Apa itu Cryptocurrency? Ini Pengertian dan Jenisnya!

oleh | Jan 26, 2021

source envato.

Apa itu Cryptocurrency? Ini Pengertian dan Jenisnya!

Seperti yang sudah kita ketahui bersama, cryptocurrency adalah salah satu mata uang digital yang beberapa tahun kebelakang tengah naik popularitasnya. Salah satu cryptocurrency yang paling banyak dikenal adalah bitcoin.

Di zaman yang serba digital saat ini bahkan penggunaan mata uang digital sudah lumrah dalam berbagai kegiatan transaksi virtual. Bahkan sudah banyak orang yang berminat melakukan investasi cryptocurrency.

Namun, meskipun melakukan investasi cryptocurrency memang sangat menghasilkan, namun ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum membeli mata uang digital ini.

Nah, pada artikel kali ini, mari kita mengenal lebih dalam tentang cryptocurrency dan jenis-jenisnya di dalam dunia keuangan.

Apa itu Cryptocurrency?

Berdasarkan laman Wikipedia, mata uang kripto atau cryptocurrency adalah mata uang digital. Mata uang ini tentunya berbeda dengan mata uang lainnya, karena mata uang ini bisa digunakan untuk melakukan transaksi virtual. Untuk menjaga sistem keamanan di dalamnya, maka kripto dilindungi oleh berbagai kata sandi yang rumit untuk dipecahkan.

Selain itu, mata uang kripto juga lebih bersifat desentralisasi, yang artinya tidak ada pihak perantara dalam kegiatan transaksi di dalamnya. Sistem pembayaran yang di dilakukan di dalamnya memanfaatkan mata uang digital dan berlangsung secara peer to peer atau dari pengirim ke penerima.

Walaupun begitu, semua kegiatan transaksi yang dilakukan di dalamnya akan tetap tercatat pada sebuah sistem jaringan cryptocurrency. Sistem pencatatan ini akan dilakukan oleh para penambang mata uang kripto dan mereka akan memperoleh komisi berupa uang digital.

Karena mata uang kripto bersifat desentralisasi, maka mata uang kripto memerlukan komputer yang didukung dengan spesifikasi khusus dan canggih. Biasanya, mata uang kripto menggunakan suatu platform blockchain agar mata uang digital di dalamnya bisa digunakan untuk bertransaksi.

Blockchain sendiri merupakan suatu buku besar berbasis data yang di dalamnya siapa saja bisa mengakses walaupun tidak melakukan kegiatan transaksi. Selengkapnya akan kita bahas bersama di bawah ini.

Baca juga: Trading Adalah: Pengertian, Jenis, Keuntungan dan Kerugiannya

Platform Cryptocurrency yang Dikenal dengan Blockchain

Pada dasarnya, cryptocurrency adalah kata turunan yang berasal dari kata cryptography atau kriptografi yang memiliki arti mengarah pada suatu kesepakatan dari para penggunanya dan suatu proses penyimpanan yang diamankan oleh berbagai kata sandi yang kuat.

Fungsi dari blockchain sendiri adalah agar bisa mengatur dan menjaga setiap penambahan data yang sudah tersimpan pada setiap blok.

Berbagai blok yang menyimpan data tersebut nantinya akan terhubung antara satu dengan yang lainnya dan membentuk jaringan yang akan terdesentralisasi atau peer to peer network.

Di dalam blockchain, seluruh data yang tersimpan atau dicatat tidak akan bisa diedit ataupun dipalsukan. Secara sederhana, sistem blockchain ini akan memungkinkan penggunanya untuk bias bertransaksi emas lewat email.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jaringan peer to peer ini bisa menghadirkan sistem pembayaran dan proses transaksi yang baru dan juga efisien dalam wujud uang digital.

Cryptocurrency seperti bitcoin memiliki berbagai jaringan tersendiri, yang pada setiap jaringannya memiliki catatan lengkap terkait seluruh transaksi yang terjadi dan jumlah saldo yang dimiliki oleh para pengguna akun bitcoin.

Jenis Cryptocurrency yang Beredar Saat ini

Cryptocurrency sendiri pada dasarnya sudah mulai dikembangkan dari tahun 1990 an. Tapi, mata uang kripto ini baru terkenal sekitar 10 tahun lalu di kalangan masyarakat dunia.

Untuk saat ini, mata uang kripto yang paling banyak digunakan adalah Ethereum, Litecoin, Ripple, Monero, dan yang paling terkenal adalah bitcoin.

Selain dari berbagai mata uang kripto tersebut, masih ada 1000 mata uang kripto lagi yang saat ini tersebar di seluruh dunia.

Satoshi Nakamoto, selaku pencipta bitcoin pada dasarnya hanya menciptakan bitcoin hingga 21 juta koin saja, nilai ini sesuai dengan protokol yang sebelumnya sudah disepakati bersama.

Jumlah koin tersebut pun diprediksi tidak akan habis ditambang sampai tahun 2140 mendatang. Setiap orang bisa melakukan transaksi dengan menggunakan bitcoin via perangkat komputer tanpa adanya perantara bank atau lembaga keuangan terkenal lainnya.

Aktivitas penambangan bitcoin sendiri cenderung minim resiko karena tidak akan mengalami nilai kerugian, pemalsuan atau inflasi seperti mata uang kertas atau koin fisik.

Mekanisme Transaksi

Transaksi mata uang kripto dinilai sangat menarik, karena di dalamnya mampu menawarkan fleksibilitas yang sangat tinggi dan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja di seluruh negara di dunia.

Hanya dengan smartphone, laptop atau pc yang terkoneksi dengan internet, maka setiap penggunanya bisa melakukan transaksi tanpa memerlukan perantara. Bahkan, kegiatan transaksi di dalamnya bisa diselesaikan dengan hitungan menit tanpa harus takut akan adanya downtime.

Contoh sederhananya, ketika si A ingin mengirim uang kepada si B, maka kedua belah pihak ini akan diberikan suatu informasi yang berhubungan dengan nilai transaksi yan diperlukan. Di dalamnya juga akan dilengkapi dengan tanda tangan digital melalui private key ke dalam sistem cryptocurrency yang mereka gunakan.

Selanjutnya, transaksi yang sudah selesai dilakukan akan tersimpan secara permanen. Tidak ada pihak yang bisa membajak, mengubah, dan bahkan memalsukan catatan transaksi tersebut.

Karena catatan transaksi yang dilakukan bersifat permanen, maka setiap transaksi yang dilakukan dengan mata uang digital ini tidak bisa dibatalkan dengan alasan apapun. Untuk itu, diperlukan kebijaksanaan yang tinggi dalam setiap transaksi di dalam mata uang kripto.

Pekerjaan Para Penambang Cryptocurrency

Pada dasarnya, semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi penambang cryptocurrency atau cryptocurrency mining. Mereka yang melakukan penambangan ini disebut sebagai miner atau penambang.

Sebagai penambang peran mereka sangat diperlukan karena secara alami, jaringan yang terdesentralisasi ini tidak mempunyai pusat otorisasi dalam melakukan suatu pembagian tugas.

Selain itu, kegiatan cryptocurrency juga memerlukan suatu sistem yang mampu mencegah setiap individu untuk melakukan kecurangan maupun penyalahgunaan jaringan tertentu.

Oleh karenanya, peran para penambang ini diciptakan seolah-olah mereka bekerjasama dengan cara mengkonfirmasi dan juga memverifikasi setiap catatan dan juga transaksi yang terjadi di dalam sistem.

Sehingga, jika ada yang memalsukan data transaksi, maka sistem di dalamnya akan mengetahui dan para pelaku di dalamnya akan dikenakan hukuman. Bentuk hukuman yang dilakukan bisa secara langsung, tepat dan juga akurat, sesuai dengan berbagai logika matematika yang ada pada sistem cryptocurrency.

Untuk bisa menjadi seorang penambang, maka setiap calon penambang harus mampu memecahkan suatu teka-teki kriptologi berbentuk soal matematika yang sulit. Soal matematika ini diciptakan oleh pencipta bitcoin, yakni Satoshi Nakamoto.

Apabila teka-teki tersebut berhasil dipecahkan, maka calon penambang memiliki suatu block yang didalamnya mereka bisa menambahkan sistem blockchain.

Mereka juga akan diberikan otorisasi untuk memperbanyak transaksi mata uang kripto ke dalam sistem yang secara otomatis akan memberikan sejumlah bitcoin ke dalamnya.

Cara Menentukan Nilai Cryptocurrency

Karena mata uang kripto dibuat dengan menggunakan kriptografi yang dienkripsi secara unik, maka jangan heran jika nilainya tergantung dengan mekanisme yang ada di pasar.

Perlu diketahui, nilai pada setiap jenis mata uang kripto sama seperti produk komoditas lainnya, yang mana ketika permintaan mata uang kripto sangat tinggi dan penambang nya sedikit, maka nilai mata uang kripto akan menjadi meningkat.

Contoh sederhananya adalah bitcoin yang dari awal dibuat hingga hari ini hanya tersedia 21 juta koin, sehingga nilai dari cryptocurrency bitcoin akan cenderung lebih mahal daripada jenis mata uang kripto lainnya.

Itu artinya, nilai mata uang kripto lebih bersifat fluktuatif dan akan dengan mudah mengalami penurunan atau peningkatan berdasarkan ketersediaan dan kepercayaan pengguna terhadap cryptocurrency.

Beberapa tahun lalu bahkan nilai mata uang kripto dipengaruhi dengan adanya serangan wannacry yang secara otomatis bisa meningkatkan nilai transaksi penggunaan mata uang kripto.

Perlu Anda ketahui bahwa peringkat pertama kegiatan mata uang kripto saat ini dipegang oleh bitcoin dengan nilai kapasitas pasar USD 63,6 miliar, lalu peringkat kedua di pegang oleh Ethereum yang mempunyai nilai kapasitas sebanyak USD 12,9 miliar.

Kegiatan Transaksi

Untuk Anda yang sudah menambang cryptocurrency secara rutin, maka Anda sudah mulai bisa menggunakan mata uang virtual tersebut untuk melakukan beberapa jenis transaksi.

Kegiatan transaksi yang bisa Anda lakukan mulai dari melakukan kegiatan jual beli di pasar bursa, menukarkannya ke mata uang konvensional, melakukan pembayaran mata uang digita, hingga melakukan pendanaan massal atau crowd funding.

Bahkan, saat ini Anda bisa melakukan pasar bursa cryptocurrency berjangka di Amerika, yaitu di Intercontinental Exchange (ICE), Chicago Mercantile Exchange (CME), Chicago Board Options Exchange (CBOE), dll.

Baca juga: Mengenal Jenis Bank yang Ada di Indonesia Berdasarkan Fungsinya

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang cryptocurrency. Bisa kita simpulkan bersama bahwa cryptocurrency adalah mata uang digital yang bersifat desentralisasi, yang artinya tidak ada pihak perantara dalam kegiatan transaksi di dalamnya.

Jenis cryptocurrency yang paling banyak digunakan di dunia adalah Bitcoin, diikuti dengan adalah Ethereum, Litecoin, Ripple, Monero. Tercatat masih ada 1000 jenis cryptocurrency lainnya yang saat ini digunakan oleh masyarakat dunia.

Setiap jenis cryptocurrency pun sama seperti produk komoditas lainnya, yang mana ketika permintaan cryptocurrency sangat tinggi dan penambang nya sedikit, maka nilai cryptocurrency akan menjadi meningkat.

Itu artinya, nilai mata uang cryptocurrency lebih bersifat fluktuatif dan akan dengan mudah mengalami penurunan atau peningkatan berdasarkan ketersediaan dan kepercayaan pengguna terhadap cryptocurrency.

Oleh karena itu, tidak heran jika banyak orang yang berminat melakukan investasi pada cryptocurrency. Namun, jika perusahaan Anda belum berminat atau belum berani untuk melakukan investasi cryptocurrency, maka Anda bisa coba berinvestasi pada alat kebutuhan perusahaan yang sangat bermanfaat, seperti berlangganan pada software akuntansi dari Accurate Online.

Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah dalam melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan arus kas hingga laporan keuangan. Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mencatat seluruh transaksi laporan keuangan Anda dengan cepat.

Selain itu, anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan. Accurate Online juga mampu memudahkan Anda dalam memantau keuangan Anda kapanpun dan dimanapun secara cepat dan mudah. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait