Asset Turnover Ratio: Pengertian, Rumus, dan Manfaat dari Perhitungannya

oleh | Apr 25, 2024

source envato.

Asset Turnover Ratio: Pengertian, Rumus, dan Manfaat dari Perhitungannya

Aset adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk mendatangkan pendapatan.

Berkaitan dengan hal ini, terdapat istilah asset turnover ratio yang menggambarkan seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya.

Seperti diketahui, ada kalanya perusahaan terlanjur membeli sebuah aset, namun tidak menggunakannya secara maksimal.

Padahal, semakin efisien perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan asetnya, maka akan semakin tinggi pula penghasilan yang bisa didapatkannya.

Karena itu, artikel berikut ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian dari asset turnover ratio, beserta rumus perhitungannya, informasi yang bisa diperoleh terkait hasil perhitungannya, serta manfaat dari perhitungannya.

Apa Itu Asset Turnover Ratio (ATR)?

Asset Turnover Ratio: Pengertian, Rumus, dan Manfaat dari Perhitungannya

ilustrasi asset turnover ratio. source envato

Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset merupakan indikator keuangan yang mengukur nilai penjualan atau pendapatan perusahaan dari jumlah aset yang dimilikinya.

Hasil dari perhitungan rasio ini dapat digunakan sebagai indikator efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

Dengan kata lain, rasio ini juga bisa menggambarkan seberapa berpengaruh aset perusahaan terhadap pendapatan atau revenue yang dihasilkannya.

Semakin tinggi tingkat perputaran aset, maka semakin efisien pula perusahaan dalam mencetak uang dari hasil pemanfaatan asetnya.

Sebaliknya, semakin rendah tingkat perputaran aset, maka semakin dinilai tidak efisien dan tidak baik pula sebuah perusahaan dalam memanfaatkan asetnya yang berhubungan dengan pemasukan perusahaan.

Pasalnya, sebuah perusahaan bisa saja memiliki banyak aset. Namun, banyaknya aset tersebut belum tentu dimanfaatkan secara maksimal dan memberikan nilai yang berarti.

Karena itu, perusahaan yang memiliki aset melimpah namun tidak bernilai akan kalah dengan perusahaan lain yang memiliki aset sedikit namun bermanfaat dan menjadi pemasukan bagi perusahaannya.

Baca juga: Rasio Aktivitas Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Rumusnya

Rumus Asset Turnover Ratio

Rumus untuk menghitung nilai asset turnover sebenarnya sangat sederhana. Formula rasio perputaran aset dapat dibagi menjadi 2 dibedakan berdasarkan keseluruhan periode atau periode tertentu.

Rumus Asset Turnover Ratio Umum

Rumus Aset Turnover Ratio = Total Aset / Penjualan Bersih

  • Penjualan bersih adalah total pendapatan dikurangi pengembalian dan potongan.
  • Total aset mencakup semua aset yang dimiliki oleh perusahaan, seperti aset lancar dan aset tetap.

Contoh Soal Aset Turnover Ratio

Jika sebuah perusahaan memiliki penjualan bersih sebesar Rp 1.000.000.000 dan total aset sebesar Rp  500.000.000, maka Rasio Perputaran Aset-nya adalah:

Formula Rasio Perputaran Aset: 1.000.000.000 / 500.000.000 = 2

Artinya, perusahaan menghasilkan Rp 2 pendapatan untuk setiap Rp 1 aset yang dimilikinya.

Gunakan Aplikasi Akuntansi untuk memudahkan Anda dalam mengetahui rasio ini dengan mudah dan akurat.

Dengan Fitur Laporan Rasio Keuangan, seluruh rasio keuangan bisnis dapat Anda ketahui dan bandingkan secara langsung.

Baca juga : Cara Mudah Menghitung Seluruh Rasio Keuangan di Aplikasi Akuntansi

Rumus Asset Turnover Ratio Periode Khusus

Rumus berikut dapat Anda gunakan jika tersedia data aset awal dan aset akhir, dan kita ingin mendapatkan perkiraan yang lebih akurat dari seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya dalam menghasilkan pendapatan.

Asset Turnover Ratio = Total Penjualan / {(Aset Awal + Aset Akhir)/2)

Pertama, Anda harus mengetahui total penjualan yang perusahaan Anda peroleh dalam periode atau kurun waktu tertentu. Ambil nilai total penjualan selama periode waktu yang sama dengan periode aset awal dan akhir yang digunakan.

Setelahnya, Anda perlu mengetahui total aset yang dimiliki, yakni aset awal dan aset akhir, dalam periode atau kurun waktu yang sama dengan total penjualan tadi.

Hal ini bisa berupa nilai aset pada awal dan akhir tahun, kuartal, atau bulan, tergantung pada laporan keuangan yang tersedia.

Jumlah aset awal dan jumlah aset akhir ini kemudian dijumlahkan dan dibagi dua (2).

Setelah mendapatkan semua angkanya, Anda hanya perlu memasukkannya ke dalam rumus yang telah disebutkan di atas, yakni nilai total penjualan dibagi nilai total aset awal dan aset akhir yang telah dijumlah sebelumnya dan dibagi dua.

Contoh Soal Rasio Perputaran Aset

Jika total penjualan selama periode berjalan adalah Rp 1.000.000.000, nilai aset pada awal periode adalah      Rp 500.000.000, dan nilai aset pada akhir periode adalah Rp  700.000.000, maka perhitungan Asset Turnover Ratio akan menjadi:

Rasio Perputaran Aset = 1.000.000.000 ÷ {(500.000.000+700.000.000)÷2}

= 1.000.000.000 ÷ 600.000.000 = 1,67

Ini berarti perusahaan menghasilkan Rp 1,67 pendapatan untuk setiap Rp 1 aset yang dimilikinya, dengan asumsi nilai rata-rata aset selama periode tersebut.

Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Fungsi, dan Berbagai Jenisnya

Informasi yang Diperoleh dari Angka Rasio Perputaran Aset

Lantas, informasi apa yang diperoleh dari angka asset turnover ratio ini? Bagaimana cara mengartikan angka yang dihasilkan dari perhitungannya?

Seperti telah disebutkan sebelumnya, semakin tinggi nilai rasio ini, maka semakin baik pula kinerja perusahaan dalam menghasilkan pendapatan dan menggunakan asetnya dalam periode waktu tertentu.

Dimana umumnya, perusahaan menggunakan periode tahunan agar lebih mudah memantau dan menelaah.

Hasil dari rasio perputaran aset tidak bisa diartikan sama untuk semua sektor industri. Dimana biasanya, sektor industri retail dan consumer memiliki nilai perputaran aset yang relatif tinggi karena angka penjualannya yang besar namun aset yang dimilikinya tidak begitu banyak.

Berbanding terbalik dengan sektor industri seperti utilities dan real estate yang biasanya memiliki nilai perputaran aset lebih rendah karena asetnya yang banyak namun penjualannya lebih sedikit.

Angka rasio perputaran aset juga mempermudah investor untuk mengetahui apakah perusahaan dapat memanfaatkan aset secara efisien atau tidak.

Investor dapat menggunakan nilai ini untuk membandingkannya dengan perusahaan lain di sektor industri yang sama guna mengetahui performa perusahaan.

Investor pun akan mengetahui kelemahan perusahaan dan di poin mana perusahaan tidak mampu memanfaatkan asetnya. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi untuk perusahaan dalam memperbaiki performanya di tahun berikutnya.

Baca juga: Rasio Profitabilitas: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Penghitungannya

Pertanyaan Umum Seputar nilai Asset Turnover Ratio

Berapa nilai standar rasio perputaran aset yang bagus?

Nilai standar yang dianggap baik dapat berbeda-beda, tetapi sebagai panduan umum, rasio perputaran aset di atas 1 dianggap positif. Artinya, perusahaan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada nilai total asetnya.

Bagaimana jika nilai rasio perputaran aset perusahaan tinggi?

Jika nilai rasio perputaran aset tinggi, itu menunjukkan bahwa perusahaan efisien dalam menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan.

Dampak Positif:

  • Efisiensi Operasional: Perusahaan dapat menggunakan asetnya dengan lebih efisien untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan produktivitas.
  • Likuiditas yang Lebih Tinggi: Dengan memutar asetnya lebih cepat, perusahaan memiliki akses likuiditas yang dapat digunakan untuk investasi, pembayaran utang.
  • Pertumbuhan yang Berkelanjutan: Dapat membantu perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada.

Dampak Negatif:

  • Potensi Kurangnya Investasi Jangka Panjang: Fokus yang terlalu besar pada efisiensi jangka pendek dalam penggunaan aset dapat mengakibatkan kurangnya investasi jangka panjang yang diperlukan.
  • Ketidakstabilan Keuangan: Perputaran aset yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan jika tidak diimbangi dengan pendapatan yang stabil atau arus kas yang memadai.

Bagaimana jika nilai rasio perputaran aset rendah?

Jika nilai rasio perputaran aset perusahaan rendah, ini bisa mengindikasikan beberapa masalah potensial:

1. Kurangnya Efisiensi Penggunaan Aset

Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak menggunakan asetnya secara optimal untuk menghasilkan pendapatan.

Hal ini bisa mencakup kelebihan stok, aset yang tidak produktif, atau kurangnya pemanfaatan aset secara efisien dalam operasi bisnis.

2. Potensi Likuiditas Rendah

Jika aset tidak berputar dengan baik, ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menghasilkan arus kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangan.

Likuiditas rendah dapat mengganggu kemampuan perusahaan untuk membayar hutangnya secara tepat waktu atau memenuhi kebutuhan keuangan sehari-hari.

3. Kinerja Finansial yang Buruk

Rendahnya rasio perputaran aset bisa menjadi tanda kinerja finansial yang buruk. Hal ini bisa mencakup penurunan pendapatan, margin keuntungan yang berkurang, atau bahkan kerugian operasional jika aset tidak dimanfaatkan dengan baik untuk menghasilkan pendapatan.

4. Kemacetan Investasi

Jika aset tidak berputar dengan efisien, ini dapat menghambat kemampuan perusahaan untuk menginvestasikan modalnya ke dalam kesempatan yang lebih menguntungkan.

Aset yang terikat tanpa menghasilkan pendapatan dapat menghalangi perusahaan dari pertumbuhan dan ekspansi yang lebih lanjut.

Baca juga : Pengertian Rasio Likuiditas, Contoh, dan Macam-macam Rasionya

Manfaat Perhitungan Asset Turnover Ratio

Secara keseluruhan, perhitungan asset turnover ratio membawa beberapa manfaat bagi perusahaan, di antaranya adalah:

  • Mengukur perputaran semua aset atau aktiva yang dimili sebuah perusahaan.
  • Mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya perusahaan, misalnya di bidang penjualan, penagihan utang, hingga persediaan.
  • Mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva.

Kesimpulan

Asset turnover ratio adalah salah satu indikator yang penting untuk mengukur efisiensi kinerja perusahaan.

Nilai indikator ini dihitung dengan cara membagi total pendapatan dengan rata-rata jumlah aset perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Akan tetapi, nilai aset ini tidak semata-mata bisa disamakan dengan semua sektor industri.

Jika Anda seorang investor, maka Anda bisa membandingkan nilai perputaran aset satu perusahaan dengan perusahaan sejenis untuk mendapatkan perbandingan dan hasil analisis yang lebih memadai.

Sebagai investor, penting pula untuk menggunakan uang dingin saat akan berinvestasi di sebuah perusahaan.

Pasalnya, hal ini penting untuk menghindari resiko masalah finansial. Dalam hal ini, Anda juga bisa mencatat semua pengeluaran yang Anda gunakan untuk berinvestasi dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis bernama Accurate Online.

Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang akan memudahkan Anda dalam mencatat dan membuat laporan keuangan secara lebih cepat, akurat, dan otomatis.

Berbagai fitur dan keunggulan juga tersedia secara lengkap dan mudah untuk digunakan bahkan bagi pemula.

Jika Anda tertarik untuk mencobanya, silahkan klik tautan gambar di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Khaula Senastri
Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan.

Artikel Terkait