Redistribusi Vertikal: Konsep Penting dalam Struktur Ekonomi Sosial

by | Apr 21, 2025

source envato.

Pernahkah Anda mendengar istilah redistribusi vertikal dalam percakapan sehari-hari? Mungkin belum, padahal konsep ini sangat memengaruhi kehidupan ekonomi kita semua.

Redistribusi vertikal merupakan mekanisme penyaluran kembali sumber daya dari kelompok berpendapatan tinggi kepada kelompok berpendapatan rendah melalui berbagai kebijakan pemerintah.

Sebagai bagian dari sistem ekonomi, proses redistribution ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dan mengurangi kesenjangan sosial.

Menariknya, banyak dari kita menikmati manfaat redistribusi vertikal tanpa menyadarinya!

Untuk itu, kali ini kita akan mempelajari bersama tentang apa itu redistribusi vertikal, bagaimana penerapannya di Indonesia, serta dampaknya bagi masyarakat.

Jadi, baca terus artikel ini sampai habis untuk memperluas pengetahuan Anda tentang konsep ekonomi sosial yang sering luput dari perhatian publik ini!

Apa itu redistribusi vertikal?

Konsep redistribusi vertikal merupakan salah satu bentuk pemerataan ekonomi paling mendasar dalam sistem sosial ekonomi negara.

Secara sederhana, redistribusi vertikal adalah proses transfer atau penyaluran kembali pendapatan dari kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.

Mekanisme ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan menciptakan keadilan sosial.

Ketika Anda melihat orang kaya membayar pajak lebih tinggi melalui sistem pajak progresif, sebenarnya Anda sedang menyaksikan redistribusi vertikal bekerja.

Dana tersebut kemudian digunakan untuk membiayai program-program sosial seperti subsidi, bantuan tunai, atau layanan publik yang dimanfaatkan oleh masyarakat kurang mampu.

Jaminan sosial dalam redistribusi vertikal mencerminkan dukungan dari warga masyarakat dengan ekonomi kuat kepada mereka dengan ekonomi lemah.

Melalui transfer semacam ini, pemerintah berupaya untuk menciptakan balance dalam distribusi kekayaan dan memberikan kesempatan lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Berbeda dengan redistribusi horizontal yang terjadi antarkelompok dengan tingkat ekonomi serupa, redistribusi vertikal selalu melibatkan aliran dana dari atas ke bawah dalam piramida ekonomi masyarakat.

Proses ini menjadi salah satu pilar penting dalam sistem jaminan sosial dan investasi sosial jangka panjang.

Baca juga: Redistribusi Horizontal: Apa dan Bagaimana Penerapannya dalam Dunia Bisnis?

Dampak redistribusi vertikal pada perekonomian negara

Redistribusi vertikal memainkan peran penting dalam membentuk struktur ekonomi suatu negara. Ketika pemerintah menerapkan kebijakan redistribusi vertikal, maka akan terjadi perpindahan sumber daya dari kelompok berpendapatan tinggi kepada kelompok berpendapatan rendah.

Proses transfer kekayaan ini menciptakan beberapa dampak ekonomi makro maupun mikro.

1. Mengurangi kesenjangan ekonomi

Manfaat utama redistribusi vertikal terlihat dari berkurangnya jarak antara si kaya dan si miskin. Melalui mekanisme pajak progresif, orang-orang berpenghasilan tinggi akan menyumbangkan sebagian pendapatannya untuk digunakan dalam program bantuan sosial.

Akibatnya, masyarakat yang kurang mampu bisa memperoleh akses yang lebih baik terhadap kebutuhan dasar seperti pendidikan dan kesehatan.

2. Peningkatan daya beli masyarakat

Redistribusi vertikal mampu meningkatkan kemampuan belanja masyarakat berpenghasilan rendah. Ketika Anda berada dalam kelompok ekonomi bawah, bantuan dari program redistribusi akan meningkatkan purchasing power Anda

Peningkatan daya beli ini selanjutnya akan menggerakkan roda ekonomi melalui konsumsi barang dan jasa.

3. Stabilitas sosial ekonomi

Penerapan redistribusi vertikal berkontribusi pada terciptanya stabilitas sosial. Masyarakat dengan kesenjangan ekonomi yang rendah cenderung memiliki tingkat konflik sosial yang lebih minim.

Stabilitas sosial tersebut akan menciptakan iklim ekonomi kondusif, mendatangkan investasi, dan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Baca juga: Kebijakan Ekonomi Moneter Ekspansif dan Bedanya dengan Moneter Kontraktif

Contoh nyata redistribusi vertikal

Redistribusi vertikal terjadi di sekitar kita lebih sering daripada Anda sadari. Konsep ekonomi ini terwujud dalam berbagai kebijakan pemerintah dan program sosial.

Mari kita telaah beberapa contoh konkret bagaimana redistribusi vertikal diterapkan dalam kehidupan nyata.

1. Sistem perpajakan progresif

Pajak penghasilan progresif menjadi contoh paling jelas dari redistribusi vertikal. Di Indonesia, tarif pajak terus meningkat seiring bertambahnya pendapatan.

Seseorang dengan penghasilan di bawah Rp60 juta per tahun akan dikenai tarif 5%, sementara mereka dengan penghasilan di atas Rp5 miliar bisa dikenai tarif hingga 35%.

Mekanisme progressive taxation ini memastikan orang kaya membayar proporsi yang lebih besar dari pendapatannya untuk kemudian didistribusikan kembali melalui anggaran negara.

2. Program bantuan sosial pemerintah

Program seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan bentuk nyata redistribusi vertikal.

Dana dari APBN—sebagian besar berasal dari pajak kelompok berpendapatan tinggi—akan disalurkan kepada masyarakat prasejahtera.

Melalui program-program tersebut, Anda bisa melihat bagaimana sumber daya mengalir dari kelompok atas ke kelompok bawah dalam piramida ekonomi.

3. Subsidi bahan bakar dan pangan

Pemerintah Indonesia menerapkan subsidi BBM dan pangan sebagai bentuk redistribusi vertikal.

Ketika harga beras disubsidi melalui program Beras Sejahtera (Rastra) atau BBM melalui Pertalite bersubsidi, manfaatnya akan lebih banyak dirasakan oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Biaya subsidi tersebut ditanggung oleh anggaran negara dari penerimaan pajak, yang akan menciptakan aliran sumber daya dari pembayar pajak (umumnya kelas menengah-atas) kepada penerima subsidi.

4. Jaminan kesehatan nasional

BPJS Kesehatan menerapkan prinsip redistribusi vertikal melalui sistem iuran berbeda berdasarkan kelas perawatan.

Peserta kelas 1 membayar iuran lebih tinggi dibandingkan kelas 3, sementara penerima bantuan iuran (PBI) tidak membayar sama sekali karena ditanggung pemerintah.

Mekanisme cross-subsidy ini memungkinkan semua warga negara mendapatkan layanan kesehatan tanpa memandang kemampuan ekonomi.

5. Beasiswa pendidikan

Program beasiswa seperti Bidik Misi atau LPDP mencerminkan redistribusi vertikal dalam sektor pendidikan.

Dana publik digunakan untuk membiayai pendidikan mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, yang akan memberikan kesempatan mobilitas sosial melalui pendidikan.

Sistem scholarship semacam ini akam menjadi jembatan bagi generasi muda untuk meningkatkan status sosial ekonomi mereka di masa depan.

Baca juga: Apa itu Hukum Permintaan? Ini Fungsi dan Faktor yang Memengaruhinya

Penutup

Redistribusi vertikal merupakan mekanisme penyaluran kembali pendapatan dari kelompok berpenghasilan tinggi kepada kelompok berpendapatan rendah.

Berbeda dengan redistribusi horizontal di mana transfer terjadi antarkelompok dengan tingkat ekonomi serupa, redistribusi vertikal selalu melibatkan aliran dana dari atas ke bawah dalam piramida ekonomi.

Sistem perpajakan progresif menjadi contoh paling nyata dari redistribusi vertikal. Melalui sistem ini, orang kaya membayar proporsi lebih besar dari pendapatannya untuk kemudian didistribusikan kembali melalui anggaran negara.

Dana tersebut selanjutnya digunakan untuk program bantuan sosial seperti BLT, KIP, dan KIS.

Bentuk lain dari redistribusi vertikal adalah subsidi BBM dan pangan, program beasiswa pendidikan, serta pinjaman lunak untuk pengusaha kecil.

Semua program ini bertujuan menciptakan keseimbangan ekonomi dan mengurangi kesenjangan sosial.

Namun dalam mengelola keuangan bisnis, Anda memerlukan sistem akuntansi terpercaya seperti Accurate Online. Software ini tidak hanya membantu pencatatan keuangan tetapi juga telah terintegrasi dengan Accurate POS, aplikasi kasir digital untuk memudahkan operasional bisnis Anda.

Keunggulan lainnya adalah Accurate POS kini terintegrasi dengan Bliss, program loyalitas pelanggan untuk meningkatkan engagement dan mendatangkan lebih banyak repeat order. Transaksi penjualan Anda akan otomatis tersinkronisasi ke database Accurate Online dalam hitungan detik.

Ingin bisnis Anda tumbuh lebih cepat dengan pengelolaan keuangan profesional? Coba Accurate Online secara gratis sekarang juga dengan klik tautan gambar di bawah!

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait