Redistribusi Horizontal: Apa dan Bagaimana Penerapannya dalam Dunia Bisnis?

by | Apr 21, 2025

source envato.

Pernahkah Anda mendengar istilah redistribusi horizontal dalam percakapan bisnis atau ekonomi? Konsep redistribusi horizontal mungkin terdengar rumit pada awalnya, tetapi sebenarnya merupakan mekanisme penting yang memengaruhi alokasi sumber daya di berbagai sektor.

Redistribusi horizontal terjadi ketika terdapat perpindahan atau penyebaran ulang aset, dana, atau manfaat di antara kelompok dengan level ekonomi serupa—berbeda dengan redistribusi vertikal yang terjadi antar kelompok berbeda tingkat ekonomi.

Melalui artikel ini, kita akan mempelajari bersama tentang seluk-beluk sistem ini, mulai dari definisi dasar hingga impact nyatanya pada business landscape saat ini.

Penasaran bagaimana redistribusi horizontal dapat diterapkan untuk mengoptimalkan performance bisnis Anda? Mari simak pembahasan lengkapnya sampai akhir!

Apa itu redistribusi horizontal?

Redistribusi horizontal merupakan salah satu mekanisme penting dalam sistem ekonomi untuk menciptakan keseimbangan distribusi pendapatan.

Berbeda dengan redistribusi vertikal, redistribusi horizontal merujuk pada transfer pendapatan atau kekayaan antara individu atau kelompok masyarakat dengan tingkat ekonomi serupa. Proses transfer uang ini terjadi “antar-kelompok” atau bisa juga bersifat “antar-pribadi”.

Dalam konteks sehari-hari, redistribusi horizontal dapat dilihat sebagai perpindahan sumber daya dari satu kelompok ke kelompok lainnya, seperti transfer dari laki-laki ke perempuan, dari orang dewasa kepada anak-anak, atau dari remaja ke orang tua.

Ruang lingkup pendistribusian horizontal biasanya berada dalam lingkungan kecil dan bertujuan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat dalam kategori ekonomi sama namun menghadapi kondisi berbeda.

Menurut ilmuwan politik Paul Spicker, jaminan sosial dalam konteks redistribusi horizontal pada dasarnya adalah dukungan finansial untuk anak-anak yang kelak membayarnya ketika dewasa, untuk orang sakit yang membayarnya ketika sehat, atau untuk pensiunan yang telah membayarnya saat masih bekerja.

Contoh nyata dari redistribusi pendapatan horizontal meliputi asuransi, zakat, handout, dan kredit lunak.

Tujuan utama dari redistribusi horizontal adalah untuk mengatasi ketidaksetaraan yang muncul akibat kebutuhan atau kondisi hidup berbeda serta mendistribusikan beban keuangan terkait risiko kehidupan secara lebih adil di antara seluruh populasi.

Melalui pendekatan equity-based ini, Anda dapat melihat bagaimana masyarakat berusaha menciptakan sistem pemerataan ekonomi lebih seimbang.

Baca juga: Redistribusi Horizontal: Pengertian dan Penerapannya

Dampak redistribusi horizontal pada perkembangan bisnis

Redistribusi horizontal membawa pengaruh substansial terhadap ekosistem bisnis secara keseluruhan.

Ketika sumber daya didistribusikan secara merata di antara kelompok dengan tingkat ekonomi serupa, terciptalah lingkungan bisnis lebih seimbang dan berpotensi menghasilkan pertumbuhan ekonomi lebih merata.

Nah, berikut beberapa dampak penting redistribusi horizontal bagi perkembangan bisnis Anda:

1. Meningkatnya daya beli konsumen

Penerapan redistribusi horizontal akan membantu meratakan kemampuan finansial di antara kelompok masyarakat.

Dampaknya, daya beli konsumen akan meningkat dan tersebar lebih luas, sehingga akan menciptakan customer base yang lebih besar untuk produk dan jasa Anda.

Peningkatan daya beli ini berpotensi menghasilkan revenue stream yang lebih stabil bagi bisnis.

2. Persaingan bisnis lebih sehat

Redistribusi horizontal akan menciptakan level playing field bagi pelaku usaha. Akses terhadap modal, teknologi, dan sumber daya akan menjadi lebih merata, sehingga memungkinkan bisnis kecil dan menengah bersaing secara lebih adil dengan perusahaan besar.

Kondisi ini akan menstimulasi inovasi dan efisiensi dalam pasar.

3. Stabilitas ekonomi jangka panjang

Melalui mekanisme redistribusi horizontal seperti asuransi bisnis dan program bantuan antar-UMKM, risiko kegagalan usaha dapat diminimalisir.

Bisnis Anda bisa memperoleh safety net saat menghadapi masa sulit, sementara kontribusi Anda membantu bisnis lain bertahan. Sistem ini menciptakan stabilitas ekonomi makro lebih terjamin.

4. Diversifikasi pasar dan produk

Redistribusi horizontal mendukung munculnya beragam segmen pasar baru. Masyarakat dengan akses ekonomi yang lebih merata memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda, sehingga mampu membuka peluang bagi Anda untuk mengembangkan produk dan layanan lebih beragam sesuai permintaan pasar.

Baca juga: Apa itu Hukum Permintaan? Ini Fungsi dan Faktor yang Memengaruhinya

Cara menerapkan redistribusi horizontal dalam bisnis

Redistribusi horizontal dapat menjadi pendekatan efektif untuk menciptakan ekosistem bisnis lebih seimbang dan saling mendukung.

Penerapan konsep redistribusi horizontal dalam bisnis memungkinkan Anda untuk menciptakan aliran sumber daya yang lebih merata di antara berbagai divisi, departemen, atau bahkan antar perusahaan dalam industri serupa.

Berikut beberapa cara Anda dapat menerapkan prinsip redistribusi horizontal dalam operasional bisnis:

1. Program profit sharing antar departemen

Salah satu bentuk redistribusi horizontal paling umum dalam bisnis adalah sistem pembagian keuntungan antar departemen.

Departemen dengan revenue yang lebih tinggi dapat mendistribusikan sebagian keuntungannya kepada departemen pendukung.

Metode ini akan menciptakan rasa kebersamaan dan mengurangi kesenjangan antar divisi. Misalnya, departemen penjualan dapat membagikan bonus berdasarkan pencapaian target kepada tim produksi atau customer service.

2. Kolaborasi sumber daya dengan kompetitor

Redistribusi horizontal juga dapat diterapkan melalui kolaborasi dengan bisnis lain dalam industri serupa. Anda dapat membentuk resource pooling untuk berbagi biaya penelitian, pengembangan produk, atau bahkan fasilitas produksi.

Pendekatan ini memungkinkan bisnis kecil dan menengah untuk mengakses sumber daya yang lebih besar tanpa investasi berlebihan.

3. Sistem rotasi karyawan dan knowledge transfer

Penerapan redistribusi horizontal dalam manajemen SDM dapat dilakukan melalui program rotasi karyawan. Karyawan dengan keahlian spesifik dapat dipindahkan sementara ke departemen lain untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilan.

Metode ini akan memastikan penyebaran kompetensi yang merata di seluruh organisasi.

4. Pembentukan koperasi bisnis dan asosiasi industri

Bergabung atau membentuk koperasi bisnis merupakan contoh nyata redistribusi horizontal. Melalui koperasi, Anda dapat mengakses bahan baku dengan harga lebih murah, berbagi jaringan distribusi, atau mendapatkan akses ke pasar lebih luas.

Asosiasi industri juga berfungsi serupa dengan memfasilitasi pertukaran informasi dan sumber daya antar anggota.

5. Implementasi sistem cross-subsidization

Sistem subsidi silang memungkinkan produk atau layanan dengan margin keuntungan lebih tinggi mampu membantu membiayai produk dengan margin rendah namun penting bagi konsumen.

Pendekatan redistribusi horizontal ini memungkinkan Anda untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas sambil mempertahankan profitabilitas keseluruhan bisnis.

Baca juga: Pengertian Kebutuhan Primer, Sekunder, dan Tersier, Serta Cara Mengelolanya

Penutup

Redistribusi horizontal merupakan konsep ekonomi berupa transfer pendapatan atau kekayaan antara individu atau kelompok dengan tingkat ekonomi serupa.

Berbeda dengan redistribusi vertikal, mekanisme redistribusi horizontal terjadi dalam lingkup yang lebih kecil seperti transfer dari orang dewasa ke anak-anak atau dari remaja ke orang tua.

Proses pemerataan ini biasanya tidak melibatkan pemerintah, melainkan dilakukan langsung antar anggota masyarakat.

Dalam konteks bisnis, redistribusi horizontal dapat diterapkan melalui berbagai cara seperti program profit sharing antar departemen, kolaborasi sumber daya dengan kompetitor, atau sistem rotasi karyawan. Penerapan konsep ini akan menciptakan ekosistem bisnis lebih seimbang dan saling mendukung.

Untuk mengelola proses redistribusi horizontal dalam bisnis secara efektif, Anda memerlukan sistem pencatatan akuntansi yang terintegrasi.

Accurate Online hadir sebagai solusi software akuntansi dan bisnis terpercaya untuk membantu Anda mengelola keuangan perusahaan dengan lebih efisien.

Kini Accurate Online telah terintegrasi penuh dengan Accurate POS, aplikasi kasir digital berbasis cloud untuk berbagai jenis bisnis.

Integrasi ini memungkinkan data transaksi penjualan ter-update dalam hitungan detik ke sistem akuntansi utama. Lebih hebat lagi, Accurate POS juga terintegrasi dengan program loyalitas pelanggan Bliss untuk meningkatkan retensi pelanggan melalui sistem poin dan reward.

Tertarik mencoba? Anda dapat menggunakan Accurate Online secara gratis sekarang juga dengan mengklik tautan gambar di bawah!

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait