Mengenal Manajemen Rantai Pasokan Untuk Kemudahan Pemantauan Stok Pada Bisnis

oleh | Okt 23, 2023

source envato.

Mengenal Manajemen Rantai Pasokan Untuk Kemudahan Pemantauan Stok Pada Bisnis

Istilah rantai pasok (supply chain) dan manajemen rantai pasokan atau supply chain management (SCM) kerap dijumpai dalam media massa dan forum diskusi dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, pemantauan stok adalah salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi kelancaran operasional perusahaan.

Namun, untuk menjaga stok yang tepat, diperlukan sistem yang baik dan terstruktur. Di sinilah manajemen rantai pasokan hadir sebagai konsep yang memainkan peran sentral dalam menjaga kelancaran stok dan berkontribusi pada kesuksesan bisnis.

Apa maksud dari kedua istilah itu dan apa kegunaannya dalam bisnis Anda? Mari simak pembahasan di bawah ini.

Pengertian Manajemen Rantai Pasokan

 Pengertian Manajemen Rantai Pasokan

ilustrasi manajemen rantai pasokan. source envato

Manajemen rantai pasok bisa dimaknai sebagai proses terpadu yang mendukung sistem informasi kepada manajemen mengenai pengadaan produk serta pengelolaan hubungan antar mitra.

Dikutip dari Investopedia, Manajemen rantai pasokan (SCM) adalah proses pengelolaan aliran barang dan jasa ke dan dari suatu bisnis.

Hal ini termasuk setiap langkah yang terlibat dalam mengubah bahan mentah dan komponen menjadi produk akhir dan mengantarkannya ke pelanggan akhir.

Manajemen rantai pasokan yang efektif dapat membantu merampingkan aktivitas perusahaan untuk menghilangkan pemborosan, memaksimalkan nilai pelanggan, dan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.

Hal ini bertujuan untuk menjaga kesediaan produk yang diperlukan oleh perusahaan secara maksimal.

Bisa dibilang SCM mengintegrasikan semua aspek, mulai dari pengiriman pesanan dan prosesnya, pengadaan bahan baku, penelusuran pesanan, perencanaan kolaboratif & penyebaran informasi, hingga pengukuran kinerja, pelayanan pasca-penjualan, dan pengembangan produk-produk terbaru.

Jadi, semua perusahaan yang memasok bahan baku, memproduksi produk, dan mengirimkannya kepada konsumen akhir disebut rantai pasok (supply chain).

Rantai pasok adalah jaringan fisiknya, sedangkan manajemen rantai pasokan adalah alat, metode, atau pendekatan pengelolaannya.

Baca juga : Pengertian Manajemen Operasional, Tujuan, Ciri Dan Fungsinya pada Bisnis

Manfaat Manajemen Rantai Pasokan

Manfaat Manajemen Rantai Pasokan

ilustrasi manajemen rantai pasokan. source envato

Manajemen rantai pasokan adalah suatu pendekatan holistik untuk mengelola seluruh aliran produk, informasi, dan layanan dari hulu ke hilir.

Dalam konteks bisnis, manfaat manajemen rantai pasokan dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Peningkatan Efisiensi Operasional

Manajemen rantai pasokan membantu perusahaan untuk mengoptimalkan proses produksi, penyimpanan, dan pengiriman. Ini berarti pengurangan pemborosan, lead time yang lebih singkat, dan penggunaan sumber daya yang lebih efisien.

2. Peningkatan Kualitas Produk

Dengan mengawasi rantai pasokan, perusahaan dapat memastikan bahwa bahan baku yang digunakan untuk produk mereka memenuhi standar kualitas tertentu. Hal ini dapat menghasilkan produk akhir yang lebih baik.

3. Penekanan Biaya

Melalui manajemen rantai pasokan yang efektif, perusahaan dapat mengurangi biaya persediaan, biaya transportasi, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan rantai pasokan, yang pada akhirnya menguntungkan bagi keberlanjutan bisnis.

4. Peningkatan Layanan Pelanggan

Dengan pemantauan yang baik atas rantai pasokan, perusahaan dapat merespons dengan cepat terhadap perubahan permintaan pelanggan. Ini memungkinkan peningkatan pelayanan pelanggan dan kepuasan pelanggan.

5. Manajemen Risiko yang Lebih Baik

Dalam situasi krisis atau bencana alam, manajemen rantai pasokan yang baik dapat membantu perusahaan merencanakan respons yang efektif. Ini dapat mengurangi dampak risiko dan meminimalkan gangguan operasional.

6. Keberlanjutan Lingkungan

Manajemen rantai pasokan juga memungkinkan perusahaan untuk memonitor dampak lingkungan dari operasi mereka dan mengambil langkah-langkah menuju keberlanjutan lingkungan.

Ini dapat mendukung citra perusahaan dan memenuhi persyaratan regulasi yang lebih ketat.

7. Inovasi Produk

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pasar dan permintaan pelanggan, manajemen rantai pasokan dapat mengilhami inovasi produk. Ini membantu perusahaan untuk tetap kompetitif dan relevan.

6. Keterlibatan Pemasok yang Lebih Baik

Dengan hubungan yang erat dan transparan dengan pemasok, manajemen rantai pasokan dapat membantu dalam bernegosiasi kontrak yang menguntungkan dan kolaborasi yang lebih baik.

Dengan menerapkan manajemen rantai pasokan dengan baik, perusahaan dapat memanfaatkan manfaat-manfaat ini untuk meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan bisnis mereka.

Hal ini menciptakan dasar yang kuat untuk pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang.

Baca juga : Supply Chain Management: Pengertian dan Proses Tahapannya

Komponen Manajemen Rantai Pasokan

Komponen Manajemen Rantai Pasokan

ilustrasi manajemen rantai pasokan. source envato

Ada tiga komponen dalam manajemen rantai pasok seperti berikut ini.

1. Upstream supplay chain

Rantai pasokan hulu merujuk pada tahapan awal atau bagian atas dari rantai pasokan.

Ini mencakup semua aktivitas yang terlibat dalam mendapatkan bahan baku, komponen, atau produk dasar yang diperlukan untuk memulai proses produksi.

Contohnya, jika Anda memproduksi mobil, rantai pasokan hulu akan mencakup pemasok logam, kaca, karet, dan komponen lain yang digunakan dalam pembuatan mobil tersebut.

Pengelolaan rantai pasokan hulu berfokus pada pemilihan pemasok yang andal, negosiasi kontrak, serta memastikan pasokan yang tepat waktu dan berkualitas.

2. Downstream supply chain

Rantai pasokan hilir merujuk pada tahapan akhir atau bagian bawah dari rantai pasokan.

Yaitu proses distribusi produk jadi ke pelanggan akhir dan semua aktivitas terkait dengan pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan.

Rantai pasokan hilir berfokus pada memahami kebutuhan pelanggan, memenuhi permintaan pelanggan, dan memastikan produk mencapai pelanggan dalam kondisi yang baik dan tepat waktu.

Ini termasuk manajemen pergudangan, logistik pengiriman, serta hubungan dengan pihak ritel atau agen distribusi.

3. Internal supplay chain

Rantai pasokan internal adalah bagian dari rantai pasokan yang berada di dalam perusahaan itu sendiri.

Yaitu semua proses dan aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan, dari produksi dan penyimpanan hingga distribusi internal.

Rantai pasokan internal berfokus pada efisiensi operasional dan pengoptimalan proses internal perusahaan.

Hal ini termasuk manajemen produksi, manajemen persediaan internal, pengendalian kualitas, dan koordinasi antar departemen dalam perusahaan.

Baca juga : Pengertian Distribusi Langsung dan 7 Manfaatnya

Fungsi Manajemen Rantai Pasokan dalam Bisnis

Fungsi dalam Bisnis

ilustrasi manajemen rantai pasokan. source envato

Seberapa penting fungsi konsep manajemen rantai pasok dalam bisnis? Secara fisik SCM mengawal proses bahan baku dan komponen lain agar menjadi produk.

Perusahaan lalu mengirimnya hingga kepada pelanggan akhir serta meyakinkan bahwa pengiriman produk sesuai keinginan konsumen tanpa mempersoalkan ketersediaan stok.

Intinya, penerapan SCM memudahkan Anda memantau stok suatu produk dalam bisnis. Adapun fungsi dari konsep SCM adalah seperti berikut ini.

1. Perencanaan (Planning)

Fungsi ini bermakna pembuatan rangkaian rencana demi meraih tujuan dari suatu perusahaan.

  • Perencanaan Strategis: SCM melibatkan perencanaan strategis untuk rantai pasokan. Ini mencakup pemilihan pemasok, pemetaan aliran logistik, dan penentuan jangkauan rantai pasokan.
  • Perencanaan Permintaan: SCM membantu perusahaan memproyeksikan permintaan pelanggan, sehingga perusahaan dapat merencanakan produksi dan persediaan yang sesuai.
  • Perencanaan Persediaan: SCM memungkinkan perusahaan untuk merencanakan persediaan dengan memperhatikan fluktuasi permintaan dan siklus produksi.

2. Pengaturan (Organize)

Artinya perusahaan harus mengorganisasi hal-hal teknis dan nonteknis untuk mencapai tujuan.

  • Organisasi Rantai Pasokan: Fungsi ini melibatkan pengorganisasian elemen-elemen dalam rantai pasokan, seperti pemilihan pemasok, mitra logistik, dan departemen yang berkontribusi pada rantai pasokan.
  • Struktur Organisasi: Perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang mendukung manajemen rantai pasokan yang efektif. Ini dapat mencakup pembentukan tim rantai pasokan atau departemen yang khusus bertanggung jawab atas SCM.

3. Sumber daya manusia (Staff)

Perusahaan memerlukan staf atau tenaga kerja untuk menjalankan rencana yang sudah dibuat. Dengan begitu tujuan perusahaan akan tercapai.

Mereka bertanggung jawab untuk menjalankan operasi SCM, berkomunikasi dengan pemasok, dan memantau kinerja rantai pasokan.

4. Instruksi (Directing)

Perusahaan menghadirkan pedoman atau instruksi yang ditaati oleh semua staf yang berperan mewujudkan rencana atau tujuan suatu bisnis.

Ini melibatkan pengawasan dan pengarahan aktivitas dalam rantai pasokan sehari-hari.

Manajer SCM memastikan bahwa aktivitas seperti pengiriman, produksi, dan manajemen persediaan berjalan dengan lancar sesuai

5. Pengawasan (Controlling)

Fungsi pengawasan untuk memastikan bahwa standar operasional dan instruksi yang diberikan selaras dengan tujuan dan rencana perusahaan. Harapannya proses produksi berlangsung secara maksimal.

  • Pemantauan Kinerja: SCM melibatkan pemantauan kinerja rantai pasokan. Manajer harus memantau indikator kinerja kunci (KPI) untuk memastikan bahwa rantai pasokan berjalan sesuai dengan rencana.
  • Perbaikan Berkelanjutan: Dengan pemantauan yang cermat, perusahaan dapat mengidentifikasi masalah atau peluang perbaikan dalam rantai pasokan dan mengambil tindakan yang diperlukan.

Baca juga : Pengertian Manajemen Persediaan, Fungsi Dan Metode Yang Digunakan

Kesimpulan

Sebetulnya, mendapatkan produk yang murah, distribusi cepat, dan berkualitas merupakan tiga alasan utama munculnya manajemen rantai pasokan.

Dengan menggandeng beberapa pihak seperti perusahaan pemasok, jaringan distributor dan pengecer, serta perusahaan penyedia transportasi, maka Anda mampu memasarkan produk ke konsumen secara tepat dan cepat.

Tentu saja hubungan dengan semua pihak tersebut saling menguntungkan dan tetap memprioritaskan kepuasan konsumen.

Atas alasan ini pula, Anda harus memiliki sistem pencatatan stok yang selalu up to date pada pembukuan bisnis Anda.

Jika hal ini tidak dilakukan, bukan tidak mungkin bahwa hal ini akan menimbulkan masalah ke depannya.

Jika Anda kesulitan dalam melakukan pencatatan stok secara manual, Anda bisa menggunakan software yang memiliki fitur pengelolaan stok yang lengkap dan mudah dimengerti seperti Software Akuntansi dan Bisnis Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah dikembangkan sejak 20 tahun yang lalu dan sudah digunakan oleh lebih dari ratusan ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis yang memiliki fitur pengelolaan stok terlengkap dan terbaik.

Contohnya adalah seperti fitur multi gudang, fitur multi cabang, stock opname, penambahan bahan baku, dan masih banyak lagi fitur tekait manajemen rantai pasokan yang bisa Anda gunakan pada Accurate Online.

Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama sebulan melalui tautan pada gambar di bawah!

marketingmanajemenbanner
Promo AOL ResolusiJadiAksi

Download E-Book Peluang Bisnis Potensial 2025

Inilah 3 Peluang Bisnis yang Diprediksi Bersinar di 2025.

Anggi
Seorang wanita lulusan sarjana manajemen bisnis dan akuntansi yang hobi menulis blog tentang manajemen bisnis secara spesifik.

Artikel Terkait