Cara Memulai Bisnis Thrifting secara Tepat dan Efektif

09 Jun 2025 | Ditulis oleh: Natalia
Ditinjau oleh: Baskara AjiVerified Reviewer Verified Reviewer
Cara Memulai Bisnis Thrifting secara Tepat dan Efektif
source envato.

Memulai bisnis thrifting sekarang jadi salah satu pilihan menarik buat Anda yang ingin mencoba peluang di dunia fashion tanpa harus mengeluarkan modal besar.

Banyak orang penasaran bagaimana cara memulai bisnis thrifting dari nol, apalagi tren thrift shop terus berkembang di berbagai kota.

Dengan memulai bisnis thrifting, Anda bisa mengumpulkan barang-barang secondhand berkualitas dan menjualnya kembali dengan harga lebih terjangkau.

Selain itu, memulai bisnis thrifting juga membantu mengurangi limbah tekstil sekaligus membuka kesempatan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Banyak yang masih bingung langkah awal memulai bisnis thrifting, mulai dari mencari supplier, menentukan target pasar, hingga cara promosi lewat social media.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis memulai bisnis thrifting supaya Anda nggak salah langkah. Anda akan menemukan tips memilih produk, cara menentukan harga, hingga trik agar toko thrift Anda makin dikenal.

Jadi, pastikan Anda membaca artikel sampai selesai, karena setiap bagian akan membahas step-by-step memulai bisnis thrifting secara lengkap dan mudah dipahami.

Jangan lewatkan informasi penting yang bisa membantu Anda sukses memulai bisnis thrifting dan menjadikannya sumber penghasilan yang menjanjikan!

Apa itu bisnis thrifting?

Bisnis thrifting adalah sebuah usaha yang berfokus pada aktivitas jual beli barang bekas atau secondhand dengan kualitas masih layak pakai.

Barang-barang yang dijual dalam bisnis thrifting sangat beragam, mulai dari pakaian, sepatu, tas, aksesori, hingga peralatan rumah tangga dan barang antik.

Konsep utama dari bisnis thrifting adalah mencari barang berkualitas dengan harga terjangkau, lalu menjualnya kembali dengan harga yang tetap kompetitif.

Banyak orang tertarik dengan bisnis thrifting karena bisa menemukan barang unik, bahkan produk branded atau limited edition yang sudah tidak diproduksi lagi, namun tetap dalam kondisi baik.

Istilah thrift sendiri berasal dari bahasa Inggris yang berarti hemat. Dalam konteks bisnis thrifting, Anda akan menemukan banyak peluang untuk membeli barang dengan harga miring, sehingga lebih hemat dibandingkan membeli barang baru.

Selain itu, bisnis thrifting juga mendukung gaya hidup ramah lingkungan, karena membantu mengurangi limbah tekstil dan mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan.

Tidak hanya itu, bisnis thrifting juga menawarkan keberagaman produk, mulai dari barang lokal hingga impor, yang semuanya bisa dijual kembali selama kondisinya masih layak pakai.

Perbedaan utama antara bisnis thrifting dan preloved terletak pada sumber barangnya. Bisnis thrifting biasanya mengambil stok barang bekas dari supplier atau importir dalam jumlah besar, sedangkan preloved lebih fokus pada barang bekas milik pribadi yang dijual kembali.

Bisnis thrifting pun semakin mudah dijalankan dengan adanya internet, karena Anda bisa menjual produk melalui e-commerce dan social media, sehingga jangkauan pasar menjadi lebih luas.

Dengan modal yang relatif kecil, bisnis thrifting dapat memberikan keuntungan yang menarik, apalagi jika Anda pandai memilih barang berkualitas dan tahu cara menarik minat pembeli.

Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis thrifting, pastikan untuk melakukan riset pasar dan memilih sumber barang yang terpercaya agar bisnis Anda berjalan lancar dan menguntungkan.

Baca juga: Bisnis Preloved: Prospek, dan Tips Sukses Menjalaninya

Cara menentukan modal dan sumber barang thrifting

1. Cara menentukan modal memulai bisnis thrifting

Menentukan modal saat memulai bisnis thrifting sangat penting agar Anda bisa mengatur keuangan sejak awal.

Modal memulai bisnis thrifting biasanya tidak terlalu besar, bahkan bisa dimulai dari Rp 500.000 hingga Rp 2.000.000 tergantung skala usaha dan jenis barang yang ingin Anda jual.

Modal utama akan digunakan untuk membeli stok barang, biaya laundry, pengemasan, hingga promosi di social media.

Anda bisa membeli pakaian bekas dalam bentuk karung atau bal, yang biasanya berisi 50-100 item dengan harga mulai dari Rp1 juta per karung.

Selain itu, perhitungkan juga biaya tambahan seperti pulsa untuk live selling di TikTok atau Instagram, serta biaya kemasan antara Rp50.000 hingga Rp100.000 per bulan.

Jika ingin menambah stok atau memperluas bisnis, Anda bisa menyesuaikan modal sesuai kebutuhan dan target pasar.

2. Cara menentukan sumber barang thrifting

Menentukan sumber barang sangat berpengaruh pada kualitas dan keuntungan saat memulai bisnis thrifting.

Anda bisa mencari supplier melalui berbagai cara, mulai dari riset online dengan kata kunci seperti “supplier baju thrift karungan”, gabung komunitas thrift shop di media sosial, hingga berkunjung langsung ke pasar grosir seperti Pasar Senen Jakarta atau Pasar Cimol Gedebage Bandung.

Selain supplier lokal, Anda juga bisa mencari supplier luar negeri dari Jepang, Korea, atau Eropa melalui platform seperti Alibaba atau marketplace grosir lainnya.

Pilihlah supplier yang terpercaya dengan reputasi baik, dan pastikan untuk meminta sampel produk sebelum membeli dalam jumlah besar.

Jika ingin lebih mudah, Anda juga dapat membeli paket usaha thrifting melalui marketplace yang menawarkan harga bervariasi sesuai jumlah dan jenis barang.

Pastikan Anda selalu mengecek kondisi barang, memilih produk yang layak jual, serta membersihkan dan merapikan sebelum dipasarkan agar pelanggan puas dan bisnis Anda semakin berkembang.

Dengan perencanaan modal dan pemilihan sumber barang yang tepat, memulai bisnis thrifting bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan dan mudah dijalankan dari rumah.

Anda hanya perlu konsisten, teliti, dan terus belajar agar bisnis thrifting Anda terus berkembang dan menghasilkan keuntungan maksimal.

Baca juga: Cara Membeli Baju Bekas dari Luar Negeri

Analisis keuntungan dan risiko bisnis thrifting

1. Analisis keuntungan memulai bisnis thrifting

Memulai bisnis thrifting menawarkan banyak peluang untuk Anda yang ingin mencoba usaha dengan modal terjangkau.

Salah satu keuntungan utamanya adalah kebutuhan modal awal yang relatif kecil, sehingga risiko kerugian juga lebih rendah dibandingkan bisnis lain.

Anda bisa mendapatkan barang secondhand dengan harga murah, lalu menjualnya kembali dengan margin yang cukup menarik.

Selain itu, memulai bisnis thrifting juga mendukung gaya hidup ramah lingkungan karena membantu mengurangi limbah tekstil dan memperpanjang masa pakai produk fashion.

Bisnis thrifting juga memberikan fleksibilitas tinggi, karena bisa dijalankan dari rumah atau toko fisik. Anda juga berkesempatan membangun komunitas pelanggan setia melalui social media dan event lokal.

Kreativitas sangat dibutuhkan dalam memilih produk unik, sehingga toko Anda bisa tampil beda di mata konsumen.

Jika ditekuni dengan konsisten, memulai bisnis thrifting dapat menjadi sumber penghasilan utama maupun sampingan yang menjanjikan.

2. Analisis risiko memulai bisnis thrifting

Di balik peluangnya, memulai bisnis thrifting juga punya tantangan yang perlu Anda perhatikan. Persaingan di bidang ini cukup tinggi, sehingga Anda harus jeli memilih supplier dan produk agar tetap relevan dengan tren pasar.

Barang yang Anda dapatkan harus dipilih dan diperiksa kualitasnya secara teliti, karena tidak semua produk layak jual. Risiko barang tidak laku juga cukup besar, apalagi jika tren fashion berubah dengan cepat.

Ada pula tantangan terkait peraturan impor barang bekas dan potensi masalah hukum, terutama jika Anda mengambil stok dari luar negeri.

Mengelola persediaan juga tidak selalu mudah, karena setiap barang biasanya unik dan stoknya terbatas. Selain itu, Anda harus siap menghadapi risiko produk cacat atau tidak sesuai ekspektasi pelanggan, yang bisa berdampak pada reputasi toko Anda.

keuntungan dan risiko memulai bisnis thrifting

Dengan mempertimbangkan keuntungan dan risiko di atas, Anda bisa lebih siap memulai bisnis thrifting dan menentukan langkah terbaik agar usaha Anda berkembang secara optimal.

Jangan lupa untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan tren agar bisnis Anda tetap diminati pelanggan.

Baca juga: Tertarik Berbisnis Baju Bekas Preloved? Perhatikan 10 Tips Ini

Penutup

Memulai bisnis thrifting kini jadi salah satu peluang usaha menarik karena Anda bisa menjual barang secondhand berkualitas dengan modal terjangkau.

Anda hanya perlu menentukan target pasar, memilih produk yang sesuai, serta mencari supplier terpercaya agar stok barang selalu tersedia dan layak jual.

Dalam proses memulai bisnis thrifting, Anda juga perlu memperhatikan perencanaan modal, menjaga kebersihan produk, serta memilih platform penjualan yang sesuai dengan target pelanggan.

Jangan lupa, pelayanan yang baik dan responsif akan membuat pelanggan betah berbelanja di toko Anda.

Keuntungan memulai bisnis thrifting antara lain modal awal yang kecil, peluang mendapatkan margin besar, serta fleksibilitas menjalankan usaha dari rumah atau toko fisik.

Namun, Anda juga harus siap menghadapi risiko seperti persaingan ketat, perubahan tren fashion, hingga tantangan mengelola stok unik yang tidak selalu bisa diulang.

Agar bisnis Anda berjalan lancar dan efisien, gunakan software akuntansi dan bisnis seperti Accurate Online yang sudah terintegrasi dengan aplikasi kasir digital Accurate POS dan program loyalitas pelanggan Bliss.

Dengan Accurate Online, Anda bisa mengelola stok, transaksi, laporan keuangan, hingga program loyalitas pelanggan dalam satu platform yang mudah digunakan.

Jangan ragu untuk mengoptimalkan bisnis Anda dengan teknologi terbaik. Coba Accurate Online secara gratis sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah ini!

Referensi:

bisnisukmbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Natalia
Setelah lebih dari 10 tahun berada di dunia marketing, kini saya turut membagikan pengalaman saya seputar strategi marketing dan bisnis! Selamat membaca!

Artikel Terkait