Beneficiary Adalah: Ini Pihak Yang Berhak Menerimanya!
Saat hendak mendaftarkan diri untuk asuransi, maka Anda akan diminta untuk mengisi data semua anggota keluarga Anda. Nah, beneficiary adalah para anggota keluarga yang akan menerima manfaat asuransi selain diri Anda sendiri. Selain itu, beneficiary juga diterapkan dalam berbagai dokumen finansial lain.
Pada kesempatan kali ini, kami sudah merangkum berbagai hal tentang beneficiary dan pembagian yang ada di dalamnya. Mari simak rangkumannya di bawah ini.
Daftar Isi
Apa Itu Beneficiary?
Pada dasarnya, beneficiary adalah istilah yang menjelaskan kelompok atau individu yang mendapatkan keuntungan atas sesuatu. Berdasarkan laman Investopedia, beneficiary umumnya mengacu pada mereka yang sudah memenuhi syarat tertentu agar bisa mendapatkan distribusi atas kepercayaan, polis asuransi jiwa, ataupun surat wasiat.
Nama beneficiary akan dijelaskan secara khusus pada berbagai dokumen tersebut atau yang sudah memenuhi ketentuan khusus dimana mereka sudah memenuhi syarat untuk distribusi apapun yang sudah ditentukan.
Umumya, beneficiary ini akan ditentukan untuk berbagai akun finansial tetap pasca kematian, seperti kontrak anuitas, rekening pensiun, hingga polis asuransi.
Biasanya, penunjukan beneficiary menggantikan instruksi yang terdapat dalam surat wasiat. Jadi, surat wasiat hanya akan berlaku pada aset yang tidak mempunyai beneficiary yang sudah dipilih.
Apaun peristiwa besar yang terjadi dalam hidup Anda atau yang sudah terjadi pada beneficiary Anda, maka akan mampu menciptakan perubahan yang berdampak besar pada Anda ataupun mereka. Peristiwa besar tersebut mencakup kematian, kelahiran, pernikahan, ataupun perceraian.
Sebagian dari Anda mungkin harus bisa mengubah penunjukan beneficiary agar bisa mencerminkan perubahan dan memastikan orang yang tepat untuk mendapatkan aset Anda pasca kematian.
Setidaknya ada dua tipe ekobeneficiary, yaitu:
- Beneficiary utama, yakni pilihan pertama pemilik akun untuk menjadi pihak penerima, bila terjadi peristiwa kematian, maka manfaat akan diberikan kepada pihak beneficiary utama, itupun bila masih hidup.
- Beneficiary kontinjensi, yang bisa digunakan sebagai bentuk cadangan bila tidak ada beneficiary utama yang masih hidup ataupun bila tidak ditemukan saat aset diserah terimakan.
Baca juga: CFA Adalah Gelar yang Paling Dihormati Dalam Bidang Finansial, ini Penjelasannya!
Bentuk-Bentuk Beneficiary
Berdasarkan laman The Balance, terdapat dua bentuk beneficiary, yaitu:
1. Primary Beneficiary
Primary beneficiary adalah individu atau kelompok penerima utama dan bisa Anda tentukan sendiri. Penerima utama ini akan menjadi prioritas utama untuk mendapatkan pembayaran klaim asuransi atau warisan.
Contoh sederhananya adalah Anda mendaftarkan diri sebagai polis asuransi jiwa. Lalu, Anda memutuskan bahwa penerima utama dari asuransi Anda saat meninggal dunia adalah istri Anda. Nah, istri Anda nantinya bisa melakukan klaim agar bisa membantu kehidupannya nanti setelah berpeluang menjadi kepala keluarga.
2. Contingent Beneficiary
Contingent beneficiary adalah individu atau kelompok yang menjadi prioritas kedua setelah pihak penerima utama atau sebagai penerima sekunder. Bila penerima utama telah dinyatakan meninggal, maka manfaat tersebut akan bisa diberikan pada penerima sekunder tersebut.
Penentuan penerima sekunder ini dilakukan agar bisa mengatasi hal yang tidak terduga. Oleh karena itu, umumnya pihak asuransi jiwa memperbolehkan pada Anda untuk mencantumkan beberapa nama penerima manfaat untuk berjaga-jaga.
3. Revocable Beneficiary
Revocable beneficiary adalah penerima manfaat yang mampu dibatalkan. Pembatalan tersebut bisa dilakukan apapun alasannya. Nah, karena jenisnya yang bisa dibatalkan, maka diperlukan persetujuan oleh pihak asuransi.
Jenis beneficiary yang satu ini tidak memerlukan izin dari pihak penerima untuk pembayarannya. Semua keputusan ada pada Anda sendiri.
Misalnya bila Anda bercerai dengan istri dan tidak menginginkan penerima utamanya adalah mantan istri, maka penerima manfaatpun bisa Anda batalkan.
4. Irrevocable Beneficiary
Irrevocable beneficiary adalah seseorang atau kelompok yang memiliki hak untuk menerima manfaat yang tidak boleh dibatalkan apapun alasannya. Untuk itu, sejak awal Anda harus memiliki komitmen untuk menjadikan seseorang sebagai pihak penerima manfaat utama polis.
Jika Anda ingin membatalkannya, maka Anda harus mengikuti prosedur yang rumit. Misalnya, meminta izin pembatalan pada pihak penerima utama. Jika penerima manfaat utama tidak memberikan izin, maka permintaan Anda pun tidak akan disetujui dari pihak polis.
Cara Menentukan Beneficiary
Menunjuk pihak yang tepat untuk mendapatkan beneficiary memang agak sulit. Khususnya bila Anda mempunyai banyak tanggungan. Lantas, bagaimana cara yang tepat untuk menentukan beneficiary?
Dilansir dari Haven Life, cara menentukan beneficiary adalah sebagai berikut?
1. Menikah dan Memiliki Anak
Biasanya, beneficiary adalah untuk sesorang yang sudah menikah dan menjadi pasangannya. Dengan menunjuk pasangan seabgai pihak beneficiary utama, maka dirinya bisa menjadi wali untuk anak yang masih di bawah umur. Hal inipun tetap berlaku walaupun ada salah satu pasangan yang merupakan orang tua yang bekerja di rumah.
2. Menikah Tanpa Anak
Walaupun tidak mempunyai anak, biasanya pasangan akan tetap menjadi beneficiary utama. Sedangkan beneficiary kontinjensinya adalah saudara atau orangtuanya sendiri.
3. Orang Tua Tunggal
Seyogyanya, anak adalah beneficiary utama untuk orang tua tinggal. Tapi, perusahaan asuransi tidak mampu memberikan dana santunan untuk anak di bawah umur. Solusinya, Anda bisa menunjuk anak sebagai beneficiary utama dan menunjuk walinya selama anak tersebut masih di bawah umur.
4 Belum Menikah
Saat belum menikah, maka secara teknis Anda tidak mempunyai tanggungan. Untuk itu, Anda bisa menunjuk siapapun anggota keluarga Anda sebagai beneficiary. Umumnya, beneficiary utama untuk yang belum menikah adalah orang tua.
Tapi jika orang tua sudah meninggal sebelum ditunjuk sebagai beneficiary, maka Anda bisa menunjuk saudara.
Baca juga: Analisis Fundamental: Ini Pengertian dan Bedanya Dengan Analisis Teknikal!
Penutup
Demikianlah rangkuman singkat dari kami tentang beneficiary. Dengan penjelasan singkat dan lengkap di atas, diharapkan Anda bisa memilih pihak penerima beneficiary dengan tepat.
Namun, Anda harus terlebih dulu mengatur keuangan Anda secara baik dan membuat laporan keuangan dengan tepat, baik itu laporan keuangan untuk pribadi ataupun bisnis. Tujuannya adalah agar Anda bisa membayar polis asuransi secara tepat waktu dan tidak ada tunggakan apapun.
Tapi, membuat laporan keuangan yang tepat dan cepat tidak bisa dilakukan secara manual, untuk itu gunakanlah software akuntansi dan bisnis dari Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dipercaya oleh lebih dari 370 ribu pebisnis di Indonesia karena mampu menyajikan laporan keuangan secara otomatis, cepat dan akurat. Dengan begitu Anda bisa lebih fokus dalam menjalankan bisnis dan membayar polis pada karyawan Anda secara tepat waktu.
Lebih menariknya lagi, biaya investasi untuk menggunakan software inipun terbilang sangat terjangkau dan Anda bisa mencobanya terlebih dahulu dengan klik tautan gambar di bawah ini.