Manajemen Agribisnis: Pengertian, Fungsi, dan Aspek-aspeknya
Sebagian dari kita pasti ada beberapa yang masih awam dengan istilah manajemen agribisnis.
Untuk memahami pengertian sebenarnya dari manajemen agribisnis, maka kita harus mengetahui penjelasan pada tiap katanya, yakni kata manajemen dan agribisnis.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, manajemen memiliki arti mengelola. Namun bagaimana dengan agribisnis?
Agribisnis sendiri memiliki arti bisnis berdasarkan usaha pada bidang pertanian atau bidang lain dalam turunannya.
Lantas apa pengertian manajemen agribisnis? Temukan jawabannya secara lengkap pada artikel ini:
Daftar Isi
Pengertian Manajemen Agribisnis
Jadi, pada dasarnya manajemen agribisnis adalah suatu aktivitas pada industri pertanian atau agroindustri yang didalamnya menerapkan prinsip ilmu manajemen.
Mengutip buku Advanced in Agronomy tulisan Anja-K. Techen, Pengelolaan pertanian merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi proses dan fungsi tanah.
Dipicu oleh kendala biofisik serta perkembangan struktural dan teknologi yang pesat,
Praktik pengelolaan baru bermunculan dengan dampak yang sebagian besar belum diketahui terhadap proses dan fungsi tanah.
Prinsip ilmu manajemen yang diberlakukan mencakup fungsi perencanaan, pengarahan, pengendalian, penyusunan,
Serta memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada demi mencapai suatu tujuan, yakni menghasilkan produk yang menguntungkan bagi pemiliknya.
Dalam dunia bisnis, manajemen agribisnis memiliki pengertian yang sangat luas dan beberapa ahli pun memiliki pandangan yang berbeda-beda.
Namun secara konsep, manajemen agribisnis adalah suatu aktivitas pengadaan, penyaluran, hingga pemasaran berbagai produk pertanian dan agro-bisnis.
Ilmu manajemen memiliki peranan yang penting di dalam agribisnis sebagai suatu sarana dalam membentuk perencanaan agribisnis yang lebih terstruktur dan juga terorganisir dengan baik.
Dengan penjelasan tersebut, maka bisa kita tarik kesimpulan bahwa perencanaan di dalam agribisnis memiliki perananan yang sangat penting.
Karena bisnis dalam pertanian penuh dengan ketidakpastian dan sangat rentan dengan kerugian.
Baca juga: Elastisitas Permintaan: Pengertian, Cara Hitung, dan Faktor yang Mempengaruhinya
Pengertian Manajemen Agribisnis Berdasarkan Para Ahli
-
E. Austin
Austin menjelaskan bahwa manajemen agribisnis adalah suatu bentuk kesatuan aktivitas usaha yang didalamnya mencakup usaha tani, mengolah bahan makanan, usaha sarana serta berbagai prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan dan juga kestabilan pangan serta kegiatan-kegiatan lain, termasuk di dalamnya penyaluran bahan pangan dan serat makanan kepada pihak konsumen.
-
Wibowo
Wibowo dan para ahli lainnya menjelaskan bahwa agribisnis adalah seluruh kegiatan yang dilakukan mulai dari proses pengadaan, penyaluran, pelaksanaan, hingga proses pemasaran produk yang diperoleh dari suatu kegiatan tani ataupun agro-bisnis yang saling terikat antara yang satu dengan yang lainnya.
-
Sjarkowi dan M. Sufri
Sjarkowi dan Sufri dalam bukunya menjelaskan bahwa pengertian agribisnis adalah seluruh usaha yang erat kaitannya dengan kegiatan produksi pertanian yang mencakup perusahaan input pertanian dan atau upaya produksi itu sendiri dan juga proses pengelolaan atas hasil pertanian.
Itu artinya, agribisnis adalah suatu cara pandang ekonomi untuk para penyedia bahan pangan pada suatu negara.
Fungsi Manajemen Agribisnis
Perlu Anda ketahui bahwa agribisnis memiliki karakteristik yang berbeda dengan jenis lainnya.
Oleh karena itu, penerapan dan berbagai fungsi manajerial yang diterapkan dalam agribisnis pun berbeda-beda. Beberapa fungsi lain dari agribisnis yaitu:
- Penyelenggaraan dan juga penyaluran sarana produksi
- Melakukan kegiatan budidaya
- Pengolahan barang
- Pemasaran barang
- Pengadaan dan
Berbagai fungsi agribisnis tersebut bisa disusun menjadi suatu sistem yang mana seluruh sistem di dalamnya akan diolah lagi menjadi beberapa kelompok sub-sistem.
Seluruh sistem agribisnis tersebut hanya akan berfungsi secara maksimal jika seluruh fungsi subsistem yang ada di dalamnya bisa berjalan dengan baik sesuai fungsinya.
Jika pada nantinya terjadi gangguan pada salah satu sub-sistem, maka sistem yang ada didalamnya akan terkena masalah.
Ruang Lingkup Manajemen Agribisnis
Sampai sini kita sudah paham bahwa manajemen agribisnis adalah suatu sistem yang utuh, dari mulai subsistem hingga penyediaan berbagai sarana produksi dan juga peralatan pertanian, subsistem usaha tani, sub-sistem pengolahan atau agroindustri, serta sub-sistem pemasaran.
Adanya dukungan dari sub-sistem dan juga kelembagaan sarana dan prasarana, serta sub-sistem pembinaan di dalamnya sangat dibutuhkan agar sistem agribisnis bisa beroperasi sesuai fungsinya.
Nah, berikut ini adalah empat indikator penting dalam menentukan keberhasilan agribisnis.
1. Para Petani Memiliki Kesejahteraan yang Meningkat
- Nilai tukar hasil tani meningkat
- Adanya peningkatan pada keunggulan komparatif dan juga kompetitif para petani.
- Adanya peningkatan usaha tani dan usaha penelaahan terkait hasil tani
- Kualitas produk usaha tani dan usaha pengolahan hasil tani bisa meningkat
- Meningkatnya nilai ekspor pada komoditas pertanian
- Menurunnya nilai impor komoditas pertanian
2. Kesempatan Kerja yang Meningkat
- Adanya peningkatan pada jumlah usaha agribisnis di pedesaan
- Adanya perkembangan usaha industri hulu dan juga industri pada pengolahan hasil tani
- Tingkat pengangguran di pedesaan menjadi menurun.
3. Ketahanan Pangan yang Meningkat
- Meningkatnya ketersediaan sumber pangan
- Bahan impor pangan menjadi menurun
- Menurunnya jumlah masyarakat yang rawan pangan
- Adanya peningkatan diversifikasi pada konsumsi pangan non beras.
4. Layanan Pada Petani yang Meningkat
- Hadirnya perkembangan teknologi agribisnis yang lebih spesifik
- Hadirnya layanan teknologi pada sektor agribisnis.
- Hadirnya pusat layanan perkreditan dan juga sarana produksi tani
- Terbentuknya pusat pasar agribisnis di berbagai wilayah.
Aspek Penting dalam Manajemen Agribisnis
Dalam manajemen agribisnis, terdapat beberapa aspek utama yang harus disusun dengan baik, diantaranya adalah:
1. Penyusunan Visi dan Misi Bisnis
Seperti yang sudah kita bahas bersama dari pengertian manajemen agribisnis di atas,
Dalam memutuskan pengemangan pada suatu bisnis pertanian diperlukan adanya perencanaan visi dan juga misi yang matan sebagai wujud utama pelaksanaannya.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan analisa SWOT atau (Strength, Weakness, Opportunity Threats) terhadap jenis usaha yang sedang dikembangkan.
Hal ini dilakukan tidak lain adalah demi menentukan arah bisnis dan perjalanan bisnis ke depannya.
2. Rencana Pemasaran
Dalam bidang pertanian, manajemen pemasaran harus disusun sebelum adanya rencana produksi.
Tujuannya tentu saja demi membuat bagan yang lebih tertarget, seperti produk apa yang nantinya akan dihasilkan, siapa saja yang harus membeli, tujuan pemasaran, dan perkiraan harganya.
Hal tersebutlah yang membuat manajemen agribisnis memiliki peranan yang sangat penting, karena tanpa adanya rencana pemasaran yang matang, maka produk bisa dipastikan tidak akan laku di pasaran.
Padahal, industri pertanian adalah salah satu industri yang rentan mengalami kegagalan karena mudah layu dan jika sudah layu maka tidak akan layak untuk dikonsumsi.
3. Rencana Produksi
Rencana produksi dalam manajemen agribisnis adalah suatu penggunaan aset dan juga sarana perusahaan dalam menghasilkan suatu produk.
Prinsip utama yang ditekankan di dalamnya mencakup orientasi pasar, yang artinya memproduksi atau menghasilkan suatu produk atau jasa yang memang diperlukan pasar.
Tujuannya adalah bila barang tersebut sudah diproduksi, maka bisa laris di pasar karena ada nilai guna di dalamnya.
4. Rencana Keuangan
Keuangan adalah salah satu faktor yang paling penting dalam bisnis apapun. Keuangan juga menjadi tujuan utama dalam melakukan bisnis.
Nah, manajemen agribisnis diperlukan untuk membuat suatu perencanaan keuangan dan bila diperlukan akan dilakukan bersama dengan para konsultan.
5. Rencana Sumber Daya
Seperti yang sudah kita bahas diatas, agribisnis adalah bisnis pertanian yang artinya memerlukan banyak sumber daya manusia.
Sehingga, proses perekrutan yang banyak akan memerlukan pengeluaran yang banyak untuk suatu perusahaan.
Dengan adanya manajemen bisnis yang baik, maka akan membantu menekan keperluan sumber daya manusia, salah satu contohnya adalah dengan menghimpun beberapa aktivitas pada satu tanggung jawab khusus.
Pentingnya Manajemen Agribisnis
Saat memiliki suatu bisnis pada bidang pertanian, maka diperlukan manajemen sebagai wujud perencanaan, pengelolaan dan juga peninjauan ulang kembali atau suatu bisnis yang sedang dilakukan.
Nah, berdasarkan penjelasan diatas, maka manajemen bisa dicantumkan pada bentuk dokumen yang memuat suatu strategi usaha, tujuan, dan terkait bagaimana suatu bisnis nantinya akan dilakukan.
Beberapa contoh penerapan manajemen agribisnis diantaranya adalah:
- Mampu mengantisipasi adanya serangan hama dan penyakit lain pada tanaman.
- Mampu memerhatikan musim tanaman dengan tujuan memaksimalkan hasil panen.
- Mampu memerhatikan karakter lahan tanaman
- Mampu memperhatikan karakter alami pada suatu komoditas.
- Antisipasi terhadap serangan hama dan penyakit tanaman.
Nah, dengan menerapkan manajemen agribisnis yang baik, maka suatu bisnis akan bisa berjalan secara lebih sistematis sebagai bentuk meningkatkan nilai keuntungan dan meminimalisir potensi kerugian yang ada.
Baca juga: Mengetahui Tipe Kepemimpinan dan Cara Mengembangkannya
Kesimpulan
Dari penjelasan lengkap diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa manajemen agribisnis adalah segala sesuatu yang erat kaitannya dengan perencanaan dan juga pengelolaan agroindustri.
Untuk itu, setiap usaha pada bidang pertanian akan sangat memerlukan kehadiran manajemen yang baik agar bisa diarahkan ke tujuan yang tepat dan memperoleh keuntungan yang maksimal.
Kelima aspek utama yang sudah kita bahas diatas bisa dijadikan sebagai landasan dalam membuat dokumen manajemen yang lebih terstruktur demi perencanaan yang baik. Pada akhirnya, laba akan bisa didapatkan secara lebih maksimal.
Namun, diperlukan laporan laba rugi yang tepat dan akurat untuk memastikan bahwa perusahaan mendapatkan profit yang tinggi.
Nah, untuk membantu Anda dalam membuat laporan keuangan tersebut, maka Anda bisa menggunakan software akuntansi dan bisnis Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang memiliki fitur terbaik seperti otomasi pembukuan, manajemen aset, pembuatan laporan keuangan, penghitungan dan pelaporan pajak, multi gudang, proses rekonsiliasi bank otomatis dan masih banyak lagi.
Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online sebagai software akuntansi bisnis Anda secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: