Skala Prioritas Ekonomi: Pengertian dan Cara Mengaturnya

oleh | Jan 7, 2025

source envato.

Pernahkah Anda merasa kewalahan saat harus mengatur keuangan sehari-hari? Membedakan antara kebutuhan dan keinginan memang bukan perkara mudah.

Sebagai manusia, kita sering tergoda untuk memenuhi semua keinginan tanpa memikirkan dampak jangka panjang.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari bersama tentang cara menyusun skala prioritas ekonomi secara efektif. Mulai dari teknik budgeting sederhana hingga metode decision making dalam mengelola pengeluaran, semua akan dibahas secara detail.

Mari bersama-sama kita pelajari bagaimana menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangan dan mencapai financial goals. Simak terus artikel ini sampai akhir, karena setiap bagiannya akan memberikan solusi nyata untuk masalah keuangan sehari-hari Anda!

Apa itu skala prioritas ekonomi?

Skala prioritas ekonomi merupakan sistem pengaturan kebutuhan berdasarkan tingkat kepentingan dan urgensinya dalam pengelolaan keuangan.

Sederhananya, Anda perlu mengurutkan berbagai kebutuhan dari yang paling mendesak hingga kebutuhan tambahan.

Menurut sumber dari Bank Indonesia, menerapkan skala prioritas akan mampu membantu seseorang mencapai tujuan finansialnya secara lebih terarah.

Proses planning keuangan juga akan menjadi lebih terstruktur ketika Anda memahami perbedaan antara needs dan wants.

Para ahli ekonomi membagi skala prioritas menjadi tiga kategori utama. Pertama, kebutuhan primer atau primary needs yang mana di dalamnya mencakup makanan, tempat tinggal, dan pakaian.

Kedua, kebutuhan sekunder atau secondary needs seperti perabot rumah tangga dan transportasi. Ketiga, kebutuhan tersier atau tertiary needs meliputi barang-barang mewah dan hiburan.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, masyarakat Indonesia masih sering mengabaikan skala prioritas dalam mengatur keuangan. Banyak orang terjebak dalam pola konsumtif karena tidak memiliki financial planning yang jelas.

Penerapan skala prioritas ekonomi dapat membantu Anda dalam menghindari masalah cash flow dan mencapai financial stability yang lebih cepat.

Membuat skala prioritas bukan berarti Anda harus menahan diri dari semua kesenangan. Fokus utamanya adalah menciptakan keseimbangan antara memenuhi kebutuhan dan mengelola dana secara bijak.

Dengan menerapkan sistem priority scale, Anda akan lebih mudah mencapai financial goals jangka panjang sambil tetap menikmati hidup di masa sekarang.

Baca juga: 10 Permasalahan Ekonomi yang Sering Terjadi di Bisnis

Cara mengatur skala prioritas ekonomi secara efektif

1. Evaluasi pendapatan dan pengeluaran

Langkah pertama dimulai dengan mendata seluruh sumber pemasukan dan pengeluaran bulanan.

Buatlah catatan yang detail menggunakan aplikasi budgeting atau spreadsheet sederhana. Hitunglah gaji pokok, pendapatan sampingan, hingga biaya rutin seperti listrik dan transportasi.

2. Identifikasi kebutuhan mendesak

Prioritaskan kebutuhan primer seperti makan, tempat tinggal, dan tagihan bulanan. Alokasikan minimal 50% pendapatan untuk keperluan mendasar.

Setelah itu, sisihkan dana darurat sebesar 10-20% dari penghasilan untuk mengantisipasi keadaan tidak terduga.

3. Perencanaan jangka menengah

Setelah kebutuhan mendesak terpenuhi, mulailah merencanakan investasi jangka menengah. Pertimbangkanlah asuransi kesehatan, dana pendidikan, atau down payment rumah.

Alokasikan 20-30% pendapatan untuk kategori perencanaan masa depan.

4. Alokasi dana hiburan

Jangan lupa sisakan 10-15% pendapatan untuk kesenangan pribadi atau leisure. Budget hiburan tetap diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental dan mencegah stres berlebihan dalam mengelola keuangan.

5. Evaluasi secara berkala

Lakukanlah review setiap bulan untuk memastikan pengeluaran Anda sesuai rencana. Sesuaikan pembagian dana jika ada perubahan kondisi keuangan atau kebutuhan mendadak.

Track record keuangan akan membantu Anda mengidentifikasi pola pengeluaran yang tidak efisien.

6. Tetapkan target finansial

Buatlah target financial goals spesifik dengan tenggat waktu yang jelas. Misalnya, target dana pensiun dalam 20 tahun atau target membeli rumah dalam 5 tahun.

Target yang terukur ini akan memudahkan Anda dalam menyusun rencana aksi yang lebih detail.

Baca juga: 10 Contoh Kelangkaan Ekonomi di Indonesia dan Efeknya

Penutup

Perencanaan keuangan menjadi kunci kesuksesan bisnis maupun personal. Dengan menyusun skala prioritas ekonomi, Anda bisa mengelola pendapatan secara terstruktur, mulai dari kebutuhan mendesak hingga alokasi dana hiburan.

Proses evaluasi keuangan tentu membutuhkan alat bantu yang tepat untuk mencatat setiap transaksi. Software akuntansi Accurate Online hadir sebagai solusi lengkap bagi Anda dalam mengelola keuangan bisnis.

Dengan fitur financial planning dan budgeting yang terintegrasi, Anda dapat memantau arus kas secara real-time.

Kelebihan Accurate Online semakin maksimal dengan integrasi bersama Accurate POS, aplikasi kasir digital untuk memudahkan pencatatan transaksi penjualan.

Setiap transaksi Anda nantinya akan otomatis tersinkronisasi ke sistem akuntansi Accurate Online.

Program loyalitas pelanggan Bliss juga telah terintegrasi sempurna dengan ekosistem Accurate. Anda bisa memanfaatkan data pelanggan untuk menganalisis pola pembelian dan merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran.

Mulai tata keuangan bisnis Anda sekarang! Coba Accurate Online gratis selama 30 hari dengan mengklik banner di bawah ini. Lalu, rasakan kemudahan mengelola bisnis dengan software akuntansi terpercaya di Indonesia.

Experience baru mengelola bisnis menanti Anda. Mulai free trial sekarang dan wujudkan target finansial dengan lebih terencana.

Referensi:

ekonomikeuanganbanner

Efisiensi Bisnis dengan Satu Aplikasi Praktis!

Konsultasikan kebutuhan bisnismu dengan tim kami.

Jadwalkan Konsultasi
artikel-sidebar

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Ibnu
Lulusan S1 Ekonomi dan Keuangan yang menyukai dunia penulisan serta senang membagikan berbagai ilmunya tentang ekonomi, keuangan, investasi, dan perpajakan di Indonesia

Artikel Terkait