi, namun risiko hukum tetap perlu diperhitungkan dalam menjalankan Bisnis Thrifting.

Baca juga: Strategi Menjalankan Digital Marketing untuk Thrift Shop Online

Penutup

Bisnis thrifting di Indonesia menunjukkan potensi luar biasa dengan peluang pasar terus berkembang, terutama di kalangan generasi muda dengan kesadaran lingkungan tinggi.

Tren sustainable fashion dan meningkatnya biaya hidup mendorong masyarakat beralih ke thrift shopping sebagai alternatif belanja cerdas.

Model bisnis yang fleksibel ini memungkinkan Anda untuk memulai usaha secara online, toko fisik, atau pop-up event dengan modal minim namun margin keuntungan menggiurkan.

Tantangan utama bisnis ini adalah mendapatkan pasokan berkualitas, proses kurasi ketat, persaingan semakin intens, membangun brand identity kuat, serta aspek regulasi impor barang bekas.

Keberhasilan bisnis thrifting memerlukan manajemen stok yang akurat, pencatatan transaksi rapi, dan analisis laporan keuangan mendalam untuk mengoptimalkan keuntungan.

Kabr baiknya, Accurate Online hadir sebagai solusi software akuntansi dan bisnis terlengkap untuk mendukung operasional thrift shop Anda.

Terintegrasi penuh dengan aplikasi kasir digital Accurate POS dan program loyalitas pelanggan Bliss, Accurate Online membantu mengelola inventory, transaksi penjualan, hingga laporan keuangan secara otomatis.

Fitur multi-device, pembayaran QRIS, dan laporan instan di dalamnya akan memudahkan operasional harian bisnis Anda.

Jangan biarkan peluang emas bisnis thrifting terlewat begitu saja. Mulai kelola bisnis dengan lebih efisien menggunakan Accurate Online.

Coba gratis sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah dan rasakan kemudahan mengelola thrift business Anda!

Referensi:

  1. Peluang dan Tantangan Terhadap Fenomena Thrifting di Indonesia | Seminar Nasional Riset Inovatif
bisnisukmbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Natalia
Setelah lebih dari 10 tahun berada di dunia marketing, kini saya turut membagikan pengalaman saya seputar strategi marketing dan bisnis! Selamat membaca!

Artikel Terkait