Pengertian Bisnis Syariah dan Prinsip Dasar dalam Menjalankannya

oleh | Okt 11, 2023

source envato.

Pengertian Bisnis Syariah dan Prinsip Dasar dalam Menjalankannya

Dalam era globalisasi yang semakin pesat, bisnis menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas ekonomi sebuah negara. Dalam konteks ini, konsep bisnis syariah telah menjadi pusat perhatian yang tak terelakkan. Bisnis syariah, yang didasarkan pada prinsip-prinsip ekonomi Islami, bukan hanya sekadar sebuah tren, melainkan sebuah bentuk investasi jangka panjang yang berlandaskan pada nilai-nilai moral dan etika Islam.

Prinsip-prinsip ekonomi Islam menempatkan keadilan, kebersamaan, dan transparansi dalam bisnis sebagai landasan utama. Hal ini menciptakan suatu paradigma bisnis yang tidak hanya fokus pada keuntungan finansial semata, tetapi juga pada kesejahteraan umat dan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan demikian, bisnis syariah memiliki potensi yang besar untuk menjaga stabilitas ekonomi, mengurangi kesenjangan sosial, serta mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai konsep bisnis syariah, prinsip-prinsip dasar yang mengaturnya, dan dampak positifnya terhadap ekonomi serta masyarakat.

Kami juga akan mengeksplorasi beberapa contoh bisnis syariah yang sukses, yang dapat menjadi inspirasi bagi para pengusaha dan investor yang ingin merintis jalan dalam dunia bisnis yang lebih beretika dan berkelanjutan.

Pengertian Bisnis Syariah

Pengertian Bisnis Syariah

ilustrasi bisnis syariah. source envato

Berdasarkan laman Wikipedia, bisnis syariah, juga dikenal sebagai bisnis berdasarkan prinsip-prinsip syariah atau bisnis Islami, merujuk pada aktivitas ekonomi dan bisnis yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Prinsip-prinsip ini ditemukan dalam hukum Islam atau Syariah, yang mencakup ajaran-ajaran agama, hukum, etika, dan pedoman perilaku yang diikuti oleh umat Muslim.

Beberapa prinsip utama dalam bisnis syariah melibatkan hal-hal di bawah ini:

  • Haram dan Halal: Bisnis syariah harus menjauhi segala yang dianggap “haram” (dilarang) dalam Islam, seperti alkohol, daging babi, riba (bunga), dan perjudian. Sebaliknya, bisnis harus mematuhi prinsip “halal” (boleh) dalam semua aktivitas dan produknya.
  • Keadilan dan Transparansi: Bisnis syariah harus menjunjung tinggi prinsip keadilan dalam semua aspek, termasuk dalam transaksi, kontrak, dan pembagian keuntungan. Transparansi juga sangat ditekankan untuk menghindari penipuan atau ketidakjelasan dalam bisnis.
  • Bagi Hasil (Mudarabah) dan Bagi Rugi: Dalam bisnis syariah, terdapat konsep bagi hasil atau “mudarabah,” di mana keuntungan dan kerugian dibagi antara pemilik modal dan pengelola bisnis. Ini menciptakan insentif bagi pengelola bisnis untuk bekerja sebaik mungkin.
  • Larangan Riba: Riba atau bunga adalah salah satu larangan utama dalam bisnis syariah. Oleh karena itu, perusahaan dan lembaga keuangan syariah mencari alternatif yang sah untuk bunga, seperti skema bagi hasil.
  • Investasi Ethical: Bisnis syariah juga cenderung menghindari investasi dalam industri yang dianggap merugikan masyarakat atau lingkungan, seperti perjudian, industri alkohol, atau perusahaan yang merusak lingkungan.
  • Kepedulian Sosial: Bisnis syariah sering memiliki komitmen terhadap kepedulian sosial dan amal. Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, sebagian keuntungan dapat disumbangkan untuk tujuan amal atau membantu masyarakat yang membutuhkan.

Bisnis syariah memiliki dampak yang lebih luas daripada sekadar keuntungan finansial, karena menciptakan lingkungan bisnis yang lebih beretika dan berkelanjutan.

Di banyak negara dengan populasi Muslim yang signifikan, bisnis syariah telah tumbuh pesat dan menjadi bagian penting dalam ekonomi global. Selain itu, bisnis syariah juga menjadi pilihan bagi non-Muslim yang ingin berinvestasi dalam kerangka bisnis yang lebih beretika dan berkelanjutan.

Baca juga: Pengertian Memorandum of Agreement (MoA) dan Proses dalam Menyusunnya

Prinsip Dasar yang Mengatur Bisnis Syariah

Prinsip Dasar yang Mengatur Bisnis Syariah

ilustrasi bisnis syariah. source envato

Prinsip dasar yang mengatur bisnis syariah didasarkan pada ajaran-ajaran hukum Islam atau Syariah. Berikut adalah beberapa prinsip dasar yang mengatur bisnis syariah:

1. Kepatuhan terhadap Hukum Islam

Janis bisnis ini harus patuh terhadap prinsip-prinsip hukum Islam dalam semua aspek operasionalnya. Ini mencakup menghindari segala bentuk yang dianggap “haram” (dilarang) dalam Islam, seperti alkohol, daging babi, riba (bunga), dan perjudian.

2. Prinsip Halal

Produk, layanan, dan transaksi dalam bisnis ini harus dianggap “halal” (boleh) dalam Islam. Ini berarti produk dan layanan tersebut harus sesuai dengan hukum Islam dan tidak mengandung bahan atau praktik yang dilarang oleh agama.

3. Keadilan dan Transparansi

Keadilan adalah prinsip utama dalam jenis bisnis ini. Transparansi dalam semua aspek bisnis, termasuk kontrak, harga, dan keuntungan, adalah penting untuk menjaga keadilan dan mencegah penipuan.

4. Bagi Hasil (Mudarabah) dan Bagi Rugi

Bisnis syariah sering menerapkan konsep “mudarabah,” di mana keuntungan dan kerugian dibagi antara pemilik modal (investor) dan pengelola bisnis. Ini mendorong pengelola bisnis untuk bekerja sebaik mungkin karena mereka berbagi risiko dengan pemilik modal.

5. Larangan Riba

Riba atau bunga adalah salah satu larangan paling kuat dalam jenis bisnis ini. Oleh karena itu, perusahaan dan lembaga keuangan syariah mencari alternatif yang sah untuk bunga dalam transaksi keuangan, seperti skema bagi hasil.

6. Investasi Etis

Bisnis syariah sering menghindari investasi dalam industri yang dianggap merugikan masyarakat atau lingkungan, seperti perjudian, industri alkohol, atau perusahaan yang merusak lingkungan.

7. Kepedulian Sosial

Jenis bisnis ini sering memiliki komitmen terhadap kepedulian sosial dan amal. Sebagian keuntungan dapat disumbangkan untuk tujuan amal atau membantu masyarakat yang membutuhkan.

8. Penghindaran Gharar dan Ketidakpastian

Bisnis syariah juga menghindari transaksi yang mengandung “gharar” (ketidakpastian berlebihan), di mana risiko atau ketidakpastian dalam transaksi itu sendiri terlalu tinggi.

9. Penghormatan Kontrak

Bisnis syariah menghormati kontrak dan komitmen yang telah dibuat oleh semua pihak yang terlibat dalam transaksi. Melanggar kontrak dianggap sebagai pelanggaran etika dan hukum.

10. Kepedulian Lingkungan

Beberapa bisnis syariah juga memperhatikan dampak lingkungan dan berusaha untuk menjaga lingkungan alam sekitarnya.

Prinsip-prinsip ini membentuk kerangka kerja bisnis syariah yang berlandaskan pada nilai-nilai moral dan etika Islam, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih adil, beretika, dan berkelanjutan.

Prinsip-prinsip ini juga memberikan landasan untuk menghindari risiko dan menciptakan investasi yang lebih berkelanjutan dalam jangka panjang.

Baca juga: Pengertian Agrobisnis dan 10 Kompleksitas Bisnisnya

Dampak Positif Bisnis Syariah Pada Perekonomian Masyarakat

Dampak Positif Bisnis Syariah Pada Perekonomian Masyarakat

ilustrasi bisnis syariah. source envato

Bisnis syariah memiliki dampak positif yang signifikan pada perekonomian masyarakat dalam berbagai cara. Berikut beberapa dampak positif bisnis syariah pada perekonomian masyarakat:

1. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Bisnis syariah, dengan fokusnya pada keadilan dan kebersamaan, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pendekatan ini dapat mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan distribusi kekayaan yang lebih merata.

2. Pengurangan Kemiskinan

Prinsip bagi hasil dalam jenis bisnis ini memberikan peluang kepada individu atau kelompok yang memiliki modal terbatas untuk berinvestasi dan mendapatkan keuntungan. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan akses masyarakat terhadap peluang ekonomi.

3. Pemberdayaan Ekonomi Umat

Jenis bisnis ini akan mendorong pemberdayaan ekonomi umat Muslim dan non-Muslim yang ingin berbisnis sesuai dengan prinsip-prinsip etika Islam. Hal ini menciptakan peluang berwirausaha dan penciptaan lapangan kerja.

4. Peningkatan Investasi

Bisnis syariah menciptakan lingkungan yang lebih menarik bagi investasi, terutama bagi investor yang memiliki prinsip etika atau agama yang kuat. Ini dapat mengalirkan modal baru ke dalam perekonomian dan membantu pertumbuhan ekonomi.

5. Pengembangan Sektor Keuangan

Lembaga-lembaga keuangan syariah, seperti bank syariah dan lembaga pembiayaan, telah berkembang pesat. Hal ini memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.

6. Keamanan dan Stabilitas Ekonomi

Prinsip-prinsip bisnis syariah yang menghindari praktik riba dan spekulasi berlebihan dapat membantu mencegah krisis ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan.

7. Peningkatan Investasi Infrastruktur

Sebagian dari keuntungan bisnis ini sering digunakan untuk tujuan amal dan investasi dalam proyek-proyek infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembangunan sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya.

8. Peningkatan Kesadaran Sosial

Bisnis syariah mendorong perusahaan untuk memiliki komitmen terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang kuat, termasuk kontribusi terhadap amal dan kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.

9. Pengembangan Industri Halal

Industri makanan dan produk halal merupakan bagian penting dari bisnis ini. Hal ini menciptakan peluang bisnis baru dan mempromosikan produk-produk halal yang dapat diakses oleh masyarakat Muslim dan non-Muslim.

10. Peningkatan Etika Bisnis

Bisnis syariah mempromosikan praktik bisnis yang lebih etis dan berkelanjutan, yang dapat membantu membangun kepercayaan konsumen dan mendukung reputasi bisnis dalam jangka panjang.

Dengan berfokus pada nilai-nilai Islam yang mencakup keadilan, transparansi, dan keberpihakan kepada yang lemah, bisnis ini memiliki potensi untuk memberikan dampak positif yang signifikan pada perekonomian masyarakat dan menciptakan lingkungan bisnis yang lebih beretika dan berkelanjutan.

Baca juga: Pengertian Kurva Indiferen dan 7 Implikasinya

Contoh Sukses Bisnis Syariah

Contoh Sukses Bisnis Syariah

ilustrasi bisnis syariah. source envato

Berikut adalah beberapa contoh bisnis syariah yang telah berhasil di berbagai bidang:

1. Bank Syariah

Bank-bank syariah, seperti Bank Muamalat di Indonesia, Bank Al-Rajhi di Arab Saudi, dan Bank Islam di Malaysia, telah menjadi pemain penting dalam industri perbankan syariah.

Mereka menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah, seperti pembiayaan mudarabah, ijarah, dan murabahah.

2. Perusahaan Makanan Halal

Perusahaan makanan yang memproduksi produk halal telah berhasil di tingkat global. Misalnya, Nestlé Malaysia memiliki lini produk halal yang cukup besar dan berhasil menjangkau pasar Muslim di seluruh dunia.

3. Industri Pariwisata Syariah

Destinasi pariwisata syariah, seperti hotel-hotel syariah dan restoran halal, telah berkembang di berbagai negara. Misalnya, Hotel Crescent in Baku, Azerbaijan, adalah salah satu contoh hotel syariah yang sukses.

4. Industri Mode Syariah

Perancang busana dan merek pakaian yang mengikuti prinsip-prinsip syariah telah muncul di pasar mode global. Merek seperti Aab, Haute Hijab, dan Jenahara telah berhasil menarik perhatian konsumen Muslim yang mencari pakaian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

5. Perusahaan Teknologi Finansial Syariah

Start-up fintech syariah, seperti QardHasan di Indonesia dan Wahed Invest di Amerika Serikat, telah berkembang pesat dengan menawarkan produk investasi dan layanan keuangan syariah kepada masyarakat.

6. Industri Properti Syariah

Pengembang properti yang berfokus pada konsep syariah telah melihat pertumbuhan signifikan. Proyek-proyek properti syariah mencakup perumahan, apartemen, dan pusat perbelanjaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.

7. Lembaga Mikrofinansir Syariah

Lembaga-lembaga mikrofinansir syariah, seperti Akhuwat di Pakistan, memberikan pinjaman tanpa bunga kepada individu yang kurang mampu untuk membantu mereka memulai usaha kecil.

8. Perusahaan Energi Terbarukan Syariah

Perusahaan yang berfokus pada energi terbarukan, seperti energi matahari dan angin, telah muncul dengan model bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Mereka berusaha untuk mengurangi dampak lingkungan sambil mematuhi ketentuan Syariah.

9. Industri Produk Kesehatan Syariah

Perusahaan yang memproduksi produk kesehatan dan farmasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah telah berhasil menghadirkan produk-produk yang dianggap halal dan berkualitas tinggi bagi konsumen Muslim.

10. Platform Investasi Emas Syariah

Platform investasi emas syariah, seperti EmasDinar di Malaysia, memungkinkan individu untuk berinvestasi dalam emas dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah.

Ini hanya beberapa contoh bisnis syariah yang telah berhasil di berbagai sektor ekonomi. Keberhasilan mereka menunjukkan bahwa bisnis syariah memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Muslim dan non-Muslim yang mencari alternatif yang sesuai dengan prinsip-prinsip etika Islam dalam berbisnis.

Baca juga: Apa itu MPOS? Ini Pengertian dan Manfaatnya untuk Bisnis!

Penutup

Jadi, bisnis syariah telah membuktikan bahwa prinsip-prinsip keadilan, kebersamaan, dan etika yang diambil dari ajaran Islam dapat menjadi landasan yang kuat untuk kesuksesan ekonomi dan bisnis.

Bisnis-bisnis syariah yang telah berhasil menunjukkan bahwa mereka dapat menciptakan nilai tambah tidak hanya dalam hal keuntungan finansial, tetapi juga dalam hal memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat dan masyarakat secara keseluruhan.

Dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip Syariah, bisnis syariah memberikan peluang bagi individu, perusahaan, dan lembaga keuangan untuk berpartisipasi dalam sebuah ekosistem ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai moral.

Selain itu, bisnis syariah juga berperan dalam memperluas akses keuangan, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Momentum bisnis syariah terus berkembang di berbagai sektor, dari perbankan dan keuangan hingga pariwisata, mode, dan teknologi finansial.

Hal ini menunjukkan bahwa bisnis syariah tidak hanya menjadi pilihan bagi umat Muslim yang ingin berbisnis sesuai dengan keyakinan agama mereka, tetapi juga menarik bagi banyak pihak yang mencari model bisnis yang lebih beretika dan berkelanjutan.

Dengan terus berkembangnya bisnis syariah di seluruh dunia, diharapkan dapat terus memberikan kontribusi positif dalam membangun ekonomi yang lebih inklusif dan berdaya tahan serta menciptakan peluang ekonomi yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat.

Nah, untuk mempermudah Anda dalam menjalankan bisnis syariah, Anda bisa menggunakan aplikasi kasir digital dari Accurate POS.

Accurate POS bukan hanya sekedar aplikasi kasir biasa. Dengan Accurate POS, kegiatan transaksi di konter kasir akan lebih cepat diselesaikan. Aplikasi ini juga akan mencatat setiap transaksi yang terjadi dan bisa menyajikan lebih dari 200 jenis laporan keuangan secara akurat.

Lebih dari itu, Accurate POS pun akan memudahkan Anda dalam mengelola persediaan, mengelola karyawan, dan mengelola pelanggan secara lebih baik.

Penasaran dengan Accurate POS? Klik tautan gambar di bawah ini untuk mencoba dan menggunakan Accurate POS terlebih dahulu selama 30 hari, Gratis!

bisnisukmbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait