Pendapatan Perkapita: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Cara Menghitungnya

oleh | Jan 27, 2021

source envato.

Pendapatan Perkapita: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Cara Menghitungnya

Ketika kita menonton suatu acara berita di televisi atau membaca koran, sebagian besar dari kita pasti akan menemukan istilah pendapatan perkapita. Istilah pendapatan perkapita ini umumnya digunakan untuk membahas kondisi perekonomian yang dialami oleh suatu negara.

Pengertian umum pendapatan perkapita atau PPK adalah suatu indikator kesejahteraan dan juga tingkat kemakmuran pada suatu negara karena nilainya diperoleh dari pendapatan rata-rata masyarakat di negara tersebut.

Pendapatan rata-rata penduduk ini juga bisa dijadikan gambaran umum untuk mendapatkan nilai Produk Domestik Bruto atau PDB perkapita. Dalam dunia ekonomi, PDB adalah suatu nilai pasar pada semua barang dan jasa yang diterapkan pada suatu negara dalam periode waktu tertentu.

Oleh karena itu, pendapatan nasional dan perkapita sangat erat sekali kaitan antara keduanya. Berikut ini kami berikan informasi lengkap tentang pendapatan perkapita khusus untuk Anda.

Pengertian Pendapatan Perkapita

Dilansir dari laman resmi Kompas, pendapatan nasional yang di dalamnya dibagi dengan jumlah penduduk adalah yang disebut dengan pendapatan perkapita. Jadi, pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata seluruh penduduk pada suatu negara.

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pendapatan perkapita adalah suatu pendapatan nasional yang dibagi dengan jumlah penduduk.

Sedangkan pengertian pendapatan perkapita secara umum adalah suatu parameter terkait tingkat kesejahteraan dan kemakmuran pada suatu negara, karena nilainya diperoleh dari pendapatan rata-rata masyarakat yang berada pada negara tersebut.

Kata kapita sendiri diambil dari bahasa latin yang memiliki arti per kepala. Dengan adanya perhitungan ini, maka kita bisa mengetahui tingkat kesejahteraan rata-rata penduduk pada suatu negara.

Baca juga: Cashflow Quadrant: Pengertian dan 4 Bagian yang Ada di Dalamnya

Pentingnya Memahami Pendapatan Perkapita

Setelah kita memahami pengertian pendapatan perkapita, maka kita juga harus memahami betapa pentingnya pengertian ini.

PPK berperan penting sebagai indikator perekonomian, terutama dalam hal kesejahteraan dan pembangunan negara. Sehingga, menjadikannya sebagai salah satu alat penting dalam dunia ilmu ekonomi.

Kita akan bisa melihat suatu proyeksi pendapatan rata-rata yang dihasilkan oleh rata-rata penduduk pada suatu negara dengan cara menghitung pendapatan perkapita. Hal tersebut tentunya akan memudahkan proses perencanaan, terutama dalam bidang ekonomi dan pembangunan untuk membuat suatu negara memiliki kemajuan.

Selain itu, apabila suatu negara mempunyai angka PPK yang tergolong tinggi, maka negara tersebut akan dipandang sebagai sebuah negara yang makmur oleh negara lainnya di seluruh dunia.

Hal tersebut tentunya akan meningkatkan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat yang ada di dalamnya. Dengan adanya kebanggaan tersebut, maka akan meningkat pula kebahagiaan dan berdampak baik pada tingkat kesejahteraan masyarakat.

Mengapa Pendapatan Perkapita Perlu Dihitung?

Agar bisa dikatakan sebagai negara yang maju dan sejahtera, maka pihak pemerintah membutuhkan suatu gambaran terkait kondisi perekonomian yang terjadi pada negaranya. Hal tersebut dibutuhkan agar setiap tindakan dan kebijakan yang dibuat bisa sesuai dengan kondisi dan keperluan ekonomi para penduduknya.

Itulah kenapa PPK pada suatu negara harus dihitung dengan tepat. Tanpa mengetahui angka pasti tersebut, maka pihak pemerintah akan mengalami kesulitan untuk bisa mengetahui tolak ukur kondisi perekonomian pada suatu negara.

Nah, untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut, maka akan dilahirkanlah suatu inovasi yang memiliki tujuan untuk meningkatkan perekonomian negara. Sederhananya, pendapatan perkapita adalah salah satu komponen penting dalam perkembangan perekonomian negara.

Bagaimana Cara Menghitung PPK?

PPK pada suatu negara bisa dihitung dengan dua cara. Pertama berdasarkan harga yang berlaku atau biasa disebut dengan PPK nominal. Kedua, dihitung berdasarkan harga konstan atau harga tetap yang diambil sebagai tahun acuan, atau disebut sebagai GDP riil.

Itu artinya, pendapatan perkapita bisa diperoleh dengan cara membagi pendapatan nasional dengan jumlah penduduk yang berada pada suatu negara. Pendapatan nasional tersebut adalah Produk Nasional Bruto atau PNB.

PNB sangat berbeda dengan PDB, karena perhitungan PNB akan memasukan angka pendapatan dari faktor produksi luar negeri. Sedangkan PDB hanya menghitung seluruh nilai produksi tanpa menghitung apakah produk tersebut dilakukan tanpa adanya faktor produksi dalam negeri ataukah tidak.

Jadi, PNB adalah nilai produk barang atau jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam periode satu tahun terakhir.

Contoh Perhitungan PPK

Setelah kita mengetahui cara menghitung pendapatan perkapita, maka mari kita mengetahui proses perhitungannya.

  • Perhitungan Pendapatan Perkapita Nominal

Rumus ini akan melibatkan PNB berdasarkan harga yang pada saat itu memang sedang berlaku.

Jadi jika angka PNB pada negara Zimbabwe di tahun 2019 adalah 1.300.567.000 dengan total jumlah penduduk adalah 262 juta jiwa di tahun yang sama, maka rumus perhitungannya adalah sebagai PPK = PNB : Jumlah Penduduk. Sehingga, nilai PPK pada negara Zimbabwe adalah 1.300.567.000 : 262.000.000 = 0.0049639961832061 atau 4.963.996.

  • Perhitungan Pendapatan Perkapita Riil

Jika di negara Zimbabwe PNB tahun 2010 nya adalah sebanyak 400.000.000.000, dan angka PNB pada tahun 2019 adalah 1.300.567.000 dengan jumlah total penduduk adalah 262 juta jiwa, maka berdasarkan harga tetap, rumus PPK nya adalah PPK = PNB konstan : Jumlah Penduduk. Sehingga, bisa diketahui bahwa nilai GDP pada negara zimbabwe adalah PPK = 400.000.000.000 : 262.000.000 = 0.0015267175572519 atau 1.526.717

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka bisa kita ketahui bahwa pendapatan nominal pada negara Zimbabwe adalah 4.963.996 dengan nilai pendapatan riilnya sebanyak 1.526.717. Dari data tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa PPK nominal negara Zimbabwe ternyata tiga kali lebih besar daripada PPK riil nya.

Lantas. Bagaimana dengan Pendapatan Perkapita di Indonesia?

Jika dibandingkan dengan berbagai negara besar lain di seluruh dunia, maka PPK negara kita masih tergolong rendah. Pendapatan perkapita masyarakat Indonesia tercatat masih jauh tertinggal dari negara tetangga, yaitu Singapura, Malaysia, dan bahkan Brunei Darussalam.

Singapura adalah negara yang memiliki nilai PPK paling besar di seluruh negara Asean.

Dikitup dari laman resmi indonesia-investment.com , pendapatan PDB perkapita negara kita kenyataannya terus menukik meningkat selama satu dekade ke belakang. Namun, tingkat akurasi PDB per kapita masih dipertanyakan.

Jadi, apakah PDB perkapita adalah alat ukur yang layak untuk negara Indonesia sendiri? Karena pada dasarnya masyarakat Indonesia mempunyai karakteristik yang tinggi dalam hal distribusi pendapatan.

Hal tersebut sesuai dengan kenyataan bahwa nilai kekayaan 43.000 orang terkaya di Indonesia, atau yang hanya mewakili 0.02% dari total penduduk Indonesia, hampir setara dengan 25% PDB negara kita.

Sementara itu, kekayaan 40 orang paling kaya di Indonesia saja sama dengan 10,3% PDB, yang merupakan jumlah yang sama dengan gabungan harta 60 juta masyarakat paling miskin di Indonesia.

Oleh karenanya, perhitungan PPK di Indonesia sebenarnya masih perlu diteliti lebih dalam lagi tentang nilai akurasinya dengan berdasarkan komposisi distribusi pendapatan masyarakat Indonesia.

Nah, pertanyaan besarnya adalah, dalam golongan yang manakah kita saat ini?

Baca juga: Sanering Adalah: Pengertian, Dampak, dan Contoh Sanering Di Indonesia

Penutup

Demikianlah penjelasan tentang Pendapatan perkapita (PPK) atau GDP. Fakta yang sangat menarik lainnya yang harus Anda ketahui adalah bahwa kondisi bisnis perusahaan pada suatu negara juga memiliki pengaruh yang penting terhadap PPK.

Oleh karena itu, agar bisa membantu pemerintah untuk meningkatkan nilai PPK, maka masyarakat bisa membantunya dengan meningkatkan produktivitas perusahaannya bekerja.

Selain itu, tingkat investasi yang dilakukan masyarakat juga turut memengaruhi. Jadi, bisa Anda bayangkan betapa pentingnya nilai investasi dalam hal memperbaiki tingkat perekonomian negara dan juga perorangan. Bentuk investasi pun bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, bukan hanya membeli saham.

Anda ataupun perusahan Anda bisa melakukan investasi pada hal yang kecil terlebih dahulu, seperti membeli emas atau properti. Karena, semakin banyak bentuk investasi yang dilakukan oleh penduduk, maka tingkat PNB dan PDB pada suatu negara juga akan meningkat secara langsung. Sehingga, PPK nominal dan riil juga akan turut meningkat.

Namun, sebelum melakukan investasi, pastikanlah Anda mampu mengelola dana perusahaan Anda dengan baik dan tepat. Agar tidak mengganggu arus kas perusahaan Anda di masa depan.

Nah, untuk lebih memudahkan Anda dalam mengelola dan menyusun laporan akuntansi di perusahaan Anda, maka gunakanlah software akuntansi dari Accurate Online.

Dengan menggunakan aplikasi akuntansi ini, maka Anda akan lebih mudah dalam melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan arus kas hingga laporan keuangan. Accurate Online juga akan memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang rumit. Jadi, Anda bisa mencatat seluruh transaksi laporan keuangan Anda dengan cepat.

Selain itu, anda juga bisa mengelola stok barang, aset perusahaan, sampai dengan mengelola utang-piutang perusahaan secara instan. Accurate Online juga mampu memudahkan Anda dalam memantau keuangan Anda kapanpun dan dimanapun secara cepat dan mudah.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini:accurate1

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi

artikel-sidebar

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait