Sovereign Wealth Fund Adalah Lembaga Keuangan yang Bertugas Mengelola Dana Investasi
Di akhir tahun 2020 lalu, SWF atau sovereign wealth fund adalah suatu istilah yang mulai muncul di berita. Kenapa? Karena Indonesia kabarnya akan mempunyai lembaga ini dan dirilis pada awal tahun 2021, menyusul beberapa negara lain di dunia yang sudah lebih dulu merilisnya.
Tapi, apa sih sovereign wealth fund itu? Mari kita pelajari bersama pada artikel ini.
Daftar Isi
Apa itu Sovereign Wealth Fund?
Dilansir dari laman Investopedia, sovereign wealth fund adalah badan lembaga milik negara yang diberikan tugas untuk mengelola uang investasi. Tujuan utama dari sovereign wealth fund adalah untuk membantu perbaikan ekonomi negara dan setiap warga negaranya.
Pada dasarnya, sovereign wealth fund ini hampir serupa dengan venture capital. Sumber dana untuk SWF adalah dari berbagai macam sumber, namun pada umumnya berasal dari cadangan surplus milik negara.
Selain itu, tugas lain dari sovereign wealth fund adalah mengelola cadangan devisa bank sentral, dana akumulasi perdagangan dan anggaran, dana yang berasal dari privatisasi, pemasukan negara dari hasil ekspor barang, dll.
Lembaga SWF ini sudah dimiliki oleh sebagian besar negara. Bahkan, ada negara yang memiliki lebih dari satu SWF.
Baca juga: Instrumen keuangan: Pengertian dan Jenisnya di Indonesia
Jenis-Jenis SWF
Bersumber dari laman Corporate Finance Institute, setidaknya terdapat empat jenis sovereign wealth fund. Keempat jenis sovereign wealth fund adalah berikut:
1. Stabilization Fund
Stabilization fund sering juga disebut dengan rainy day fund.
Jenis SWF ini dibuat oleh pemerintah agar bisa melindungi negaranya dari berbagai guncangan ekonomi yang mampu menimbulkan perubahan drastis pada perkembangan keuangan negara.Contohnya adalah krisis ekonomi, meningkatnya angka pengangguran secara mendadak, kenaikan harga BBM, dll.
Salah satu negara yang mempunyai jenis SWF ini adalah Rusia. Karena, Rusia adalah salah satu negara eksportir BBM dan minyak paling banyak di dunia.
2. Future Generation Fund
Tujuan dari jenis SWF ini adalah guna mengatur dan menyimpan dana intergenerasi. Sudah banyak negara di dunia yang menggunakan jenis SWF ini guna mengelola dana masyarakat lansia di negaranya.
3. Reserve Investment Fund
Reverse investment fund merupakan jenis SWF yang dibuat khusus untuk mengelola dana investasi. Tujuan dari dana tersebut adalah agar bisa diinvestasikan dengan baik, sehingga akan memperoleh keuntungan yang maksimal.
4. Pension Reserve Fund
Sama seperti namanya, tujuan dari dibentuknya jenis SWF ini adalah agar bisa mengatur dana pensiun pada sebuah negara. Dengan mempunyai badan SWF ini, maka pihak negara sudah tidak perlu lagi mengkhawatirkan kekurangan dana untuk pensiun.
Jenis sovereign wealth fund ini paling banyak digunakan pada negara yang mempunyai masyarakat lansia lebih banyak daripada masyarakat muda.
Sovereign Wealth Fund di Indonesia
Dilansir dari CNBC Indonesia, Indonesia akan segera mempunyai lembaga sovereign wealth fund yang diberi nama Indonesia Investment Authority (INA).
Keputusan tersebut sudah tertuang pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 73 Tahun 2020 terkait Lembaga Pengelola Investasi atau LPI. Peraturan tersebut merupakan peraturan turunan dari UU Omnibus Law Ciptaker dan Keputusan Presiden (Keppres) yang sudah disahkan pemerintah beberapa bulan yang lalu.
Jenis SWF yang direncanakan tersebut adalah bertujuan untuk mengelola dana investasi. Hal tersebut sudah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di bulan Desember tahun 2020 lalu di acara Outlook Perekonomian Indonesia tahun 2021.
Dengan kehadiran lembaga SWF ini, diharapkan nantinya Indonesia sudah tidak perlu lagi mengkhawatirkan biaya pembangunan negara. Jadi, Indonesia tidak hanya mempunyai pembiayaan berdasarkan pinjaman hutang saja, tapi juga bisa dalam bentuk saham.
Harapannya dibentuknya lembaga SWF adalah agar Indonesia bisa berkembang lebih pesat lagi di beberapa tahun mendatang.
Contoh Sovereign Wealth Funds Di Dunia
1. Norway Government Pension Fund Global
Dilansir dari laman Sovereign Wealth Fund Institute Norway Government Pension Fund Global berhasil menduduki peringkat teratas dengan total pengelolaan aset yang mencapai $1,1 triliun
Bank sentral Norges Bank berhasil mengelola dana tersebut dan menginvestasikan dananya pada sekitar 9.000 perusahaan di seluruh dunia. Selain itu, investasi tersebut juga dilakukan di pasar ekuitas, real estate, dan aset pendapatan tetap negara.
2. China Investment Corporation
China Investment Corporation (CIC) salah satu tempat yang dijadikan untuk mengelola sebagian dari cadangan devisa milik China. CIC bergerak melalui tiga anak perusahaannya, yaitu CIC International Co., Ltd., CIC Capital Corporation dan Central Huijin Investment Ltd.
Sasaran investasinya pun sangat banyak, seperti saham di Bandara Heathrow London dan mempunyai kantor utama Deutsche Bank London.
Di tahun 2013 lalu, CIC bahkan berhasil mengakuisisi sekitar 12,5% saham kalium Rusia Uralkali, salah satu perusahaan pupuk yang memiliki harga $2 miliar.
3. Abu Dhabi Investment Authority
Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) sudah berdiri dari tahun 1976 dan memanfaatkan dana ekspor minyak untuk berinvestasi di seluruh negara. Total asetnya saat ini diperkirakan sudah mencapai lebih dari $579.6 miliar.
ADIA bahkan mempunyai saham di bandara Inggris bernama London Gatwick dan juga perusahaan gas Norwegia bernama Gassed. Di tahun 2020 lalu, ADIA bahkan menginvestasikan dana senilai $507.2 juta di Reliance Industries Ltd. bersama dengan SWF milik Arab Saudi yang bernama Public Investment Fund.
4. Kuwait Investment Authority
Kuwait Investment Authority (KIA) merupakan lembaga sovereign wealth fund yang paling tua di dunia dengan total pengelolaan aset mencapai $533.7 miliar. KIA didirikan di tahun 1953 dan sudah menginvestasikan dana dari surplus kuwait.
Misi utama dari SWF ini adalah agar bisa mencapai pengembalian investasi jangka panjang, yang akan memungkinkan para generasi muda untuk menghadapi setiap ketidakpastian di masa depan dengan keyakinan yang lebih tinggi.
5. Hong Kong Monetary Authority Investment Portfolio
Hong Kong Monetary Authority Investment Portfolio sudah berdiri dari sejak tahun 1935 dan dikelola secara langsung oleh lembaga moneter Hong Kong. Lembaga ini memiliki 6 anak perusahaan dan berinvestasi terutama di pasar obligasi dan ekuitas negara-negara OECD.
Hong Kong Monetary Authority Investment Portfolio berhasil menetapkan alokasi target sekitar 71% pada instrumen obligasi dan 29% sisanya dengan sebagian besar investasi adalah dalam mata uang dolar AS.
Dengan menggunakan investasi yang relatif lebih likuid ini, maka dana tersebut bisa digunakan untuk bisa menjaga stabilitas dan integritas sistem moneter dan juga keuangan negara tersebut.
6. GIC Private Limited
GIC Private Limited berdiri dari tahun 1981 dan menjadi salah satu dari tiga entitas pengelola cadangan dana di Singapura, bersamaan dengan Authority of Singapore (MAS) dan Temasek. GIC tercatat sudah berhasil mengantongi aset sebanyak $453.2 miliar dan melakukan investasi pada lebih dari 40 negara di dunia.
Selain bertujuan untuk menyangga penurunan, dana ini juga digunakan untuk menjaga stabilitas dolar Singapura dan meningkatkan pendapatan pemerintah Singapura.
7. Temasek Holdings
Berdiri sejak tahun 1974, Temasek Holdings Private Limited (Temasek) sudah berhasil mengelola aset sebesar $417.4 miliar.
Lembaga sovereign wealth fund ini melakukan investasi di sekitar 119 anak perusahaan. Temasek memperoleh dan juga mempertahankan peringkat kredit paling tinggi, AAA atau sejenisnya, Moody’s dan Standard & Poor’s sejak tahun 2004.
Di tahun 2020 lalu, Temasek Holdings bahkan meningkatkan investasinya yang senilai $3,5 miliar di BlackRock Inc, dan meningkatkan kepemilikannya yang sebelumnya hanbya sekitar 3,9%. Dari total uang yang dikelola tersebut, sebagian besarnya menyasar ke pasar China, Singapura, dan Amerika Utara. Ketiganya mampu mencakup hampir 70 dari total portofolio pada tahun 2020.
8. Public Investment Fund
Didirikan sejak tahun 1971, lembaga SWF milik Arab Saudi ini mempunyai visi utama untuk menjadi kekuatan investasi global dan investor dunia yang sangat berpengaruh. Selain itu, visi mereka juga adalah memungkinkan terjadinya sektor dan peluang baru yang mampu menciptakan ekonomi global di masa depan, sambil meningkatkan transformasi ekonomi Arab Saudi itu sendiri.
Dana ini diinvestasikan pada 200 jenis portofolio, yang mana seperlimanya sudah tercatat di dalam Bursa Efek Saudi. Public Investment Fund bahkan mempunyai saham Tesla hampir sebanyak 5% dan memiliki saham minoritas pada sejumlah perusahaan ternama di dunia, seperti Facebook, Citigroup, dan Boeing.
Baca juga: Aggregate Demand: Pengertian, Komponen, dan Fakor Yang Mempengaruhinya
Penutup
Demikianlah penjelasan lengkap dari kami tentang sovereign wealth fund. Jadi, bisa kita simpulkan bahwa sovereign wealth fund adalah badan lembaga milik negara yang diberikan tugas untuk mengelola uang investasi. Tujuan utama dari SWF adalah untuk membantu perbaikan ekonomi negara dan setiap warga negaranya.
Tentunya di dalamnya akan dilakukan perhitungan dan pencatatan laporan keuangan yang sangat rapi, terstruktur dan tepat agar bisa menentukan kebijakan investasi di masa depan.
Nah, untuk membantu Anda dalam melakukan pencatatan laporan keuangan, maka gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online. Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan memperoleh lebih dari 200 jenis laporan akuntansi secara otomatis dan akurat.
Anda bisa mencoba berbagai kelebihan dan fitur menarik dari Accurate Online selama 30 hari secara gratis dengan klik tautan gambar di bawah ini.