Motif Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya

oleh | Okt 15, 2020

source envato.

Motif Ekonomi: Pengertian, Jenis, dan Tujuannya

Motif ekonomi merupakan motivasi yang membuat seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi. Pengertian yang sederhana dari motif ekonomi ini adalah pengertiam umum yang sering sekali diajarkan di sekolah. Tindakan ekonomi yang dilakukan oleh seseorang pasti selalu beralasan. Alasan itulah yang sering disebut motif.Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara mendalam tentang pengertian motif ekonomi.

Dalam pandangan sosiologi ekonomi, seluruh tindakan ekonomi pada dasarnya adalah tindakan sosial. Tindakan ekonomi tidak serta merta terjadi secara otonomi, tapi berada dalam ruang lingkup sosial yang lebih spesifik.

Contohnya, kenapa kita makan? Kenapa kita cara uang? Dalam hal ini kita bisa memahami bahwa tindakan yang kita lakukan sehari-hari memiliki kandungan motif ekonomi. Namun, perlu diingat bahwa seluruh tindakan yang kita lakukan selalu berada dalam ruang lingkup sosial tertentu.

Jadi, kita tidak mungkin bersekolah tanpa adanya kesepakatan sosial bahwa sekolah merupakan salah satu institusi pendidikan. Lalu, timbullah aturan bahwa setiap anak harus sekolah. Pasca adanya kesepakatan sosial, barulah kita memahami bahwa alasan sekolah adalah agar kita bisa lebih pintar, dapat ijazah, mencari teman, tidak dimarahi orang tua, dll.

Untuk lebih mempersingkat penjelasan, mari kita bahas bersama pengertian ekonomi sebenarnya di bawah ini.

Apa itu Motif Ekonomi?

Motif ekonomi adalah seluruh hal yang mendasari dilakukannya tindakan ekonomi. Dalam pengertian umum, motif ekonomi adalah motivasi yang membuat sesorang melakukan tindakan ekonomi. Anda bisa mengartikan motif ini sebagai motivasi, alasan, dorongan, dll. Isitilah ekonomi disini lebih menekankan bahwa tindakan yang dilakukan adalah tindakan ekonomi.

Motif tersebut bisa bersifat ekstrinsik ataupun intrinsik. Arti dari ekstrinsik dalam hal ini adalah motivasi pendorong yang berasal dari luar diri sesorang. Sedangkan intrinsik adalah yang berasal dari dalam diri individu tersebut. Contohnya, sorang siswa bercita-cita menjadi dokter karena disuruh oleh orang tuanya. Dokter memiliki gaji yang besar dan mampu menolong orang sakit.Motif karena dasar suruhan itu bersifat ekstrinsik.

Akan berbeda ceritanya jika seorang siswa ingin menjadi seorang sosiolog karena panggilan jiwa, yaitu ingin mengurangi adanya kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Motif ini lebih bersifat intrinsik karena berasal dari dalam jiwanya sendiri.

Sebenarnya, memahami pengertian dari motif ekonomi ini tidaklah terlalu sulit seperti apa yang dibayangkan. Tapi, pemahaman yang menyeluruh tentang motif ekonomi ini ternyata tidak hanya pengertian saja, namun juga jenis, macam, dan tujuannya.

Tujuan Motif Ekonomi

Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan utama dari motif ekonomi adalah demi memenuhi kebutuhan manusia di sepanjang hidupnya. Tapi, secara umum kebutuhan manusia itu terbagi menjadi tiga:

  1. Kebutuhan Primer, merupakan kebutuhan pokok manusia yang diantaranya adalah makanan, minuman, pakaian, dan tempat tinggal.
  2. Kebutuhan Sekunder, merupakan kebutuhan tambahan yang berguna untuk mendukung kebutuhan primer manusia, seperti buku, majalah, kendaraan, televisi, smartphone, dll.
  3. Kebutuhan Tersier, merupakan kebutuhan manusia yang lebih bersifat prestisius atau dinilai mampu mengangkat derajat seseorang, seperti rumah mewah, peralatan olahraga, alat musik, dll.

Macam-Macam Motif Ekonomi dan Tujuannya

1. Motif Untuk Memenuhi Kebutuhan Hidup

Motif ekonomi memiliki tujuan yang cukup jelas, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam hal ini, seseorang akan beraktivitas dan bertindak demi memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai seorang manusia. Jika dia tidak bertindak, maka kebutuhannya tidak bisa terpenuhi dan bisa gagal untuk bertahan hidup.

Sebagai contoh, Anda makan setiap hari karena Anda memang butuh. Jika tidak makan, maka Anda akan sakit dan kelaparan. Sesekali mungkin Anda berpuasa, namun tetap saja pada saatnya buka puasa Anda tetap makan. Melakukan tindakan makan untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah salah satu bentuk motif ekonomi.

Baca juga: Redenominasi: Pengertian, Manfaat, dan Risikonya

2. Motif untuk Mendapatkan Keuntungan

Tujuan utama dari motif ini adalah demi mendapatkan profit yang banyak. Profit atau keuntungannya bisa dalam bentuk apapun, seperti uang atau hal lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita sering kali melakukan kegiatan tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Namun, saat ini kebanyakan keuntungan yang dikejar adalah keuntungan demi mencapai nilai materi tertentu.

Contohnya adalah saat Anda membeli smartphone terbaru yang mahal untuk orang awam. Di tahun berikutnya, smartphone keluaran terbaru yang lebih canggih pun rilis di pasar. Smartphone yang lama akhirnya Anda jual daripada di buang. Menjual smartphone yang lama atau memberikannya pada orang terdekat adalah salah satu motif ekonomi demi mendapatkan keuntungan.

3. Motif untuk Mendapatkan Penghargaan

Motif ini dilakukan agar para pelakunya bisa dihargai oleh orang lain. Bentuk penghargaan dari orang lain ini adalah salah satu motivasi agar seseorang tersebut dianggap eksis. Penghargaan ini bisa diberikan dalam bentuk medali ataupun sekedar ucapan terima kasih.

Contohnya, seorang anak tukang bakso yang miskin belajar dengan giat hingga lulus dan berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri. Namun, diluar negeri dia malah membuat dan berjualan bakso agar bisa mendapatkan keuntungan sepuluh kali lebih besar dari orang tuanya.

Setelah selesai studi, anak itu membuat restoran bakso, dan masyarakatpun mulai menghormatinya karena saat ini dia sudah kaya. Belajar dengan tekun dan menjual bakso adalah salah satu wujud dari motif ekonomi.

4. Motif untuk Memperoleh Kekuasaan

Tujuan utama dari motif ini adalah demi mendapatkan kekuasaan. Perlu diketahui bahwa kekuasaan tidak melulu soal politik di suatu negara saja, namun bisa juga pada level pertemanan ataupun keluarga. Seorang filusuf bernama Nietzsche menjelaskan bahwa setuap orang memiliki hak untuk berkuasa, minimal kuasa atas dirinya pribadi.

Contohnya adalah seorang siswa yang mentraktir temannya agar dicalonkan menjadi ketua kelas. Kegiatan mentraktir temannya ini dijadikan alasan agar dirinya bisa mendapatkan dan menguasai pendapat teman-temannya karena ia ingin menjadi ketua kelas. Hal yang sama bisa berlaku sebaliknya. Pada intinya, kegiatan mentraktir temannya ini bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan dan menguasai suara teman-temannya.

Baca juga: Financial Distress: Pengertian dan cara Mencegahnya

5. Motif sosial

Sebenarnya, motif ekonomi karena motif sosial adalah cukup problematik karena tidak semua tindakan sosial bisa diartikan sebagai tindakan ekonomi. Namun, seluruh tindakan ekonomi bisa berupa tindakan sosial. Ruang lingkup istilah sosial disini memiliki makna yang lebih luas daripada ekonomi itu sendiri. Dari sini kita semua paham bahwa motif sosial sebagai motif ekonomi bisa digunakan untuk menolong sesama manusia.

Sebagai contoh, ada seorang mahasiswa yang merintis suatu bisnis dan mempekerjakan teman-temannya sebagai karyawan. Motif yang dia lakukan adalah demi membantu teman-temannya daripada mereka menganggur. Membuka peluang usaha dan mempekerjakan banyak temannya adalah salah satu bentuk motif ekonomi.

Perlu ditekankan bersama bahwa motif sosial berdasarkan beberapa ahli ekonomi dikategorikan dalam bentuk motif non-ekonomi. Adanya penggalan kata antasa sosial dan ekonomi disini memang memiliki masalah tersendiri. Walau bagaimanapun juga, tindakan ekonomi hanyalah salah satu bentuk dari tindakan sosial. Oleh karenanya, sudah seharusnya tindakan ekonomi ini mampu melibatkan seluruh pertimbangan sosial.

6. Motif Produksi Barang

Dalam ruang lingkup perusahaan, suatu perusahaan akan berusaha untuk memproduksi suatu barang atau jasa dengan harga yang murah namun kualitas yang baik. Hal ini dilakukan demi mendapatkan porsi tertentu di target pasarnya secara lebih berkelanjutan.

Contohnya, seorang pengusaha yang membuat produknya dicari banyak orang dengan menggunakan bahan baku yang murah tapi dengan kualitias yang baik.

7. Motif Menjaga Kontinuitas Perusahaan

Masih dalam ruang lingkup perusahaan, walaupun saat ini ada banyak orang yang membangun perusahaan, namun tidak semuanya mampu mempertahankan esistensi perusahaannya. Hal ini menjadi alasan semua perusahaan untuk bisa berusaha keras dalam mendapatkan keuntungan secara kontinyu, sehingga seluruh kegiatan operasional perusahaannya bisa terus bergerak.

Contoh sederhannya adalah seorang pengusaha yang menjalin kerjasama dengan banyak pihak yang menawarkan harga produk yang lebih murah, sehingga kegiatan bisnisnya tetap berjalan walaupun tidak memiliki untung yang terlalu besar.

Baca juga: Otoritas Jasa Keuangan: Fungsi, Tujuan, dan Kebijakannya

Kesimpulan

Motif ekonomi merupakan motivasi yang membuat seseorang untuk melakukan berbagai tindakan ekonomi.

Pengertian yang sederhana dari motif ekonomi ini adalah pengertiam umum yang sering sekali diajarkan di sekolah. Dalam pandangan sosiologi ekonomi, seluruh tindakan ekonomi pada dasarnya adalah tindakan sosial.

Contohnya, kenapa kita makan? Kenapa kita cara uang? Dalam hal ini kita bisa memahami bahwa tindakan yang kita lakukan sehari-hari memiliki kandungan motif ekonomi. Isitilah ekonomi disini lebih menekankan bahwa tindakan yang dilakukan adalah tindakan ekonomi.

Tujuan utama dari motif ekonomi adalah demi memenuhi kebutuhan manusia di sepanjang hidupnya.  Motif ekonomi berdasarkan tindakan individu dan perusahaan terbagi menjadi 7, dan kita sudah membahas tentang hal ini diatas.

Namun, motif ekonomi perusahaan secara garis besar adalah demi mendapatkan keuntungan dan eksistensi perusahaan itu sendiri. Kedua motif ini akan menciptakan tujuan sesuai yang sudah direncanakan jika kinerja perusahaan itu baik, khususnya dalam hal mengelola keuangannya.

Dalam hal mengelola keuangan, maka pihak perusahaan harus melakukan pembukuan dan berbagai hal mengenai akuntansi dengan tepat dan akurat. Untuk memudahkannya, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari Accurate Online. Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:

Seberapa bermanfaat artikel ini?

Klik salah satu bintang untuk menilai.

0 pembaca telah memberikan penilaian

Belum ada yang memberikan penilaian untuk artikel ini 🙁 Jadilah yang pertama!

ekonomikeuanganbanner
Ibnu

Artikel Terkait